Treynor Ratio adalah salah satu indikator penting dalam dunia investasi yang digunakan untuk menilai seberapa besar imbal hasil portofolio terhadap risiko sistematis yang diambil. Dalam pasar aset kripto yang dikenal dengan volatilitas tinggi, memahami rasio ini sangat penting agar kamu bisa mengambil keputusan yang lebih bijak dan terukur.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai definisi Treynor Ratio, rumus, langkah perhitungan, perbedaan dengan rasio lain seperti Sharpe Ratio, hingga penerapannya dalam investasi kripto.
Apa Itu Treynor Ratio?
Treynor Ratio adalah alat ukur kinerja investasi yang memperhitungkan return portofolio dibandingkan dengan risiko pasar atau risiko sistematis. Rasio ini dikembangkan oleh Jack Treynor, seorang ekonom yang juga turut berkontribusi dalam pengembangan teori Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Berbeda dari rasio lain yang menghitung risiko total, Treynor Ratio hanya menggunakan beta sebagai ukuran risiko, yaitu sensitivitas portofolio terhadap pergerakan pasar.
Rumus Treynor Ratio
Keterangan:
- RpR_p = Return portofolio
- RfR_f = Risk-free rate (tingkat pengembalian bebas risiko)
- ?p\beta_p = Beta portofolio (risiko sistematis terhadap pasar)
Cara Menghitung Treynor Ratio
Langkah-Langkah:
- Hitung return portofolio selama periode tertentu (bulanan, tahunan).
- Gunakan risk-free rate terkini, misalnya dari SBN atau US Treasury.
- Hitung atau ambil nilai beta portofolio dari data historis atau perbandingan terhadap indeks pasar.
- Masukkan seluruh data ke dalam rumus untuk memperoleh nilai Treynor Ratio.
Contoh Perhitungan Treynor Ratio
Misalkan portofolio A memiliki data berikut:
- Return portofolio (Rp) = 14%
- Risk-free rate (Rf) = 6%
- Beta portofolio (?p) = 1,6
Maka perhitungannya adalah:
Portofolio tersebut menghasilkan 5% return tambahan untuk setiap unit risiko pasar yang ditanggung.
Kelebihan dan Keterbatasan Treynor Ratio
Kelebihan:
- Memfokuskan penilaian pada risiko pasar yang tidak bisa dihindari melalui diversifikasi.
- Efektif untuk portofolio yang telah terdiversifikasi optimal.
- Mudah dibandingkan antar portofolio dengan tingkat risiko sistematis berbeda.
Keterbatasan:
- Tidak mempertimbangkan risiko total (volatilitas umum).
- Kurang cocok untuk portofolio kecil atau belum terdiversifikasi.
- Nilai beta bisa fluktuatif tergantung kondisi pasar.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Sharpe Ratio: Panduan Menilai Risiko dan Imbal Hasil Investasi Kripto
Tabel Perbandingan Treynor Ratio vs Sharpe Ratio
Aspek | Treynor Ratio | Sharpe Ratio |
Fokus Risiko | Risiko sistematis (beta) | Risiko total (standar deviasi) |
Digunakan untuk | Portofolio terdiversifikasi | Portofolio belum tentu terdiversifikasi |
Rumus | (Rp – Rf) / ?p | (Rp – Rf) / ?p |
Ketergantungan Pasar | Sangat tinggi | Relatif lebih netral |
Treynor Ratio cocok digunakan ketika portofolio telah terdiversifikasi, karena hanya fokus pada risiko sistematis. Sebaliknya, Sharpe Ratio lebih cocok untuk mengukur return terhadap seluruh risiko (termasuk risiko unsistematis).
Dalam konteks kripto, jika portofolio terdiri dari aset volatil yang belum terdiversifikasi dengan baik, Sharpe Ratio akan lebih relevan. Namun jika portofolio sudah diatur dengan beragam aset dan pasar, maka Treynor Ratio lebih akurat sebagai alat evaluasi.
Studi Kasus: Perbandingan Portofolio Kripto
Dua investor kripto masing-masing mengelola portofolio sebagai berikut:
Portofolio | Komposisi | Return | Beta | Treynor Ratio |
A | 80% BTC, 20% ETH | 13% | 1,1 | 7,27% |
B | 50% BTC, 30% SOL, 20% AVAX | 16% | 2,0 | 5,5% |
Dengan risk-free rate 5%, meskipun Portofolio B memiliki return absolut lebih tinggi, Portofolio A memiliki Treynor Ratio lebih baik. Ini berarti Portofolio A lebih efisien dalam memberikan imbal hasil terhadap risiko pasar yang diambil.
Mengapa Treynor Ratio Relevan untuk Aset Kripto?
Aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya memiliki beta yang tinggi karena sensitif terhadap sentimen global, berita ekonomi, dan regulasi. Dalam situasi ini, Treynor Ratio membantu investor menilai:
- Seberapa efisien portofolio kripto dalam memberikan return.
- Apakah strategi pengelolaan risiko berjalan dengan baik.
- Perbandingan performa antar portofolio kripto berbasis risiko pasar.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Apa Itu Return Investasi? Ini Jenis, dan Cara Menghitungnya
Langkah Praktis Menggunakan Treynor Ratio untuk Kripto
- Hitung Return Portofolio Kripto
Gunakan data historis harga aset yang kamu miliki. - Tentukan Risk-Free Rate
Bisa menggunakan BI Rate atau yield SBN sebagai acuan. - Hitung Beta Aset
Gunakan platform analisis seperti TradingView untuk menghitung beta terhadap indeks pasar kripto, seperti CMC Crypto 200 atau Bitcoin sebagai benchmark. - Gunakan Rumus Treynor Ratio
Evaluasi hasilnya dan bandingkan antar portofolio.
Kesimpulan
Treynor Ratio adalah alat yang relevan dan berguna untuk mengevaluasi kinerja portofolio terhadap risiko sistematis. Dalam dunia aset kripto yang penuh ketidakpastian dan volatilitas tinggi, rasio ini membantu investor menilai apakah strategi investasi yang diterapkan sudah sepadan dengan risiko pasar yang ditanggung.
Sebagai pelaku di ekosistem aset digital, penting bagi kamu untuk memahami metrik seperti Treynor Ratio agar bisa membangun portofolio kripto yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga efisien dan terukur.
Untuk belajar lebih dalam tentang strategi investasi berbasis risiko, kamu bisa mengakses materi eksklusif lainnya di Indodax Academy. Mulailah langkah bijak dalam investasi kripto bersama Indodax.
Itulah informasi menarik tentang Treynor Ratio yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa perbedaan utama antara Treynor Ratio dan Sharpe Ratio?
Treynor Ratio hanya menggunakan risiko sistematis (beta), sedangkan Sharpe Ratio mempertimbangkan total risiko (deviasi standar). Pilih Treynor jika portofolio sudah terdiversifikasi.
- Apakah Treynor Ratio cocok untuk investasi kripto?
Ya, terutama untuk portofolio yang telah memiliki diversifikasi antara aset berisiko tinggi dan rendah, serta digunakan untuk mengukur efisiensi terhadap volatilitas pasar kripto.
- Bagaimana cara mencari beta portofolio kripto?
Gunakan analisis regresi harga aset kripto terhadap pergerakan indeks pasar atau terhadap Bitcoin untuk mengetahui beta masing-masing aset.
- Apakah Treynor Ratio bisa negatif?
Bisa, jika return portofolio lebih rendah dari risk-free rate. Ini mengindikasikan kinerja investasi tidak layak terhadap risiko yang diambil.
Author: Echi Kristin