Mastercard resmi bekerja sama dengan Chainlink (LINK) untuk memungkinkan 3 miliar pengguna kartu kredit dan debit di seluruh dunia melakukan pembelian crypto secara langsung onchain tanpa perlu melalui bursa crypto konvensional.
Kolaborasi ini didukung oleh sejumlah mitra Web3, termasuk Swapper Finance, Shift4 Payments, XSwap, dan ZeroHash.
Masing-masing perusahaan berperan dalam menghadirkan konversi fiat-crypto, penyediaan likuiditas, hingga sistem dompet non-custodial berbasis teknologi account abstraction.
Menurut pernyataan resmi Chainlink Labs, sistem ini dirancang untuk menjangkau pengguna umum, bukan hanya kalangan crypto-native.
“Versi aplikasi Swapper Finance yang tersedia saat ini bersifat non-custodial dan menggunakan teknologi account abstraction untuk memberikan pengalaman yang lebih sederhana dan tetap memberi kendali penuh kepada pengguna. Solusi ini memang dirancang untuk semua orang, bukan hanya untuk para penggemar atau pengguna crypto berpengalaman,” ujar juru bicara Chainlink Labs dikutip dari Cointelegraph.
Dengan pendekatan non-custodial, pengguna tetap memegang kendali penuh atas aset mereka, tanpa perlu menitipkan dana pada pihak ketiga.
Artikel menarik untuk Anda: Top 5 Non-Custodial Wallet untuk crypto 2025
Mastercard Perluas Jejak Web3 Global
Kemitraan ini memperkuat posisi Mastercard sebagai salah satu perusahaan keuangan tradisional yang paling agresif dalam menjajaki dunia Web3.
Sejak awal 2024, Mastercard tercatat aktif memperluas ekspansi ke sektor aset digital melalui sejumlah inisiatif strategis.
Perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan Kraken untuk meluncurkan kartu debit crypto yang dapat digunakan di Inggris dan Eropa, memungkinkan pengguna membelanjakan aset digital secara langsung di berbagai merchant.
Selain itu, Mastercard juga menggandeng MetaMask, salah satu dompet crypto paling populer, dalam pengembangan kartu self-custody yang memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas dana mereka.
Di sisi lain, perusahaan ini mencatat bahwa 30% dari seluruh transaksi Mastercard selama tahun 2024 telah ditokenisasi, menunjukkan komitmen serius mereka terhadap transformasi digital berbasis blockchain.
Potensi Dampak bagi Adopsi Crypto Global
Integrasi antara sistem pembayaran global dan infrastruktur blockchain dinilai sebagai terobosan penting dalam mendorong adopsi crypto lebih luas.
Selama ini, pembelian crypto dengan mata uang fiat masih menghadapi banyak hambatan, mulai dari proses registrasi yang kompleks hingga risiko biaya tersembunyi.
Dengan kolaborasi ini, proses pembelian bisa dilakukan lebih cepat dan langsung, tanpa perlu berpindah ke platform lain. Jika diadopsi secara masif, langkah ini bisa meningkatkan volume transaksi on-chain dan mempercepat masuknya pengguna baru ke dalam ekosistem aset digital.
Baca berita selanjutnya: Signal Breakout Muncul? 3 Altcoin Ini Disorot di Akhir Juni 2025
Chainlink Perkuat Peran Sebagai Jembatan Web2 ke Web3
Chainlink, yang dikenal sebagai penyedia layanan oracle terdesentralisasi, menjadi bagian penting dalam integrasi ini.
Dengan menghubungkan data off-chain dan on-chain, Chainlink berperan memastikan bahwa transaksi dari dunia nyata, seperti pembayaran dengan kartu, bisa tercermin akurat di jaringan blockchain.
Selain itu, penggunaan account abstraction yang ditanamkan dalam aplikasi Swapper Finance bertujuan menyederhanakan pengalaman pengguna.
Hal ini membuka jalan bagi siapa saja, termasuk yang belum familiar dengan Web3, untuk bertransaksi crypto secara langsung dan aman.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Mastercard dan Chainlink menjadi sinyal kuat bahwa adopsi crypto tidak lagi terbatas pada komunitas teknologi.
Dengan menghadirkan akses pembelian crypto langsung melalui kartu, langkah ini berpotensi menjadi jembatan utama menuju adopsi global.
Jika implementasinya berjalan luas, ekosistem crypto bisa memasuki fase pertumbuhan baru yang lebih terbuka, efisien, dan siap menyambut pengguna arus utama.
FAQ Seputar Integrasi Mastercard & Chainlink
- Apakah kartu Mastercard di Indonesia bisa digunakan untuk beli crypto onchain?
Belum tentu langsung tersedia. Ketersediaan layanan tergantung integrasi lokal dan dukungan dari mitra seperti Swapper atau ZeroHash di masing-masing wilayah. - Apa bedanya beli crypto onchain dengan kartu dan lewat exchange?
Pembelian onchain dilakukan langsung di jaringan blockchain, tanpa melalui bursa crypto terpusat. Prosesnya lebih cepat, non-custodial, dan bisa lebih transparan. - Apakah layanan ini aman untuk pemula?
Ya, sistem ini memakai account abstraction untuk menyederhanakan proses teknis, namun pengguna tetap harus memahami dasar keamanan wallet pribadi. - Apakah ini berarti Mastercard bersaing dengan exchange crypto?
Tidak secara langsung. Mastercard memfasilitasi infrastruktur pembayaran, bukan jual-beli aset. Justru bisa menjadi pelengkap atau jembatan ke dunia Web3. - Teknologi Chainlink dipakai untuk apa dalam sistem ini?
Chainlink digunakan sebagai oracle terdesentralisasi, yang menghubungkan data dan instruksi dari luar blockchain ke dalam smart contract, sehingga transaksi bisa dieksekusi dengan presisi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Blockchain, #Berita Altcoin, #Berita Mastercard Crypto