Jual Rugi Koin Terus Beli Lagi? Hati-Hati Wash Sale!
icon search
icon search

Top Performers

Jual Rugi Koin Terus Beli Lagi? Hati-Hati Wash Sale!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Jual Rugi Koin Terus Beli Lagi? Hati-Hati Wash Sale!

Jual Rugi Koin Terus Beli Lagi? Hati Hati Wash Sale!

Daftar Isi

Bayangin kamu udah megang altcoin yang nilainya turun parah. Karena udah frustasi, kamu putuskan jual rugi biar bisa move on ke aset lain. Tapi dua hari kemudian, harga koin itu mantul sedikit dan kamu malah FOMO, langsung beli lagi. Di pikiranmu, “Yah, setidaknya rugi ini bisa potong pajak, kan?”

Sayangnya, langkah itu justru bisa bikin kamu gagal klaim potongan pajak. Kenapa? Karena kamu masuk ke jebakan yang disebut wash sale. Ini bukan istilah teknikal yang cuma berlaku di saham, tapi juga mulai relevan di dunia kripto—apalagi buat kamu yang serius urus laporan pajak.

Yuk kita bahas pelan-pelan biar makin paham dan nggak kejebak strategi rugi yang malah nambah beban.

 

Apa Itu Wash Sale?

Sebelum kita membahas lebih jauh soal praktik dan cara menghindarinya, penting untuk memahami dulu definisi dari wash sale itu sendiri.

Wash sale terjadi ketika kamu menjual suatu aset dalam kondisi rugi, lalu membeli kembali aset yang sama atau sangat mirip dalam waktu 30 hari sebelum atau sesudah penjualan tersebut. Aturan ini awalnya berlaku di pasar saham dan ditetapkan oleh IRS (otoritas pajak Amerika Serikat), tapi prinsipnya makin banyak diterapkan di berbagai aset.

Tujuannya adalah mencegah investor “pura-pura rugi” agar bisa mengurangi pajak, padahal sebenarnya mereka tetap memegang aset yang sama. Misalnya, kamu jual ETH hari ini dengan kerugian 10 persen, lalu besoknya beli ETH lagi—secara hukum, kamu tidak boleh klaim rugi itu untuk potongan pajak.

Yang menarik, aturan ini tidak hanya berlaku untuk saham, tapi juga bisa menjangkau opsi, kontrak derivatif, dan di masa depan, kripto juga berpotensi masuk ke dalam cakupan ini. 

IRS bahkan sudah mengusulkan penerapan wash sale untuk aset digital karena makin banyak investor yang mulai gunakan kripto untuk strategi penghindaran pajak.

 

Gimana Cara Kerja Wash Sale?

Setelah paham definisinya, mari kita lihat bagaimana proses wash sale bisa terjadi dan apa dampaknya buat trader.

Wash sale bekerja dalam satu prinsip inti: jika kamu masih memiliki aset yang sama setelah menjualnya rugi, maka kerugiannya tidak valid untuk diklaim. Aturannya berlaku dalam jendela 61 hari, yaitu 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah penjualan.

Ilustrasi sederhananya:

  • Hari 1: Kamu jual BTC dengan kerugian 20 juta rupiah
  • Hari 3: Kamu beli BTC lagi
  • Karena pembelian terjadi dalam waktu 30 hari, maka kamu dianggap melakukan wash sale

Dampaknya:

  • Kerugian 20 juta itu tidak bisa kamu klaim untuk potong pajak di tahun berjalan
  • Kamu harus menambahkan angka kerugian itu ke harga beli baru (cost basis)

Hal ini penting untuk dipahami karena banyak trader mengira bahwa asal jual rugi lalu beli lagi, tetap bisa mainkan posisi pajak. Padahal kenyataannya lebih kompleks.

 

Baca juga artikel terkait: Yay or Nay: Ini 7 Strategi Investasi Kripto yang Bikin Dilema!

 

Lalu, Apa Itu Sekuritas “Substantially Similar” dalam Wash Sale?

Sekarang kita masuk ke bagian yang lebih rumit: aset yang dianggap mirip. Setelah tahu cara kerjanya, muncul pertanyaan, apakah kamu bisa menghindari wash sale dengan beli aset yang serupa tapi tidak sama persis?

Wash sale tidak harus terjadi pada aset yang identik. IRS memperluas definisinya ke aset yang “substantially similar” alias sangat mirip. Di pasar saham, ini bisa berarti jual saham lalu beli opsi saham yang sama. Tapi bagaimana dengan kripto?

Misalnya, kamu jual ETH lalu beli stETH atau wETH. Meski secara teknikal beda, tapi secara ekonomi nilainya sangat dekat. Ini bisa dianggap “mirip secara substansi.” IRS belum eksplisit soal token kripto, tapi prinsipnya tetap sama: jika nilainya hampir sama dan kamu beli cepat, kamu berisiko kena wash sale.

Contoh lain:

  • Jual token indeks DeFi, lalu beli ulang token individual dari indeks tersebut
  • Jual wrapped BTC lalu beli BTC biasa

Intinya, kalau kamu mengganti aset yang secara fungsional sama atau turunan langsung, itu bisa dianggap sebagai tindakan yang menyiasati aturan.

 

Apakah Ini Berlaku di Dunia Kripto?

Setelah memahami konsep dan contoh dari aset yang dianggap mirip, penting untuk mempertanyakan: apakah aturan ini benar-benar berlaku di dunia kripto?

Secara hukum di Indonesia, belum ada aturan eksplisit soal wash sale untuk aset kripto. Tapi kalau kamu trading di luar negeri, atau menggunakan crypto exchange global, kamu bisa terkena aturan ini secara otomatis dalam pelaporan pajak.

Di Amerika Serikat, IRS sudah memperketat pemantauan atas transaksi kripto. Mereka bahkan mewajibkan pelaporan semua transaksi kripto untuk Wajib Pajak. Saat ini wash sale belum resmi diterapkan untuk kripto, tapi usulan peraturan sedang digodok dan diprediksi akan diterapkan dalam waktu dekat.

Artinya: lebih baik bersiap dari sekarang. Jangan menunggu sampai ada denda atau pemeriksaan baru sadar bahwa transaksi kamu ternyata masuk kategori wash sale.

 

Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: SMA vs EMA: Salah Pilih Bisa Bikin Rugi Besar!

 

Apa yang Terjadi dengan Kerugian dari Wash Sale?

Setelah tahu aturan ini bisa menimpa kripto juga, kamu mungkin bertanya: kalau terlanjur kena, apa ruginya hangus?

Kalau kamu kena aturan wash sale, rugimu tidak langsung hilang. Tapi kamu tidak bisa klaim kerugian itu di tahun pajak berjalan. Sebagai gantinya:

  • Kerugian ditambahkan ke harga beli barumu (cost basis)
  • Periode holding juga ditambahkan ke aset baru

Contoh:

  • Kamu jual Cardano (ADA) rugi Rp10 juta, lalu beli lagi dalam 30 hari
  • Kamu tidak bisa klaim rugi sekarang, tapi harga beli barumu dianggap naik Rp10 juta

Akibatnya, kalau kamu jual aset itu nanti dan untung, maka pajak yang kamu bayar akan lebih kecil karena basis harganya lebih tinggi. Jadi tetap ada manfaatnya, tapi ditunda.

 

Contoh Kasus: Gagal Klaim Pajak Gara-Gara Wash Sale

Untuk memperjelas, mari kita lihat satu contoh nyata yang sering terjadi.

Seorang investor punya keuntungan Rp150 juta dari jual ETH. Untuk menekan pajak, ia jual SOL dan rugi Rp70 juta. Strateginya, pajak hanya dibayar atas Rp80 juta.

Tapi dua hari kemudian, dia beli SOL lagi. Karena pembelian terjadi dalam periode wash sale, maka rugi Rp70 juta tidak bisa dipakai untuk potongan pajak. Artinya, pajak tetap dihitung dari Rp150 juta. Dalam kasus trader besar, ini bisa bikin tagihan pajak naik drastis,

 

Tax-Loss Harvesting Bisa Picu Wash Sale, Hati-Hati!

Contoh tadi juga membawa kita ke praktik umum yang perlu diwaspadai: tax-loss harvesting.

Tax-loss harvesting adalah strategi populer: jual rugi buat mengimbangi capital gain. Tapi kalau kamu tidak hati-hati, kamu bisa tanpa sengaja memicu wash sale.

Biasanya ini terjadi saat investor buru-buru masuk lagi ke aset yang mirip, misalnya:

  • Jual UNI, beli token DeFi lain yang serupa
  • Jual BNB, lalu beli token turunan dari Binance ecosystem

Untuk menghindari ini, kamu harus:

  • Hindari beli ulang aset identik dalam 30 hari
  • Gunakan pengganti yang berbeda secara struktur
  • Tunggu 31 hari sebelum masuk ulang

Strategi tax-loss harvesting bisa efektif, tapi hanya kalau dijalankan dengan perencanaan pajak yang teliti, seperti informasi yang kami kutip dari website investopedia.com

 

Strategi Aman Hindari Wash Sale di Dunia Kripto

Nah, setelah memahami jebakan dan risikonya, berikut beberapa tips aman biar strategi kamu tetap cuan dan patuh aturan.

Berikut tips praktis agar kamu tetap bisa cuan tanpa terjebak aturan pajak:

  • Tunggu minimal 31 hari sebelum beli lagi aset yang sama
  • Diversifikasi ke aset lain yang tidak identik
  • Gunakan alat tracking pajak seperti Koinly atau Accointing
  • Simpan log transaksi dan capture harga untuk bukti
  • Kalau perlu, konsultasi dengan konsultan pajak yang paham kripto

 

Artikel menarik lainnya untuk kamu: Mengenal Wash Trading: Praktik Manipulatif dalam Dunia Kripto

 

Apa Bedanya Wash Sale dan Wash Trading?

Selain wash sale, ada satu istilah yang sering bikin bingung: wash trading.

Banyak yang keliru menyamakan wash sale dengan wash trading. Padahal beda jauh:

  • Wash sale: Jual rugi lalu beli lagi, efeknya ke pajak
  • Wash trading: Jual-beli palsu untuk manipulasi volume market

Wash trading itu ilegal dan bisa bikin exchange atau trader kena sanksi. Sedangkan wash sale tidak ilegal, tapi punya implikasi pajak yang serius.

 

Kesimpulan: Cuan Legal Itu Bisa, Asal Tahu Aturannya

Kalau kamu sampai di bagian ini, artinya kamu udah mulai paham bahwa wash sale bukan sekadar aturan teknikal. Ini adalah jebakan yang bisa diam-diam bikin kamu bayar pajak lebih besar.

Wash sale memang belum banyak dibahas di Indonesia, apalagi dalam konteks kripto. Tapi buat kamu yang mulai serius urus portofolio dan laporan pajak, ini bukan hal sepele. Salah langkah bisa bikin kamu kehilangan hak klaim rugi dan bayar pajak lebih besar.

Kabar baiknya, semua bisa diatur asal kamu tahu aturannya. Dengan strategi yang cermat dan disiplin dalam mencatat transaksi, kamu tetap bisa optimalkan keuntungan sambil tetap patuh pajak.

 

FAQ

1.Apa itu wash sale dalam kripto?

Jual aset kripto dalam kondisi rugi lalu beli lagi aset yang sama atau mirip dalam waktu 30 hari.

2.Apakah wash sale berlaku di Indonesia?

Belum ada aturan resmi, tapi patut diwaspadai terutama jika kamu trading global.

3.Apakah rugi dari wash sale hilang?

Tidak. Rugi akan ditambahkan ke harga beli baru dan bisa dipakai untuk potong pajak di masa depan.

4.Apa yang dimaksud substantially similar?

Aset yang secara nilai dan struktur mirip, seperti ETH vs stETH atau saham vs opsi saham.

4.Bagaimana menghindari wash sale saat tax-loss harvesting?

Hindari beli ulang dalam 30 hari, ganti ke aset lain yang tidak identik, dan catat semua transaksi dengan rapi.

 

Itulah informasi menarik tentang Wash sale dalam kripto yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: AL

 

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
KUNCI/IDR
Kunci Coin
4
33.33%
LEVER/IDR
LeverFi
4
33.33%
PENDLE/IDR
Pendle
87.484
24.98%
VRA/IDR
Verasity
26
23.81%
MAGIC/IDR
Treasure
4.520
23.67%
Nama Harga 24H Chg
ATT/IDR
Attila
2
-33.33%
CNG/IDR
CoinNaviga
81.000
-20.35%
CBG/IDR
Chainbing
44
-18.52%
KDAG/IDR
King DAG
90
-8.16%
POLY/IDR
Polymath
1.060
-7.83%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Apa Itu AUSD Coin? Stablecoin Canggih yang Akan Hadir di Indodax!

Bayangin kamu lagi mau transfer uang ke luar negeri pakai

Bakal Listing di Indodax! Ini 5 Fakta Penting tentang Sahara AI (SAHARA)

Pernah nggak sih kamu ngerasa ketinggalan tren kripto yang meledak