Kamu mungkin pernah dengar nama Fuse Blockchain lewat berita kripto, CoinMarketCap, atau bahkan diskusi komunitas Web3 yang mulai naik daun. Tapi sebenarnya, apa itu Fuse? Apakah cuma proyek altcoin biasa? Atau justru ada potensi besar yang belum banyak orang sadari?
Fuse bukan sekadar proyek yang ikut tren Web3. Di balik kapasitornya yang terlihat tenang, Fuse membawa misi serius: menyediakan infrastruktur blockchain praktis dan murah untuk dunia nyata khususnya bisnis kecil, komunitas lokal, dan sistem pembayaran.
Daripada nebak-nebak, yuk kenali lebih dalam apa itu Fuse Blockchain, siapa yang membuatnya, bagaimana cara kerjanya, serta kenapa token FUSE bukan sembarang token yang numpang tenar.
Fuse Blockchain Itu Apa Sih? Bukan Layer-2, Tapi Punya Gigi Sendiri
Fuse adalah blockchain Layer-1 yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Artinya, Fuse punya jaringan independen seperti Ethereum, tapi bisa menjalankan smart contract dan dApp yang sama seperti di ekosistem Ethereum.
Berbeda dari banyak blockchain lain yang fokus pada DeFi, NFT, atau spekulasi, Fuse lahir dengan misi yang sangat spesifik: membuat teknologi blockchain bisa diakses dan digunakan oleh siapa pun, termasuk komunitas kecil, bisnis lokal, dan lembaga keuangan mikro.
Fuse bukan Layer-2 seperti Optimism atau Arbitrum, melainkan chain utama (mainnet) sendiri yang sedang membangun Layer-2 modular tambahan di atasnya melalui teknologi zkEVM. Kombinasi ini menjadikan Fuse cukup unik di antara deretan blockchain lainnya.
Siapa Pendiri Fuse? Ini Sosok di Balik Proyeknya
Di balik Fuse berdiri sosok bernama Mark Smargon, pengusaha teknologi asal Israel yang sebelumnya mendirikan startup fintech bernama Colu. Proyek itu berfokus pada mata uang komunitas lokal, dan pengalaman itulah yang melahirkan gagasan Fuse.
Mark melihat bahwa sebagian besar blockchain gagal menjangkau masyarakat umum. Terlalu rumit, terlalu mahal, dan terlalu fokus pada spekulasi. Maka lahirlah Fuse dengan pendekatan yang lebih membumi: blockchain sebagai solusi pembayaran dan ekonomi komunitas.
Di banyak wawancara, Mark sering menekankan bahwa Fuse bukan dibuat untuk trader atau spekulan, tapi untuk mereka yang ingin membangun sistem keuangan sendiri tanpa harus tergantung pada bank atau platform besar.
Fitur Unggulan Fuse: Murah, Modular, dan Siap Adopsi Nyata
Fuse punya sejumlah fitur yang bikin dia relevan di 2025, terutama setelah banyak upgrade besar dirilis:
- Biaya transaksi sangat murah — kurang dari Rp10 per transaksi, cocok untuk mikrotransaksi, loyalty point, atau pembelian retail.
- Kompatibilitas EVM — developer Ethereum bisa langsung mem-porting dApp ke Fuse tanpa belajar dari nol.
- Fuse Wallet & Console — tools no-code dan low-code untuk membangun sistem pembayaran komunitas.
- Stabilitas teknikal — Fuse kini menjalankan node berbasis Nethermind, menggantikan OpenEthereum yang sudah usang.
- zkEVM modular berbasis Polygon CDK — proyek masa depan Fuse untuk membangun Layer-2 yang scalable, privat, dan ultra-cepat.
Semua fitur ini bukan sekadar janji di whitepaper, tapi sudah diterapkan oleh proyek-proyek komunitas di berbagai negara mulai dari sistem voucher di Amerika Latin, hingga loyalty token untuk UMKM digital di Eropa Timur.
Token FUSE: Coin Asli Jaringan Fuse, Bukan Sekadar Token
Sekarang masuk ke inti: token FUSE.
Meski di CoinMarketCap sering disebut “token”, secara teknikal FUSE adalah native coin di jaringan Fuse. Sama seperti ETH di Ethereum atau AVAX di Avalanche, FUSE digunakan untuk membayar gas fee, staking, dan mendukung ekosistemnya.
Fungsi token FUSE meliputi:
- Pembayaran gas fee untuk transaksi dan smart contract
- Staking validator untuk mengamankan jaringan (Proof-of-Stake)
- Insentif bagi developer dan komunitas yang aktif membangun ekosistem
- Partisipasi governance (akan diperluas seiring perkembangan Ember Upgrade)
Saat ini, total suplai FUSE dibatasi di 385 juta unit, dengan suplai beredar sekitar 219 juta. Fuse juga mulai menghapus model inflasi dan beralih ke mekanisme deflasi melalui burning fee (EIP-1559), menambah daya tarik dari sisi tokenomics.
Update Fuse Ember 2025: Dari London Fork Sampai zkEVM Modular
Fuse sedang mengalami upgrade besar-besaran bernama Fuse Ember, yang berjalan dalam tiga fase sepanjang 2024 hingga 2025. Beberapa hal penting dari pembaruan ini meliputi:
- Integrasi London Hard Fork (EIP-1559) — membawa fitur BASEFEE dan mekanisme burning, sehingga transaksi lebih efisien dan supply lebih terkendali.
- Peningkatan staking cap validator — dari 5 juta jadi 10 juta FUSE, untuk memperluas desentralisasi jaringan.
- Migrasi client node ke Nethermind — meningkatkan keamanan dan performa teknikal jaringan.
- Perkenalan zkEVM Layer-2 berbasis Polygon CDK — ini akan membawa skalabilitas tinggi dan privasi tambahan untuk dApp dan pengguna Fuse.
- Peluncuran node validator dalam bentuk NFT — memungkinkan siapa pun membeli lisensi validator dengan cara yang mudah dan transparan.
Fuse Ember bukan hanya sekadar upgrade teknis. Ini adalah transformasi jaringan Fuse menjadi ekosistem modular, scalable, dan siap untuk adopsi besar-besaran.
Apakah Fuse Aman? Ini Tinjauan dari Sisi Teknologi
Dalam dunia blockchain, keamanan bukan sekadar fitur tambahan — tapi fondasi utama. Fuse paham betul soal ini, dan itulah sebabnya sejak 2024, mereka melakukan serangkaian upgrade struktural demi memperkuat jaringannya secara menyeluruh.
Pertama, Fuse menggunakan mekanisme Proof-of-Stake (PoS) dengan batas staking yang kini ditingkatkan hingga 10 juta FUSE per validator. Ini mendorong desentralisasi lebih besar, mencegah dominasi node tunggal, dan menurunkan risiko serangan mayoritas (51%).
Kedua, Fuse telah bermigrasi ke Nethermind, client EVM modern yang dikenal lebih stabil, cepat, dan tahan terhadap celah RPC maupun serangan gas flooding. Ini upgrade besar dari OpenEthereum yang sudah tidak lagi dikembangkan.
Ketiga, Fuse mengadopsi EIP-1559 (London Hard Fork) — bukan hanya untuk efisiensi biaya, tapi juga sebagai mekanisme burning fee otomatis yang meredam spam transaksi dan memberi sinyal deflasi sehat.
Dan yang paling menarik adalah Fuse sedang menuju integrasi zkEVM modular berbasis Polygon CDK. Ini bukan sekadar buzzword: zkEVM menjanjikan privasi tingkat lanjut, keamanan kriptografi zero-knowledge, dan skalabilitas tanpa kompromi.
Artinya? Fuse membangun sistem yang tidak hanya bisa dipercaya hari ini, tapi juga siap mengamankan transaksi dan aset kamu untuk masa depan.
Kesimpulan: Fuse Bukan Hanya Blockchain Alternatif, Tapi Solusi Nyata
Fuse bukan proyek yang lahir karena tren, melainkan karena kebutuhan riil akan teknologi finansial yang murah, cepat, dan bisa diakses siapa saja. Dari arsitekturnya yang ringan, dukungan EVM, hingga roadmap zkEVM modular Fuse sedang merancang masa depan yang sangat konkret: Web3 untuk komunitas dan bisnis lokal.
Token FUSE sendiri bukan token gimmick. Ia punya peran fungsional dari gas fee, staking, governance, hingga insentif developer. Dan dengan upgrade Fuse Ember 2025, kamu sedang melihat salah satu proyek blockchain yang naik kelas dari sekadar eksperimen menjadi infrastruktur serius.
Buat kamu yang aktif di Indodax, Fuse bisa jadi pintu masuk ke Web3 yang lebih realistik. Dan buat komunitas Indodax Academy, Fuse menawarkan bahan belajar yang lengkap: dari teknikal, use case, hingga model tokenomics sehat.
Fuse bukan tentang cuan cepat, tapi tentang membangun fondasi ekonomi digital yang inklusif.
Itulah informasi menarik tentang “Fuse Blockchain” yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apakah Fuse itu Layer-1 atau Layer-2?
Fuse adalah Layer-1 EVM-compatible blockchain. Tapi di roadmap Ember 2025, Fuse juga mengembangkan Layer-2 zkEVM modular sendiri, berbasis Polygon CDK.
2. Token FUSE itu ERC-20?
Bukan. FUSE adalah native coin di jaringan Fuse sendiri. Namun, ada versi wrapped-nya di Ethereum (ERC-20) atau BNB Chain (BEP-20) untuk keperluan interoperabilitas.
3. Apakah Fuse cocok buat pemula?
Cocok banget. Fuse punya biaya gas sangat rendah, tools seperti Fuse Wallet dan Console yang user-friendly, serta komunitas global yang aktif bantu onboarding.
4. Apa keunggulan keamanan Fuse dibanding chain lain?
Fuse sudah pakai Nethermind, EIP-1559, sistem staking desentral, dan sedang transisi ke zkEVM. Ini bikin Fuse tahan terhadap spam, lebih scalable, dan siap hadapi pertumbuhan pengguna.
5. Apakah FUSE bisa disimpan di MetaMask?
Bisa. Tambahkan jaringan Fuse secara manual, dan kamu bisa simpan serta kirim FUSE langsung dari MetaMask.
6. Kenapa Fuse menarik buat komunitas di Indonesia?
Karena Fuse bisa dipakai untuk membuat token komunitas, sistem loyalti usaha kecil, hingga pembayaran lokal semua tanpa biaya mahal dan bisa diatur tanpa coding.