AVAX vs Solana 2025: Blockchain Modular atau TPS Ngebut?
icon search
icon search

Top Performers

AVAX vs Solana 2025: Modular Avalanche vs Solana Supercepat

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

AVAX vs Solana 2025: Modular Avalanche vs Solana Supercepat

AVAX vs Solana 2025 1

Daftar Isi

Avalanche dan Solana sama-sama mengedepankan kecepatan dan efisiensi, tetapi masing-masing menempuh jalur teknologi yang berbeda.

Jadi, mana yang lebih pas buat cuan kamu di 2025? Nah, untuk mengetahuinya, mari simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Visi & Filosofi: Modularitas vs Monolitik Kecepatan

AVAX vs Solana 2025 2

Meskipun sama-sama dirancang untuk mengatasi masalah skalabilitas dan efisiensi transaksi, Avalanche dan Solana mengusung pendekatan yang sangat berbeda dari sisi arsitektur.

Avalanche memilih jalur modular dengan struktur tiga rantai, yaitu X-Chain untuk transfer aset, C-Chain yang kompatibel dengan EVM untuk smart contract, dan P-Chain untuk manajemen validator.

Dengan konsensus Snowman dan konsep subnet, Avalanche memungkinkan pembuatan blockchain khusus yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna.

Pendekatan tersebut memudahkan pengembang dalam memigrasikan dApps dari Ethereum dan menciptakan ekosistem yang lebih fleksibel.

Sementara itu, Solana mengambil pendekatan monolitik yang terfokus pada kecepatan ekstrem.

Solana memadukan mekanisme Proof of Stake dengan Proof of History untuk merekam urutan transaksi secara otomatis tanpa perlu bergantung pada sinkronisasi waktu secara global.

Transaksi diproses oleh ribuan validator yang menggunakan GPU, menghasilkan throughput tinggi dengan biaya yang sangat rendah.

Filosofinya adalah membangun satu blockchain terpadu yang super cepat tanpa perlu dipecah menjadi beberapa rantai.

Perbedaan pendekatan ini menunjukkan dua filosofi utama di dunia blockchain, yakni Avalanche mengedepankan desentralisasi dengan arsitektur modular, sedangkan Solana fokus pada efisiensi melalui sistem terpadu.

 

Teknologi Inti: Avalanche Consensus vs PoH + PoS

Perbedaan teknologi inti antara Avalanche dan Solana terletak pada pendekatan mereka dalam mencapai kecepatan, keamanan, dan skalabilitas jaringan.

Avalanche mengandalkan konsensus Snowman yang bekerja di atas arsitektur tiga rantai, yaitu:

  • X-Chain untuk transfer aset,
  • C-Chain untuk smart contract berbasis EVM,
  • P-Chain untuk manajemen validator dan staking.

Ketiga rantai ini berada di dalam satu ekosistem yang bisa diperluas lewat konsep subnet, yaitu blockchain khusus dengan aturan sendiri yang tetap mendapat keamanan dari validator Avalanche.

Hal itu menjadikan Avalanche sebagai platform yang sangat modular dan fleksibel, cocok untuk pengembang yang ingin membangun ekosistem tersendiri atau memigrasikan aplikasi dari Ethereum.

Dari sisi performa, Avalanche mampu menangani lebih dari 4.500 transaksi per detik, dengan finalitas rata-rata kurang dari satu detik.

Di lain sisi, Solana mengambil pendekatan berbeda dengan membangun satu blockchain tunggal yang super cepat.

Solana menggabungkan Proof of Stake dan Proof of History, sebuah metode inovatif yang mencatat waktu transaksi secara on-chain untuk menciptakan urutan yang dapat diverifikasi.

Dengan bantuan ribuan validator berbasis GPU, Solana mampu memproses hingga 65.000 transaksi per detik dalam kondisi optimal.

Solana memang tidak mendukung EVM secara native, tetapi pengembangan kompatibilitas sedang dilakukan lewat proyek seperti Neon Labs. Bahasa utama untuk smart contract di Solana adalah Rust, yang dirancang untuk performa tinggi.

 

Kecepatan & TPS: Siapa Lebih Ngebut?

Dalam urusan kecepatan mentah, Solana tampil sebagai salah satu blockchain tercepat saat ini. Dengan kombinasi konsensus Proof of Stake dan Proof of History, jaringan ini pernah mencapai angka hingga 65.000 transaksi per detik (TPS) dalam pengujian.

Bahkan, ada proyeksi teoritis bahwa Solana bisa menembus 600.000 TPS di masa depan, meskipun belum teruji secara nyata. Hal itu membuat Solana sangat ideal untuk aplikasi yang menuntut throughput tinggi seperti DeFi, gaming, dan NFT trading.

Sementara itu, Avalanche menawarkan pendekatan berbeda. Rantai utamanya mampu memproses sekitar 4.500 TPS, dengan waktu finalisasi transaksi rata-rata hanya 0,79 detik.

Namun, keunggulan Avalanche justru terletak pada kemampuannya menjalankan banyak subnet secara paralel.

Setiap subnet bisa dikonfigurasi untuk kebutuhan spesifik dan memiliki blockchain-nya sendiri, yang artinya performa jaringan bisa disesuaikan dan ditingkatkan tanpa membebani satu chain utama.

Pada dasarnya, Solana unggul dari sisi kecepatan mentah dalam satu chain tunggal, sedangkan Avalanche menonjol dalam fleksibilitas dan paralelisme antar subnet.

Solana cocok untuk trafik tinggi dalam satu ekosistem terpusat, sementara Avalanche memberi ruang lebih bagi pengembang untuk membangun jaringan blockchain independen namun tetap saling terhubung.

 

Biaya & Efisiensi Transaksi

AVAX vs Solana 2025 3

Solana dikenal dengan biaya transaksi yang sangat murah, rata-rata hanya sekitar $0.00025 per transaksi.

Dengan desain arsitektur yang mengandalkan Proof of Stake dan Proof of History, jaringan ini mampu mengeksekusi transaksi dengan cepat dan murah, menjadikannya ideal untuk aplikasi DeFi, NFT, dan aktivitas on-chain berfrekuensi tinggi.

Di lain sisi, Avalanche juga menawarkan biaya yang rendah, terutama saat memanfaatkan subnet custom. Karena subnet dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, pengembang bisa mengatur parameter jaringan termasuk struktur biaya.

Hal ini memberi Avalanche fleksibilitas tinggi dalam mengatur efisiensi transaksi, terutama untuk aplikasi berskala besar atau kompleks.

Dari segi konsistensi, Solana memang unggul dalam menawarkan biaya super murah secara on-chain, tetapi jaringan ini juga punya catatan outage yang cukup sering.

Avalanche lebih stabil dalam operasional meskipun biaya transaksi bisa sedikit lebih bervariasi tergantung pada jenis chain atau subnet yang digunakan.

Jadi, jika kamu butuh biaya ultra-rendah untuk transaksi intensif maka Solana lebih unggul di sisi biaya mentah.

Akan tetapi, kalau kamu mencari keseimbangan antara efisiensi dan kestabilan jangka panjang, terutama dalam arsitektur jaringan yang bisa dikustomisasi, maka Avalanche layak jadi pilihan.

 

Ekosistem: dApps, DeFi, GameFi, & Subnet

Solana telah menjelma menjadi rumah bagi banyak aplikasi retail dan DeFi populer. Platform ini unggul dalam volume transaksi pengguna berkat biaya yang sangat murah dan kecepatan transaksi tinggi. Beberapa nama besar di ekosistemnya antara lain:

  • Jupiter – agregator DEX terbesar di Solana
  • MarginFi dan Kamino – penyedia pinjaman dan strategi yield otomatis
  • Star Atlas – proyek GameFi ambisius dengan grafis AAA
  • BONK – memecoin berbasis komunitas yang memperkuat daya tarik retail

Dengan TVL mencapai $6.700.000.000, Solana jauh mengungguli Avalanche dalam total nilai terkunci di DeFi. Ekosistem NFT dan GameFi-nya juga berkembang pesat, menjadikannya pusat aktivitas on-chain bagi pengguna akhir (retail).

Sementara itu, Avalanche mengambil jalur berbeda dengan mengedepankan arsitektur multichain dan subnet.

Avalanche memungkinkan pembuatan jaringan blockchain khusus (subnet) yang dapat disesuaikan untuk kebutuhan enterprise atau aplikasi besar.

Proyek GameFi seperti Shrapnel dibangun di atas subnet Avalanche, yang memungkinkan kinerja tinggi tanpa membebani chain utama. Beberapa proyek DeFi utama di Avalanche meliputi:

  • Trader Joe – DEX utama Avalanche
  • Pangolin – DEX EVM-kompatibel
  • Benqi dan GMX – pinjaman dan derivatif terdesentralisasi

Dengan TVL sekitar $1.400.000.000, Avalanche memang tertinggal dalam hal volume DeFi, tetapi unggul dalam fleksibilitas infrastruktur dan adopsi institusional.

Hal itu menjadikannya pilihan menarik untuk pengembang dan perusahaan yang ingin membangun solusi blockchain custom.

Pada dasarnya, Solana dominan di sektor retail, volume DeFi, dan ekosistem on-chain yang padat aktivitas.

Di lain sisi, Avalanche unggul dalam modularitas dan kemampuan multichain, terutama lewat subnet yang cocok untuk GameFi dan enterprise-grade blockchain.

Adapun pilihannya tergantung apakah kamu lebih tertarik pada adopsi massal atau fleksibilitas teknis jangka panjang.

 

Keamanan & Desentralisasi

Baik Solana maupun Avalanche sama-sama menggunakan mekanisme Proof-of-Stake, yang memungkinkan partisipasi terbuka sebagai validator. Namun, pendekatan mereka terhadap desentralisasi dan keamanan memiliki nuansa berbeda.

Solana memiliki sekitar 1.850 validator, menjadikannya salah satu jaringan paling aktif secara partisipatif.

Meskipun demikian, persyaratan perangkat kerasnya cukup tinggi, dan validator harus mengeluarkan biaya operasional dalam bentuk SOL setiap hari hanya untuk mengirim vote transaksi.

Hal itu dapat membatasi partisipasi dari entitas kecil sehingga dalam jangka panjang berpotensi mempengaruhi tingkat desentralisasi jaringan.

Lebih jauh lagi, Solana terkenal dengan catatan downtime, termasuk insiden besar terbaru pada Februari 2024 saat jaringan lumpuh selama hampir lima jam. Totalnya, Solana telah mengalami lebih dari 10 outage besar sejak 2020.

Di lain sisi, Avalanche mengandalkan 1.200 validator aktif, dengan syarat staking sebesar 2.000 AVAX untuk bergabung sebagai validator penuh.

Hal itu menciptakan lapisan keamanan berbasis ekonomi yang kuat, terutama karena semua subnet juga harus ikut memvalidasi jaringan utama.

Menariknya, subnet di Avalanche memungkinkan entitas membuat blockchain khusus dengan aturan validasi sendiri, tetapi tetap terikat pada keamanan jaringan inti melalui staking AVAX.

Sejak peluncurannya, Avalanche relatif stabil dan hanya mengalami satu downtime besar pada Maret 2023.

Adapun secara keseluruhan, Solana unggul dalam jumlah validator, tetapi sering terkendala reliabilitas jaringan.

Sementara itu, Avalanche menawarkan fleksibilitas arsitektur melalui subnet, dengan pendekatan keamanan berbasis staking dan uptime yang lebih konsisten sejauh ini.

 

Market Cap & Popularitas

Dari sisi kapitalisasi pasar per 30 Juli 2025 menurut website Coinmarketcap, Solana berada jauh di atas Avalanche. Solana mencatat market cap sebesar $96.925.000.000, menempatkannya di posisi lima besar dalam ekosistem kripto global, tepat di bawah Ethereum.

Dominasi ini menunjukkan seberapa besar minat investor terhadap performa Solana sebagai platform high-speed untuk aplikasi terdesentralisasi, DeFi, dan NFT.

Sementara itu, Avalanche tercatat memiliki market cap sekitar $10.216.000.000, membuatnya tetap bertahan di jajaran 20 besar.

Meski terpaut cukup jauh, posisi ini masih mencerminkan kepercayaan pasar terhadap potensi Avalanche, terutama dengan pendekatan subnet dan kompatibilitas EVM yang menarik minat pengembang dApp dari ekosistem Ethereum.

Dari segi likuiditas dan volume perdagangan harian, Solana juga cenderung lebih aktif. Jumlah DEX, protokol DeFi, dan aktivitas NFT di jaringan Solana berkontribusi besar terhadap sirkulasi token SOL yang lebih dinamis.

Avalanche memang tertinggal secara angka, tetapi menawarkan ekosistem yang lebih modular dan fleksibel untuk institusi atau proyek dengan kebutuhan kustomisasi tinggi.

Jika dilihat dari posisi pasar saat ini maka Solana lebih unggul sebagai jaringan Layer 1 yang sudah matang dari sisi adopsi. Di lain sisi, Avalanche masih membangun momentum, terutama lewat ekspansi subnet dan kolaborasi enterprise.

 

Mana Cocok buat Kamu?

Pemilihan antara Solana dan Avalanche sangat bergantung pada tujuan dan kebutuhan kamu di dunia kripto. Jika kamu seorang developer atau tim pengembang yang ingin membangun blockchain kustom maka Avalanche mungkin lebih cocok.

Platform ini menawarkan fitur Subnet yang memungkinkan kamu menciptakan jaringan blockchain dengan aturan dan desain sendiri, sambil tetap mendapatkan keamanan dari validator Avalanche.

Ditambah lagi, Avalanche kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) sehingga mudah digunakan oleh developer yang sudah terbiasa membangun di ekosistem Ethereum.

Sebaliknya, jika kamu lebih fokus sebagai trader, pengguna DeFi, atau kolektor NFT maka Solana bisa jadi pilihan yang lebih praktis.

Keunggulan Solana ada pada biaya transaksi yang sangat rendah dan kecepatan tinggi dalam memproses ribuan transaksi per detik.

Hal itu menjadikan Solana ideal untuk aktivitas harian seperti trading, yield farming, hingga jual beli NFT tanpa harus khawatir soal gas fee yang mahal seperti di Ethereum.

Jadi, sederhananya, kalau kamu butuh kontrol lebih, ingin membangun solusi blockchain kompleks, atau membawa dApp dari Ethereum maka Avalanche adalah pilihan yang tepat.

Namun, jika kamu mau akses cepat dan murah ke DeFi, NFT, atau dApps siap pakai maka Solana bisa menjadi solusi terbaik. Pada akhirnya, kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan orientasi dan strategi kamu dalam menjelajah dunia Web3.

 

Kesimpulan: Sama Cepatnya, Beda Jalurnya

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang AVAX vs Solana 2025: Modular Avalanche vs Solana Supercepat yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.

Sebagai kesimpulan, Avalanche dan Solana nggak mesti dipilih salah satu. Hal itu karena keduanya punya peran penting dalam lanskap Web3 yang terus berkembang.

Di satu sisi, Avalanche menawarkan fleksibilitas tinggi bagi pengembang yang ingin membangun solusi blockchain modular.

Di lain sisi, Solana menghadirkan kecepatan luar biasa dan efisiensi biaya untuk pengguna yang ingin langsung terjun ke dunia DeFi, NFT, atau aplikasi Web3 lainnya.

Dengan pendekatan yang berbeda, tetapi sama-sama solid, keduanya justru bisa saling melengkapi, menciptakan ekosistem yang lebih kaya dan beragam. Jadi, tidak ada salahnya kamu menjajaki keduanya, tergantung strategi dan visi cuan kamu ke depan.

Nah, sudah siap memulai perjalananmu di dunia Layer 1 kripto? Kamu bisa beli AVAX dan Beli SOL sekarang juga di Indodax Market. Prosesnya cepat, aman, dan pastinya bisa langsung pakai rupiah.

Oya, selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX.

Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow IG Indodax
Ikuti juga sosial media kami di sini:
Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ 

 

  1. Apa bedanya Avalanche dan Solana?

Solana fokus pada satu chain super cepat, sedangkan Avalanche membangun jaringan modular lewat banyak subnet.

 

  1. Mana yang lebih cepat untuk transaksi?

Solana unggul secara TPS mentah, tapi Avalanche bisa skalabel lewat banyak subnet secara paralel.

 

  1. Mana yang lebih cocok untuk developer?

Avalanche cocok buat yang ingin bikin blockchain sendiri (subnet). Solana cocok untuk bangun di satu chain dengan volume besar.

 

  1. Token mana yang lebih likuid dan populer?

SOL lebih populer dan likuid di market retail. AVAX punya pasar kuat di institusi dan enterprise subnet.

 

  1. Bisa beli AVAX dan SOL di Indodax?

Bisa banget! Kamu bisa beli keduanya langsung di Market Indodax dengan rupiah.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
 

 

Author: Boy

 

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.78%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
DCT/IDR
Degree Cry
180.000
190.32%
RAD/IDR
Radworks
27.900
152.42%
NEON/IDR
Neon EVM
2.556
77.01%
BR/IDR
Bedrock
1.223
49.51%
ALIF/IDR
ALIF
7.201
39.42%
Nama Harga 24H Chg
VIDYX/IDR
VidyX
2
-33.33%
KOK/IDR
Kok
2
-33.33%
LOOKS/IDR
LooksRare
257
-22.36%
EVER/IDR
Everscale
148
-19.57%
XTZ/IDR
Tezos
20.511
-18.51%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Krea AI: Bikin Analisa Crypto Lebih Visual & Menarik

Hingga saat ini, masih banyak trader dan investor yang fokus

Multi-Hop Reasoning: Cara AI Hubungkan Data Market
21/08/2025
Multi-Hop Reasoning: Cara AI Hubungkan Data Market

Para trader dan investor sering merasa kewalahan dengan banjir informasi,

21/08/2025
Kling AI: Alat Kreatif Baru Buat Trader & Investor

Kehadiran AI kini semakin menyatu dengan aktivitas trader, tidak hanya