Apa Itu Arbitrum? Ketahui Fitur, Cara Kerja & Risikonya
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Arbitrum: Solusi Layer 2 untuk Skalabilitas Ethereum 

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Arbitrum: Solusi Layer 2 untuk Skalabilitas Ethereum 

arbitrum

Daftar Isi

Salah satu platform blockchain terdesentralisasi yang populer hingga saat ini adalah Ethereum. Platform yang satu ini demikian kompleks sehingga memungkinkan pengembangan dan pelaksanaan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar (smart contract).

Akan tetapi, sekalipun punya banyak keunggulan, Ethereum masih menghadapi satu permasalahan utama, yaitu skalabilitas. Hal itu mencakup seberapa cepat dan efisien blok-blok baru bisa ditambahkan ke blockchain dan lainnya.

Untuk mengatasi masalah skalabilitas di jaringan Ethereum, Arbitrum menjadi salah satu solusi lapisan kedua (Layer 2) yang menjanjikan. 

Arbitrum yang dikembangkan oleh Offchain Labs ini adalah protokol yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi jaringan Ethereum dengan memindahkan sebagian besar transaksi ke lapisan kedua.

Nah, untuk lebih memahami apa itu arbitrum, perkembangan dan sejarahnya, cara kerja, fitur, kelebihan dan kekurangan, serta risikonya, simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Arbitrum?

apa itu arbitrum

Seperti sempat disinggung di atas, Arbitrum adalah sebuah protokol dan solusi Layer 2 untuk jaringan Ethereum yang berfungsi untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi transaksi. 

Arbitrum sebagai solusi Layer 2 diketahui bekerja dengan cara memindahkan sebagian besar transaksi dan pemrosesan data dari jaringan Ethereum utama ke lapisan kedua yang lebih cepat dan hemat biaya. 

Terkait hal itu, Arbitrum memungkinkan pengguna dan pengembang untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan smart contract di lapisan kedua dengan kecepatan yang lebih tinggi serta biaya transaksi yang lebih minim.

Arbitrum memakai pendekatan “rollup”, yaitu transaksi dikumpulkan dan diperiksa oleh sekelompok validator yang terpercaya. 

Setelah divalidasi, hasilnya akan dikompresi menjadi satu transaksi dan disiarkan ke jaringan Ethereum utama sebagai “proof-of-transaction” yang terverifikasi. 

Perkembangan dan Sejarah Arbitrum

Dalam sejarahnya, Arbitrum didirikan oleh tim Offchain Labs yang terdiri dari Ed Felten, Steven Goldfeder, dan Harry Kalodner. Tim ini diketahui punya latar belakang yang kuat di bidang keamanan dan teknologi blockchain.

Tim Offchain Labs pun mendirikan Arbitrum dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan skalabilitas yang dihadapi oleh jaringan Ethereum utama.

Dengan pemahaman yang luas tentang blockchain dan keamanan, tim Offchain Labs lantas mengembangkan solusi Layer 2 yang inovatif dalam bentuk Arbitrum. 

Offchain Labs kemudian mengumumkan bahwa mereka menghimpun dana sebesar $120 juta dalam pendanaan Seri B terbarunya yang dipimpin oleh Lightspeed Venture Partners senilai $1,2 miliar pada tahun 2021.

Untuk diketahui, terdapat 2 jenis Arbitrum chains yang beroperasi di jaringan utama Ethereum. Keduanya adalah (1) Arbitrum Rollup chain atau Arbitrum One dan (2) AnyTrust chain atau Arbitrum Nova.

Namun, pada 31 Agustus 2022 lalu, Arbitrum One sudah bermigrasi ke sistem Nitro. Sebagai informasi, platform Arbitrum Nitro yang tetap berjalan di atas jaringan Arbitrum One memberikan peningkatan terkait kecepatan transaksi 7—10 kali lebih cepat.

Di samping itu, teknik kompresi datanya juga lebih canggih. Hal itu bisa menurunkan biaya dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna. Arbitrum One pun diketahui masih berfokus pada proyek DeFi dan NFT.

Sementara itu, Arbitrum Nova memanfaatkan teknologi AnyTrust dan dianggap dapat menjadi solusi yang tepat bagi proyek bervolume transaksi tinggi, misalnya gaming yang sering melakukan minting item baru dan aplikasi sosial.

Cara Kerja Arbitrum 

cara kerja arbitrum

Arbitrum diketahui memakai arsitektur Optimistic Rollup. Hal itu membuat transaksi bisa diproses di luar jaringan lalu diverifikasi di dalam jaringan. 

Pendekatan tersebut mengurangi waktu pemrosesan serta biaya yang dibutuhkan untuk mengeksekusi transaksi tanpa mengorbankan keamanan serta keandalan jaringan. Perlu diketahui, proses Optimistic Rollup tersebut terdiri dari dua tahap, antara lain:

1. Submission phase

Pada submission phase atau tahap pengajuan ini, transaksi akan berlangsung di luar blockchain utama serta dinilai sah oleh validator, yakni pihak yang melakukan verifikasi atas transaksi serta menyimpan ringkasan transaksi pada blockchain utama.

2. Challenge phase

Pada challenge phase atau tahap tantangan ini, transaksi akan diperiksa oleh validator. Kalau ada kesalahan maka transaksi akan dibatalkan serta ringkasan transaksi pun diubah.

Fitur Arbitrum

Berikut ini beberapa fitur Arbitrum yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Skalabilitas

Penjelasan mengenai peningkatan skalabilitas yang signifikan yang ditawarkan oleh Arbitrum, memungkinkan lebih banyak transaksi diproses dengan biaya yang lebih rendah.

Arbitrum menawarkan peningkatan skalabilitas yang signifikan dengan memindahkan sebagian besar transaksi ke lapisan kedua, yakni rollup chain. Hal itu memungkinkan lebih banyak transaksi diproses dengan biaya yang lebih rendah.

2. Kecepatan Transaksi

Arbitrum juga memungkinkan transaksi hampir instan dengan menggunakan arsitektur Optimistic Rollup dan mekanisme finalisasi transaksi yang dioptimalkan.

Dengan kombinasi dari rollup chain yang cepat, mekanisme Optimistic Rollup, dan verifikasi yang dioptimalkan di layer 1, Arbitrum akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan efisien. 

Pengguna bisa mengirim dan mengkonfirmasi transaksi hampir instan di rollup chain, sementara verifikasi di layer 1 memastikan keabsahan transaksi tersebut. Hal itu mengurangi waktu tunggu yang diperlukan untuk transaksi dan meningkatkan pengalaman pengguna.

3. Biaya Rendah

Kelebihan Arbitrum dalam mengatasi biaya transaksi tinggi yang sering terjadi di jaringan Ethereum utama, membuatnya lebih terjangkau bagi pengguna. Salah satu kelebihan utama Arbitrum, yakni kemampuannya dalam mengatasi biaya transaksi tinggi yang sering terjadi di jaringan Ethereum utama. 

Dengan pengurangan biaya transaksi, efisiensi verifikasi, peningkatan skalabilitas, dan kompatibilitas dengan ekosistem Ethereum, Arbitrum pun membuatnya lebih terjangkau bagi pengguna untuk melakukan transaksi di jaringan blockchain. 

Pada akhirnya, hal itu akan membantu mendorong adopsi yang lebih luas dan menciptakan pengalaman pengguna yang lebih hemat biaya.

4. Kompatibilitas Ethereum

Penjelasan tentang kemudahan migrasi dan penggunaan aplikasi yang sudah ada di jaringan Ethereum utama ke Arbitrum

Arbitrum dirancang dengan fokus pada kompatibilitas dengan ekosistem Ethereum yang sudah ada. Artinya, migrasi dan penggunaan aplikasi yang sudah ada di jaringan Ethereum utama ke Arbitrum relatif mudah dan bisa dilakukan dengan sedikit/tanpa perubahan signifikan.

Kelebihan dan Kekurangan Arbitrum

Berikut ini penjelasan terkait kelebihan dan kekurangan Arbitrum yang perlu diketahui, antara lain:

1. Kelebihan Arbitrum

Arbitrum punya sejumlah kelebihan yang signifikan dalam meningkatkan kinerja, efisiensi, dan skalabilitas jaringan Ethereum. Salah satu keunggulan utama Arbitrum, yakni kemampuannya untuk meningkatkan kinerja dan skalabilitas jaringan Ethereum.

Di samping itu, Arbitrum pun bisa meningkatkan efisiensi biaya dalam pengiriman transaksi di jaringan Ethereum. Selain itu, dengan memindahkan sebagian besar transaksi ke rollup chain, Arbitrum dapat meningkatkan kecepatan transaksi secara signifikan.

2. Kekurangan Arbitrum

Menjelaskan risiko dan tantangan yang terkait dengan penggunaan Arbitrum, seperti risiko sentralisasi dan ketergantungan pada jaringan Ethereum utama.”

Sekalipun Arbitrum memiliki banyak kelebihan, juga ada sejumlah kekurangan dan risiko yang perlu diperhatikan terkait penggunaannya, di antaranya risiko sentralisasi karena Arbitrum menggunakan pendekatan Optimistic Rollup.

Risiko lainnya adalah ketergantungan pada jaringan Ethereum utama. Perlu diketahui, Arbitrum bergantung pada jaringan Ethereum utama sebagai lapisan keamanan utama untuk verifikasi komitmen rollup block. 

Maka dari itu, kalau terjadi masalah atau gangguan pada jaringan Ethereum utama maka hal itu bisa berpengaruh terhadap fungsi dan kinerja Arbitrum. 

Risiko Arbitrum

Berikut ini beberapa risiko Arbitrum yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Challenge Period

Perlu diketahui bahwa desain optimistic rollups melibatkan challenge period yang bisa mencapai 7 hari. Challenge period diberlakukan saat ditemukan adanya transaksi yang dinilai tidak benar. 

Periode tersebut diberlakukan untuk memberikan banyak kesempatan dalam memeriksa bahwa semua blok merupakan transaksi yang sudah benar sehingga para pengguna yang ingin menarik tokennya dari Arbitrum harus menunggu selama 7 hari.

2. Validator Belum Terdesentralisasi

Risiko lainnya adalah validator Arbitrum yang belum sepenuhnya terdesentralisasi. Arbitrum sendiri memakai permissioned validators dan belum lama ini mengumumkan perluasan set validator dengan banyaknya organisasi yang bergabung di jaringannya.

Adapun validator/organisasi yang tergabung untuk mengamankan Arbitrum chain, yakni Consensys, Ethereum Foundation, L2BEAT, Mycelium, Offchain Labs, P2P, Quicknode, DLRC, dan Unit410.

3. Risiko Kehilangan Aset/Dana

Di samping itu, pencurian dana bisa terjadi kalau tidak ada satu pun dari validator yang memeriksa status yang dipublikasikan. Fraud proofs mengasumsikan setidaknya terdapat satu validator yang jujur dan mampu menerima peningkatan kode berbahaya. 

Di samping itu, dana bisa hilang apabila terdapat kesalahan dalam implementasi one-stop Nitro dan WASM yang demikian kompleks.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, dalam sejarahnya, Arbitrum didirikan oleh tim Offchain Labs yang terdiri dari Ed Felten, Steven Goldfeder, dan Harry Kalodner. Tujuan pendirian Arbitrum, yaitu untuk mengatasi permasalahan skalabilitas yang dihadapi oleh jaringan Ethereum utama.

Untuk diketahui, terdapat 2 jenis Arbitrum chains yang beroperasi di jaringan utama Ethereum. Keduanya adalah (1) Arbitrum Rollup chain atau Arbitrum One dan (2) AnyTrust chain atau Arbitrum Nova. Namun, pada 31 Agustus 2022 lalu, Arbitrum One sudah bermigrasi ke sistem Nitro. 

Arbitrum diketahui memakai arsitektur Optimistic Rollup. Hal itu membuat transaksi bisa diproses di luar jaringan lalu diverifikasi di dalam jaringan. 

Pendekatan tersebut mengurangi waktu pemrosesan serta biaya yang dibutuhkan untuk mengeksekusi transaksi tanpa mengorbankan keamanan serta keandalan jaringan.

Perlu diketahui, proses Optimistic Rollup tersebut terdiri dari dua tahap, antara lain, (1) submission phase dan (2) challenge phase.

Selayaknya penggunaan teknologi apa pun, penggunaan Arbitrum pun melibatkan risiko tertentu,m di antaranya (1) challenge period, (2) validator belum terdesentralisasi, dan (3) risiko kehilangan aset atau dana.

Untuk meminimalkan risiko terkait penggunaan Arbitrum, langkah-langkah yang perlu diambil, antara lain, dengan memahami konsep dan prinsip dasar Arbitrum dan memastikan penggunaan versi perangkat lunak yang terbaru dan diperbarui dari Arbitrum.

Di samping itu, juga penting untuk memilih penyedia layanan dan infrastruktur yang terpercaya dan terbukti memiliki pengalaman dalam menjalankan Arbitrum serta melakukan audit kontrak pintar dan memverifikasi kode secara menyeluruh.

Selain itu, pengguna pun harus memahami risiko yang terkait dengan migrasi aset ke Arbitrum dan mengambil langkah-langkah pengamanan yang tepat, contohnya mencadangkan kunci pribadi dengan aman.

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa itu Arbitrum, perkembangan dan sejarahnya, cara kerja, fitur, kelebihan dan kekurangan, serta risikonya.

Kini, saatnya untuk mulai berinvestasi aset kripto di INDODAX yang juga sudah menyediakan fitur INDODAX Earn/staking crypto. Fitur ini bisa diakses melalui website INDODAX maupun Mobile App.

Sebelumnya, kamu pun dapat mendownload aplikasi trading crypto terbaik INDODAX untuk mulai berinvestasi sekarang juga. 

Simak juga informasi dan artikel lainnya terkait dunia aset digital hanya di INDODAX Academy.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!