Sebelum terjun ke dunia investasi, salah satu istilah dasar yang penting untuk diketahui dan dipahami adalah diversifikasi. Pada dasarnya, diversifikasi adalah strategi yang ampuh untuk menekan tingkat kerugian yang bisa dialami oleh investor.
Dalam investasi kripto, arti diversifikasi adalah membagi investasi ke berbagai jenis crypto dan aset digital lainnya sehingga tidak hanya bergantung pada satu aset tunggal.
Diversifikasi penting dalam investasi kripto karena bisa membantu mengurangi risiko yang terkait dengan investasi kripto. Dengan diversifikasi, investor kripto pun bisa memanfaatkan peluang pertumbuhan dari berbagai proyek dan jenis aset digital.
Dalam konteks crypto, volatilitas bisa mengakibatkan perubahan harga yang tajam dan tidak terduga dalam aset digital. Untuk menghadapi volatilitas dan risiko ini, penting untuk memiliki strategi investasi yang matang dan disiplin, salah satunya diversifikasi.
Nah, untuk lebih memahami apa itu diversifikasi, manfaatnya dalam investasi, cara kerjanya, jenis-jenisnya, hingga kelebihan dan kekurangannya, simak ulasan berikut ini.
Apa Itu Diversifikasi?
Dalam konteks investasi secara umum, diversifikasi adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh investor dengan cara membagi/mendistribusikan dana investasi yang dimilikinya ke dalam berbagai jenis aset atau instrumen keuangan yang berbeda.
Sementara itu, tujuan dari diversifikasi, yaitu untuk mengurangi risiko serta meningkatkan potensi keuntungan dalam portofolio investasi.
Adapun dalam konteks investasi dalam dunia kripto, diversifikasi merujuk pada strategi membagi dana investasi ke berbagai jenis crypto dan aset digital lainnya. Misalnya, investor bisa membagi dana investasinya ke aset Bitcoin, Ethereum, dan sebagainya.
Pada dasarnya, tujuan utama dari diversifikasi dalam investasi, yaitu untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan dalam portofolio investasi. Diversifikasi pun membantu mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi pasar secara keseluruhan.
Dalam hal ini, saat investor membagi investasinya ke berbagai jenis aset, mereka akan mengurangi risiko terkait dengan fluktuasi harga yang tajam dan tidak terduga pada sebuah aset atau jenis aset tertentu.
Lebih jauh, diversifikasi juga bisa membantu untuk mengurangi risiko. Pasalnya, dengan memiliki sejumlah aset yang berbeda, investor bisa melindungi dirinya dari risiko yang spesifik pada satu aset/sektor.
Di samping itu, diversifikasi bahkan juga akan meningkatkan peluang keuntungan dari berbagai sumber pertumbuhan. Hal itu karena setiap aset atau sektor memiliki potensi pertumbuhan yang berbeda-beda.
Manfaat Diversifikasi dalam Investasi?
Setelah mengetahui apa itu diversifikasi, sekarang saatnya untuk mencari tahu apa saja manfaat diversifikasi dalam investasi. Pada dasarnya, mengetahui manfaat diversifikasi dalam investasi ini sangat penting sebab hal itu berdampak positif terhadap portofolio investasi.
Di bawah ini merupakan sejumlah manfaat diversifikasi yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Mengurangi Risiko Kerugian
Dengan diversifikasi, artinya ada banyak instrumen investasi yang ada pada portofolio investasi. Itu berarti, risiko kerugian pun akan semakin kecil atau berkurang.
2. Membantu Menemukan Strategi Investasi yang Pas
Melakukan diversifikasi berarti investor akan terbantu dalam menemukan strategi investasi yang pas baginya. Namun, tetap perlu mempertimbangkan profil risiko, tingkat risiko masing-masing instrumen investasi, serta tujuan dan jangka waktu investasi.
3. Memperbesar Keuntungan dalam Berinvestasi
Dengan diversifikasi dan memilih instrumen investasi yang tepat, investor pun dapat memperbesar keuntungan yang diperolehnya dari berbagai instrumen investasi yang dipilih dalam berinvestasi.
4. Meminimalisir Ketergantungan pada Satu Jenis Instrumen
Dengan instrumen investasi yang beragam, artinya investor telah berupaya untuk meminimalisir ketergantungan terhadap satu jenis instrumen investasi saja. Pasalnya, diversifikasi akan menawarkan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda.
Cara Kerja Diversifikasi
Adapun mekanisme diversifikasi dalam mengurangi risiko adalah dengan mengalokasikan dana investasi ke berbagai jenis aset/instrumen keuangan yang berbeda. Mekanisme utama dari diversifikasi adalah dengan penyebaran risiko.
Dalam hal ini, saat investor mengalokasikan dana investasinya ke berbagai jenis aset, ia akan mengurangi risiko yang terkait dengan aset individual/sektor tertentu. Di samping itu, mekanisme diversifikasi pun mempertimbangkan korelasi antara aset.
Korelasi tersebut merujuk pada hubungan statistik antara pergerakan harga/nilai antara dua aset. Dengan memiliki aset yang memiliki korelasi yang rendah, investor pun nantinya dapat mengurangi risiko sistematis dalam portofolionya.
Diversifikasi pada dasarnya dapat memberikan perlindungan terhadap fluktuasi pasar. Pasalnya, dengan melakukan diversifikasi, investor bisa menghindari eksposur berlebihan pada sektor tertentu yang rentan terhadap fluktuasi pasar.
Di samping itu, diversifikasi pun dapat membuka peluang untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan yang mungkin terjadi di berbagai aset atau sektor. Hal ini pada akhirnya membantu mencapai portofolio yang aman dari fluktuasi pasar yang tajam.
Dalam kasus investasi kripto, misalnya, kita bisa melihat bagaimana diversifikasi dapat bekerja dengan contoh kasus berikut ini, yaitu:
Misalkan Investor A memutuskan untuk melakukan diversifikasi dengan membagi dana investasinya menjadi tiga aset kripto yang berbeda, yakni Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Ripple (XRP) dengan komposisi 40%, 30%, dan 30%.
Dari contoh di atas, investor A sudah melakukan diversifikasi dengan mengalokasikan dananya ke tiga aset kripto yang berbeda. Dengan membagi dana investasinya ke tiga aset kripto, investor A telah mengurangi risiko yang terkait dengan aset individual.
Jenis-jenis Diversifikasi
Setelah memahami cara kerja diversifikasi, kini saatnya untuk mencari tahu apa saja jenis-jenis diversifikasi, baik secara umum maupun dalam dunia kripto. Hal ini penting sebab pada dasarnya setiap jenisnya punya tujuan dan manfaat yang berbeda.
Berikut ini jenis-jenis diversifikasi yang perlu diketahui, antara lain:
1. Jenis-jenis Diversifikasi secara Umum
- Vertikal
Jenis diversifikasi vertikal, strateginya adalah dengan membuat sebuah produk dengan level fungsi dan manfaat yang berbeda-beda, tetapi bisa saling menggantikan/melengkapi.
- Horizontal
Pada jenis ini, strateginya adalah dengan membuat berbagai macam produk yang memiliki kesamaan dalam hal jenis. Adapun perbedaan di antara produk akan terletak hanya pada merek, target pasar, maupun ukurannya.
2. Jenis-jenis Diversifikasi dalam Dunia Kripto
- Diversifikasi Kripto
Diversifikasi kripto artinya mengalokasikan dana investasi ke berbagai jenis crypto. Dengan memiliki beberapa jenis crypto dalam portofolio-nya, investor bisa mengurangi risiko yang terkait dengan perubahan nilai satu aset kripto secara signifikan.
- Stablecoin
Stablecoin adalah jenis crypto dengan nilai yang merujuk pada aset stabil, misalnya mata uang fiat (dolar AS dan sebagainya) atau komoditas. Dengan memasukkan stablecoin dalam portofolio, hal itu bisa mengurangi risiko volatilitas pasar crypto yang tinggi.
- Token Utilitas
Token utilitas adalah jenis crypto yang memberikan akses/hak kepada pemegangnya untuk menggunakan layanan/produk di dalam ekosistem blockchain tertentu. Diversifikasi ke dalam token utilitas bisa memberikan eksposur pada proyek/platform blockchain yang berbeda.
- Token Keamanan (Security Token)
Token keamanan adalah crypto yang mewakili kepemilikan/hak atas aset tradisional, misalnya saham, obligasi, atau aset riil. Diversifikasi ke dalam token keamanan ini bisa memberikan diversifikasi antara crypto dan aset tradisional.
- ICO dan IEO
Initial Coin Offering (ICO) dan Initial Exchange Offering (IEO) adalah mekanisme penggalangan dana untuk proyek kripto baru oleh pengembang dan menjual tokennya kepada investor.
Adapun diversifikasi dengan berpartisipasi dalam ICO atau IEO berbagai proyek kripto bisa memberikan akses ke proyek-proyek inovatif dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.
Strategi Diversifikasi dalam Portofolio Investasi
Pada dasarnya, membangun portofolio kripto yang seimbang melibatkan penerapan strategi diversifikasi yang tepat. Beberapa strategi diversifikasi yang bisa dipertimbangkan, antara lain, alokasi proporsional.
Adapun strategi ini melibatkan alokasi dana secara proporsional ke berbagai crypto yang dipilih. Misalnya, kalau memilih empat crypto untuk portofolio, investor bisa mengalokasikan 25% dari total dana untuk masing-masing crypto.
Di samping itu, bisa juga melakukan diversifikasi berdasarkan kapitalisasi pasar. Dalam hal ini, investor bisa mengalokasikan sebagian dananya ke crypto dengan kapitalisasi pasar besar dan sebagian kecilnya ke crypto dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil.
Lebih jauh, alokasi dana yang tepat sangat penting untuk mencapai diversifikasi yang efektif dalam portofolio investasi. Pasalnya, hal ini akan membantu mengelola risiko dalam portofolio.
Dengan membagi dana ke berbagai jenis aset atau instrumen keuangan, hal itu akan mengurangi risiko yang terkait dengan aset individual atau sektor tertentu.
Dengan mengalokasikan dana secara cerdas, investor pun bisa mencapai keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko yang dimilikinya.
Penting diketahui bahwa pemantauan dan penyesuaian terhadap portofolio yang terdiversifikasi adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan dan kinerja optimal portofolio.
Terkait hal itu, langkah yang dapat bisa lakukan, di antaranya dengan makukan pemantauan rutin terhadap kinerja portofolio. Dalam hal ini, bisa menggunakan platform atau aplikasi manajemen portofolio, grafik harga, atau indikator pasar.
Di samping itu, bisa juga dengan melakukan evaluasi atas tujuan investasi. Dalam hal ini, pastikan bahwa portofolio masih konsisten dengan tujuan jangka panjang dan pendek.
Kekurangan dan Kelebihan Diversifikasi
Setelah memahami strategi diversifikasi dalam portofolio investasi, saatnya untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan diversifikasi. Hal ini penting untuk memahami konsep diversifikasi secara menyeluruh.
Lantas, apa saja kekurangan dan kelebihan diversifikasi? Berikut ini penjelasan masing-masingnya, yaitu:
1. Kelebihan Diversifikasi
- Mengurangi Risiko Spesifik
Membagi dana investasi ke berbagai jenis aset berarti menghindari ketergantungan pada kinerja sebuah aset saja. Jika salah satu aset menurun nilainya maka diversifikasi bisa membantu untuk melindungi portofolio dari dampak negatif yang signifikan.
- Meningkatkan Peluang Keuntungan
Dengan memiliki sejumlah aset yang berbeda, artinya berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai sektor atau instrumen keuangan yang berperforma baik.
- Melindungi Portofolio
Diversifikasi juga membantu untuk melindungi portofolio dari risiko yang terkait dengan aset individual atau sektor tertentu. Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi, kerugian potensial dari satu aset/sektor bisa dikompensasi oleh kinerja positif dari aset lainnya.
2. Kekurangan Diversifikasi
- Potensi Kerugian terhadap Kinerja Tertinggi
Salah satu kekurangannya adalah dengan membagi dana investasi ke berbagai aset/instrumen, investor bisa jadi tidak mendapatkan keuntungan maksimal dari aset yang punya kinerja tertinggi.
- Kesulitan Mengikuti Tren Spesifik
Diversifikasi juga bisa membuat investor kesulitan untuk mengikuti tren spesifik atau peluang investasi yang muncul dalam satu aset atau sektor tertentu.
Kalau ada tren/peluang yang signifikan dalam satu aset, tetapi alokasi dana tersebar di berbagai aset, investor bisa jadi tidak dapat memanfaatkan sepenuhnya kesempatan itu.
- Biaya Transaksi yang Lebih Tinggi
Diversifikasi yang terlampau luas/berlebihan dapat meningkatkan biaya transaksi. Setiap kali investor membeli/menjual aset, ia harus membayar biaya transaksi, misalnya biaya perdagangan atau biaya broker.
Yuk Lakukan Diversifikasi pada Aset Kriptomu
Perlu diketahui juga bahwa dalam beberapa tahun terakhir, investasi dalam aset kripto sangat popular di dunia, termasuk di Indonesia. Namun, seperti investasi lainnya, investasi kripto pun melibatkan risiko yang perlu dipertimbangkan dengan serius.
Nah, salah satu cara untuk mengelola risiko ini, yaitu lewat diversifikasi. Sebagaimana disinggung tadi, diversifikasi dalam aset kripto ini merujuk pada alokasi dana investasi ke berbagai jenis crypto.
Pada akhirnya, dengan pemahaman yang baik tentang pentingnya diversifikasi pada aset kripto ini, investor bisa membangun portofolio yang lebih seimbang dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, diversifikasi penting dalam investasi kripto karena bisa membantu mengurangi risiko yang terkait dengan investasi kripto. Dengan diversifikasi, investor kripto pun bisa memanfaatkan peluang pertumbuhan dari berbagai proyek dan jenis aset digital.
Sementara itu, mekanisme utama dari diversifikasi adalah dengan penyebaran risiko. Dalam hal ini, saat investor mengalokasikan dana investasinya ke berbagai jenis aset, ia akan mengurangi risiko yang terkait dengan aset individual/sektor tertentu.
Di sisi lain, jenis-jenis diversifikasi bisa dibedakan menjadi dua, yakni diversifikasi secara umum dan diversifikasi dalam dunia kripto. Jenis-jenisnya secara umum terdiri dari (1) vertikal dan (2) horizontal.
Untuk jenis-jenis diversifikasi dalam dunia kripto terdiri dari (1) diversifikasi kripto, (2) stablecoin, (3) token utilitas, (4) token keamanan (security token), serta (5) ICO dan IEO.
Pada dasarnya, diversifikasi pun memainkan peran krusial dalam membangun dan mengelola portofolio investasi yang sehat. Pasalnya, diversifikasi bisa membantu mengurangi risiko spesifik terkait dengan aset individual/sektor tertentu.
Di samping itu, diversifikasi pun memungkinkan investor untuk memanfaatkan potensi keuntungan dari berbagai jenis aset/instrumen keuangan.
Perlu diingat lagi, diversifikasi juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Di antara kelebihan diversifikasi adalah (1) mengurangi risiko spesifik, (2) meningkatkan peluang keuntungan, dan (3) melindungi portofolio.
Di sisi lain, kekurangan diversifikasi mencakup (1) potensi kerugian terhadap kinerja tertinggi (2) kesulitan mengikuti tren spesifik, dan (3) biaya transaksi yang lebih tinggi.
Lebih jauh, penting bagi kamu untuk merencanakan diversifikasi yang sesuai dalam portofolio kripto yang kamu miliki. Di antara langkah-langkah yang bisa diterapkan adalah dengan menentukan tujuan investasi dan mengenali toleransi risiko.
Di samping itu, juga penting untuk mempelajari berbagai jenis crypto dan menetapkan alokasi dana investasi yang seimbang pada jenis-jenis aset crypto yang ada dan melakukan evaluasi atas investasi tersebut secara berkala.
Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu diversifikasi, manfaatnya dalam investasi, cara kerjanya, jenis-jenisnya, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Selanjutnya, kamu bisa mulai melakukan investasi crypto di platform trading crypto terpopuler, yakni INDODAX.
Sebelum melakukan investasi di INDODAX, kamu pun dapat mendownload aplikasi trading crypto terbaik ini terlebih dahulu.
Perlu kamu ketahui, salah satu fitur terbaru dari INDODAX adalah INDODAX Earn atau staking crypto. Dengan fitur ini, kamu dapat mengunci aset kripto milikmu.
Sebagaimana menyimpan uang di deposito, aset crypto yang dikunci di INDODAX Earn tersebut ke depannya akan menghasilkan imbalan, seperti halnya bunga yang diperoleh sewaktu kamu menabung.
Adapun fitur INDODAX Earn/staking crypto ini bisa diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun melalui Mobile App. Di samping itu, kamu pun memanfaatkan desktop di website INDODAX, yakni pada halaman INDODAX Earn/staking crypto.
Yuk, investasi crypto sekarang juga!