Feasible sering kali menjadi kata kunci penting ketika membicarakan ide, proyek, atau inovasi. Istilah ini mencerminkan sejauh mana sebuah rencana dapat dijalankan secara realistis. Dalam dunia bisnis, konsep feasible menentukan apakah suatu strategi layak dilakukan.
Sementara di ekosistem blockchain, feasible menjadi penentu keberhasilan proyek seperti tokenisasi aset yang membutuhkan keseimbangan antara visi, teknologi, dan regulasi.
Pengertian Feasible
Secara umum, feasible berarti “layak” atau “dapat dilakukan”. Dalam konteks bisnis, istilah ini digunakan untuk menilai apakah suatu ide, rencana, atau proyek memiliki kemungkinan besar untuk berhasil.
Proyek yang feasible bukan hanya menarik secara konsep, tetapi juga realistis dalam hal sumber daya, waktu, dan potensi keuntungan.
Dalam dunia manajemen proyek, kelayakan biasanya diuji melalui feasibility study atau studi kelayakan. Studi ini mencakup analisis teknis, ekonomi, hukum, dan operasional untuk memastikan bahwa proyek benar-benar bisa dilaksanakan dengan risiko minimal dan hasil optimal.
Feasible dalam Konteks Bisnis
Dalam bisnis, feasible sering digunakan saat menentukan strategi atau mengembangkan produk baru. Misalnya, sebuah startup ingin meluncurkan aplikasi keuangan berbasis AI. Sebelum memulai, mereka perlu menilai apakah ide tersebut feasible dari berbagai aspek:
- Teknis — Apakah teknologi yang dibutuhkan tersedia dan mampu dikembangkan oleh tim?
- Ekonomi — Apakah biayanya sebanding dengan potensi pendapatan?
- Legal — Apakah ide tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku?
- Operasional — Apakah bisnis memiliki sumber daya manusia dan infrastruktur yang memadai?
Proyek yang dinyatakan feasible akan lebih mudah menarik investor, karena menunjukkan kesiapan dari sisi strategi hingga pelaksanaan.
Pentingnya Studi Kelayakan
Studi kelayakan atau feasibility study adalah tahap penting sebelum memulai proyek besar. Tujuannya bukan hanya untuk menghindari kerugian, tapi juga memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada data dan analisis yang objektif.
Misalnya, sebuah perusahaan ingin membuat platform tokenisasi aset properti. Mereka perlu memastikan aspek berikut:
- Regulasi tentang kepemilikan aset digital.
- Teknologi blockchain yang sesuai untuk kebutuhan tokenisasi.
- Model bisnis yang menghasilkan pendapatan berkelanjutan.
- Minat pasar terhadap investasi properti dalam bentuk token.
Tanpa analisis ini, proyek bisa gagal bukan karena ide buruk, tetapi karena tidak layak secara teknis atau finansial.
Feasible dalam Dunia Blockchain
Di ranah blockchain, feasible juga memiliki peran penting. Banyak proyek kripto gagal bukan karena konsepnya buruk, tetapi karena tidak feasible untuk dijalankan.
Blockchain memang menawarkan peluang besar seperti desentralisasi dan transparansi, namun juga menghadirkan tantangan: skalabilitas, biaya, dan regulasi.
Sebuah proyek blockchain dianggap feasible jika bisa menyeimbangkan idealisme desentralisasi dengan realitas pasar. Contohnya, proyek yang ingin membangun jaringan blockchain baru harus memastikan:
- Teknologinya cukup efisien untuk digunakan massal.
- Tim pengembang memiliki kemampuan yang memadai.
- Ada dukungan komunitas dan investor.
- Kepatuhan terhadap aturan keuangan dan data di berbagai negara.
Jika salah satu aspek ini diabaikan, proyek yang tampak inovatif di atas kertas bisa gagal di tahap implementasi.
Studi Kasus: Feasibilitas dalam Tokenisasi Aset
Tokenisasi adalah proses mengubah aset dunia nyata menjadi token digital di blockchain. Misalnya, properti, karya seni, atau saham dapat diubah menjadi token yang mewakili kepemilikan sebagian. Namun tidak semua proyek tokenisasi dianggap feasible.
Contohnya, tokenisasi aset real estate di Indonesia. Untuk membuat proyek ini feasible, tim pengembang perlu memastikan beberapa hal:
- Kepatuhan Hukum
Tokenisasi properti harus mematuhi peraturan tentang hak kepemilikan dan investasi. Regulasi yang belum jelas bisa menjadi penghalang utama. - Nilai Ekonomi
Proyek harus memberikan keuntungan bagi semua pihak — pemilik aset, investor, dan pengembang platform. Jika biaya tokenisasi terlalu tinggi, proyek menjadi tidak feasible secara ekonomi. - Infrastruktur Teknologi
Blockchain yang digunakan harus mampu menangani transaksi secara cepat dan aman. Jika jaringan sering macet atau biaya gas tinggi, pengguna akan enggan berpartisipasi. - Minat Pasar
Tanpa minat dari investor atau masyarakat, tokenisasi tidak akan berkembang. Tim perlu melakukan riset pasar untuk memastikan adanya permintaan nyata.
Dengan memperhatikan keempat aspek ini, proyek tokenisasi bisa dinilai feasible dan memiliki potensi untuk sukses jangka panjang.
Tantangan Menentukan Kelayakan di Blockchain
Meskipun studi kelayakan menjadi fondasi penting, dunia blockchain menghadirkan tantangan unik. Teknologi ini berkembang sangat cepat, sementara regulasi sering tertinggal. Hal ini membuat definisi “feasible” menjadi dinamis.
Proyek yang feasible hari ini bisa jadi tidak relevan tahun depan jika teknologi baru muncul atau regulasi berubah. Oleh karena itu, pelaku industri perlu memiliki fleksibilitas dan strategi adaptif.
Tim pengembang harus mampu mengevaluasi kelayakan proyek secara berkala dan siap melakukan pivot jika dibutuhkan.
Kesimpulan
Feasible adalah konsep yang menilai apakah suatu proyek atau ide dapat dijalankan dengan realistis dan efektif. Dalam dunia bisnis, hal ini membantu perusahaan menghindari keputusan yang berisiko tinggi.
Sedangkan dalam blockchain, feasible menjadi kompas untuk menentukan keberhasilan proyek digital yang kompleks, seperti tokenisasi aset.
Dengan memahami makna dan penerapan istilah feasible, kamu bisa menilai potensi keberhasilan suatu proyek dengan lebih bijak. Feasibilitas bukan hanya soal “bisa atau tidak bisa,” tapi tentang bagaimana mengubah ide besar menjadi kenyataan yang terukur dan berkelanjutan.
Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.x
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa arti feasible dalam konteks bisnis?
Feasible berarti layak atau dapat dilakukan, menunjukkan bahwa suatu ide atau proyek memiliki peluang berhasil jika dijalankan dengan sumber daya dan strategi yang tepat. - Mengapa studi kelayakan penting?
Karena studi kelayakan membantu memastikan bahwa proyek tidak hanya menarik di atas kertas, tetapi juga realistis dari sisi finansial, teknis, hukum, dan operasional. - Apa contoh proyek feasible di blockchain?
Contohnya proyek tokenisasi aset yang memperhatikan aspek hukum, teknologi, dan permintaan pasar secara menyeluruh. - Apa yang membuat proyek blockchain tidak feasible?
Ketika ide tidak memiliki dukungan regulasi, biaya pengembangan terlalu tinggi, atau teknologi yang digunakan belum siap untuk skala besar. - Bagaimana cara menilai apakah proyek kripto feasible?
Lihat dari tiga aspek utama: tim dan teknologi yang kompeten, model bisnis yang jelas, serta kepatuhan terhadap regulasi.
Author: ON






Polkadot 9.00%
BNB 0.60%
Solana 4.85%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.63%
Polygon Ecosystem Token 2.14%
Tron 2.86%
Pasar


