Apa Itu Mark-Up? Pengertian dan Cara Hitung
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Mark-Up? Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Mark-Up? Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya

Apa Itu Mark Up

Daftar Isi

Dalam dunia keuangan dan bisnis, istilah mark-up sering kali menjadi hal yang familiar, terutama bagi para pelaku bisnis dan investor. Mark-up merujuk pada selisih antara harga pokok atau biaya produksi suatu barang dengan harga jualnya. Selisih ini biasanya dihitung dalam bentuk persentase dan mencerminkan keuntungan yang diharapkan oleh penjual.

Konsep ini penting untuk dipahami karena berperan besar dalam strategi penentuan harga, baik untuk produk fisik maupun layanan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu mark-up, bagaimana cara menghitungnya, serta bagaimana mark-up dapat memengaruhi keputusan bisnis.

 

Apa itu Mark-Up?

Mark-up pada dasarnya adalah strategi untuk menentukan harga jual dengan menambahkan margin keuntungan tertentu di atas biaya produksi. Sebagai contoh, jika biaya produksi sebuah barang adalah Rp50.000, dan penjual menambahkan mark-up sebesar 50%, maka harga jualnya menjadi Rp75.000.

Mark-up sering kali digunakan oleh perusahaan untuk menutup biaya operasional lainnya, seperti biaya pemasaran, distribusi, hingga biaya tidak terduga, sambil tetap menghasilkan keuntungan.

 

Cara Menghitung Mark-Up

Rumus sederhana untuk menghitung mark-up adalah:

Mark-Up (%) = [(Harga Jual – Harga Pokok) / Harga Pokok] x 100

Contoh:

  • Harga pokok produk: Rp100.000
  • Harga jual: Rp150.000
  • Mark-Up = [(150.000 – 100.000) / 100.000] x 100 = 50%

Dengan kata lain, mark-up sebesar 50% berarti penjual menambahkan 50% dari harga pokok sebagai keuntungan.

 

Perbedaan Mark-Up dan Margin

Meski sering disalahpahami, mark-up dan margin memiliki perbedaan mendasar. Mark-up dihitung berdasarkan harga pokok, sedangkan margin dihitung berdasarkan harga jual. Berikut adalah rumus untuk menghitung margin:

 

Margin (%) = [(Harga Jual – Harga Pokok) / Harga Jual] x 100

Menggunakan contoh di atas:

  • Harga jual: Rp150.000
  • Harga pokok: Rp100.000
  • Margin = [(150.000 – 100.000) / 150.000] x 100 ? 33,33%

Perbedaan ini penting untuk dipahami karena memengaruhi cara perusahaan menentukan strategi harga.

 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mark-Up

Penentuan mark-up tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan:

  1. Biaya Produksi Biaya ini mencakup bahan baku, tenaga kerja, dan biaya produksi lainnya. Semakin tinggi biaya produksi, semakin tinggi pula mark-up yang diperlukan untuk mencapai keuntungan yang diinginkan.
  2. Permintaan Pasar Jika permintaan pasar untuk suatu produk tinggi, penjual mungkin dapat menerapkan mark-up yang lebih besar tanpa mengurangi daya tarik produk.
  3. Kompetisi Dalam pasar yang kompetitif, penjual harus berhati-hati dalam menentukan mark-up agar tidak kehilangan pelanggan.
  4. Nilai Tambah Produk Produk dengan fitur unik atau nilai tambah yang lebih besar biasanya dapat dijual dengan mark-up yang lebih tinggi.
  5. Strategi Bisnis Perusahaan dengan strategi fokus pada volume penjualan mungkin menerapkan mark-up lebih rendah untuk menarik lebih banyak pembeli.

 

Kelebihan dan Kekurangan Strategi Mark-Up

Kelebihan:

  1. Sederhana dan Mudah Dipahami Mark-up adalah metode yang sederhana untuk menentukan harga jual, sehingga memudahkan perusahaan dalam perencanaan harga.
  2. Mengamankan Keuntungan Dengan menambahkan mark-up, perusahaan dapat memastikan bahwa biaya produksi tertutupi, sekaligus memperoleh keuntungan.
  3. Fleksibilitas Mark-up dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, baik untuk meningkatkan volume penjualan atau meningkatkan margin keuntungan.

Kekurangan:

  1. Tidak Mempertimbangkan Pasar Mark-up tidak selalu mencerminkan kondisi pasar, sehingga harga jual bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah.
  2. Berisiko dalam Pasar Kompetitif Jika mark-up terlalu tinggi, produk bisa kalah bersaing dengan kompetitor.

 

Contoh Penerapan Mark-Up di Dunia Bisnis

Mark-up tidak hanya berlaku dalam penjualan barang, tetapi juga dalam layanan. Misalnya, dalam industri makanan dan minuman, restoran sering kali menerapkan mark-up yang tinggi untuk menutup biaya operasional seperti sewa tempat, gaji karyawan, dan promosi.

Di dunia investasi, mark-up juga digunakan dalam perdagangan aset seperti saham atau properti. Misalnya, seorang investor membeli rumah dengan harga Rp1 miliar, lalu menjualnya kembali seharga Rp1,2 miliar. Selisih Rp200 juta tersebut adalah mark-up yang diperoleh investor.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulannya Mark-up adalah konsep penting yang membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk atau layanan. Dengan memahami cara menghitung dan faktor-faktor yang memengaruhinya, kamu dapat mengelola bisnis dengan lebih efektif dan meningkatkan daya saing di pasar.

Meskipun mark-up memiliki kelebihan, seperti kesederhanaan dan fleksibilitas, kamu juga perlu berhati-hati terhadap kekurangannya, terutama jika menghadapi pasar yang kompetitif. Strategi mark-up yang tepat akan membantu bisnis kamu berkembang dan tetap relevan.

Dan demikianlah pembahasan menarik apa itu Mark-up  dalam bisnis yang bisa kamu pelajari lebih lengkap di artikel Akademi crypto INDODAX Academy. Selain memperdalam wawasan tentang investasi, kamu juga bisa menemukan  berita crypto seputar dunia kripto hanya di INDODAX. Yuk, mulai eksplorasi sekarang!

 

FAQ

  1. Apa perbedaan antara mark-up dan margin?
    Mark-up dihitung berdasarkan harga pokok, sedangkan margin dihitung berdasarkan harga jual.
  2. Mengapa mark-up penting dalam bisnis?
    Mark-up membantu perusahaan menentukan harga jual yang mencakup biaya produksi, operasional, dan keuntungan.
  3. Berapa besar mark-up yang ideal?
    Tidak ada standar baku. Besar mark-up tergantung pada biaya produksi, permintaan pasar, dan tingkat persaingan.
  4. Apakah mark-up selalu dihitung dalam persentase?
    Umumnya iya, namun beberapa bisnis mungkin menggunakan angka nominal tertentu sebagai mark-up.
  5. Apakah mark-up berlaku untuk semua jenis bisnis?
    Mark-up dapat diterapkan pada hampir semua jenis bisnis, baik barang maupun layanan.

 

Informasi Tambahan: Segera Hadir! Diversifikasi investasi kamu jadi lebih mudah di INDODAX

Nah, ada informasi tambahan untuk kamu, karena INDODAX akan memberikan pilihan investasi baru dengan hadirnya saham-saham AS unggulan. Kini, selain berinvestasi di kripto, kamu bisa memperluas portofolio dengan lebih dari 50 saham perusahaan besar AS, langsung dari satu akun INDODAX kamu, semuanya di satu aplikasi.

 

Tidak perlu lagi pindah platform! Semua yang kamu butuhkan untuk mencapai tujuan investasi ada di sini. Mau investasi di kripto dan saham AS sekaligus? Kini, semua jadi mungkin dengan INDODAX. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio dan memaksimalkan potensi keuntunganmu.

 

Siapkan diri kamu sekarang, dan jadi yang pertama menikmati akses investasi yang lebih luas dan lebih fleksibel hanya di INDODAX.

 

DISCLAIMER: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan pertimbangkan dengan baik sebelum berinvestasi. Gunakan dana yang tidak terlalu vital bagi kebutuhan kamu sebelum terlibat dalam investasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin maupun aset kripto lainya menjadi tanggung jawab pembaca.

 

Author: RZ

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.78%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
DCT/IDR
Degree Cry
82.176
97.81%
XTZ/IDR
Tezos
29.500
69.55%
MEME/IDR
Memecoin
62
58.97%
ATT/IDR
Attila
3
50%
BAND/IDR
Band Proto
19.396
42.59%
Nama Harga 24H Chg
EVER/IDR
Everscale
186
-22.18%
KOMA/IDR
Koma Inu
377
-13.13%
OKB/IDR
OKB
3.450K
-10.3%
LOOKS/IDR
LooksRare
324
-6.63%
EPIC/IDR
Epic Chain
41.361
-6.37%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Janitor AI untuk Trader: Edukasi Psikologi Market Lewat Chatbot
22/08/2025
Mengenal Janitor AI untuk Trader: Edukasi Psikologi Market Lewat Chatbot

Kamu pasti pernah lihat konten viral soal Janitor AI. Banyak

22/08/2025
Phoenix Wallet: Dompet Open Source yang Gesit & Anti Lemot!

Bayangin kamu lagi mau kirim Bitcoin ke temen buat bayar

Breez Wallet 2025: Dompet Bitcoin Lightning Tanpa Ribet!

Bayangkan kamu lagi buru-buru kirim Bitcoin ke teman atau nerima