Ingat masa-masa NFT ramai dibicarakan di mana-mana? Tahun 2021–2022 jadi titik ledakan tren ini. Namun setelah hype itu reda, banyak yang mulai ragu dan bertanya-tanya: apakah NFT masih laku sekarang? Jangan buru-buru anggap tren ini mati. Soalnya, NFT kini justru sedang berevolusi—bukan hilang, tapi berubah bentuk dan fungsi.
Untuk menjawab pertanyaan ini secara objektif, mari kita kupas bagaimana kondisi pasar NFT saat ini dan peluang apa yang masih terbuka buat kamu.
Apakah NFT Masih Laku? Ini Jawaban Sebenarnya
Langsung ke intinya: NFT masih laku, tapi tidak dalam bentuk yang sama seperti dulu.
Menurut data dari CryptoSlam yang dilansir website Cointelegraph, penjualan NFT global pada Mei 2025 mencapai sekitar $430 juta, naik 15% dari April 2025. Angka ini memang jauh dari puncaknya di 2021, tapi cukup menunjukkan bahwa pasar masih hidup—khususnya di kalangan kolektor serius dan pelaku industri kreatif,.
Jadi, pertanyaannya bukan lagi “masih laku atau nggak”, tapi “masih relevan di mana dan bagaimana?”.
Baca juga artikel terkait: Perbedaan NFT dan Crypto: Konsep, Fungsi, dan Kegunaannya
NFT Kini Punya Fungsi Baru, Bukan Cuma Koleksi
Peralihan fungsi NFT jadi kunci kenapa aset ini masih bertahan. Dulu, NFT identik dengan seni digital dan meme. Sekarang, fungsinya sudah lebih luas dan konkret.
Beberapa proyek menggunakan NFT sebagai akses ke komunitas eksklusif, tiket event, hingga sertifikat digital untuk pendidikan. Misalnya, beberapa universitas di Korea Selatan sudah mulai menerbitkan ijazah berbasis NFT.
Ada juga NFT yang digunakan untuk membangun identitas sosial digital di platform seperti Lens Protocol, serta menjadi bagian dari data kredensial dalam sistem desentralisasi.
Perubahan ini membuat NFT tak lagi hanya soal “pamer gambar”, tapi benar-benar punya utilitas.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Gods Unchained: Permainan Kartu NFT Koleksi Blockchain
NFT di Dunia Gaming dan Metaverse Masih Laris
Setelah fungsi berubah, kini kita bahas sektor yang diam-diam jadi motor penggerak utama NFT: dunia gaming.
Meski gaungnya tidak sekeras dulu, NFT tetap digunakan di game berbasis blockchain seperti Gods Unchained, Illuvium, atau Big Time. Uniknya, banyak game tersebut tidak lagi secara terang-terangan menyebut dirinya proyek NFT. Mereka fokus pada gameplay, dan NFT hanya jadi infrastruktur di balik layar.
Inilah yang disebut sebagai stealth adoption—NFT tetap dipakai, tapi tanpa jargon yang menakutkan pemula.
Ekosistem seperti ImmutableX dan Ronin juga mencatat pertumbuhan transaksi signifikan, yang menunjukkan bahwa pasar gaming NFT masih sehat dan bergerak.
NFT Lokal Diam-Diam Tumbuh di Komunitas
Kalau kamu pikir tren NFT hanya milik luar negeri, kamu salah besar. Di Indonesia, geliat NFT justru muncul dari bawah: komunitas dan platform lokal.
Bahkan beberapa koleksi seperti Kolektibel (NFT olahraga), Superlative Secret Society, dan Karafuru masih aktif diperdagangkan. Bahkan, NFT berbasis Solana dan Polygon juga mulai banyak diperjualbelikan di komunitas lokal lewat platform seperti Paras.
Artinya, pasar NFT Indonesia tetap tumbuh, meski tidak disorot media. Mereka yang benar-benar paham value-nya tetap aktif dan loyal.
Risiko Masih Tinggi, Tapi Bisa Dimainin
Meski masih laku, bukan berarti semua NFT bisa langsung jadi cuan. Faktanya, risiko di dunia NFT tetap besar, terutama soal rug pull, likuiditas rendah, dan hype palsu.
Namun, bukan berarti kamu nggak bisa bermain aman. Ada cara untuk meminimalkan risiko:
- Teliti tim pengembang dan roadmap proyek.
- Cek aktivitas komunitas (apakah Discord dan Twitter-nya hidup?).
- Utamakan NFT yang punya fungsi nyata, bukan hanya desain visual keren.
Selama kamu masuk dengan strategi, NFT tetap bisa jadi ladang cuan—bukan jebakan.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Apa Itu Magic Eden NFT? Panduan Lengkap untuk Kolektor dan Investor
Kesimpulan: NFT Gak Mati, Cuma Ganti Wujud
Jika kamu mengukur “laku” hanya dari seberapa viralnya NFT, maka ya, hype-nya memang sudah menurun. Tapi kalau kamu lihat dari sisi adopsi, utilitas, dan komunitas aktif—NFT justru sedang masuk fase dewasa.
NFT saat ini bukan cuma alat spekulasi, tapi sudah berubah jadi infrastruktur digital untuk akses komunitas, data, gaming, hingga pendidikan. Transformasi ini membuat NFT tetap hidup, dan bahkan membuka peluang baru untuk mereka yang cermat melihat arah pergerakan.
Itulah informasi menarik tentang Apakah NFT masih laku di 2025? yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Apakah NFT masih bisa dijual di 2025?
Masih bisa, terutama di marketplace seperti Blur, Magic Eden, atau Fractal untuk game.
2.Apa contoh NFT yang masih aktif dan relevan?
NFT game seperti Illuvium, koleksi komunitas seperti Karafuru, atau tiket event berbasis NFT.
3.Kenapa banyak orang bilang NFT sudah mati?
Karena tidak lagi dibicarakan secara masif. Tapi realitanya, komunitas dan fungsi NFT terus bergerak.
4.Bagaimana cara memilih NFT yang aman untuk dibeli?
Cek siapa timnya, lihat aktivitas komunitas, pastikan ada fungsi nyata di balik NFT tersebut.
Author: AL