Apeing dalam Investasi Kripto & Hubungannya Dengan Fomo
icon search
icon search

Top Performers

Apeing dalam Investasi Kripto: Mengenalinya & Menghindarinya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apeing dalam Investasi Kripto: Mengenalinya & Menghindarinya

Apeing dalam Investasi Kripto: Mengenalinya & Menghindarinya

Daftar Isi

Dalam dunia investasi, salah satu istilah yang penting untuk diketahui adalah “apeing”. Istilah apeing dalam investasi mengacu pada kebiasaan meniru atau mengikuti langkah-langkah investor lain tanpa melakukan analisis atau riset mandiri.

 

Sementara itu, di dalam investasi kripto, apeing adalah ketika seorang trader kripto membeli suatu token segera setelah proyek token diluncurkan tanpa melakukan penelitian menyeluruh.  Apeing sering kali menjadi sebuah tindakan agresif tanpa melakukan riset yang mendalam serta sering kali dipicu oleh rasa takut ketinggalan (Fear Of Missing Out/FOMO).

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu apeing, faktor pemicunya, mengapa apeing berbahaya, hubungannya dengan FOMO, hingga cara menghindarinya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Apeing?

 

Apeing dalam Investasi Kripto: Mengenalinya & Menghindarinya

 

Mengutip laman koinly.io, definisi apeing adalah perilaku investasi agresif tanpa riset yang matang, dipicu oleh sentimen FOMO (fear of missing out). Apeing mengacu pada tindakan berinvestasi dengan cepat dalam mata uang kripto, token, atau proyek DeFi baru atau tren tanpa melakukan riset mendalam atau analisis cermat. 

 

Apakah Faktor Pemicu Apeing?

Mengutip laman koinly.io, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu tindakan apeing. Berikut ini penjelasan terkait fakto-faktor pemicunya, antara lain:

 

1. FOMO (Fear of Missing Out) sebagai pemicu utama apeing

Dilakukan dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat, apeing biasanya sering kali disebabkan oleh rasa takut ketinggalan (FOMO) terhadap potensi keuntungan.

 

2. Pengaruh media sosial, berita tren, dan sentimen pasar sebagai faktor lain yang memicu perilaku ini

Ketika seseorang bertindak “apes in” kepada sebuah aset, mereka melakukannya dengan harapan bahwa nilainya akan naik dengan cepat, biasanya didasarkan pada sensasi media sosial, berita terkini, atau sentimen pasar daripada faktor fundamental.

 

Hal itu dapat menjadi godaan besar di pasar kripto, di mana aset dapat mengalami volatilitas ekstrem dan harga bisa melonjak dalam waktu singkat. Namun, apeing membawa risiko signifikan dan sering kali dapat mengakibatkan kerugian finansial, utamanya bagi mereka yang tidak memahami dengan baik dinamika kompleks perdagangan dan investasi kripto.

 

Apakah Apeing Memberikan Risiko dan Dampak?

Mengutip laman koinly.io, istilah apeing pada dasarnya berasal dari gagasan bahwa pendekatan investasi ini mirip dengan melompat ke dalam suatu situasi tanpa banyak pemikiran, seperti yang mungkin kita bayangkan perilaku seekor kera. 

 

Namun, ini bukan untuk meremehkan praktik tersebut sepenuhnya. Hal itu karena beberapa investor telah mendapatkan keuntungan besar dari berinvestasi tanpa banyak pertimbangan pada proyek yang tepat pada waktu yang tepat. 

 

Akan tetapi, risikonya tetap sangat tinggi. Karena kurangnya riset dan pemahaman, investor yang terlibat dalam apeing pada proyek-proyek menghadapi risiko seperti penipuan, “rug pulls”, dan volatilitas pasar yang ekstrem.

 

Dari segi dampak pasar, apeing dapat berkontribusi terhadap pembentukan gelembung aset. Ketika sejumlah besar investor ikut serta dalam suatu kripto atau proyek tertentu, hal ini secara artifisial meningkatkan harga dan menciptakan lingkungan pasar yang tidak stabil.

 

Setelah kehebohan awal mereda, aset yang terlalu dipompa sering mengalami koreksi, yang dapat menjadi bencana bagi mereka yang berinvestasi pada puncak nilainya.

 

Mengapa Apeing Berbahaya?

Mengutip laman koinly.io, apeing juga dapat memiliki implikasi etis. Praktik ini dapat berkontribusi pada penyebaran skema “pump-and-dump, di mana harga suatu aset sengaja dipompa untuk menarik investor yang tidak tahu, hanya untuk dijual oleh investor awal untuk mendapatkan keuntungan, yang kemudian menyebabkan penurunan harga yang tajam. 

 

Dalam hal ini, investor baru atau yang kurang berpengetahuan biasanya yang paling banyak menderita dalam skenario seperti itu.

 

Hubungan antara FOMO vs Apeing & Ciri-cirinya

 

Apeing dalam Investasi Kripto: Mengenalinya & Menghindarinya

 

Mengutip laman techopedia.com, apeing terjadi ketika investor tunduk pada FOMO dan menjadikannya bagian penting dalam tiruan berpikir tanpa pertimbangan terhadap strategi perdagangan investor lain.

 

Investor yang terlibat dalam apeing pada dasarnya terjun ke dalam perdagangan tanpa jaring pengaman untuk meredam risiko potensial jika strategi perdagangan mereka gagal memberikan hasil. Berikut ini beberapa ciri-cirinya yang perlu diketahui, di antaranya:

 

1. Keserakahan

Investor yang terlibat dalam apeing sering kali ingin mengumpulkan seluruh keuntungan melalui satu perdagangan. Mereka meyakini bahwa pendekatan ini akan memungkinkan mereka mencapai keuntungan substansial karena melihat semua orang berinvestasi dalam aset digital yang sama. 

 

Namun, hal ini pada dasarnya mencerminkan pengaruh keserakahan, dan investor semacam itu sering kali menemukan diri mereka kehilangan sebagian besar dana mereka karena kurangnya diversifikasi yang memadai.

 

2. Ketidaksabaran

Investor yang didorong oleh FOMO cenderung menunjukkan ketidaksabaran, dengan cepat masuk ke dalam perdagangan tanpa memperhatikan sinyal yang diperlukan. Sebagai contoh, ketika harga suatu kripto melonjak dengan cepat, seorang investor yang dipacu oleh FOMO mungkin bertindak secara impulsif, takut ketinggalan pergeseran harga tersebut. 

 

Hal tersebut sering kali membuat mereka mengabaikan sinyal perdagangan yang tepat dan mengalami kerugian.

 

3. Perdagangan Jangka Pendek

Secara umum, apeing mendorong investor untuk fokus pada nilai saat ini suatu aset daripada potensi jangka panjangnya. Hal itu sering kali membuat mereka memprioritaskan keuntungan segera daripada mematuhi strategi perdagangan jangka panjang.

 

4. Pendekatan Investasi Sepihak

Investor yang tunduk pada apeing dan FOMO cenderung meniru keputusan perdagangan orang lain tanpa data yang diperlukan untuk membimbing pilihan mereka. Pendekatan satu arah ini dalam berinvestasi sering kali memaksa mereka untuk either membeli atau menjual suatu kripto tertentu.

 

Cara Mencegah dan Menghindari Apeing

Untuk mencegah dan menghindari tindakan apeing, penting bagi para investor, utamanya para pemula, untuk melakukan riset dan analisis yang mendalam sebelum berinvestasi. Hal itu mencakup pemahaman mendalam terkait aspek fundamental dari proyek atau aset yang akan diinvestasikan, memeriksa tujuan proyek, dan mengevaluasi tim pengembangnya. 

 

Di samping itu, juga penting untuk mengembangkan strategi yang efektif demi menghindari FOMO dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. Langkah-langkah yang bisa diambil, di antaranya adalah dengan menetapkan tujuan jangka panjang, mempertimbangkan batas tolerasi kerugian dan keuntungan yang dapat diterima sebelum berinvestasi, serta membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, pemahaman dan kehati-hatian dalam investasi kripto sangat penting dan tidak dapat diabaikan. Di samping itu, kesadaran terhadap risiko apeing dan kecenderungan untuk mengikuti tren pasar tanpa analisis yang cermat menjadi hal yang penting untuk melindungi investasi. 

 

Maka dari itu, juga menjadi penting untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Dengan memahami proyek, menganalisis risikonya, dan mengembangkan strategi yang cerdas, investor pun diharapkan dapat memaksimalkan peluang keberhasilan dan melindungi portofolio dari fluktuasi pasar yang tidak terduga.

 

Yuk Investasi Aset Crypto dengan Fitur Staking (EARN)

Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu apeing, faktor pemicunya, mengapa apeing berbahaya, hubungannya dengan FOMO, hingga cara menghindarinya.

 

Selanjutnya, untuk berinvestasi dalam aset kripto, disarankan untuk memilih Indonesia crypto exchange yang aman dan terpercaya, yaitu INDODAX.

 

Saat ini, INDODAX menyediakan fitur staking crypto dan crypto earn yang memungkinkan kamu untuk mengamankan aset kripto milikmu dengan cara serupa seperti menyimpan dana di rekening tabungan. Aset kripto yang dikunci melalui fitur INDODAX Earn akan memberikan imbalan, seperti bunga yang diperoleh dari tabungan.

 

Fitur staking crypto INDODAX Earn dapat diakses dengan mudah, baik melalui Aplikasi Mobile maupun desktop di situs web INDODAX, yaitu di halaman staking crypto INDODAX Earn.

 

Ayo, segera mulai berinvestasi aset kripto sekarang juga dengan fitur staking crypto di INDODAX!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024