Arbitrum (ARB) mencatat pencapaian signifikan dalam ekosistem DeFi. Untuk pertama kalinya, jumlah pengguna harian DeFi di jaringan Layer-2 ini berhasil melampaui Ethereum (ETH).
Lonjakan aktivitas tersebut diikuti dengan reli harga ARB yang melonjak 36% dalam sepekan terakhir, membuka potensi penguatan menuju level psikologis $1.
Pengguna DeFi Arbitrum Lampaui Ethereum

Sumber: DeFillama/TheCoinRepublic
Menurut data dari DeFiLlama per Kamis (14/8), jumlah pengguna harian aktif di sektor DeFi Arbitrum telah melampaui Ethereum untuk pertama kalinya.
Kenaikan ini menandai pergeseran tren pengguna menuju jaringan Layer-2 yang menawarkan efisiensi biaya dan kecepatan lebih tinggi.
Selama 30 hari terakhir, aktivitas DeFi di Arbitrum meningkat lebih dari 36%. Hal ini mencakup lonjakan jumlah transaksi, interaksi smart contract, serta pertumbuhan dApps dan pengguna baru yang aktif.
Lonjakan aktivitas ini bukan hanya sinyal kepercayaan pasar, tetapi juga dorongan fundamental yang memperkuat nilai ARB di pasar spot.
Baca berita lainnya: 3 Altcoin Ini Siap Breakout? Lihat Pergerakan Terbarunya!
Harga ARB Naik 36%, Whale Mulai Akumulasi
Di sisi harga, token ARB naik lebih dari 36% dalam tujuh hari terakhir. Namun, kekuatan tren ini bukan sekadar karena spekulasi pasar.
Indikator On-Balance Volume (OBV) menunjukkan pencapaian level tertinggi baru, menandakan masuknya aliran dana nyata ke ARB, bukan hanya volume semu. Lebih lanjut, data dari Coinglass mengungkapkan perubahan signifikan pada arus token di bursa.

Sumber: Coinglass/TheCoinRepublic
Sebelumnya, Arbitrum mencatat inflow sebesar 889 ribu ARB ke exchange. Kini, terjadi outflow lebih dari 8,1 juta ARB, menandakan bahwa investor besar atau whale membeli ARB dan menariknya ke wallet pribadi.
Aksi ini umumnya menunjukkan keyakinan jangka menengah hingga panjang dari pelaku pasar besar, serta potensi penurunan tekanan jual dalam waktu dekat.
Target Teknikal Menuju $1, Tapi Ada Risiko

Sumber: TradingView/TheCoinRepublic
Secara teknikal, proyeksi harga menggunakan Fibonacci extension menunjukkan potensi target harga di area $0,96 hingga $1. Level ini berada sekitar 40% di atas harga saat ini, menjadikannya titik krusial untuk penguatan lanjutan.
Namun, kondisi pasar derivatif menyimpan risiko tersendiri. Berdasarkan peta likuidasi dari Coinglass, terdapat posisi long terbuka senilai $41,3 juta, sedangkan posisi short hanya mencapai $18,2 juta.

Sumber: Coinglass/TheCoinRepublic
Ketidakseimbangan leverage ini bisa memicu likuidasi massal jika harga mengalami penurunan kecil, yang pada gilirannya dapat memicu efek domino penjualan paksa.
Baca berita selanjutnya: Bitcoin, ETH, XRP Terancam Koreksi Bareng Gara-Gara Expiry Jumbo
Kesimpulan
Lonjakan aktivitas DeFi dan akumulasi whale memberi sinyal kuat bahwa reli ARB bukan sekadar spekulasi sesaat. Arbitrum menunjukkan fundamental yang solid sebagai jaringan Layer-2, bahkan mampu menyalip Ethereum dalam hal keterlibatan pengguna DeFi.
Namun, euforia pasar perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap risiko teknikal, terutama tingginya eksposur leverage di pasar derivatif. Selama harga tidak menembus support di bawah $0,53, prospek bullish masih valid, dan target $1 tetap dalam jangkauan.
FAQ
- Apa itu Arbitrum dan bagaimana bedanya dengan Ethereum?
Arbitrum adalah solusi Layer-2 di atas Ethereum yang mempercepat transaksi dan mengurangi biaya gas. Berbeda dengan Ethereum Layer-1, Arbitrum mengandalkan rollup untuk efisiensi. - Kenapa banyak pengguna DeFi pindah ke Arbitrum?
Biaya transaksi lebih murah, kecepatan eksekusi lebih tinggi, serta makin banyak dApps DeFi yang tersedia membuat pengguna lebih memilih Arbitrum dibanding Ethereum. - Apa arti dari outflow besar ARB dari exchange?
Outflow besar menandakan investor memindahkan ARB ke wallet pribadi, artinya mereka berniat menyimpan, bukan menjual. Ini sering dianggap sinyal bullish. - Apakah harga ARB bisa benar-benar tembus $1 dalam waktu dekat?
Secara teknikal, target $1 masuk akal jika tren dan volume saat ini bertahan. Namun, trader perlu mewaspadai overleverage yang bisa memicu koreksi mendadak. - Bagaimana cara membaca data likuidasi di pasar kripto?
Data likuidasi menunjukkan tekanan beli atau jual ekstrem akibat penggunaan leverage. Jumlah posisi long atau short yang tinggi bisa menyebabkan volatilitas tajam saat harga bergerak berlawanan.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Ethereum, #Berita Altcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini