Di tengah gempuran inovasi AI dari raksasa teknologi seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic, banyak pihak mulai bertanya: siapa yang sebenarnya mengendalikan AI? Apakah masa depan kecerdasan buatan hanya akan dikuasai oleh segelintir perusahaan?
Jawaban yang berbeda datang dari dunia blockchain. Pada April 2024, lahirlah Artificial Superintelligence Alliance (ASI)—sebuah langkah berani dari tiga proyek besar: Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol. Aliansi ini bukan sekadar kerja sama, melainkan penyatuan visi: membangun AI yang cerdas, terbuka, dan bisa dimiliki bersama. Bagi banyak orang, ini bisa jadi awal dari pergeseran besar dalam arah pengembangan teknologi AI.
Baca juga artikel terkait: Artificial General Intelligence: Beda, Hebat, Tapi Bahaya?
Apa Itu Artificial Superintelligence Alliance (ASI)?
Sebelum membahas lebih jauh soal teknologi dan token, penting untuk memahami dasar dari aliansi ini. ASI adalah gerakan kolektif yang bertujuan menciptakan ekosistem AI terdesentralisasi, transparan, dan inklusif.
Di balik nama panjangnya—Artificial Superintelligence Alliance—terdapat ide revolusioner: bagaimana jika masa depan kecerdasan buatan tidak dimiliki oleh perusahaan, tapi oleh komunitas global?
Aliansi ini bukan sekadar wacana. Dengan menggabungkan keahlian, jaringan, dan teknologi dari tiga proyek blockchain besar, ASI ingin mendorong pengembangan Artificial General Intelligence (AGI) bahkan hingga Superintelligence. Bedanya, semua itu dilakukan dengan pendekatan yang bisa diaudit dan dikembangkan bersama.
Siapa Saja di Balik ASI?
Setelah tahu misinya, kita lanjut ke siapa saja yang ada di balik layar. Ada tiga proyek besar yang meleburkan kekuatan untuk melahirkan ASI:
Pertama, Fetch.ai—proyek yang fokus pada autonomous agent dan otomatisasi berbasis AI. Mereka sudah membangun banyak infrastruktur agar proses bisnis bisa berjalan otomatis.
Kedua, SingularityNET (AGIX)—sebuah marketplace terbuka untuk layanan AI. Sejak awal, mereka sudah punya visi kuat soal AGI yang bisa diakses siapa saja.
Ketiga, Ocean Protocol—platform untuk berbagi data dengan aman dan transparan. Karena AI tanpa data ibarat mobil tanpa bahan bakar, Ocean jadi elemen penting.
Ketiga proyek ini jika digabungkan membuka jalan untuk sistem AI yang lebih kolaboratif dan efisien.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Dr. Ben Goertzel CEO SingularityNET & Kontribusinya di AGI
Token ASI: Dari FET, AGIX, dan OCEAN Jadi Satu
Lalu, bagaimana aliansi ini dijalankan secara teknis? Salah satunya lewat penyatuan token yang dilakukan secara bertahap.
Pengguna AGIX dan OCEAN dapat menukarkan token mereka ke FET, yang selanjutnya dikonversi menjadi token ASI. Proses migrasi ini dikawal dengan panduan resmi, dan dilakukan tanpa batas waktu agar pengguna punya ruang untuk adaptasi.
Token ini tidak hanya jadi sarana transaksi, tapi juga alat partisipasi dalam governance dan ekosistem. Jadi, token ASI adalah jantung baru dari aliansi ini.
Apa Misi Besar ASI Alliance?
Dengan sistem tokenisasi yang sudah dijelaskan, sekarang kita masuk ke inti visi ASI: menciptakan AI supercerdas yang tidak dikendalikan satu entitas saja.
Aliansi ini berfokus pada membangun sistem yang bisa dipakai siapa pun, mempermudah kolaborasi lintas negara dan komunitas, serta menciptakan proses yang transparan.
Semua itu dilakukan untuk menghindari dominasi teknologi oleh segelintir pihak, dan membuka akses pengembangan AI ke tangan publik.
Produk dan Teknologi di Balik ASI
Untuk mendukung misinya, ASI mengembangkan berbagai produk nyata. Salah satu yang menonjol adalah Agentverse, platform tempat developer bisa membangun dan menjalankan AI agent.
Selain itu, ada ASI-1 Mini—hardware kecil yang memungkinkan inference model AI dijalankan secara lokal. Tak ketinggalan, mereka juga membangun dompet khusus dan sistem voting berbasis DAO yang memungkinkan komunitas ikut menentukan arah proyek.
Semua teknologi ini didesain agar bisa digunakan oleh komunitas luas tanpa batasan infrastruktur besar.
Kenapa ASI Penting Buat Dunia Kripto dan AI?
Setelah memahami ekosistemnya, mari lihat kenapa ASI jadi penting bagi dunia kripto dan AI.
ASI hadir sebagai penghubung dua tren besar: kemajuan AI dan semangat desentralisasi di blockchain. Sementara AI berkembang cepat tapi makin tertutup, blockchain menawarkan keterbukaan namun masih mencari aplikasi nyata. ASI mencoba menjahit keduanya dalam satu sistem.
Inilah yang membuatnya menarik—proyek ini bukan sekadar token baru, tapi pendekatan baru untuk mengelola teknologi masa depan.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Top 10 AI Agent Crypto untuk Trading Cerdas di 2025
Apakah Token ASI Layak Diperhatikan?
Beralih ke sudut pandang investor, apakah token ASI layak masuk radar?
Proyek ini punya dasar komunitas yang kuat dan visi jangka panjang yang jelas. Tapi karena masih dalam proses transisi, kamu disarankan untuk mengikuti roadmap dan pelajari potensi utilitasnya terlebih dahulu.
Nilai dari token ASI bukan cuma dari spekulasi harga, tapi dari kontribusinya membangun ekosistem AI yang terbuka.
Penutup: AI Masa Depan Harus Dimiliki Bersama
Setelah semua pembahasan tadi, jelas bahwa ASI bukan sekadar proyek teknologi. Ini adalah upaya membangun ekosistem AI yang lebih adil dan kolaboratif.
Jika berhasil, ASI bisa mengubah arah pengembangan AI dunia. Dan untuk kamu yang peduli pada masa depan AI yang inklusif, inilah saatnya untuk mulai memperhatikannya.
Itulah informasi menarik tentang Artificial Superintelligence Alliance yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ tentang Artificial Superintelligence Alliance
- Apa itu Artificial Superintelligence Alliance dan tujuannya?
ASI adalah aliansi strategis yang dibentuk oleh Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol. Tujuannya untuk menciptakan ekosistem AI yang terdesentralisasi, demokratis, dan tidak dikendalikan oleh perusahaan besar. - Apa bedanya Artificial Superintelligence dengan AGI?
AGI adalah AI yang mampu menyamai kemampuan manusia dalam banyak bidang. Superintelligence lebih jauh lagi—melampaui kecerdasan manusia. ASI Alliance mendorong kedua level ini melalui pendekatan kolaboratif. - Apa token ASI sudah tersedia di exchange?
Token ASI masih dalam proses migrasi dari FET, AGIX, dan OCEAN. Beberapa exchange sudah mulai integrasi, tapi kamu perlu cek langsung ke platform masing-masing untuk info terbarunya. - Apa keunggulan ASI dibanding proyek AI lain?
ASI menggabungkan kekuatan data (Ocean), AI agent (Fetch.ai), dan marketplace AI (SingularityNET). Pendekatan open-source dan partisipatif jadi nilai pembeda utama. - Token ASI bisa digunakan untuk apa saja?
Token ini bisa dipakai untuk voting tata kelola, mengakses layanan AI di Agentverse, serta sebagai insentif bagi partisipan ekosistem. - Apakah ASI aman untuk pemula?
Karena proyek ini cukup kompleks, pemula disarankan belajar dulu. Namun secara visi dan struktur, ASI punya dasar kuat dan didukung komunitas global. - Apakah ASI layak untuk jangka panjang?
Dengan kombinasi komunitas yang mapan dan visi besar tentang AI terbuka, ASI punya potensi jangka panjang. Tapi tetap lakukan riset sendiri (DYOR) sebelum mengambil keputusan.
Jika kamu tertarik pada masa depan AI, bukan cuma dari sisi teknologi tapi juga siapa yang mengendalikannya, maka ASI adalah proyek yang layak kamu ikuti sejak sekarang.
Author: AL