Pernah dengar istilah barang Giffen? Di dunia nyata, ada situasi di mana harga naik justru bikin permintaan ikut naik. Aneh? Memang begitu. Barang Giffen adalah salah satu anomali dalam ilmu ekonomi yang menantang hukum permintaan konvensional. Kalau kamu penasaran kenapa hal ini bisa terjadi dan apakah contoh di sekitarmu termasuk kategori ini, yuk kita kupas bareng.
Apa Itu Barang Giffen?
Sebelum membahas contohnya, kamu perlu memahami konsep dasarnya dulu. Barang Giffen bukan sekadar barang mahal yang dibeli banyak orang, tapi ada logika unik di baliknya.
Barang Giffen adalah barang yang permintaannya naik saat harganya naik. Disebut anomali karena melanggar hukum permintaan: biasanya, harga naik maka permintaan turun. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Robert Giffen yang mengamati perilaku konsumen miskin terhadap barang kebutuhan pokok.
Barang Giffen ditemukan dalam kondisi ekonomi tertentu, ketika konsumen tetap membeli barang tersebut meskipun harganya meningkat karena tidak punya alternatif lain.
Kalau begitu, apa yang membuat barang Giffen bisa “melawan logika pasar”? Kita bahas ciri-cirinya dulu.
Orang Juga Baca Ini: Mengenal Barang Ekonomis: Dari Definisi hingga Contoh Nyata
Ciri-Ciri Barang Giffen
Barang Giffen tidak muncul di semua kondisi. Hanya ada dalam situasi ekonomi tertentu dengan karakteristik khusus.
Beberapa ciri utama barang Giffen:
- Biasanya merupakan barang inferior, yaitu barang murah yang dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
- Tidak memiliki barang substitusi yang dekat atau memadai.
- Mengambil porsi besar dari anggaran konsumen.
- Ketika harga naik, konsumen justru mengurangi konsumsi barang mahal dan beralih membeli lebih banyak barang Giffen.
Dengan ciri-ciri ini, kamu bisa mulai memahami kenapa barang Giffen bertindak berbeda dari barang biasa.
Setelah tahu ciri-cirinya, kamu pasti penasaran, apa saja contoh nyata dari barang Giffen? Yuk lanjut.
Contoh Barang Giffen di Kehidupan Nyata
Meski konsepnya terdengar teoritis, sebenarnya ada contoh nyata yang dekat dengan kehidupan masyarakat—terutama yang berpenghasilan rendah.
Beberapa contoh yang sering dikaitkan dengan barang Giffen:
- Beras di masa krisis: ketika harga beras naik, masyarakat miskin justru membeli lebih banyak karena tidak mampu membeli lauk atau alternatif.
- Roti tawar di Inggris (abad 19): studi awal menunjukkan konsumsi roti meningkat saat harganya naik karena masyarakat mengurangi makanan pelengkap lain.
- Mie instan: meski masih diperdebatkan, dalam kondisi ekstrem, mie instan bisa berperilaku seperti barang Giffen.
Di negara berkembang, beberapa komoditas pokok bisa berperilaku seperti barang Giffen, terutama saat daya beli masyarakat melemah.
Tapi, banyak orang sering salah kaprah dengan istilah ini. Mari kita bahas perbedaannya dengan barang inferior dan barang Veblen.
Orang Juga Baca Ini: 7 Contoh Tindakan Ekonomi Irasional dalam Investasi
Bedanya Barang Giffen, Inferior, dan Veblen
Ketiganya sering disamakan, padahal punya karakteristik berbeda. Ini penting agar kamu nggak salah memahami.
- Barang Giffen: harga naik ? permintaan naik, karena keterbatasan ekonomi.
- Barang Inferior: permintaan naik saat pendapatan rendah, tapi tetap taat hukum permintaan.
- Barang Veblen: permintaan naik karena harga mahal dianggap simbol status.
Contoh:
- Giffen: beras, roti tawar (situasi krisis).
- Inferior: mie instan, beras plastik, produk generik.
- Veblen: tas mewah, jam tangan mahal, mobil sport.
Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa melihat konteks penggunaan konsep secara lebih tepat.
Nah, sekarang kamu tahu perbedaannya, tinggal kita simpulkan poin-poin pentingnya biar makin paham.
Kesimpulan
Barang Giffen adalah konsep unik dalam ekonomi yang menunjukkan bahwa tidak semua konsumen bereaksi “logis” terhadap harga. Dalam kondisi tertentu, kenaikan harga justru meningkatkan permintaan karena keterbatasan pilihan dan daya beli.
Pemahaman tentang barang Giffen penting buat kamu yang tertarik di bidang ekonomi, investasi, atau sekadar ingin mengerti pola konsumsi masyarakat.
Nah, itulah pembahasan menarik tentang Barang Giffen yang bisa kamu baca selengkapnya hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.
Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!
FAQ
1: Apakah semua barang inferior adalah barang Giffen?
Tidak. Semua barang Giffen adalah inferior, tapi tidak semua barang inferior bisa disebut Giffen.
2: Apakah mie instan termasuk barang Giffen?
Dalam situasi ekstrem (seperti krisis), bisa jadi iya. Tapi secara umum, mie instan adalah barang inferior.
3: Siapa yang menemukan konsep barang Giffen?
Robert Giffen, ekonom asal Skotlandia, yang mengamati pola konsumsi masyarakat miskin.
4: Apakah barang Giffen masih relevan saat ini?
Ya, terutama dalam studi ekonomi mikro dan kebijakan sosial di negara berkembang.
5: Apa kaitan barang Giffen dengan krisis ekonomi?
Dalam krisis, daya beli turun dan konsumen bisa beralih ke barang Giffen karena keterbatasan pilihan.
Author: RB