Ethereum akan mengubah skema Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS) di dalam Ethereum 2.0. Lalu, bagaimana cara ethereum staking ?
Ethereum akan berevolusi menjadi Ethereum 2.0 yang rencananya bakal meluncur di akhir tahun 2020. Nantinya, Ethereum tidak lagi menjalankan skema PoW atau mining, tetapi staking crypto secara full.
Apa Itu Staking Ethereum 2.0?
Sebelum kita membahas cara staking Ethereum 2.0, kamu harus memahami dulu apa definisi staking.
Holding atau ethereum staking merupakan sebuah kegiatan menyimpan sejumlah Ether (ETH) agar bisa berpartisipasi dalam jaringannya dengan tujuan untuk mendapatkan reward atau imbalan. Pemilik ETH akan mengunci dan mempertaruhkan ETH-nya untuk mendapatkan reward. Siapa saja bisa berperan mengoperasikan atau mengikuti mekanisme Proof of Stake ini.
Tingkat pengembalian untuk staking ETH diperkirakan sekitar 4% -10% . Suatu program yang disebut “slashing” akan berlaku untuk validator mana pun yang bertindak jahat terhadap jaringan dengan mengambil sebagian dari saham validator.Sebenarnya, cara kerjanya mirip dengan platform DeFi yang lain. Kamu akan memasukkan dan mengunci ETH dan selanjutnya tinggal menunggu reward token ETH. Ada batas minimum yaitu 32 ETH yang harus kamu coba untuk staking di Ethereum 2.0.
Cara staking Ethereum 2.0 tidak seperti menambang ETH yang membutuhkan komputer atau laptop dengan spesifikasi yang tinggi atau mahal. Bagi kamu yang awam, bisa menggunakan laptop atau komputer biasa. Yang paling penting adalah kamu perlu terhubung ke internet selama 24 jam. Karena jika tidak terkoneksi atau offline, sistem akan memberikan denda. Imbasnya, kamu bakal mengalami pengurangan jumlah Ether.
Apa itu Staking Pool?
Kamu masuk ke staking pools pada staking Ethereum 2.0. Di sini, melibatkan banyak pihak yang berkumpul untuk staking sebagai validator tunggal. Staking pool dijalankan oleh operator pool.
Dari staking pool ini, kamu akan mendapatkan keuntungan. Hal ini karena staking pool memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan kripto dan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk dipilih sebagai validator. Kamu bisa mendapatkan reward jika kamu dipilih sebagai validator. Di staking pool, kamu juga bisa mendapatkan reward atau penghasilan tambahan sebagai validator tanpa memerlukan pengetahuan teknis. Selain itu, kamu juga mendapatkan keuntungan lebih lanjut karena tidak ada token yang harus dikunci untuk jangka waktu tertentu.
Bagaimana Cara Bermigrasi ke Ethereum 2.0?
Pengguna di jaringan Ethereum 1.0 akan dapat mengunci Ether mereka dalam kontrak pintar dan kemudian akan dikreditkan dengan jumlah yang sama di jaringan Beacon (staking) di Ethereum 2.0. Pada titik itu kamu akan dapat mempertaruhkan Ether dan mulai mendapatkan reward langsung di jaringan Ethereum 2.0.
Apa Persyaratan Minimum untuk Staking Ethereum 2.0?
- Minimal 32 ETH per validator
- Komputer dengan spesifikasi hardware yang mumpuni dan koneksi internet yang memadai
Perangkat Lunak Apa yang Saya Perlukan untuk Menjalankan Staking ETH 2.0?
Ada dua jenis software utama yang harus diperhatikan untuk melakukan staking di Ethereum:
Node Beacon : Ini adalah hub atau jaringan yg dibuat untuk para validator Ethereum 2.0
Klien validator: Software ini dapat anda gunakan untuk terkoneksi dengan Node Beacon Anda. Anda dapat memiliki beberapa klien validator kelipatan di masing-masing 32 ETH.
Artinya, ada tiga kemungkinan kombinasi software yang dapat digunakan pada saat staking Ethereum 2.0:
- Beacon node saja
- Node beacon + klien validator
- Node beacon + beberapa klien validator
Berapa Lama Ether akan Dilock pada saat Staking?
Akan ada antrian penarikan pada kamu saat ingin menarik ETH dari jaringan validator. Jika tidak ada antrian, maka waktu penarikan minimum adalah 18 jam dan waktunya akan disesuaikan secara dinamis tergantung pada berapa banyak orang yang melakukan penarikan pada saat itu.
Apakah Staking Memiliki Risiko?
Manfaat paling jelas dari staking adalah peluang untuk menghasilkan passive income dari memegang kripto. Staking juga memberikan kesempatan untuk menjadi peserta aktif dalam Ethereum dan pengembangan project-project DeFi pada jaringan Ethereum.
Namun, dengan Staking, pengguna mengunci kepemilikan cryptocurrency mereka untuk jangka waktu tertentu. Ini berarti jika pasar jatuh secara mendadak, mereka tidak akan dapat menarik crypto keluar dari program staking untuk menjual dan mengurangi kerugian. Bahkan jika terjadi penurunan pasar yang lebih kecil, nilai reward mungkin tidak mencakup pengurangan nilai kripto.
Kesimpulan
Nah, itulah cara staking Ethereum 2.0. Semoga pengetahuanmu bertambah dan kamu bisa mendapatkan untung yang lebih besar saat trading maupun staking.
Oh iya, kamu juga bisa terus untung dengan mempelajari tips trading di Indodax academy dan media sosial resmi Indodax. Jangan sampai ketinggalan ya.