Istilah staking coin seringkali terdengar jika kita membicarakan aset digital crypto. Selain staking, pada dasarnya juga ada istilah mining dan trading.
Staking coin sendiri adalah salah satu cara populer untuk mendapatkan passive income dari pasar kripto.
Adapun keuntungan utama dari staking coin, yakni kamu bisa mendapatkan pendapatan pasif berupa reward atau bunga dari aset yang terkunci.
Di lain sisi, keuntungan berikutnya adalah bahwa cara yang satu ini bisa memudahkan kamu dalam diversifikasi aset digital.
Untuk mengetahui lebih jauh soal istilah tersebut, simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Staking Coin?
Dalam pengertian yang sederhana, staking coin atau crypto staking merupakan proses penguncian aset kripto di dalam wallet dalam jangka waktu tertentu, yang memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Akan tetapi, biasanya proses ini hanya diimplementasikan pada jenis-jenis koin alternatif (Altcoin), misalnya KAVA, XEM, atau ATOM yang likuiditasnya cukup kecil.
Maka dari itu, staking coin atau crypto staking bisa diartikan sebagai cara yang memunginkan kamu untuk meraup keuntungan secara pasif atau passive income tanpa harus melakukan kegiatan mining atau trading pada aset crypto.
Di samping itu, resikonya sendiri pun terbilang cukup kecil ketimbang mining atau trading aset crypto.
Perbedaan Staking Coin dan Mining Crypto
Ternyata tidak sulit untuk mencari perbedaan antara staking coin dan juga mining crypto..
Perbedaanya terletak jika mining crypto merupakan proses untuk menghasilkan aset kripto dengan cara menambang dengan menggunakan hardware canggih.
Sedangkan staking coin merupakan proses penguncian aset kripto pada jaringan blockchain dalam waktu tertentu dengan tujuan untuk investasi jangka panjang untuk memperoleh keuntungan.
Jenis Jenis Staking Crypto
Perlu kamu ketahui bahwa staking crypto terbagi menjadi 3 jenis, berikut diantaranya sebagai berikut :
1. Solo Staking
Jenis yang pertama umumnya adalah untuk orang-orang yang sudah berpengalaman di dunia cryptocurrency, khususnya staking.
Pasalnya, solo staking memiliki tingkat kerumitan yang tergolong tinggi.
2. Staking Pool
Tingkat kerumitan staking ini sedikit lebih ringan jika kamu bandingkan dengan solo staking.
Konsep stalking pool yaitu kelompok pemegang aset yang bergabung untuk menggabungkan sumber dayanya.
Tujuannya untuk meningkatkan peluang dalam hal validasi blok dan bisa menerima reward.
3. Exchange
Untuk yang benar-benar pemula, exchange bisa menjadi pilihan yang paling sempurna. Metodenya mudah sekali untuk kamu jalankan.
Keuntungan Melakukan Staking Coin
Ternyata keuntungan melakukan staking coin adalah untuk memperoleh pendapatan pasif dalam jangka waktu yang panjang.
Boleh juga disebut bahwa staking merupakan aktivitas menambang bitcoin tanpa memerlukan peralatan seperti komputer.
Dengan demikian, kamu dapat menyimpan dana ke wallet (dompet) untuk mengamankan dan meningkatkan dukungan operasi dari jaringan blockchain.
Lebih sederhananya lagi, proses staking merupakan tahapan yang dapat dilakukan dengan mengunci jenis aset cryptocurrency untuk memperoleh imbalan.
Bagaimanakah Cara Kerja Staking Coin?
Perlu kamu ketahui bahwa cara kerja staking coin adalah sebagai berikut:
Setelah kamu membeli aset kripto kemudian aset kripto yang kamu miliki akan tersimpan dan terkunci di dalam blockchain yang menggunakan mekanisme algoritma Proof of Stake (PoS).
Dan aset kripto kamu akan terkunci secara aman dalam jangka waktu tertentu saja contohnya saja dalam 1 tahún
Untuk jumlah keuntungan dari staking coin tersebut tergantung kepada harga serta berapa lama kamu menyimpan atau mengunci aset kriptomu.
Penting untuk kamu ketahui, bahwa Proof of Staking atau PoS atau merupakan sebuah algoritma yang memiliki fungsi untuk melakukan validasi transaksi sesuai konsensus terdistribusi.
Validasi tersebut dilakukan dengan melihat jumlah aset crypto. Delegated Proof of Stake (DPoS) menjadi algoritma PoS yang lumayan populer.
Dengan menggunakan algoritma tersebut, kamu dimungkinkan untuk mengalokasikan saldo token yang sudah dimiliki sebelumnya, kemudian melakukan sistem voting.
Delegasi ini selanjutnya akan mengelola sistem operasi dari blockchain. Sebagai informasi juga, validator adalah sebutan bagi seseorang yang melakukan staking coin.
Validator ini nantinya dapat memperoleh keuntungan saat ia berhasil memvalidkan sebuah transaksi.
Bagi kamu yang ingin melakukan staking coin, saat ini kamu bisa melakukannya di INDOAX dengan nama INDODAX Earn.
Staking aset kripto di INDODAX Earn ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengembangkan aset kripto dengan mudah.
INDODAX Earn sendiri merupakan sebuah fitur digital yang sudah tentu aman dan terpercaya.
Di fitur tersebut, kamu bisa berinvestasi aset kripto dengan aman untuk meraih pendapatan tambahan.
Di fitur INDODAX Earn, juga tersedia berbagai pilihan jenis simpanan sesuai kenyamanan kamu, yang ditawarkan dengan bunga yang kompetitif.
Untuk diketahui, saat ini terdapat beberapa coin yang bisa di-stake di INDODAX, yakni ETH, DOT, BNB, MATIC, dan SOL. Panduannya adalah sebagai berikut:
- Pilih koin yang ingin di-staking sesuai dengan daftar yang tersedia di INDODAX Earn , contohnya DOT token.
- Kamu bisa beli DOT (DOT/IDR) di market Indodax, lalu mengirimnya ke wallet INDODAX milikmu.
- Jika sudah sampai di INDODAX maka kamu perlu masuk ke Tab market lalu klik INDODAX Earn.
Pilih aset DOT (polkadot staking) dan selanjutnya masukkan jumlah yang ingin di-stake.
Nah, mulai saat ini kamu bisa mulai stake coin di INDODAX.
Di sini, kamu akan memperoleh reward atas aset kripto yang telah di-stake di INDODAX .
Di samping itu, kamu juga tidak perlu khawatir akan biaya operasional dan memikirkan persoalan teknis untuk ikut berpartisipasi.
Sebagai pengguna di INDODAX, kamu bisa mendapatkan APY staking reward setiap 1 tahun, 2 tahun hingga 5 tahun.
Jadi tunggu apalagi segera bergabung sekarang dan temukan peluang yang menarik dalam pasar aset kripto bersama Indodax Earn!