Ketika Dompet Legendaris Mulai Terlupakan
Dulu jadi acuan utama para Bitcoin OG. Kini, nyaris tak lagi disebut di forum maupun YouTube. Armory Wallet, dompet legendaris yang dulu identik dengan cold storage bitcoin tingkat dewa, perlahan memudar dari radar. Tapi benarkah ia sudah usang? Atau justru masih relevan di era dominasi Ledger dan MetaMask?
Menurut review Blockspot per Januari 2025, Armory masih masuk dalam daftar dompet cold storage terbaik—meskipun berada di peringkat bawah, bersaing dengan dompet yang jauh lebih modern dan user-friendly. Fakta ini menunjukkan satu hal penting: meski tak lagi populer, Armory belum benar-benar mati.
Dalam artikel ini, kamu akan kenal lebih dekat dengan Armory Wallet, dari sejarah, fitur keamanan, tantangan setup, hingga legalitas dan posisinya di 2025. Semua dikemas utuh dan netral, biar kamu bisa menilai sendiri apakah ia masih layak digunakan.
Awal Mula Armory Wallet: Ambisi Keamanan Total
Mari mundur sejenak ke tahun 2011, ketika dunia kripto masih sepi dan belum ada MetaMask, apalagi exchange besar. Saat itu, seorang developer bernama Alan Reiner melihat masalah fundamental pada penyimpanan Bitcoin: kebanyakan orang menyimpan koin mereka di exchange yang mudah diserang hacker.
Alan Reiner, sebagai pencipta visioner Armory Wallet, memiliki misi yang jelas: menciptakan cold storage Bitcoin 100% offline, tanpa kompromi. Ia menganut filosofi “not your keys, not your coins” secara ekstrim, jauh sebelum frasa ini menjadi viral di komunitas kripto. Armory dirancang dengan prinsip bahwa private key harus benar-benar terpisah dari internet, memberikan keamanan maksimal bagi pengguna yang memahami risiko teknologi.
Rilis pertama Armory mendapat sambutan luar biasa dari komunitas Bitcoin OG. Para early adopter mengakui keunggulan teknisnya, meskipun kompleksitas penggunaannya jauh lebih tinggi dibanding wallet sederhana lainnya. Armory menjadi standar emas untuk cold storage pada era dimana hardware wallet belum eksis.
Setelah tahu siapa di balik dompet ini, kamu mungkin bertanya: bagaimana perkembangan proyeknya sekarang?
Dari Alan Reiner ke Goatpig: Proyek yang Beralih Tangan
Di balik perubahan zaman, Armory juga mengalami pergeseran nahkoda yang cukup dramatis. Armory Technologies Incorporated telah memutuskan untuk menghentikan pengembangan perangkat lunak open source Bitcoin Armory. Pengembangan telah dialihkan ke tangan Goatpig dan komunitas Bitcoin lainnya tanpa dukungan lebih lanjut dari ATI.
Alan Reiner mundur resmi dari proyek pada tahun 2016, dan sejak saat itu Goatpig (Farhod Fathpour) mengambil alih sebagai maintainer open-source aktif. Berbeda dengan era Alan Reiner, Armory kini tidak lagi memiliki CEO atau struktur perusahaan formal. Pengembangan berjalan sepenuhnya berbasis komunitas dengan pendanaan minimal.
Meskipun tidak lagi mendapat dukungan korporat, Armory 0.96.5 telah dirilis dengan dukungan untuk argument CLI satoshi-port di ArmoryDB dan beberapa perbaikan teknis lainnya. Komunitas kecil masih aktif memberikan kontribusi, membuktikan bahwa proyek ini belum benar-benar mati.
Update minor tetap dirilis secara berkala, dan diskusi teknis masih berlanjut di forum Bitcointalk Armory. Meski tidak lagi mendapat sorotan media, Armory tetap hidup dalam ekosistem open source yang dikelola volunteer.
Meski tak lagi hype, yang membuat Armory tetap dibicarakan adalah pendekatannya terhadap keamanan.
Fitur Keamanan yang Masih Susah Dilawan
Ini bukan dompet yang bisa kamu buka dari HP dalam dua klik. Tapi dari sisi arsitektur, Armory masih jadi acuan cold storage manual yang sulit ditandingi wallet modern.
Armory memelopori pengelolaan wallet Bitcoin offline dengan mudah menggunakan komputer yang tidak pernah menyentuh Internet. Segala yang diperlukan untuk membuat transaksi dapat dikelola dari komputer online dengan watching-only wallet. Semua data private key rahasia hanya tersedia di komputer offline.
Fitur keamanan unggulan Armory mencakup cold storage air-gapped yang benar-benar 100% offline. Sistem ini memungkinkan kamu membuat dan menandatangani transaksi tanpa private key pernah tersentuh internet. Armory juga mendukung multisignature untuk keamanan berlapis, watch-only wallet untuk monitoring, dan backup deterministik sesuai standar BIP32.
Yang membuat Armory istimewa adalah kompatibilitasnya dengan teknologi Bitcoin terkini. Armory mendukung Segregated Witness dalam bentuk saat ini, dan juga mendukung Bitcoin Core, termasuk fitur Replace-by-Fee (RBF) untuk adjustment fee dinamis.
Tidak ada koneksi server eksternal, cloud, atau sistem tracking data pengguna. Armory beroperasi penuh sebagai self-custodial wallet yang tidak bergantung pada pihak ketiga manapun, memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas aset mereka.
Namun keamanan tinggi datang dengan harga: kompleksitas dan risiko teknis bagi pengguna yang tidak berpengalaman.
Tantangan Realistis dalam Menggunakan Armory
Tidak semua orang cocok dengan Armory. Bahkan bisa dibilang, hanya segelintir yang mampu mengoperasikannya dengan aman tanpa risiko kehilangan dana.
Tantangan pertama adalah keharusan install Bitcoin Core full node yang membutuhkan ruang penyimpanan 400+ GB. Proses sinkronisasi blockchain penuh bisa memakan waktu berhari-hari, tergantung kecepatan internet. Ini sangat berbeda dengan wallet modern yang langsung bisa digunakan.
User interface Armory tidak user-friendly, dengan banyak langkah manual yang harus dipahami betul. Proses backup, restore, dan pengaturan cold storage memerlukan pemahaman teknis yang mendalam. Satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal pada keamanan atau akses dana.
Risiko lain adalah pengaturan fee yang manual. Wallet ini memberi kamu kontrol penuh atas biaya. Ini berarti wallet ini memungkinkan perubahan biaya setelah dana dikirim menggunakan RBF atau CPFP. Bagi pengguna awam, ini bisa menyebabkan transaksi stuck atau overpay fee.
Armory juga tidak mendukung token lain selain Bitcoin. Di era multichain dan DeFi, keterbatasan ini menjadi kelemahan signifikan bagi pengguna yang ingin diversifikasi aset kripto.
Lalu, dengan segala kerumitannya, masih adakah pengguna Armory di tahun 2025?
Apakah Masih Ada Pengguna Armory di 2025?
Meski tidak viral seperti dulu, ternyata Armory belum punah sama sekali. Ia tetap digunakan oleh segmen yang sangat spesifik dalam komunitas Bitcoin.
Armory masih dipakai oleh hardcore Bitcoiners yang mengutamakan keamanan maksimal dibanding kemudahan. Developer Bitcoin yang membutuhkan testing environment dan institusi dengan kebutuhan cold storage skala besar juga masih mengandalkan Armory untuk kasus penggunaan tertentu.
Komunitas kecil namun aktif masih eksis di GitHub resmi Armory dan Bitcointalk. Mereka terus berkontribusi pada pengembangan, troubleshooting, dan dokumentasi. Meskipun tidak sebesar komunitas wallet populer, dedikasi mereka menjaga Armory tetap hidup.
Tidak ada statistik pengguna resmi karena Armory beroperasi sebagai software non-custodial tanpa server pusat. Berbeda dengan wallet yang memiliki server analytics, penggunaan Armory tidak dapat di track secara akurat.
Rekomendasi Armory masih muncul di review wallet 2025, meskipun dengan posisi minor dibanding wallet mainstream. Ini menunjukkan bahwa Armory masih dianggap relevan untuk use case tertentu.
Satu hal penting yang wajib kamu tahu sebelum memutuskan memakai Armory: bagaimana aspek legalitasnya?
Legalitas Dompet Armory: Sah atau Berisiko?
Soal keamanan teknis memang unggul, tapi bagaimana dari sisi hukum? Kabar baiknya, Armory tidak bermasalah secara legal di kebanyakan yurisdiksi.
Armory legal digunakan di Indonesia dan negara-negara yang mengizinkan kepemilikan kripto. Sebagai software wallet non-custodial, Armory tidak bertentangan dengan aturan Bappebti atau regulasi kripto Indonesia. Pengguna bertanggung jawab penuh atas aset mereka sendiri.
Yang perlu dipahami adalah Armory bukan exchange dan tidak menyimpan dana pengguna. Ia hanya berfungsi sebagai tools untuk mengelola private key dan berinteraksi dengan blockchain Bitcoin. Konsep ini mirip dengan kalkulator atau text editor – software netral yang tidak memiliki implikasi hukum khusus.
Armory termasuk kategori software open-source non-custodial yang tidak memerlukan izin khusus untuk digunakan. Kode sumbernya terbuka dan dapat diaudit oleh siapa saja, sehingga transparansi dan keamanannya dapat diverifikasi secara independen.
Namun, pengguna tetap harus mematuhi regulasi pajak dan pelaporan aset kripto sesuai hukum setempat. Armory tidak memberikan perlindungan hukum terhadap kewajiban ini.
Setelah memahami sejarah, fitur, dan legalitasnya, sekarang mari nilai: apakah Armory masih layak digunakan?
Apakah Masih Layak Digunakan di Era 2025?
Jawaban singkatnya: layak, tapi bukan untuk semua orang. Keputusan ini harus disesuaikan dengan profil pengguna dan kebutuhan spesifik.
Layak untuk:
- Pengguna advance yang memiliki pemahaman teknis mendalam tentang Bitcoin dan keamanan kripto
- Custody besar yang membutuhkan cold storage dengan kontrol penuh tanpa mengandalkan hardware wallet
- Edukasi cold storage murni bagi developer atau security researcher yang ingin memahami implementasi keamanan Bitcoin tingkat fundamental
- Institusi yang memerlukan audit trail lengkap dan tidak mau bergantung pada vendor hardware wallet
Tidak layak untuk:
- Pemula yang baru mengenal Bitcoin dan belum familiar dengan konsep private key, full node, atau cold storage
- Trader aktif yang membutuhkan akses cepat dan frequent transaction
- Pengguna yang butuh dukungan altcoin, multichain, atau integrasi dengan DeFi protocols
- Mereka yang mengutamakan convenience dan user experience dibanding keamanan maksimal
Kamu perlu pertimbangkan tingkat skill teknis, kebutuhan akses aset, dan kesiapan mental dalam mengelola risiko manual sebelum memilih Armory. Ini bukan keputusan yang bisa diambil sembarangan.
Sebagai penutup, mari simpulkan pelajaran penting dari dompet legendaris ini.
Kesimpulan: Dompet yang Mengingatkan Kita pada Akar Bitcoin
Armory Wallet bukan sekadar software lama yang ketinggalan zaman, tapi simbol dari masa ketika Bitcoin masih murni soal kemandirian finansial, bukan kenyamanan pengguna.
Armory mengajarkan pentingnya self-custody tanpa kompromi, dimana pengguna benar-benar memiliki kontrol penuh atas aset mereka. Pengalaman menggunakan Armory memberikan pemahaman mendalam tentang cara kerja Bitcoin di level fundamental, sesuatu yang hilang dari wallet modern yang terlalu disederhanakan.
Armory memberikan pengalaman cold storage paling murni yang tersedia, tanpa ketergantungan pada hardware khusus atau vendor tertentu. Bagi pengguna yang membutuhkan keamanan maksimal dan memiliki kemampuan teknis, Armory masih relevan dan unggul.
Namun harus diakui, Armory tidak cocok untuk semua orang. Kompleksitas penggunaan dan kurva pembelajaran yang curam membuatnya hanya sesuai untuk segmen pengguna tertentu. Ini bukan kelemahan, melainkan trade-off yang disengaja untuk mengutamakan keamanan.
Armory memang dilupakan banyak orang, tapi tidak pernah kehilangan maknanya sebagai reminder tentang esensi sejati Bitcoin: financial sovereignty.
Itulah informasi menarik tentang “bitcoin armory wallet” yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apakah Armory Wallet masih aman dipakai di 2025?
Ya, sangat aman secara arsitektur—asal kamu paham cara setup dan selalu pakai versi terbaru (?v0.96.5). Keamanan Armory tetap unggul karena menerapkan cold storage murni tanpa koneksi internet.
2. Apa kekurangan utama Armory Wallet?
UI tidak ramah pemula, harus sync full node Bitcoin Core (400+ GB), dan rawan error kalau setup sembarangan. Juga tidak mendukung altcoin dan membutuhkan pemahaman teknis mendalam.
3. Apakah Armory Wallet bisa digunakan di Indonesia?
Bisa. Legal digunakan karena termasuk dompet pribadi non-custodial yang tidak melanggar aturan Bappebti. Pengguna bertanggung jawab penuh atas aset mereka.
4. Apa bedanya Armory dengan Ledger atau Sparrow?
Armory 100% manual dan air-gapped tanpa hardware khusus. Ledger menggunakan secure element chip, Sparrow semi-offline dengan QR code signer. Armory lebih kompleks tapi kontrol penuh.
5. Apakah masih ada pengembangan aktif untuk Armory?
Ya, komunitas GitHub masih aktif dengan maintainer utama goatpig (bukan Alan Reiner lagi). Update minor masih dirilis berkala, meskipun tidak secepat wallet mainstream.
6. Berapa ukuran download dan storage yang dibutuhkan Armory?
Armory sendiri relatif kecil, tapi membutuhkan Bitcoin Core full node (400+ GB). Proses sinkronisasi blockchain bisa memakan waktu berhari-hari tergantung internet.
7. Apakah Armory cocok untuk investor pemula?
Tidak cocok. Armory dirancang untuk pengguna advance yang memahami teknis Bitcoin. Pemula sebaiknya mulai dengan wallet yang lebih user-friendly seperti Electrum atau hardware wallet.
8. Bisakah Armory digunakan untuk trading atau transaksi sering?
Tidak ideal. Armory dirancang untuk cold storage jangka panjang. Untuk trading aktif, gunakan wallet yang lebih responsif dan terintegrasi dengan exchange.
9. Apakah Armory mendukung Lightning Network?
Tidak. Armory fokus pada on-chain Bitcoin transactions saja. Untuk Lightning Network, butuh wallet khusus yang mendukung layer-2 Bitcoin.
10. Bagaimana cara backup dan recovery Armory yang aman?
Gunakan deterministic backup sesuai BIP32, simpan paper backup di tempat aman, dan pastikan test recovery di environment terpisah sebelum menyimpan dana besar.