Bitwise Asset Management resmi menjadi perusahaan pertama yang mengajukan exchange-traded fund (ETF) berbasis Chainlink (LINK) di Amerika Serikat.
Pengajuan ini tercatat lewat Form S-1 kepada Securities and Exchange Commission (SEC) pada Selasa, menandai tonggak baru bagi altcoin setelah dominasi ETF Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH)

Sumber Gambar: SEC
ETF yang diajukan akan dinamakan Bitwise Chainlink ETF. Produk ini dirancang untuk memegang langsung token LINK dengan mekanisme in-kind creation and redemption, yang memungkinkan investor membeli atau menebus unit ETF menggunakan LINK secara langsung.
Untuk urusan penyimpanan aset, Bitwise menunjuk Coinbase Custody sebagai pihak kustodian.
Baca juga berita terbaru lainnya: Selamat Tinggal BTC vs Emas! Gold Bar Kini Resmi Ditokenisasi di Blockchain Bitcoin
Belum Ada Ticker dan Bursa
Dalam dokumen pengajuan, Bitwise belum mencantumkan detail mengenai ticker symbol, bursa tempat ETF ini akan diperdagangkan, maupun biaya (fee) yang akan dikenakan.
Meski begitu, langkah ini tetap menjadi catatan penting karena ini adalah pengajuan ETF spot pertama untuk Chainlink di AS.
Setelah Form S-1, Bitwise masih harus mengajukan Form 19b-4 agar SEC dapat memulai proses evaluasi resmi. Tanpa dokumen itu, ETF belum bisa diproses lebih lanjut.
Dampak ke Harga LINK

Sumber Gambar: Coinmarketcap
Kabar pengajuan ETF ini langsung memicu reaksi pasar. Menurut data CoinGecko, harga LINK naik 5% lebih dalam 24 jam terakhir ke level $24,45.
Dalam sebulan terakhir, LINK juga tercatat menguat lebih dari 27%, meski masih jauh dari puncaknya di $53 pada Mei 2021.
Baca selanjutnya: Chainlink Kuasai Asia! SBI Group Tinggalkan Ripple
Tren ETF Altcoin Semakin Kuat
Langkah Bitwise ini bukan kasus tunggal. Dalam beberapa pekan terakhir, manajer aset berlomba mengajukan ETF berbasis altcoin:
- VanEck mengajukan ETF untuk JitoSOL, token staking di ekosistem Solana.
- Grayscale meminta persetujuan untuk mengubah trust Avalanche (AVAX) menjadi ETF.
- Canary Capital bahkan mengajukan ETF untuk token Trump (TRUMP) serta keranjang crypto “Made in USA”.
Sementara itu, Bitwise sendiri sudah memiliki rekam jejak sukses dalam produk ETF crypto. Data Farside Investors mencatat, ETF Bitcoin milik Bitwise mengelola $2,26 miliar aset, sedangkan ETF Ethereum mereka mengelola sekitar $460 juta.
Kesimpulan
Langkah Bitwise mengajukan ETF spot pertama untuk Chainlink menjadi penanda penting dalam peta adopsi crypto.
Selama ini, eksposur investor institusional lebih banyak terfokus pada Bitcoin dan Ethereum melalui produk ETF. Kini, giliran Chainlink yang berpotensi membuka pintu lebih lebar bagi altcoin lain.
Jika SEC akhirnya memberi lampu hijau, kehadiran ETF ini bisa mempercepat legitimasi LINK sebagai aset yang layak masuk portofolio besar, bukan sekadar token utilitas di ekosistem oracle.
Meski proses regulasi belum selesai, sentimen pasar yang langsung mendorong harga LINK naik menunjukkan optimisme kuat. Momentum ini menandakan bahwa altcoin dengan fundamental solid seperti Chainlink mulai mendapat tempat di meja yang sama dengan Bitcoin dan Ethereum.
FAQ
- Apa arti Bitwise mengajukan ETF spot untuk Chainlink bagi investor ritel?
Bagi investor ritel, ETF spot Chainlink berarti bisa berinvestasi di LINK lewat produk bursa tanpa harus repot membuka dompet crypto atau memahami cara penyimpanan private key. Produk ini membuat investasi lebih sederhana, transparan, dan sesuai standar regulasi pasar modal. - Bagaimana perbedaan ETF spot Chainlink dengan membeli LINK langsung di exchange?
Jika membeli LINK langsung, investor perlu mengelola wallet dan keamanan aset sendiri. Sementara lewat ETF spot, investor hanya memegang unit ETF yang nilainya mengikuti harga LINK. Risiko teknis berkurang, meski biasanya ada biaya manajemen. - Apakah ETF spot bisa membuat harga Chainlink naik lebih tinggi?
ETF spot berpotensi meningkatkan permintaan karena investor institusi bisa masuk lebih mudah. Namun, harga tetap dipengaruhi banyak faktor lain seperti adopsi teknologi oracle, kondisi pasar crypto global, hingga kebijakan moneter di AS. Jadi, ETF bisa menjadi katalis, tapi bukan satu-satunya penentu harga. - Mengapa SEC sering lama menyetujui ETF altcoin?
SEC biasanya menilai risiko manipulasi pasar, likuiditas, dan perlindungan investor. Bitcoin dan Ethereum dianggap sudah lebih mapan, sedangkan altcoin masih diuji dari sisi adopsi dan regulasi. Karena itu, pengajuan ETF altcoin sering memakan waktu lebih panjang. - Apakah Chainlink satu-satunya altcoin yang diajukan untuk ETF saat ini?
Tidak. Selain Chainlink, sudah ada pengajuan ETF altcoin lain seperti Avalanche (AVAX), token staking Solana (JitoSOL), hingga produk tematik seperti TRUMP token. Artinya, tren ETF altcoin memang sedang berkembang pesat. - Apa dampak jangka panjang jika ETF spot Chainlink disetujui?
Jika disetujui, Chainlink bisa menjadi altcoin pertama di AS dengan ETF spot. Ini bisa memperkuat posisinya sebagai aset institusional-grade, memperbesar basis investor, dan membuka jalan bagi proyek altcoin lain dengan utilitas nyata untuk mengikuti langkah serupa.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Crypto ETF, #Berita Whale Terkini