Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan keuangan lembaga perbankan. Rasio ini menunjukkan seberapa kuat struktur permodalan sebuah bank dalam menghadapi risiko kerugian. Di tengah perkembangan teknologi finansial (fintech), konsep CAR semakin relevan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara menyeluruh.
Apa Itu Capital Adequacy Ratio (CAR)?
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang mengukur kemampuan bank dalam menyerap potensi kerugian dengan modal yang dimilikinya. CAR sangat penting untuk memastikan bahwa bank mampu melindungi dana nasabah dan tetap beroperasi secara sehat meskipun menghadapi tekanan ekonomi.
Di Indonesia, batas minimum CAR yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah sebesar 8%, namun bank-bank besar umumnya memiliki CAR di atas 15% sebagai bentuk kehati-hatian.
Fungsi Capital Adequacy Ratio bagi Perbankan
- Menilai kesehatan keuangan bank
- Memberikan perlindungan terhadap risiko kegagalan
- Menjaga kepercayaan nasabah dan investor
- Sebagai acuan pengawasan oleh regulator
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Memahami Current Ratio: Mulai Dari Rumus & Cara Hitungnya
Jenis Modal dalam Perhitungan CAR
Dalam menghitung CAR, terdapat dua jenis modal yang diperhitungkan:
1. Tier 1 Capital (Modal Inti)
Modal utama yang dapat digunakan langsung untuk menutupi kerugian:
- Modal disetor
- Laba ditahan
- Cadangan umum
2. Tier 2 Capital (Modal Pelengkap)
Modal tambahan yang bersifat pelindung jangka panjang:
- Cadangan revaluasi aset
- Obligasi subordinasi
- Dana pinjaman jangka panjang
Rumus Menghitung Capital Adequacy Ratio
Berikut adalah rumus perhitungan Capital Adequacy Ratio:
Keterangan:
- Modal Bank = Tier 1 Capital + Tier 2 Capital
- ATMR = Aset bank yang telah disesuaikan dengan risiko
Contoh Perhitungan Capital Adequacy Ratio
Komponen | Nilai |
Tier 1 Capital | Rp1.000.000.000.000 |
Tier 2 Capital | Rp500.000.000.000 |
Total ATMR | Rp10.000.000.000.000 |
Nilai CAR sebesar 15% menunjukkan bahwa bank memiliki kemampuan yang kuat dalam menghadapi risiko kerugian.
Sejarah dan Regulasi CAR
Konsep CAR pertama kali diperkenalkan dalam Basel I oleh Komite Basel untuk Pengawasan Perbankan. Tujuan utama penerapan CAR adalah untuk menjaga stabilitas sistem perbankan global. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dalam Basel II dan Basel III, menyesuaikan dengan kompleksitas risiko yang dihadapi oleh industri keuangan modern.
Di Indonesia, penerapan CAR diwajibkan oleh OJK dan diawasi secara berkala untuk mencegah krisis keuangan sistemik.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: 5 Cara Cek Investasi yang Terdaftar di OJK, Biar Nggak Tertipu!
Dampak Capital Adequacy Ratio yang Rendah
Jika suatu bank memiliki nilai CAR di bawah batas minimum:
- Bank dianggap tidak aman secara finansial
- Berisiko terkena sanksi oleh OJK
- Menurunkan kepercayaan nasabah
- Dapat memicu krisis keuangan jika terjadi gagal bayar besar-besaran
Visualisasi: Standar CAR di Beberapa Negara
Negara | Standar Minimum CAR | Rata-rata Bank Besar |
Indonesia | 8% | 20%+ |
Uni Eropa | 10,5% (Basel III) | 14%–18% |
Amerika Serikat | 10–13% | 15%–18% |
Jepang | 8% | 12%–14% |
Peran Capital Adequacy Ratio di Era Fintech
Meskipun banyak perusahaan fintech bukan institusi bank, konsep CAR tetap relevan sebagai prinsip kehati-hatian. Perusahaan yang beroperasi dalam sektor P2P lending, dompet digital (e-wallet), exchange kripto, dan neobank memiliki eksposur risiko serupa dengan bank, seperti risiko kredit, likuiditas, dan sistem.
Mengapa CAR Penting untuk Fintech?
- Memberikan rasa aman kepada pengguna
- Menunjukkan kesiapan perusahaan menghadapi krisis
- Menumbuhkan kepercayaan investor
- Mengurangi potensi risiko sistemik di ekosistem digital
Penerapan Prinsip CAR dalam Pengawasan Fintech
Regulator keuangan di beberapa negara mulai merancang kerangka kerja serupa CAR untuk fintech, terutama yang menangani dana masyarakat secara langsung. Di Indonesia, penguatan regulasi terhadap fintech juga diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara inovasi dan perlindungan konsumen.
Studi Kasus: Krisis Karena CAR Rendah
Krisis keuangan tahun 2008 menjadi pelajaran penting. Banyak lembaga keuangan global yang tumbang karena rasio kecukupan modal yang tidak memadai. Contohnya Lehman Brothers yang memiliki eksposur besar terhadap aset berisiko tinggi, namun tidak memiliki modal yang cukup untuk menahan kerugian besar.
Cara Meningkatkan Capital Adequacy Ratio
Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh bank atau institusi keuangan untuk memperbaiki CAR:
- Menambah modal disetor
- Menahan laba untuk memperkuat cadangan
- Mengurangi eksposur terhadap aset berisiko tinggi
- Meningkatkan efisiensi manajemen risiko
Kesimpulan
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah fondasi utama dalam menilai kekuatan keuangan bank maupun lembaga keuangan lainnya. Dengan menghitung CAR secara tepat, manajemen dan regulator bisa menjaga ketahanan institusi terhadap tekanan ekonomi maupun risiko operasional.
Di era fintech, pemahaman terhadap konsep CAR menjadi semakin relevan, bukan hanya untuk bank, tetapi juga untuk perusahaan digital yang mengelola dana publik. Menerapkan prinsip kehati-hatian seperti CAR akan membantu menjaga kepercayaan publik dan menciptakan sistem keuangan digital yang sehat dan berkelanjutan.
Itulah informasi menarik tentang Capital Adequacy Ratio (CAR) yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan Capital Adequacy Ratio (CAR)?
CAR adalah rasio yang mengukur kemampuan modal bank untuk menutupi risiko kerugian dari aset-aset yang dimiliki.
2. Berapa batas minimum CAR di Indonesia?
Menurut OJK, batas minimum CAR adalah 8%, tetapi banyak bank menjaga CAR di atas angka tersebut.
3. Apakah fintech juga harus menghitung CAR?
Secara regulasi tidak wajib, tetapi prinsip kehati-hatian seperti CAR sangat relevan bagi fintech yang menangani dana publik.
4. Apa akibat jika CAR terlalu rendah?
Bank atau institusi keuangan akan dianggap tidak sehat, bisa terkena sanksi, atau bahkan mengalami kerugian besar hingga gagal bayar.
5. Bagaimana cara menghitung CAR dengan benar?
Gunakan rumus:
Gabungkan modal inti dan pelengkap, lalu bagi dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Author: Echi Kristin