Capital Gain vs Dividen: Mana yang Lebih Menguntungkan?
icon search
icon search

Top Performers

Capital Gain vs Dividen: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Capital Gain vs Dividen: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Capital Gain vs Dividen: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Daftar Isi

Investasi adalah langkah penting untuk mewujudkan berbagai tujuan keuangan, mulai dari kebutuhan jangka pendek hingga rencana jangka panjang.

Salah satu keuntungan yang sering dicari dalam investasi adalah capital gain, yaitu selisih positif antara harga jual suatu aset dan harga belinya.

Memahami capital gain sangat penting bagi investor karena pengetahuan tersebut membantu dalam merancang strategi investasi yang lebih efektif, memaksimalkan potensi keuntungan, dan mengelola risiko dengan lebih baik.

Di samping itu, pemahaman tersebut juga penting dalam konteks perencanaan pajak karena capital gain sering menjadi subjek pengenaan pajak di berbagai negara.

 

Apa Itu Capital Gain?

Capital Gain vs Dividen: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual suatu aset. Beragam jenis aset dapat menghasilkan capital gain, seperti saham, obligasi, properti, usaha, dan lainnya.

Pada dasarnya, capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor ketika menjual aset investasinya dengan harga lebih tinggi daripada harga belinya. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini dikenal sebagai keuntungan modal.

Besarnya keuntungan dari capital gain dihitung berdasarkan selisih antara harga jual dan harga beli suatu produk investasi. Sebaliknya, jika harga jual aset lebih rendah dari harga belinya, kondisi tersebut disebut capital loss atau rugi modal.

Kerugian tersebut juga termasuk dalam kategori yang bisa mencapai nilai besar, sama seperti potensi keuntungan modal yang dapat bernilai puluhan hingga ratusan juta.

Sebagai contoh dari capital gain, jika kamu membeli 200 saham seharga Rp 10.000 per saham dan kemudian menjualnya dengan harga Rp 12.000 per saham maka capital gain yang diperoleh adalah Rp 2.000 per saham.

Keuntungan modal yang didapat, baik oleh individu maupun perusahaan, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh). Besaran pajak ini bergantung pada nilai jual saham, termasuk dari transaksi yang menghasilkan keuntungan maupun kerugian.

Dalam praktiknya, pembayaran pajak atas capital gain dari jual beli saham biasanya dipotong secara otomatis melalui PPh saat transaksi penjualan dilakukan.

Namun, apabila tidak memenuhi kewajiban pajak atas capital gain jangka pendek maka pelanggaran tersebut dapat dikenai sanksi berupa denda.

 

Jenis-jenis Capital Gain

Berikut ini adalah jenis-jenis capital gain yang penting untuk diketahui, khususnya oleh para investor pemula.

 

1. Capital Gain Jangka Pendek

Capital gain jangka pendek mengacu pada profit yang dihasilkan dari penjualan aset dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun. Jenis keuntungan ini biasanya diminati oleh investor yang berani mengambil risiko.

Untuk meraih keuntungan tersebut, diperlukan kemampuan analisis dan prediksi yang tajam terhadap pergerakan pasar.  Saham adalah salah satu jenis investasi yang dapat memberikan capital gain jangka pendek meskipun risikonya juga cukup tinggi.

 

2. Capital Gain Jangka Panjang

Di lain sisi, capital gain jangka panjang merujuk pada keuntungan dari penjualan aset yang telah dimiliki lebih dari 1 tahun. Dibandingkan dengan keuntungan jangka pendek, jenis ini membutuhkan waktu lebih lama untuk terealisasi.

Dana investasi biasanya baru dapat dicairkan setelah lebih dari satu tahun atau sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan. Namun, jenis keuntungan ini umumnya lebih stabil dan dapat memberikan hasil yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

 

Perbedaan antara Capital Gain dan Dividen

Sering kali dianggap sama, capital gain dan dividen pada dasarnya adalah dua hal yang sangat berbeda. Berikut ini adalah beberapa poin perbedaan di antara keduanya yang perlu dipahami.

 

1. Waktu Perolehan Keuntungan

Perbedaan antara dividen dan capital gain yang pertama terletak pada waktu penerimaan keuntungannya. Dividen biasanya dibagikan secara rutin setiap tahun, dengan besaran yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Di lain sisi, keuntungan dari capital gain dapat diperoleh kapan saja, bergantung pada keputusan investor untuk menjual asetnya, yang tidak terikat dengan kebijakan perusahaan.

 

2. Sifat Pendapatan

Perbedaan pertama antara dividen dan capital gain terletak pada sifat penerimaannya. Dividen merupakan bentuk pendapatan pasif, di mana investor tidak perlu terlibat aktif dalam perdagangan.

Adapun keuntungan didapatkan dengan menunggu pembagian profit yang dilakukan perusahaan pada periode tertentu. Sebaliknya, capital gain bersifat aktif karena investor perlu terlibat dalam perdagangan (trading) di pasar modal.

Untuk meraih keuntungan tersebut, investor harus rajin melakukan analisis dan strategi trading karena hal itu akan mempengaruhi hasil keuntungan di masa depan.

 

3. Jumlah Pendapatan

Dari segi jumlah pendapatan, besaran dividen ditentukan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jumlah dividen yang diterima bergantung pada jumlah lot saham yang dimiliki investor.

Sebagai contoh, jika dividen yang dibagikan adalah Rp150 per lembar saham, dan kamu memiliki 250 lot atau 25.000 lembar saham maka dividen yang akan diterima adalah sebesar Rp3.750.000.

Perhitungan dividen berbeda dengan capital gain, yang dihitung berdasarkan selisih antara harga beli dan harga jual saham. Semakin besar perbedaan harga tersebut, semakin besar pula capital gain yang diperoleh.

Misalka, jika kamu membeli saham seharga Rp8.000.000 dan menjualnya dengan harga Rp10.000.000 maka capital gain yang kamu peroleh adalah sebesar Rp2.000.000.

 

Cara Menghitung Capital Gain

Setelah membahas pengertian capital gain, perbedaan antara dividen dan capital gain, serta berbagai jenisnya, berikutnya kita akan membahas rumus untuk menghitung capital gain. Di bawah ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitungnya.

 

Rumus dasar

Capital Gain = (Harga Jual ? Harga Beli) × Jumlah Aset

 

Contoh Penghitungan

Untuk lebih memahami rumus tersebut, simak contoh penghitungan capital gain berikut ini:

Misalkan seorang investor membeli saham seharga Rp5.000 per lembar dan kemudian menjualnya dengan harga Rp7.000 per lembar.

Untuk menghitung capital gain yang diperoleh, rumusnya adalah:

Capital Gain = (Harga Jual ?  Harga Beli) × Jumlah Saham

Pada contoh ini diperoleh:

Capital Gain = (Rp7.000 – Rp5.000) × Jumlah Saham

Capital Gain = Rp2.000 × Jumlah Saham

Jadi, capital gain yang diperoleh akan bergantung pada jumlah saham yang dijual.

Saat menghitung capital gain, penting untuk memperhitungkan pajak yang dikenakan atas keuntungan modal tersebut. Pajak itu merupakan biaya tambahan yang dikenakan pada penghasilan investor dan harus dibayar sebagai kewajiban pajak yang terutang.

 

Strategi Mengoptimalkan Capital Gain

Capital Gain vs Dividen: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Seperti dijelaskan tadi, capital gain akan dikenakan pajak sehingga sangat penting untuk mengelolanya dengan cermat agar tidak terjebak dalam kewajiban pajak yang tinggi.

Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan capital gain yang perlu diketahui.

 

Memahami Jenis Aset

Setiap jenis aset mempunyai ketentuan pajak yang berbeda. Sebagai contoh, keuntungan dari penjualan saham akan dikenakan pajak dengan tarif yang berbeda dibandingkan dengan keuntungan dari penjualan obligasi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami aturan pajak yang berlaku untuk masing-masing jenis aset yang kamu punya.

 

Perencanaan Tujuan Keuangan

Penting untuk menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang yang jelas terkait dengan capital gain. Dengan perencanaan yang matang, kamu dapat memilih strategi investasi yang lebih tepat dan memaksimalkan potensi keuntungan.

Jika kamu berencana untuk memegang aset dalam jangka panjang maka salah satu strategi untuk mengurangi beban pajak adalah dengan menunda penjualan aset hingga lebih dari 1 tahun.

Dengan demikian, kamu dapat memanfaatkan tarif pajak yang lebih rendah untuk keuntungan jangka panjang.

 

Analisis dan Riset

Untuk mengoptimalkan capital gain, juga penting untuk menggunakan analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal membantu investor memahami pergerakan harga berdasarkan data historis.

Di lain sisi, analisis fundamental berfokus pada kondisi ekonomi dan kinerja perusahaan. Dengan kedua pendekatan itu, investor dapat mengidentifikasi waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset demi memaksimalkan potensi keuntungan.

 

Mengelola Risiko

Diversifikasi portofolio dan penggunaan alat bantu investasi untuk mengurangi risiko capital loss.

Diversifikasi portofolio adalah strategi penting dalam mengurangi risiko capital loss. Dengan menyebar investasi pada berbagai jenis aset, baik saham, obligasi, atau properti, investor dapat melindungi diri dari fluktuasi pasar yang tidak terduga.

Di samping itu, penggunaan alat bantu investasi, seperti stop loss atau rebalancing portofolio secara berkala, juga dapat membantu mengelola risiko dan menjaga kestabilan keuntungan jangka panjang.

 

Pajak atas Capital Gain

Di Indonesia, pajak atas capital gain dikenakan sebesar 0,1% dari nilai transaksi bruto di pasar modal, yang dihitung berdasarkan total transaksi jual beli saham, bukan hanya keuntungan yang diperoleh.

Untuk mempersiapkan pembayaran pajak, investor perlu mencatat semua transaksi dengan cermat dan melakukan perencanaan pajak yang baik.

Menggunakan jasa konsultan pajak atau platform digital juga dapat membantu memastikan perhitungan yang tepat, serta menunda penjualan saham bisa menjadi strategi untuk memanfaatkan aturan pajak yang lebih menguntungkan.

 

Kesimpulan

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Capital Gain vs Dividen: Mana yang Lebih Menguntungkan? yang dapat kamu baca selengkapnya di artikel Akademi crypto di INDODAX Academy.

Sebagai kesimpulan, memahami capital gain dan perbedaannya dengan dividen sangat penting bagi setiap investor. Capital gain adalah keuntungan dari selisih harga jual dan beli aset, sementara dividen berasal dari pembagian laba perusahaan.

Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal pendapatan dan pajak yang dikenakan. Untuk memaksimalkan capital gain, penting untuk menerapkan strategi investasi yang tepat dan merencanakan pajak dengan baik.

Penting juga bagi investor untuk terus belajar dan melakukan riset secara mendalam tentang investasi yang mereka pilih. Dengan pengetahuan yang cukup, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak dan mencapai tujuan finansial yang diinginkan.

Namun, sebagai disclaimer, penting juga untuk selalu diingat bahwa investasi membawa risiko dan hasil masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.

Sebagai tambahan informasi, INDODAX akan segera menghadirkan pilihan investasi baru yang mencakup saham-saham dari Amerika Serikat (AS).

Dengan tambahan ini, kamu tidak hanya bisa berinvestasi di aset kripto, tetapi juga dapat mengelola lebih dari 50 saham AS melalui satu akun INDODAX yang dapat diakses lewat aplikasi yang sama.

Untuk memulai investasi di saham AS, kunjungi halaman “Saham AS” di situs INDODAX, lalu klik tombol “Jelajahi Sekarang” untuk melakukan verifikasi dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang saham yang tersedia.

Jika kamu ingin menjadi salah satu investor pertama maka daftarkan akun kamu di daftar tunggu dengan mengklik “Verifikasi Sekarang” dan mengikuti langkah-langkah verifikasi yang tertera.

 

FAQ

1.Apa itu capital gain?
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli suatu aset, seperti saham atau properti.

2.Apa perbedaan antara capital gain dan dividen?
Capital gain diperoleh dari aktivitas jual beli aset, sementara dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.

3.Bagaimana cara menghitung capital gain?
Rumusnya adalah: 

Capital Gain = (Harga Jual ? Harga Beli) × Jumlah Aset

4.Apakah capital gain dikenakan pajak di Indonesia?
Ya, capital gain dari saham di bursa efek dikenakan pajak final sebesar 0,1% dari nilai transaksi bruto.

5.Apa saja strategi untuk memaksimalkan capital gain?
Beberapa strategi termasuk memilih jenis aset yang tepat, merencanakan tujuan keuangan, dan melakukan analisis pasar.

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.77%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.32%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
OKB/IDR
OKB
1.739K
132.64%
GTC/IDR
Gitcoin
7.224
41.73%
SKL/IDR
SKALE
477
36.68%
TOKO/IDR
Tokoin
4
33.33%
LEVER/IDR
LeverFi
4
33.33%
Nama Harga 24H Chg
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
2.366
-20.31%
COL/IDR
Clash of L
2.962
-15.61%
SHELL/IDR
MyShell
2.521
-12.28%
BIO/IDR
Bio Protoc
1.891
-11.3%
ZKJ/IDR
Polyhedra
3.806
-8.58%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Bizyugo, Angel Investor yang Aktif di DeFi Global
13/08/2025
Mengenal Bizyugo, Angel Investor yang Aktif di DeFi Global

Di dunia DeFi nama “Bizyugo” tiba-tiba mencuat dan menjadi bahan

13/08/2025
Holy Grail Trading: Strategi Sempurna atau Tipuan Psikologis?
12/08/2025
Holy Grail Trading: Strategi Sempurna atau Tipuan Psikologis?

Banyak trader pemula memulai perjalanan dengan semangat tinggi, berharap menemukan

12/08/2025
INDODAX Market Signal 11 Agustus 2025
11/08/2025
INDODAX Market Signal 11 Agustus 2025

Minggu ini, jajaran aset kripto yang bullish dipimpin oleh Ethereum

11/08/2025