Cara Baca CoinMarketCap Biar Gak Nyangkut Koin Micin
icon search
icon search

Top Performers

Cara Baca CoinMarketCap Biar Gak Nyangkut Koin Micin

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Cara Baca CoinMarketCap Biar Gak Nyangkut Koin Micin

cara baca coinmarketcap

Daftar Isi

Berapa kali kamu dengar cerita teman yang beli koin micin karena harganya murah, eh ternyata malah nyangkut? Di komunitas kripto Indonesia, kejadian seperti ini udah jadi langganan. Banyak pemula yang cuma fokus ke harga murah tanpa ngerti fundamental tokennya. Akibatnya? Ya gitu deh, portfolio merah semua.

CoinMarketCap (CMC) sebenarnya udah jadi dashboard utama buat screening koin sebelum investasi. Tapi masalahnya, kebanyakan orang cuma lihat harga doang tanpa paham indikator lainnya. Padahal, CMC itu ibarat radar canggih yang bisa kasih tahu kamu mana koin yang worth it dan mana yang cuma bubble belaka.

Di artikel ini, kamu bakal diajak ngulik semua indikator penting dan cara baca data di CMC dengan benar. Mulai dari market cap, volume, sampai FDV yang sering diabaikan. Setelah baca artikel ini, kamu gak akan lagi jadi korban koin micin yang cuma modal hype tanpa fundamental yang kuat. Mari kita mulai perjalanan menuju investasi kripto yang lebih cerdas!

 

Apa Itu CoinMarketCap dan Kenapa Penting Banget?

 

CoinMarketCap adalah situs pelacak harga dan data aset kripto terbesar di dunia yang udah jadi rujukan utama komunitas crypto global. Tapi jangan salah, CMC bukan cuma menampilkan harga coin aja. Platform ini adalah gudang data lengkap yang berisi informasi vital untuk analisis sebelum kamu memutuskan investasi.

Kenapa CMC begitu penting? Pertama, CMC jadi pusat data harga dan volume real-time dari ribuan cryptocurrency dan exchange di seluruh dunia. Data ini diupdate secara berkala dan dikumpulkan dari berbagai exchange terpercaya, termasuk exchange lokal Indonesia seperti Indodax, Tokocrypto, dan Pintu.

Kedua, hampir semua trader kripto, dari pemula sampai whale institutional, menggunakan CMC sebagai referensi utama. Bahkan exchange-exchange besar seperti Binance, Coinbase, hingga Indodax juga mengacu pada data CMC untuk menentukan listing dan delisting token. Artinya, data di CMC bukan cuma angka-angka kosong, tapi benar-benar mempengaruhi keputusan pasar.

Yang ketiga, CMC juga menyediakan data historis, analisis teknis, dan informasi fundamental seperti whitepaper, team project, dan social media links. Ini semua penting banget buat kamu yang mau investasi jangka panjang, bukan cuma trading harian.

Sekarang kamu udah tahu kenapa CMC itu krusial dalam dunia kripto. Tapi ingat, data CMC cuma berguna kalau kamu paham cara bacanya dengan benar. Makanya, yuk kita pelajari indikator-indikator yang harus kamu pahami sebelum beli coin apapun.

 

Harga, Market Cap, dan Volume — Jangan Ketipu Angka!

 

Harga coin memang yang paling gampang dilihat, tapi jangan sampai ketipu! Banyak pemula yang mikir koin harga murah = potensi naik tinggi. Padahal kenyataannya, koin micin dengan harga Rp 0,001 bisa aja gak akan pernah naik signifikan karena supply-nya yang gede banget.

Apa itu harga coin dan kenapa bisa menipu?
Harga coin di CoinMarketCap cuma menunjukkan nilai per token, bukan nilai keseluruhan proyek. Coin yang kelihatan “murah” seringkali punya supply triliunan token, jadi harganya kecil karena jumlahnya sangat banyak bukan karena undervalued.

Harga Coin di CMC harus kamu lihat dalam konteks yang lebih luas. Coin dengan harga $0.00001 belum tentu undervalued, bisa jadi emang segitu nilai fundamentalnya. Sebaliknya, Bitcoin yang harganya puluhan ribu dollar bisa jadi masih undervalued kalau dilihat dari adopsi dan utilitasnya.

Apa itu market cap dan kenapa lebih penting dari harga?
Market Capitalization (Market Cap) adalah nilai total pasar dari suatu coin, dihitung dari harga dikali dengan circulating supply. Ini indikator yang jauh lebih akurat buat menilai skala dan potensi stabilitas sebuah crypto asset dibanding sekadar harga per token.

Sebagai gambaran, koin dengan market cap di atas $10 miliar biasanya masuk kategori large cap (lebih aman), $1–10 miliar mid cap (moderate risk), dan di bawah $1 miliar small cap (high risk high reward). Koin micin biasanya punya market cap di bawah $100 juta, makanya lebih gampang dimanipulasi whale.

Apa itu volume 24 jam dan kenapa penting buat dilihat?
Volume 24 jam menunjukkan seberapa aktif coin tersebut diperdagangkan dalam satu hari. Volume tinggi bisa menandakan likuiditas yang bagus dan ketertarikan pasar. Tapi kamu juga harus waspada volume tinggi mendadak bisa berarti sedang ada manipulasi harga atau FOMO massal.

Perhatikan juga rasio volume terhadap market cap. Kalau volume lebih dari 20–30% market cap dalam sehari, itu bisa jadi red flag. Artinya, banyak spekulasi jangka pendek atau potensi pump and dump sedang berlangsung.

Nah, tiga indikator dasar ini harga, market cap, dan volume udah cukup untuk ngasih kamu gambaran awal tentang kondisi sebuah coin. Tapi kalau kamu mau benar-benar jago analisis, ada indikator lain yang lebih dalam dan sering diremehkan trader pemula.

 

FDV, Suplai, dan Dominasi — Sering Diabaikan, Padahal Krusial!

Kalau tadi kita bahas indikator dasar, sekarang waktunya masuk ke level yang lebih advanced. Indikator-indikator ini sering diabaikan pemula, padahal ini yang bisa bikin kamu terhindar dari jebakan investasi yang fatal.

 

Apa itu FDV dan kenapa penting?
FDV atau Fully Diluted Valuation adalah estimasi nilai total sebuah coin kalau semua token yang bakal dirilis udah masuk ke market. Kamu bisa pelajari pengaruh FDV terhadap potensi harga coin lebih detail agar gak salah lihat valuasi.

Indikator ini penting karena sering bikin coin kelihatan murah padahal sebenarnya overvalued kalau semua supply sudah beredar.

Bayangin aja, coin X sekarang harganya $1 dengan 100 juta circulating supply (market cap $100 juta). Tapi kalau max supply-nya 1 miliar token, berarti FDV-nya $1 miliar. Artinya, kalau semua token udah rilis, nilai per token bakal turun drastis karena supply inflation.

Banyak koin micin yang kelihatan murah sekarang, tapi FDV-nya udah overvalued banget. Contohnya beberapa meme coin yang FDV-nya udah mencapai miliaran dollar padahal utility-nya masih questionable. Ini jebakan yang sering bikin investor pemula nyangkut.

Apa bedanya circulating supply dan max supply?
Circulating supply adalah jumlah token yang sudah beredar di market dan bisa diperdagangkan. Kamu juga wajib ngerti perbedaan circulating vs max supply supaya gak terkecoh token-token dengan jadwal unlock agresif. Max supply adalah total maksimum token yang akan pernah ada. Gap yang besar antara keduanya bisa jadi tanda bahwa masih akan ada banyak token dilepas ke market  dan itu bisa menekan harga.

Kenapa unlock schedule bisa berbahaya?
Karena unlock schedule menentukan kapan token tambahan dilepas ke market. Kalau jadwalnya agresif dan jumlah token besar, bisa timbul tekanan jual yang bikin harga coin jatuh drastis.

Beberapa project crypto punya vesting period dimana token team, investor, atau partner bakal dirilis secara bertahap. Kalau unlock-nya dalam jumlah besar dan waktunya berdekatan, potensi dump harga makin tinggi.

Apa itu dominance BTC dan ETH dan kenapa penting?
BTC dan ETH dominance menunjukkan kondisi pasar secara makro. Saat dominance BTC tinggi, biasanya investor cari aman di koin besar. Saat dominance turun, biasanya altcoin mulai naik karena pasar lagi cari peluang lebih tinggi.

Ethereum dominance juga penting karena mayoritas altcoin berjalan di atas infrastruktur ETH. Kalau ETH dominance naik, ecosystem-nya bisa ikut bullish. Tapi kalau turun drastis, bisa jadi tanda ada ancaman dari blockchain kompetitor.

Memahami ketiga indikator ini FDV, suplai, dan dominasi bakal ngasih kamu perspektif yang jauh lebih tajam sebelum kamu mutusin beli coin. Sekarang, yuk kita lihat gimana cara apply teori ini ke contoh nyata di market.

 

Studi Kasus Token: Cara Baca Data Micin vs Bluechip

 

Biar semua teori tadi lebih mudah dipahami, yuk kita praktekin langsung dengan membandingkan dua jenis token yang berbeda karakteristiknya. Kita akan lihat data CoinMarketCap dari token micin dan bluechip, supaya kamu bisa lihat perbedaan pola datanya secara nyata.

Kenapa penting bandingin token micin dan bluechip?
Karena keduanya punya karakteristik data CMC yang sangat berbeda dari harga, volume, FDV, sampai market cap. Bandingkan keduanya bantu kamu pahami cara kerja indikator dengan konteks yang jelas.

 

Studi Kasus 1: PEPE vs ETH

Ambil contoh PEPE (Pepe the Frog), salah satu meme coin yang sempat viral, dibandingkan dengan Ethereum. Dari sisi harga, PEPE mungkin cuma $0.000001 sedangkan ETH $2000+. Tapi kalau dilihat dari market cap, PEPE pernah mencapai $1 miliar+ saat peak hype-nya, sementara ETH sekitar $240 miliar.

Kenapa volume PEPE sering tinggi banget?
Karena volume PEPE sering didorong oleh spekulasi dan viralitas komunitas. Di CoinMarketCap, volumenya kadang mencapai 30–50% dari market cap — itu menandakan adanya volatilitas ekstrem dan kemungkinan besar trading jangka pendek yang agresif.

Sementara ETH volume-nya biasanya cuma 5–10% dari market cap, menunjukkan pergerakan yang lebih sehat dan didukung aktivitas nyata (DeFi, NFT, DApps).

Apa yang bisa kamu baca dari FDV dua coin ini?
PEPE punya max supply quadrillion jadi FDV-nya bisa setara atau bahkan melebihi market cap saat volume hype. ETH sebaliknya, punya model tokenomics yang lebih sustain: burn mechanism via EIP-1559 dan max supply yang lebih terkendali.

 

Studi Kasus 2: BONK vs BTC

BONK, meme coin dari Solana ecosystem, juga menarik buat dianalisis. Harga BONK mungkin cuma $0.00001, tapi supply-nya mencapai triliunan token. Market cap-nya sempat menyentuh $500 juta, tapi sangat volatile.

Apa yang bikin data BONK mencurigakan?
BONK sering menunjukkan volume spike ekstrem dalam waktu singkat, tanpa disertai peningkatan adoption. Ini bisa jadi sinyal whale movement, FOMO sesaat, atau skema distribusi yang agresif.

Bitcoin sebaliknya, punya supply yang capped di 21 juta BTC data ini jelas dan transparan. BTC juga punya adopsi global sebagai store of value dan alat pembayaran, bikin datanya lebih stabil dan “sehat”.

Apa pelajaran dari perbandingan ini?
Meme coin seperti PEPE dan BONK mengandalkan hype, dan datanya di CMC biasanya menunjukkan volatilitas tinggi, rasio volume gila-gilaan, dan FDV yang tidak sehat. Sementara ETH dan BTC punya data CMC yang cenderung stabil, mencerminkan fundamental yang kuat dan adopsi nyata.

Dari studi kasus ini, kamu bisa lihat bahwa CoinMarketCap bukan cuma soal angka, tapi juga soal konteks di balik angka. Kalau kamu ngerti polanya, kamu gak bakal gampang terpancing beli coin cuma karena “lagi rame.”

 

Kesalahan Umum Pemula Saat Baca CMC

 

Pengalaman ngeliat banyak pemula kripto menunjukkan bahwa ada pola kesalahan yang sering banget kejadian pas mereka coba analisis data di CoinMarketCap. Kesalahan-kesalahan ini bukan cuma bikin rugi, tapi juga sering bikin trauma dan kapok buat lanjut investasi.

Apa kesalahan paling umum saat baca CoinMarketCap?
Terlalu fokus ke harga murah. Ini klasik banget. Banyak orang ngira coin harga Rp 100 perak bakal naik ke Rp 1000 dan langsung mikir “wah potensi 10x nih!” Padahal, harga kecil biasanya karena supply-nya gila-gilaan bukan berarti undervalued.

Contoh nyata: ada coin dengan harga $0.0001 dan supply 100 triliun token. Supaya coin ini naik ke $0.001, market cap-nya harus jadi $100 miliar lebih gede dari Ethereum! Nyaris mustahil tanpa fundamental super kuat.

Apa volume tinggi selalu bagus?
Nggak selalu. Volume tinggi memang bisa jadi tanda likuiditas bagus, tapi bisa juga jadi sinyal manipulasi. Banyak pemula lihat volume naik, langsung FOMO masuk  padahal bisa jadi itu aktivitas whale yang lagi dump posisi.

Ada juga istilah wash trading, yaitu volume buatan yang bikin seolah-olah ada minat tinggi. Ini sering terjadi di exchange kecil atau token baru yang pengen pamer statistik sebelum pump-and-dump.

Kenapa unlock schedule sering bikin jebakan?
Karena token yang masih terkunci bisa tiba-tiba dilepas ke market dan menciptakan tekanan jual besar. Banyak pemula hanya lihat circulating supply tanpa ngecek max supply atau jadwal vesting. Akhirnya mereka beli coin yang kelihatannya “murah” padahal FDV-nya udah gila dan sebentar lagi bakal inflasi.

Contohnya token yang punya 100 juta token beredar sekarang, tapi max supply-nya 10 miliar. Kalau harga $1, market cap sekarang $100 juta, tapi FDV-nya $10 miliar. Begitu unlock dimulai, harga bisa kejedot parah.

Apakah semua token dengan total supply besar itu jelek?
Belum tentu, tapi kamu harus lihat distribusinya. Tokenomics itu bukan cuma soal berapa banyak total supply, tapi juga siapa yang pegang dan kapan mereka bisa jual. Kalau tim developer pegang 50% dan bisa jual bulan depan, itu alarm merah banget.

Banyak yang juga gak ngerti beda antara token inflationary vs deflationary. Token yang terus nambah supply bakal susah naik harga. Sebaliknya, token yang punya mekanisme burn bisa lebih sustainable dalam jangka panjang.

Apa pentingnya riset fundamental di luar angka?
Sangat penting. CoinMarketCap memang kuat di data kuantitatif, tapi kamu harus cross-check juga faktor kualitatif: siapa timnya, roadmap-nya, partner-nya, dan use case-nya. Banyak coin cuma copy-paste whitepaper dari project lain dan cuma andalkan hype doang. Makanya, penting banget kamu paham fungsi whitepaper dalam analisis kripto biar gak salah invest.

Kalau kamu cuma lihat angka tapi gak tahu ceritanya, kamu cuma dapat “harga” tanpa “makna.” Jangan sampai jadi korban trend karena nggak DYOR (Do Your Own Research).

 

Fitur Tambahan CoinMarketCap yang Bisa Bantu Kamu

 

Selain data dasar seperti harga dan market cap, CoinMarketCap punya berbagai fitur tambahan yang sering diremehkan, padahal bisa bantu kamu bikin keputusan investasi lebih cerdas dan cepat.

Apa itu fitur watchlist dan kenapa penting buat trader?
Watchlist adalah fitur untuk menyimpan daftar coin yang kamu pantau. Kamu bisa kelompokkan coin berdasarkan sektor (DeFi, Layer 1, Meme, dsb) atau strategi (jangka pendek, long term). Yang bikin fitur ini makin power adalah alert-nya — kamu bisa pasang notifikasi untuk harga, volume, atau persentase pergerakan harian.

Jadi, saat ada pergerakan signifikan, kamu gak bakal ketinggalan. Ini penting banget buat eksekusi entry dan exit yang presisi, terutama saat market volatile.

Apa manfaat fitur chart dan analisis teknikal di CMC?
Chart CMC bukan cuma grafik harga standar, tapi juga punya indikator teknikal seperti moving averages, RSI, MACD, sampai Bollinger Bands. Kamu bisa ubah time frame dari 1H sampai all-time view, dan ini sangat berguna untuk screening cepat.

Chart-nya juga menunjukkan volume, market cap, dan bahkan historical ranking. Buat pemula, fitur ini bisa jadi batu loncatan sebelum pakai tools charting yang lebih advance.

Kenapa link ke explorer dan sosial media di CMC penting?
CoinMarketCap selalu menyediakan link ke blockchain explorer (seperti Etherscan), website resmi, dan akun sosial media proyek. Ini bukan hiasan dari sini kamu bisa cek:

 

  • Distribusi token (apakah ada whale atau tidak)

  • Aktivitas developer

  • Kualitas komunitas di Twitter, Discord, Telegram

 

Project yang update dan aktif biasanya lebih terpercaya daripada project yang tim-nya silent dan community-nya pasif.

Apa itu calendar listing dan bagaimana cara makainya?
Fitur calendar di CoinMarketCap bantu kamu tahu jadwal penting, mulai dari exchange listing baru, event besar, sampai jadwal unlock token. Ini penting buat antisipasi momen-momen pasar yang bisa bikin harga volatile.

Misalnya, kalau ada listing di exchange besar minggu depan, kamu bisa pertimbangkan untuk hold dulu. Atau kalau ada unlock besar, kamu bisa ambil langkah proteksi lebih awal.

Ada fitur belajar juga di CoinMarketCap?
Yes! CoinMarketCap punya bagian edukasi bernama Alexandria yang berisi artikel, glosarium, dan tutorial. Buat kamu yang pengen paham crypto lebih dalam, ini sumber belajar yang solid  dan bebas akses.

Mereka juga punya Research Reports untuk analisis mendalam, meski kamu tetap harus DYOR dan gak sepenuhnya mengandalkan itu buat ambil keputusan.

Apa itu portfolio tracker di CMC dan kapan sebaiknya digunakan?
Kalau kamu pegang aset di banyak tempat (exchange, wallet, dApps), fitur Portfolio Tracker di CMC bantu kamu pantau performa secara konsolidasi. Bisa input manual atau connect via API.

Ini cocok banget buat investor yang pengen lihat profit/loss real-time, atau untuk keperluan pencatatan pajak dan evaluasi strategi bulanan.

Dengan semua fitur ini, CoinMarketCap bukan cuma tempat lihat harga tapi juga bisa jadi pusat komando untuk analisis, tracking, dan edukasi kamu di dunia kripto.

 

Kesimpulan

 

Setelah membahas semua aspek penting dalam membaca CoinMarketCap, sekarang kamu udah punya senjata lengkap untuk menghindari jebakan investasi crypto yang merugikan. Yang paling penting adalah jangan pernah investasi berdasarkan hype atau FOMO doang – data CMC bisa jadi compass yang reliable kalau kamu tahu cara bacanya dengan benar.

CoinMarketCap memang tool yang powerful, tapi efektivitasnya tergantung pada pemahaman kamu terhadap setiap indikator. Harga murah bukan guarantee profit, malah seringkali jadi red flag kalau gak didukung fundamental yang solid. Market cap, volume, FDV, dan supply distribution adalah metrics yang jauh lebih reliable untuk assess potensi sebuah investment.

Dengan memahami indikator-indikator kunci seperti market cap yang menunjukkan stabilitas, volume yang mengindikasikan likuiditas, FDV yang reveal potensi dilution, dan supply mechanics yang menentukan long-term sustainability, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih informed dan calculated.

Yang gak kalah penting adalah menghindari kesalahan-kesalahan umum yang bikin banyak pemula nyangkut. Jangan terjebak dengan harga murah, selalu cross-check volume dengan trend, perhatikan unlock schedule, dan jangan lupa riset fundamental project-nya. Remember, crypto investment itu marathon, bukan sprint.

Manfaatkan juga fitur-fitur tambahan CMC seperti watchlist, historical charts, social links, dan calendar events untuk memperkaya analisis kamu. Semakin komprehensif research yang kamu lakukan, semakin kecil kemungkinan kamu jadi korban pump and dump atau rugpull scheme.

Mulai sekarang, sebelum beli token apapun, buka dulu CMC dan pastikan semua data penting kamu understand. Jangan biarkan emotion atau FOMO override rational analysis. Crypto market itu volatile dan unpredictable, tapi dengan preparation yang proper, kamu bisa minimize risk dan maximize opportunity.

Investment crypto yang smart bukan tentang cari koin yang bakal pump 1000x overnight, tapi tentang build portfolio yang sustainable dan profitable dalam jangka panjang. CMC adalah starting point yang excellent, tapi always remember: do your own research, diversify your portfolio, dan never invest more than you can afford to lose.

 

Itulah informasi menarik tentang “Cara baca Coinmarketcap”  yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

Follow IG Indodax

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa itu CoinMarketCap dan fungsinya?

CoinMarketCap adalah platform tracking cryptocurrency terbesar di dunia yang menyediakan data real-time tentang harga, market cap, volume, dan statistik lainnya dari ribuan cryptocurrency. Fungsi utamanya adalah sebagai central hub untuk data crypto yang digunakan investor, trader, dan developer untuk analisis pasar dan pengambilan keputusan investasi.

2. Apa itu market cap dan kenapa penting?

Market capitalization (market cap) adalah total nilai pasar sebuah cryptocurrency, dihitung dari harga coin dikali circulating supply. Buat kamu yang masih bingung, penting banget pahami apa itu market cap dan kenapa nilainya krusial saat menilai kelayakan investasi crypto.

Market cap penting karena menunjukkan size dan stability sebuah crypto asset. Koin dengan market cap besar (di atas $10 miliar) cenderung lebih stabil dan less volatile dibanding koin kecil yang mudah dimanipulasi.

3. Apa arti FDV di CoinMarketCap?

Fully Diluted Valuation (FDV) adalah estimasi nilai total sebuah cryptocurrency jika seluruh max supply sudah beredar di pasar. FDV dihitung dari harga current dikali max supply. Indikator ini penting untuk mengidentifikasi potensi overvaluation, terutama untuk token yang masih banyak locked atau belum dirilis ke market.

4. Apa indikator utama yang harus dilihat sebelum beli coin?

Indikator utama yang wajib dianalisis adalah: harga dalam konteks market cap, market cap untuk assess size dan stability, volume 24 jam untuk gauge liquidity, FDV untuk detect potential dilution, supply metrics (circulating vs max supply), dan fundamental analysis meliputi team, roadmap, whitepaper, dan utility token.

5. Kenapa volume tinggi belum tentu aman?

Volume tinggi tidak selalu positif karena bisa disebabkan oleh berbagai faktor: wash trading atau manipulation dari whale, FOMO buying yang tidak sustainable, atau bahkan distribution dari insider yang mau exit. Volume yang sehat adalah yang konsisten, gradual, dan proporsional dengan market cap (biasanya 5-20% dari market cap per hari).

6. Bagaimana cara membedakan koin micin dan bluechip di CMC?

Koin micin biasanya karakteristiknya: market cap kecil (under $100 juta), volume tidak proporsional (over 30% market cap), FDV yang overvalued, team anonymous, utility yang questionable, dan price action yang extremely volatile. Bluechip sebaliknya: market cap besar, volume sehat, team transparen, ecosystem yang established, dan track record yang proven.

7. Apa yang dimaksud dengan unlock schedule dan kenapa berbahaya?

Unlock schedule adalah jadwal pelepasan token yang masih dikunci (vested) ke market, biasanya untuk team, advisor, atau early investor. Ini berbahaya karena bisa menyebabkan supply inflation yang massive, creating selling pressure dan price suppression. Always check vesting schedule sebelum invest, terutama untuk project baru atau token dengan circulating supply yang kecil dibanding max supply.

 

Author: RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
LEVER/IDR
LeverFi
4
100%
BIO/IDR
Bio Protoc
1.520
56.22%
CBG/IDR
Chainbing
53
43.24%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
4
33.33%
ZORA/IDR
ZORA
1.250
29.91%
Nama Harga 24H Chg
GXC/IDR
GXChain
15.639
-42.9%
EFI/IDR
Efinity To
4.042
-42.41%
EPIC/IDR
Epic Chain
34.540
-15.76%
VBG/IDR
Vibing
6.219
-13.64%
PROM/IDR
Prom
131.125
-12%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Donchian Channel: Rahasia Cuan Saat Market Breakout!

Breakout Itu Mahal, Apalagi Kalau Ketinggalan Pernah nggak sih kamu

Bing AI vs ChatGPT: Mana Lebih Cocok Buat Analisis Pasar?

Kalau kamu sering melakukan riset market kripto dan analisis pergerakan

You.com AI: Mesin Pencari yang Bisa Ngobrol & Bikin Gambar?

Selama ini, kamu mungkin terbiasa menggunakan mesin pencari untuk sekadar