Punya uang 100 juta sering kali terdengar seperti mimpi besar, apalagi buat kamu yang baru mulai bekerja atau masih hidup dengan penghasilan pas-pasan. Tapi pertanyaannya bukan lagi “bisa atau nggak?”, tapi “mau mulai dari mana?”
Karena faktanya, 100 juta pertama itu bukan tentang warisan atau hoki semata. Itu soal mindset, strategi, dan konsistensi kecil yang dilakukan terus-menerus. Artikel ini akan membimbing kamu lewat langkah-langkah yang realistis—mulai dari kebiasaan mikro, pengelolaan keuangan cerdas, sampai pemanfaatan aset digital seperti kripto.
Kenapa 100 Juta Pertama Itu Krusial?
Sebelum membahas teknisnya, penting untuk memahami: 100 juta bukan cuma angka, tapi tonggak penting dalam perjalanan finansialmu. Ketika kamu berhasil kumpulin 100 juta pertama, itu artinya kamu:
- Punya kontrol atas gaya hidup dan pengeluaran
- Sudah terbiasa menabung dan mengatur prioritas
- Siap naik level ke tujuan keuangan yang lebih besar
Dengan mindset seperti ini, kamu bakal lebih termotivasi untuk memulai. Sekarang, yuk kita masuk ke langkah pertamanya.
Bagaimana Cara Dapat 100 Juta Pertama? & Bagaimana Strateginya?
1. Tetapkan Target Keuangan dan Deadlinenya
Strategi awal yang sering diremehkan: menentukan target yang jelas. Jangan cuma bilang “pengen kaya”. Ubah ke target konkret, misalnya:
“Aku mau punya Rp100 juta dalam 3 tahun ke depan.”
Kalau dipecah, itu berarti kamu perlu menyimpan Rp2,78 juta per bulan. Tapi jangan langsung ciut. Di poin-poin berikutnya, kita akan bahas cara kreatif untuk mencapainya—even kalau penghasilanmu pas-pasan.
2. Terapkan Metode SMART dalam Menentukan Tujuan
Nah, supaya target tadi lebih efektif, kamu bisa pakai metode SMART:
- Specific: “100 juta pertama”
- Measurable: “dalam waktu 3 tahun”
- Achievable: sesuai kemampuan keuangan
- Relevant: nyambung dengan tujuan hidupmu
- Time-bound: punya deadline
Dengan struktur ini, tujuanmu nggak akan jadi angan-angan. Sekarang, mari kita bahas hal yang sering bikin target gagal: gaya hidup.
3. Kurangi Gaya Hidup Konsumtif
Banyak orang gagal bukan karena penghasilannya kecil, tapi karena bocor halus tiap hari. Misalnya:
- Ngopi tiap hari Rp20.000 = Rp600.000/bulan
- Makan di luar = Rp1.500.000/bulan
- Langganan digital yang nggak dipakai = Rp100.000/bulan
Tanpa sadar, kamu sudah buang Rp2,2 juta per bulan. Padahal kalau dialihkan ke tabungan atau investasi, kamu makin dekat ke target 100 juta. Tapi hemat aja nggak cukup…
4. Sisihkan di Awal, Jangan Nunggu Sisa
Banyak yang masih menabung dari “uang sisa”. Padahal, cara paling efektif adalah langsung sisihkan di awal begitu gajian.
Coba alokasikan minimal 20% penghasilan kamu buat ditabung atau diinvestasikan. Anggap ini “iuran wajib ke masa depanmu sendiri”. Setelah kamu bisa menyisihkan dengan konsisten, kamu butuh satu hal lagi untuk mengontrol arah uangmu.
5. Catat Semua Pengeluaran dan Pemasukan
Bayangkan kamu menjalankan bisnis tanpa laporan keuangan. Kacau, kan?
Nah, keuangan pribadi juga begitu. Dengan mencatat:
- Kamu tahu ke mana uangmu lari
- Bisa identifikasi pengeluaran sia-sia
- Lebih sadar terhadap impulsif spending
Gunakan aplikasi catatan atau spreadsheet. Awalnya ribet, tapi lama-lama jadi kebiasaan. Kalau catatanmu sudah rapi, kamu bisa lanjut ke strategi pendongkrak penghasilan.
6. Cari Penghasilan Tambahan
Kalau satu gaji nggak cukup, saatnya nyalakan mesin kedua. Banyak opsi yang fleksibel dan nggak menguras energi:
- Freelance
- Jualan produk digital
- Monetisasi media sosial
Tambahan Rp1 juta per bulan = Rp36 juta dalam 3 tahun. Ini bisa jadi pelengkap dari tabungan utamamu. Tapi ingat, sebelum masuk ke investasi, ada satu hal penting dulu.
Selain itu banyak opsi yang fleksibel dan nggak menguras energi contohnya saja seperti 21 cara menghasilkan uang dari internet tanpa modal yang bisa kamu lakukan dari rumah dengan modal minim.
7. Bangun Dana Darurat
Sebelum bicara soal return, kamu harus punya benteng finansial: dana darurat.
Idealnya, siapkan dana senilai 3–6 bulan pengeluaran. Ini penting agar kamu nggak panik saat ada keperluan mendadak, dan tetap bisa membiarkan investasimu tumbuh tanpa dicairkan paksa. Kalau sudah aman, baru kita bahas strategi percepatan.
8. Otomatiskan Tabungan dan Investasi
Kalau kamu sering lupa nabung, solusinya gampang: pakai auto-debit. Otomatiskan pengalihan dana dari rekening utama ke rekening tabungan atau dompet investasi setiap bulan.
Dengan cara ini, kamu tidak perlu mengandalkan niat semata. Sistem yang jalan otomatis jauh lebih tahan dari godaan belanja impulsif.
9. Mulai Investasi Sejak Sekarang
Menabung memang aman, tapi uangmu harus berkembang agar menang dari inflasi.
Mulailah dengan:
- Reksadana saham
- Obligasi ritel
- Emas digital
- Saham blue-chip
Pilih yang sesuai profil risikomu. Tapi ada satu lagi aset modern yang bisa jadi percepatan: kripto.
Dan untuk kamu yang ingin eksplorasi lebih dalam, strategi menghasilkan Rp100 juta dari internet bisa jadi referensi awal memahami potensi aset digital seperti investasi kripto.
10. Manfaatkan Kripto sebagai Aset Potensial
Kripto bisa jadi bagian cerdas dari strategi mencapai 100 juta, asal kamu tahu cara bermainnya. Kalau kamu ingin hasil lebih cepat, cek juga 7 cara realistis dapat Rp10 juta sehari tanpa tipu-tipu lewat strategi digital yang aman.
Kenapa kripto menarik?
- Modal awal kecil
- Potensi return tinggi
- Bisa beli, simpan, dan cairkan dengan cepat
Tips aman:
- Pakai uang dingin
- Diversifikasi portofolio
- Hindari FOMO, pelajari proyeknya dulu
Cukup sisihkan Rp500.000/bulan, dalam 3 tahun kamu bisa kumpulkan puluhan juta jika dikelola dengan bijak. Tapi semua itu perlu dibarengi pola hidup yang mendukung.
11. Terapkan Frugal Living, Bukan Pelit
Frugal living artinya hemat yang cerdas, bukan pelit. Strategi ini juga jadi kunci utama dalam cara menabung 50 juta setahun dengan gaji kecil.
Contoh:
- Bawa bekal alih-alih jajan tiap hari
- Beli barang karena kebutuhan, bukan gengsi
- Hindari cicilan konsumtif
Gaya hidup ini bikin kamu punya sisa dana lebih besar untuk investasi dan tabungan. Tapi agar semua ini jalan mulus, kamu juga butuh satu hal penting: rutinitas.
12. Bangun Kebiasaan Finansial Sejak Sekarang
100 juta itu target besar, tapi akan tercapai kalau dibangun dari habit goals yang konsisten. Misalnya:
- Cek keuangan tiap minggu
- Transfer tabungan otomatis tiap tanggal gajian
- Baca artikel keuangan 10 menit sehari
Kebiasaan kecil ini akan bantu kamu tetap di jalur yang benar. Tapi kamu juga harus fleksibel.
13. Evaluasi Strategi Secara Berkala
Rencana itu bukan paten. Evaluasi bulanan penting untuk:
- Menyesuaikan jika ada perubahan penghasilan
- Mengecek apakah progres kamu sudah sesuai target
- Mengatur ulang strategi bila perlu
Intinya: jangan kaku. Tapi tetap bergerak.
Kesimpulan:
Punya 100 juta bukan buat gaya-gayaan. Tapi itu bukti kamu: Disiplin, Tahu prioritas, Siap naik level
Mulai dari langkah kecil hari ini jauh lebih baik daripada menunggu “momen sempurna” yang nggak datang-datang. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Itulah pembahasan menarik tentang 13 cara mendapatkan 100 juta pertama yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di INDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Bisa nggak nabung 100 juta kalau gaji UMR?
Bisa. Dengan kombinasi hemat, nabung otomatis, dan penghasilan tambahan, itu sangat mungkin.
.2.Harus mulai dari investasi apa dulu?
Bisa mulai dari reksadana atau emas. Kalau sudah paham, lanjut ke saham dan kripto.
3.Apakah kripto aman untuk pemula?
Aman kalau kamu pakai uang dingin, riset dulu, dan beli di platform terpercaya.
4.Berapa lama waktu ideal untuk capai 100 juta?
Umumnya 2–4 tahun dengan konsistensi nabung Rp2–3 juta/bulan + investasi cerdas.
Author: AL