Cara Menghitung Elastisitas Permintaan: Biar Gak Salah Baca!
icon search
icon search

Top Performers

Cara Menghitung Elastisitas Permintaan: Rumus, Contoh & Penerapannya di Pasar Crypto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Cara Menghitung Elastisitas Permintaan: Rumus, Contoh & Penerapannya di Pasar Crypto

Cara Menghitung Elastisitas Permintaan: Rumus, Contoh & Penerapannya di Pasar Crypto

Daftar Isi

Apa yang sebenarnya terjadi saat harga naik tapi jumlah pembelian justru turun drastis? Inilah yang dikenal dalam ekonomi sebagai elastisitas permintaan. Konsep ini bukan hanya berlaku untuk barang konsumsi sehari-hari, tapi juga semakin relevan dalam era digital—terutama di dunia crypto. 

Saat biaya transaksi (gas fee) naik, bagaimana reaksi pengguna? Seberapa elastis permintaan mereka terhadap biaya tersebut?

Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menghitung elastisitas permintaan, memberikan contoh aplikatif, serta menjelaskan penerapannya di pasar crypto agar kamu bisa memahami perilaku pengguna secara lebih strategis.

 

Apa Itu Elastisitas Permintaan?

Elastisitas permintaan adalah ukuran seberapa besar perubahan jumlah barang atau jasa yang diminta ketika terjadi perubahan harga. Konsep ini digunakan untuk memahami sensitivitas konsumen terhadap harga.

  • Permintaan elastis: Ketika sedikit perubahan harga menyebabkan perubahan besar dalam jumlah yang diminta.
  • Permintaan inelastis: Ketika perubahan harga tidak banyak memengaruhi jumlah yang diminta. 

Pemahaman elastisitas ini penting bagi pelaku bisnis, regulator, hingga investor untuk merancang strategi harga dan kebijakan pasar.

 

Rumus Elastisitas Permintaan

Secara umum, rumus elastisitas permintaan (Ed) adalah:

Ed = (% perubahan kuantitas yang diminta) / (% perubahan harga)

Dalam bentuk matematis:

Ed = [(Q2 – Q1) / Q1] / [(P2 – P1) / P1]

Keterangan:

  • Q1 = Jumlah permintaan awal 
  • Q2 = Jumlah permintaan akhir 
  • P1 = Harga awal 
  • P2 = Harga akhir 

Hasil perhitungan Ed akan menunjukkan:

  • Ed > 1 ? Permintaan elastis 
  • Ed < 1 ? Permintaan inelastis 
  • Ed = 1 ? Permintaan unit elastis 

 

Contoh Kasus

Misalkan biaya gas fee di blockchain Ethereum naik dari $10 menjadi $20, dan jumlah transaksi harian turun dari 100.000 menjadi 70.000 transaksi.

Maka:

  • % perubahan kuantitas = (70.000 – 100.000) / 100.000 = -0.30 (-30%)
  • % perubahan harga = (20 – 10) / 10 = 1 (100%) 

Ed = -0.30 / 1 = -0.30 ? Absolutnya adalah 0.30 ? Permintaan inelastis

Artinya, meskipun biaya naik dua kali lipat, permintaan hanya turun 30%. Ini menunjukkan bahwa pengguna masih tetap menggunakan jaringan meskipun biayanya mahal.

 

Penerapan Elastisitas Permintaan di Pasar Crypto

1. Gas Fee Blockchain

Platform seperti Ethereum sering mengalami fluktuasi biaya transaksi. Elastisitas permintaan bisa menunjukkan apakah pengguna akan bertahan atau berpindah ke chain lain seperti Solana atau Arbitrum.

2. Harga Token Utility

Token seperti BNB, ETH, atau MATIC digunakan untuk membayar fee. Jika harganya naik, bagaimana dampaknya terhadap aktivitas pengguna? Di sinilah analisis elastisitas membantu.

3. Model Bisnis dApps dan DeFi

Proyek DeFi yang mengenakan fee tertentu bisa mengukur seberapa besar toleransi pengguna terhadap perubahan biaya layanan.

4. Strategi Listing dan Launchpad

Exchanges bisa menggunakan elastisitas untuk menentukan harga awal token atau menyesuaikan struktur fee trading terhadap pasar yang sensitif harga.

 

Kesimpulan

Elastisitas permintaan adalah alat penting dalam memahami dinamika harga dan perilaku pengguna, termasuk di sektor kripto. Dengan menghitung elastisitas, pelaku pasar dapat merancang strategi yang lebih cermat—baik dalam menentukan gas fee, harga token, atau skema insentif.

Konsep ini menegaskan bahwa dunia crypto, meskipun terdesentralisasi dan dinamis, tetap tunduk pada prinsip-prinsip ekonomi klasik. Siapa yang bisa membaca elastisitas, dialah yang mampu memahami pasar lebih dalam.

 

Itulah informasi menarik tentang Cara Menghitung Elastisitas Permintaan: Biar Gak Salah Baca Pasar! yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apa itu elastisitas permintaan?
    Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar perubahan jumlah permintaan akibat perubahan harga.
  2. Bagaimana cara menghitung elastisitas?
    Gunakan rumus Ed = (% perubahan kuantitas) / (% perubahan harga).
  3. Apa artinya jika elastisitas < 1?
    Permintaan bersifat inelastis, artinya konsumen tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga.
  4. Apa contoh penerapannya di crypto?
    Analisis dampak kenaikan gas fee terhadap volume transaksi, atau perubahan harga token utility terhadap penggunaannya.
  5. Mengapa penting bagi investor memahami elastisitas?
    Agar bisa membaca perilaku pasar, menilai daya tahan proyek, dan merancang strategi jangka panjang dengan lebih akurat.

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: EH

 

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
KUNCI/IDR
Kunci Coin
4
33.33%
MAGIC/IDR
Treasure
4.689
32.8%
PENDLE/IDR
Pendle
82.213
27.37%
BIO/IDR
Bio Protoc
1.360
25.58%
SHAN/IDR
Shanum
5
25%
Nama Harga 24H Chg
GXC/IDR
GXChain
17.118
-45.13%
ATT/IDR
Attila
2
-33.33%
KOK/IDR
Kok
2
-33.33%
TOKO/IDR
Tokoin
3
-25%
CBG/IDR
Chainbing
44
-22.81%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Tom Lee: Ethereum Bisa Salip Kapitalisasi Bitcoin

Tom Lee, analis pasar terkemuka dan salah satu pendiri Fundstrat

Overleveraged dalam Trading Kripto: Memahami Risiko dan Cara Menghindarinya
08/08/2025
Overleveraged dalam Trading Kripto: Memahami Risiko dan Cara Menghindarinya

Di dunia trading kripto, leverage sering dianggap sebagai pedang bermata

08/08/2025
TRIX Indicator: Memahami Triple Exponential Average untuk Analisis Pasar Kripto
08/08/2025
TRIX Indicator: Memahami Triple Exponential Average untuk Analisis Pasar Kripto

Di tengah dinamika pasar kripto yang bergerak cepat, trader membutuhkan

08/08/2025