Apa yang sebenarnya terjadi saat harga naik tapi jumlah pembelian justru turun drastis? Inilah yang dikenal dalam ekonomi sebagai elastisitas permintaan. Konsep ini bukan hanya berlaku untuk barang konsumsi sehari-hari, tapi juga semakin relevan dalam era digital—terutama di dunia crypto.
Saat biaya transaksi (gas fee) naik, bagaimana reaksi pengguna? Seberapa elastis permintaan mereka terhadap biaya tersebut?
Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menghitung elastisitas permintaan, memberikan contoh aplikatif, serta menjelaskan penerapannya di pasar crypto agar kamu bisa memahami perilaku pengguna secara lebih strategis.
Apa Itu Elastisitas Permintaan?
Elastisitas permintaan adalah ukuran seberapa besar perubahan jumlah barang atau jasa yang diminta ketika terjadi perubahan harga. Konsep ini digunakan untuk memahami sensitivitas konsumen terhadap harga.
- Permintaan elastis: Ketika sedikit perubahan harga menyebabkan perubahan besar dalam jumlah yang diminta.
- Permintaan inelastis: Ketika perubahan harga tidak banyak memengaruhi jumlah yang diminta.
Pemahaman elastisitas ini penting bagi pelaku bisnis, regulator, hingga investor untuk merancang strategi harga dan kebijakan pasar.
Rumus Elastisitas Permintaan
Secara umum, rumus elastisitas permintaan (Ed) adalah:
Ed = (% perubahan kuantitas yang diminta) / (% perubahan harga)
Dalam bentuk matematis:
Ed = [(Q2 – Q1) / Q1] / [(P2 – P1) / P1]
Keterangan:
- Q1 = Jumlah permintaan awal
- Q2 = Jumlah permintaan akhir
- P1 = Harga awal
- P2 = Harga akhir
Hasil perhitungan Ed akan menunjukkan:
- Ed > 1 ? Permintaan elastis
- Ed < 1 ? Permintaan inelastis
- Ed = 1 ? Permintaan unit elastis
Contoh Kasus
Misalkan biaya gas fee di blockchain Ethereum naik dari $10 menjadi $20, dan jumlah transaksi harian turun dari 100.000 menjadi 70.000 transaksi.
Maka:
- % perubahan kuantitas = (70.000 – 100.000) / 100.000 = -0.30 (-30%)
- % perubahan harga = (20 – 10) / 10 = 1 (100%)
Ed = -0.30 / 1 = -0.30 ? Absolutnya adalah 0.30 ? Permintaan inelastis
Artinya, meskipun biaya naik dua kali lipat, permintaan hanya turun 30%. Ini menunjukkan bahwa pengguna masih tetap menggunakan jaringan meskipun biayanya mahal.
Penerapan Elastisitas Permintaan di Pasar Crypto
1. Gas Fee Blockchain
Platform seperti Ethereum sering mengalami fluktuasi biaya transaksi. Elastisitas permintaan bisa menunjukkan apakah pengguna akan bertahan atau berpindah ke chain lain seperti Solana atau Arbitrum.
2. Harga Token Utility
Token seperti BNB, ETH, atau MATIC digunakan untuk membayar fee. Jika harganya naik, bagaimana dampaknya terhadap aktivitas pengguna? Di sinilah analisis elastisitas membantu.
3. Model Bisnis dApps dan DeFi
Proyek DeFi yang mengenakan fee tertentu bisa mengukur seberapa besar toleransi pengguna terhadap perubahan biaya layanan.
4. Strategi Listing dan Launchpad
Exchanges bisa menggunakan elastisitas untuk menentukan harga awal token atau menyesuaikan struktur fee trading terhadap pasar yang sensitif harga.
Kesimpulan
Elastisitas permintaan adalah alat penting dalam memahami dinamika harga dan perilaku pengguna, termasuk di sektor kripto. Dengan menghitung elastisitas, pelaku pasar dapat merancang strategi yang lebih cermat—baik dalam menentukan gas fee, harga token, atau skema insentif.
Konsep ini menegaskan bahwa dunia crypto, meskipun terdesentralisasi dan dinamis, tetap tunduk pada prinsip-prinsip ekonomi klasik. Siapa yang bisa membaca elastisitas, dialah yang mampu memahami pasar lebih dalam.
Itulah informasi menarik tentang Cara Menghitung Elastisitas Permintaan: Biar Gak Salah Baca Pasar! yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu elastisitas permintaan?
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar perubahan jumlah permintaan akibat perubahan harga. - Bagaimana cara menghitung elastisitas?
Gunakan rumus Ed = (% perubahan kuantitas) / (% perubahan harga). - Apa artinya jika elastisitas < 1?
Permintaan bersifat inelastis, artinya konsumen tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. - Apa contoh penerapannya di crypto?
Analisis dampak kenaikan gas fee terhadap volume transaksi, atau perubahan harga token utility terhadap penggunaannya. - Mengapa penting bagi investor memahami elastisitas?
Agar bisa membaca perilaku pasar, menilai daya tahan proyek, dan merancang strategi jangka panjang dengan lebih akurat.
Author: EH