Brad Garlinghouse, CEO Ripple, kembali menjadi sorotan setelah dijuluki sebagai “Steve Jobs-nya crypto” oleh pengacara XRP, John Deaton.
Julukan ini muncul di tengah diskusi publik mengenai peran tokoh-tokoh besar dalam industri aset digital, terutama yang aktif memperjuangkan regulasi yang jelas di Amerika Serikat.
I think it comes down to either @brian_armstrong or @bgarlinghouse. https://t.co/j2XE37Ar40
— John E Deaton (@JohnEDeaton1) July 12, 2025
Baca juga berita lainnya: Ripple (XRP) Resmi Dipakai di 6 Negara, Siap Kuasai Global?
Disebut Visioner seperti Steve Jobs
John Deaton, yang dikenal luas sebagai advokat pemilik XRP dalam kasus Ripple vs SEC, memuji kepemimpinan Garlinghouse.
Ia menyebut bahwa visi dan konsistensi Garlinghouse dalam menghadapi regulator membuatnya pantas disandingkan dengan sosok legendaris seperti Steve Jobs.
Deaton juga menyebut CEO Coinbase, Brian Armstrong dan CEO Robinhood, Vlad Tenev sebagai tokoh penting yang ikut membentuk lanskap regulasi crypto di Amerika Serikat (AS).
Pujian ini bukan tanpa alasan. Garlinghouse telah memimpin Ripple melewati berbagai tekanan hukum, terutama dalam menghadapi gugatan SEC yang berlangsung sejak 2020.
Selama periode tersebut, Ripple tidak hanya bertahan, tetapi juga terus mengembangkan inovasi baru untuk sektor pembayaran global.
Ripple Siapkan Stablecoin RLUSD untuk Remitansi Global
Gebrakan terbaru Ripple adalah peluncuran stablecoin RLUSD yang ditujukan untuk merombak industri remitansi global.
Proyek ini membidik pasar transfer uang lintas negara senilai $685 miliar, setara Rp11 ribu triliun, dengan fokus pada efisiensi, kecepatan, dan biaya rendah.
RLUSD diklaim akan menjadi solusi bagi kelemahan sistem pembayaran tradisional, terutama dalam pengiriman uang ke negara-negara berkembang.
Ripple sendiri telah lama membangun reputasi sebagai penyedia infrastruktur keuangan berbasis blockchain, dan stablecoin ini menjadi langkah strategis terbaru mereka.
Baca selanjutnya: Ripple Cetak RLUSD Baru Didukung Bank Swiss Global! Apa Artinya?
Hubungan Erat Deaton dan Ripple
Kedekatan antara John Deaton dan Ripple bukan hal baru. Saat SEC menggugat Ripple, Deaton mengajukan amicus brief yang mewakili suara komunitas XRP.
Garlinghouse kemudian secara terbuka mendukung kampanye politik Deaton melawan Senator Elizabeth Warren yang dikenal anti-crypto. Brian Armstrong dari Coinbase pun memberikan dukungan serupa.
Koneksi ini memperkuat posisi Garlinghouse sebagai salah satu tokoh crypto yang tidak hanya berinovasi dari sisi teknologi, tapi juga aktif dalam mendorong kebijakan pro-crypto di ranah politik dan hukum.
Pendapat Beragam soal Ripple
Meski mendapat pujian dari komunitas, tidak sedikit pengamat yang mempertanyakan konsistensi produk Ripple.
Beberapa pihak menilai bahwa Ripple belum menemukan product-market fit yang solid, baik untuk institusi maupun pengguna ritel.
Namun, peluncuran RLUSD menjadi bukti bahwa Ripple terus mendorong inovasi untuk mengisi celah kebutuhan di sektor pembayaran dan remitansi.
Baca juga berita terpopuler: XRP Naik Keras! Whale Borong Jutaan Token Jelang ETF ProShares
Kesimpulan
Julukan “Steve Jobs crypto” untuk Brad Garlinghouse bukan sekadar pujian kosong. Di tengah gempuran regulasi, Ripple terus membuktikan eksistensinya lewat inovasi nyata seperti RLUSD yang menyasar pasar remitansi global.
Sosok Garlinghouse tak hanya dikenal karena visinya, tetapi juga karena keberaniannya menghadapi tekanan hukum sambil tetap mendorong solusi konkret bagi industri crypto.
Kini, Ripple kembali menarik sorotan, bukan hanya karena kasus lamanya tetapi karena gebrakan barunya yang bisa mengubah arah industri pembayaran digital.
FAQ
- Siapa Brad Garlinghouse dan apa perannya di Ripple?
Brad Garlinghouse adalah CEO Ripple sejak 2016. Ia dikenal sebagai tokoh yang vokal dalam memperjuangkan regulasi yang adil bagi industri crypto, serta memimpin Ripple dalam inovasi lintas batas, termasuk peluncuran stablecoin RLUSD. - Apa itu stablecoin RLUSD dan mengapa penting?
RLUSD adalah stablecoin terbaru dari Ripple yang dirancang untuk sektor remitansi global. Stablecoin ini bertujuan memangkas biaya dan mempercepat transfer lintas negara, khususnya ke negara berkembang. - Mengapa Brad Garlinghouse disebut “Steve Jobs”-nya crypto?
Julukan ini diberikan oleh pengacara XRP, John Deaton, karena Brad dinilai visioner, gigih menghadapi regulator, dan memiliki dampak besar dalam membentuk ekosistem crypto di Amerika Serikat. - Bagaimana hubungan Ripple dan SEC saat ini?
Ripple pernah digugat oleh SEC atas dugaan penjualan sekuritas ilegal lewat XRP. Meski begitu, Ripple menang sebagian gugatan, dan terus berinovasi meski masih berada dalam tekanan hukum. - Apakah RLUSD bisa bersaing dengan stablecoin besar lain seperti USDC atau USDT?
Potensi RLUSD terletak pada penggunaannya di sektor remitansi, bukan sekadar sebagai alat transaksi biasa. Dengan dukungan jaringan Ripple, RLUSD punya peluang untuk menempati ceruk pasar spesifik yang belum tergarap maksimal oleh stablecoin lain.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- CryptoFrontNews – Ripple CEO Brad Garlinghouse Tipped as Crypto’s Steve Jobs, diakses pada 14 Juli 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita XRP, #XRP Hari Ini, #Berita XRP Hari Ini, #Kabar XRP Hari Ini, #stablecoin, #Berita Blockchain, #Berita SEC, #Tokoh Kripto Dunia