Ekosistem Ethereum Virtual Machine (EVM) kini semakin terkonsolidasi. Data terbaru menunjukkan bahwa 5 chain teratas berhasil menguasai lebih dari 80% protokol crypto yang beroperasi.
Artinya, sebagian besar developer dan proyek baru lebih memilih membangun di atas jaringan besar yang dianggap lebih aman, cepat, dan efisien.
Tren ini menandai pergeseran besar, daripada tersebar di ratusan chain, ekosistem crypto kini terkonsentrasi di segelintir pemain utama.
Hyperliquid (HYPE) Pimpin Lonjakan Ekosistem
Chain Hyperliquid (HYPE) menjadi sorotan dengan pertumbuhan ekosistem yang luar biasa. Dukungan infrastruktur yang scalable, throughput transaksi tinggi, serta model konsensus yang aman membuatnya jadi rumah bagi banyak proyek DeFi dan aplikasi niche.
Hyperliquid kini dilihat sebagai salah satu platform paling potensial untuk proyek institusional maupun retail.
Baca juga berita selanjutnya: Sui, Aptos & Arbitrum Siap Lepas Token Jumbo September Mendatang
Sui (SUI) Gaet Developer dengan Cepat
Tak kalah mengejutkan, Sui (SUI) sukses mencatat engagement developer yang masif. Dengan arsitektur modern, Sui memungkinkan eksekusi aplikasi canggih dengan keamanan berlapis.
Dukungan teknologi terbaru menjadikannya lahan subur untuk protokol inovatif yang digadang-gadang bakal menghasilkan kesepakatan menguntungkan di masa depan.
Avalanche (AVAX) Tetap Jadi Pilar DeFi
Avalanche (AVAX) masih mempertahankan reputasinya sebagai salah satu chain paling serbaguna di ekosistem EVM.
Dengan konsensus cepat dan latensi rendah, AVAX mampu menopang berbagai aplikasi, mulai dari DeFi, gaming, hingga supply chain management.
Fleksibilitas ini menjadikannya pilihan utama bagi developer yang butuh kecepatan sekaligus reliabilitas tinggi.
Baca berita menarik lainnya: Toyota Masuk Blockchain! Gandeng Avalanche Buat Robotaxi Generasi Baru
Litecoin (LTC) Tawarkan Stabilitas Eksekusi
Berbeda dengan AVAX, Litecoin (LTC) dikenal luas sebagai “digital silver” dan fokus pada kestabilan jaringan.
Namun, kehadirannya di daftar top 5 EVM chain menunjukkan kapasitas barunya dalam mendukung protokol modern.
LTC kini dilihat sebagai basis penting bagi proyek yang menuntut keamanan kuat serta eksekusi stabil, meski perannya di sektor DeFi tidak sebesar Avalanche atau Sui.
Tren Konsolidasi, Ancaman untuk Chain Kecil
Dengan 80% protokol terkunci di lima besar, chain-chain kecil menghadapi tekanan besar. Tanpa diferensiasi unik atau teknologi khusus, mereka berisiko ditinggalkan developer.
Konsolidasi ini juga menandakan arah baru ekosistem crypto bahwa hanya chain dengan infrastruktur kuat, kecepatan transaksi tinggi, dan keamanan kelas atas yang akan bertahan.
Kesimpulan
Dominasi 5 chain EVM teratas bukan sekadar statistik, tapi sinyal pergeseran kekuatan besar dalam industri crypto.
Hyperliquid dan Sui muncul sebagai rising star dengan adopsi developer yang melonjak, Avalanche dan Litecoin menjaga reputasi sebagai pemain lama yang tangguh. Konsolidasi ini menegaskan satu hal: ekosistem tidak lagi ramah bagi chain kecil tanpa keunggulan nyata.
Bagi developer, ini momentum untuk memilih platform dengan infrastruktur solid. Bagi investor, ini alarm bahwa arus likuiditas, keamanan, dan inovasi kini terkumpul di segelintir chain utama.
Siapa yang mengikuti tren ini bisa menikmati peluang besar, sementara yang bertahan di chain pinggiran berisiko kehilangan relevansi.
Fakta bahwa 80% protokol terkunci di lima chain besar menunjukkan masa depan crypto sedang mengerucut dan hanya yang adaptif yang akan bertahan.
FAQ
- Apa itu EVM chain dalam crypto?
EVM chain adalah blockchain yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine, memungkinkan developer menjalankan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan standar Ethereum. - Mengapa hanya 5 EVM chain yang menguasai 80% protokol?
Karena faktor infrastruktur kuat, keamanan tinggi, skalabilitas, dan komunitas developer. Developer lebih memilih platform yang stabil daripada mencoba chain kecil yang berisiko. - Apakah Litecoin benar-benar EVM-compatible?
Litecoin biasanya dikenal sebagai payment chain, tapi ekosistem terbaru menunjukkan integrasi lapisan kompatibilitas yang membuatnya bisa bersaing dalam mendukung protokol modern. - Apa keuntungan bagi investor jika protokol terkonsentrasi di chain besar?
Investor mendapat jaminan likuiditas lebih tinggi, keamanan lebih kuat, serta ekosistem yang lebih aktif. Namun, ini juga membuat risiko kompetisi antar-protokol semakin ketat. - Apakah chain kecil masih punya peluang bersaing?
Masih ada peluang jika mereka menawarkan niche teknologi seperti privasi, interoperabilitas lintas-chain, atau solusi spesifik industri. Tanpa diferensiasi, sulit bersaing dengan raksasa EVM. - Bagaimana tren ini memengaruhi masa depan DeFi dan NFT?
Konsolidasi berarti standarisasi infrastruktur yang lebih baik untuk DeFi dan NFT, tapi juga membuat proyek baru harus menyesuaikan diri dengan aturan main chain besar.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- CryptoNewsLand – Top 5 EVM Chains by Number of Protocols: Leading Platforms Capture Over 80% of the Ecosystem, diakses pada 8 September 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita Blockchain, #Berita Ethereum, #Berita SUI