CVP Adalah Kunci Strategi Keuangan yang Efektif
icon search
icon search

Top Performers

CVP Adalah Alat Analisis Keuangan yang Mendominasi Pasar

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

CVP Adalah Alat Analisis Keuangan yang Mendominasi Pasar

cvp adalah

Daftar Isi

Dalam dunia bisnis, terdapat banyak metode yang perlu diketahui, diantaranya untuk menghitung serta menganalisis biaya, volume, dan profit.

Terkait hal tersebut, metode yang umum digunakan adalah CVP atau Cost-Volume-Profit.

CVP sendiri juga sering kali disebut sebagai Break Even Point (BEP), yakni sebuah cara untuk mencari tahu pengaruh dari volume penjualan dan biaya terhadap keuntungan (profit).

Nantinya, dengan menggunakan metode CVP ini, sebuah bisnis akan mampu mengetahui jumlah produk yang perlu dijual untuk meraih selisih keuntungan tertentu.

Nah, untuk lebih memahami apa itu CVP, fungsi, tujuan, hingga cara menghitungnya, yuk simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu CVP?

apa itu cvp

Pada dasarnya, Cost-Volume-Profit atau CVP adalah sebuah metode untuk mencari tahu perubahan biaya, baik biaya variabel maupun biaya tetap, dan volume penjualan yang berpengaruh terhadap keuntungan usaha.

Bagi perusahaan, analisis CVP ini berguna untuk menentukan jumlah produksi agar hasilnya optimal.

Dengan analisis ini juga, suatu perusahaan akan mampu menilai performa usahanya secara keseluruhan.

Seperti sudah disinggung di awal tulisan, hal itu bisa terjadi sebab metode ini akan memberikan data terkait jumlah produk yang perlu dijual agar perusahaan mampu memperoleh BEP atau meraih batas keuntungan (margin) tertentu.

Fungsi CVP

Sebagai sebuah metode yang lazim digunakan dalam perusahaan, tentunya CVP memiliki fungsi yang demikian penting.

Pada dasarnya, fungsi CVP adalah dalam rangka membandingkan biaya produksi, volume penjualan, harga jual, dan profit yang akan diraih oleh perusahaan.

Dengan demikian, nantinya perusahaan bisa mengambil keputusan yang tepat untuk pengelolaan bisnisnya.

Berikut ini beberapa fungsi lainnya dari CVP yang perlu diketahui, antara lain:

  • CVP membantu perusahaan untuk memperoleh gambaran terkait perencanaan jumlah (target) profit yang akan didapatkan
  • CVP memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan terkait penentuan harga produknya.
  • CVP akan memberikan gambaran bagi perusahaan terkait produk mana yang paling menguntungkan untuk diproduksi.

Tujuan CVP

Bukan hanya fungsi, tentunya CVP atau Cost-Volume-Profit pun memiliki beberapa tujuan tertentu.

Perlu diketahui, CVP sendiri memiliki tujuan utama untuk membantu manajemen perusahaan menggali informasi terkait korelasi antara biaya, volume, dan laba yang diperoleh. 

Dengan mencermati kaitan di antara hal-hal di atas, perusahaan pun mampu untuk mengambil keputusan yang terukur terkait jumlah produksi.

Di samping itu, berikut ini adalah beberapa tujuan lainnya dari CVP, antara lain :

  • CVP memungkinkan perusahaan untuk mengetahui perbedaan biaya di setiap proses produksi serta penjualan. Jika terdapat perubahan volume produksi/ penjualan maka CVP dapat menghasilkan perkiraan terkait profit yang akan diraih.
  • Metode ini pun menggambarkan informasi dengan jelas supaya penjualan mampu menyentuh titik BEP target profit yang diinginkan.
  • Dengan menganalisis perubahan biaya variabel dan biaya tetap, CVP juga menentukan jumlah produksi supaya hasilnya optimal.

Komponen CVP

Setelah mengetahui sederet fungsi dan tujuannya, kini saatnya untuk melihat apa saja komponen dari CVP.

Perlu dipahami bahwa ada sejumlah komponen berbeda yang membentuk CVP.

Adapun komponen-komponen tersebut diketahui melibatkan beragam perhitungan serta rasio. 

Berikut ini beberapa komponen CVP yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Rasio Contribution Margin (CM) dan Rasio Biaya Variabel

Rasio Contribution Margin (CM) dan rasio biaya variabel adalah nilai yang mampu menggambarkan biaya variabel secara signifikan. Berikut ini rumusnya:

Rasio CM = Margin Kontribusi / Penjualan

Rasio Biaya Variabel = Jumlah Biaya Variabel : Penjualan

Adapun tingginya rasio CM dan rendahnya rasio biaya variabel memperlihatkan rendahnya tingkat biaya variabel yang dikeluarkan.

2. Break Event Point (BP)

Sementara itu, Break Even Point (BEP) atau titik impas adalah jumlah produk yang  bisa dijual oleh perusahaan agar seluruh biaya produksi tertutupi. Berikut ini rumus BEP:

BEP = Jumlah Biaya Tetap : CM per Unit

3. Perubahan Laba Bersih

Perusahaan lazimnya bisa membuat terkait nilai pendapatan bersih yang berubah-ubah sejalan dengan berubahnya penjualan.

Dalam hal ini, perusahaan bisa memakai target penjualan/laba bersih untuk menentukan pengaruh masing-masingnya.

Untuk menghitung perubahan laba bersih, berikut ini rumus yang bisa digunakan, yaitu:

Total unit = (Biaya Tetap + Target Laba) : Rasio CM

4. Margin Keamanan

Margin keamanan atau margin of safety juga bisa dilakukan oleh perusahaan. Perhitungannya sendiri lazim disebut sebagai “ruang gerak” perusahaan.

Adapun hal itu digambarkan oleh tingkat penjualan yang turun, tetapi masih menyentuh titik BEP. Berikut ini rumusnya:

Margin Keamanan = Penjualan Aktual – Break even penjualan

5. Degree of Operating Leverage (DOL)/ Tingkat Leverage Operasi

Adapun tingkat leverage operasi atau Degree of Operating Leverage (DOL) menjadi komponen CVP terakhir di daftar ini.

DOL bisa dihitung dengan memakai formulasi ini:

DOL = CM / Penghasilan Bersih

Nilai DOL menjadi angka yang penting sebab ia memberikan informasi kepada perusahaan soal perubahan profit bersih terkait adanya perubahan nilai penjualan.

Pada dasarnya, tingginya angka DOL sebanding dengan risiko yang tinggi pula. Namun, tidak sedikit yang mengira bahwa DOL yang tinggi akan semakin baik untuk perusahaan.

Rumus dan Cara Menghitung CVP

rumus cvp

Rumus dan cara menghitung CVP juga menjadi hal penting yang perlu diketahui oleh sebuah bisnis perusahaan.

Hal ini menjadi penting karena hasil dari perhitungan CVP nantinya diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Pada dasarnya, terdapat dua metode yang bisa dilakukan untuk menghitung CVP, yaitu equation dan contribution margin.

Berikut ini rumus dan cara menghitung CVP yang perlu diketahui, yaitu:

1. Metode Equation

Pada metode equation, persamaan yang dipakai terkait dengan fungsi laporan laba rugi sebuah perusahaan. 

Dalam perhitungan CVP dengan metode equation, diperlukan faktor quantity (jumlah produk yang perlu dijual sebagai target penjualan terlebih dahulu).

Dengan demikian, perusahaan bisa memenuhi target profit-nya. Di bawah ini adalah rumus menghitung CVP memakai metode equation, yaitu:

Keuntungan = Margin kontribusi unit x (Jumlah produk dijual – Biaya tetap)

2. Contribution Margin

Metode contribution margin menjadi cara berikutnya yang bisa digunakan oleh perusahaan.

Sejatinya, contribution margin merupakan hasil selisih yang didapatkan dari total penjualan produk dan total biaya variabel. 

Dalam hal ini, contribution margin mesti bernilai lebih besar daripada total biaya tetap agar bisnis dapat meraih profit.

Di samping itu, metode ini pun dapat dihitung bagi setiap unit produk dengan cara menghitung sisa yang diperoleh dari pengurangan biaya variabel setiap unit dengan harga jual untuk setiap unit. 

Nah, perbandingan (rasio)-nya akan ditentukan lewat pembagian dengan jumlah penjualan. 

Pada dasarnya, metode ini digunakan untuk menentukan nilai BEP penjualan. Setelah membagikan total biaya tetap dengan rasio contribution margin, nilai BEP penjualan bisa ditentukan.

Berikut ini formulasi menghitung CVP dengan metode contribution margin, yaitu:

Jumlah BEP penjualan = Total biaya tetap / Rasio contribution margin

Di sisi lain, untuk menghitung total penjualan produk yang diperlukan, berikut ini rumusnya:

Total penjualan produk yang diperlukan = (Target profit + Biaya tetap) : Margin kontribusi masing-masing unit

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, Cost-Volume-Profit atau CVP adalah sebuah metode analisis untuk mencari tahu perubahan biaya, baik biaya variabel maupun biaya tetap, dan volume penjualan yang berpengaruh terhadap keuntungan usaha.

Bagi perusahaan, analisis CVP ini berguna untuk menentukan jumlah produksi agar hasilnya optimal.

Pada dasarnya, fungsi CVP adalah dalam rangka membandingkan biaya produksi, volume penjualan, harga jual, dan profit yang akan diraih oleh perusahaan.

Perlu diketahui, CVP sendiri memiliki tujuan utama untuk membantu manajemen perusahaan menggali informasi terkait korelasi antara biaya, volume, dan laba yang diperoleh.

Nah, demikianlah tadi pembahasan lengkap mengenai pengertian, fungsi, hingga rumus CVP yang perlu diketahui.

Selanjutnya, Kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya, seperti apa itu gdp dan solvabilitas di INDODAX academy.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!