Stablecoin memainkan peran penting dalam ekosistem kripto sebagai jembatan antara dunia fiat dan dunia blockchain. Saat ini, banyak pengguna mengenal stablecoin seperti USDT dan USDC. Namun, DAI hadir sebagai alternatif yang menawarkan pendekatan berbeda: desentralisasi dan transparansi penuh.
Artikel ini akan membahas mekanisme DAI, membandingkannya dengan stablecoin terpusat, serta mengevaluasi kelebihan dan risikonya.
Apa Itu DAI?
DAI adalah stablecoin terdesentralisasi yang nilainya dipatok ke dolar AS (1 DAI ? 1 USD), tetapi tidak didukung oleh uang fiat langsung di rekening bank seperti USDT atau USDC. DAI diterbitkan melalui protokol MakerDAO, dan dijamin oleh aset kripto seperti ETH, USDC, WBTC, dan lainnya dalam sistem over-collateralization.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Stablecoins 2025: Masa Depan Keuangan Digital Semakin Cerah
Cara Kerja MakerDAO dan Over-Collateralization
DAI tidak dicetak secara sewenang-wenang. Untuk mencetak DAI, pengguna harus mengunci aset kripto mereka dalam bentuk Collateralized Debt Position (CDP) melalui Maker Vaults. Berikut proses sederhananya:
- Pengguna mengunci 150% atau lebih nilai aset kripto sebagai jaminan.
- Sistem menerbitkan sejumlah DAI berdasarkan nilai tersebut.
- Untuk menarik kembali aset kripto, pengguna harus mengembalikan DAI yang dicetak + stability fee.
Misalnya, jika kamu ingin mencetak 100 DAI, kamu harus mengunci ETH senilai minimal $150. Ini menjaga nilai DAI tetap stabil bahkan saat pasar bergejolak.
Perbandingan DAI vs USDT dan USDC
Aspek | DAI | USDT | USDC |
Jenis | Terdesentralisasi | Terpusat | Terpusat |
Penerbit | MakerDAO (komunitas) | Tether Ltd | Circle & Coinbase |
Cadangan | Kripto over-collateralized | Uang fiat dan aset lain | Uang fiat dan T-bills |
Audit Transparansi | On-chain, terbuka | Terkadang kontroversial | Rutin dan transparan |
Kepatuhan Regulasi | Terbatas (komunitas DAO) | Di bawah pengawasan terbatas | Patuh pada regulasi AS |
Risiko utama | Volatilitas jaminan kripto | Ketergantungan penerbit | Pemblokiran address |
Baca juga artikel terkait: Stablecoin vs Kripto Volatilitas: Mana yang Terbaik?
Risiko Masing-Masing Stablecoin
Risiko DAI:
- Volatilitas aset jaminan (ETH, WBTC)
- Risiko likuidasi saat harga kripto jatuh drastis
- Ketergantungan pada orakel harga dan governance DAO
Risiko USDT:
- Kurangnya transparansi penuh soal cadangan
- Potensi risiko hukum dan regulasi di masa depan
Risiko USDC:
- Kemungkinan pembekuan alamat secara sepihak oleh penerbit
- Bergantung penuh pada sistem perbankan AS
Use Case dan Potensi Masa Depan DAI
- DeFi: DAI banyak digunakan di berbagai protokol seperti Aave, Compound, Uniswap.
- Lending & Yield Farming: Sebagai collateral atau alat pembayaran bunga tetap.
- Transaksi Global: Tanpa keterlibatan pihak ketiga atau risiko pemblokiran.
- Adopsi Web3: DAI menjadi stablecoin pilihan di ekosistem yang menekankan desentralisasi penuh.
DAI juga membuka ruang bagi eksperimen algoritmik dan governance DAO, menjadikannya salah satu proyek stablecoin paling inovatif.
Kesimpulan
DAI memberikan alternatif menarik terhadap stablecoin terpusat seperti USDT dan USDC dengan menawarkan transparansi dan kontrol komunitas. Meski memiliki risiko unik karena over-collateralization berbasis kripto, pendekatan ini lebih sesuai dengan nilai-nilai inti dari desentralisasi. Di masa depan, dengan pertumbuhan DeFi dan Web3, DAI berpotensi menjadi pilar utama ekosistem keuangan digital global.
Itulah pembahasan menarik tentang DAI stablecoin vs usdt yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di INDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apakah DAI aman digunakan?
Ya, tapi kamu harus memahami cara kerjanya dan risiko aset jaminan yang bisa volatil.
2. Apakah DAI bisa digunakan di exchange besar?
Bisa. DAI tersedia di berbagai CEX dan DEX populer.
3. Apakah USDT lebih stabil daripada DAI?
USDT cenderung lebih stabil karena langsung didukung fiat, tetapi tidak setransparan DAI.
4. Apakah bisa staking DAI?
Ya, banyak platform DeFi menyediakan yield farming dan lending untuk DAI.
5. Apakah DAI bisa diblokir seperti USDC?
Tidak. Karena DAI dikelola oleh smart contract dan tidak ada entitas tunggal yang mengendalikan.
Author: EH