Kamu mungkin sudah familiar dengan centralized exchange (CEX) yang cepat dan mudah digunakan, tetapi seringkali kurang transparan. Di sisi lain, decentralized exchange (DEX) menawarkan keamanan dan kendali lebih bagi pengguna, tapi dengan keterbatasan fitur trading seperti limit order.
Nah, bagaimana kalau ada teknologi yang bisa menggabungkan kelebihan keduanya? Decentralized Order Book (DOB) hadir sebagai solusi. Dengan sistem ini, kamu bisa menikmati efisiensi CEX sambil tetap mendapatkan keamanan dan transparansi ala DEX. Teknologi ini menawarkan pendekatan baru untuk trading crypto, dan artikel ini akan membahas semuanya—dari cara kerja hingga potensi masa depannya.
Apa Itu Decentralized Order Book?
Decentralized Order Book adalah sistem pencatatan transaksi yang berjalan di jaringan blockchain. Kalau di CEX order dikelola oleh satu entitas, DOB justru mencatat dan mencocokkan order beli-jual langsung di jaringan node terdesentralisasi.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi tanpa perantara. Semua aktivitas trading dikelola oleh smart contract yang memastikan setiap langkah berjalan aman dan transparan. Jadi, kamu punya kontrol penuh atas aset tanpa perlu menyerahkannya kepada pihak ketiga.
Bagaimana Cara Kerja Decentralized Order Book?
Mekanisme Decentralized Order Book sebenarnya cukup sederhana jika dipecah menjadi beberapa langkah:
1.Pengajuan Order:
Trader memasukkan order melalui antarmuka platform, misalnya harga beli atau jual yang diinginkan. Order ini kemudian dikirim ke blockchain dan disimpan dalam smart contract.
2.Penyebaran Order:
Order yang dibuat akan disebarkan ke semua node di jaringan untuk memastikan pencatatan yang terdistribusi.
3.Pencocokan Order:
Smart contract mencocokkan order beli dan jual berdasarkan kriteria seperti harga dan waktu pengajuan.
4.Penyelesaian Transaksi:
Setelah order cocok, transaksi diselesaikan secara otomatis di blockchain. Semua proses ini memastikan keamanan dan transparansi penuh.
Beberapa platform seperti dYdX menggunakan pendekatan hybrid, di mana pencocokan order dilakukan off-chain untuk mempercepat proses, tetapi penyelesaiannya tetap on-chain untuk menjaga keamanan.
Keunggulan Decentralized Order Book
Decentralized Order Book (DOB) membawa berbagai manfaat yang menjadikannya teknologi masa depan dalam trading crypto. Berikut penjelasan mendalam tentang keunggulan utamanya:
1. Keamanan Maksimal
DOB dirancang untuk mengurangi risiko yang sering terjadi pada centralized exchange (CEX), seperti peretasan, manipulasi data, atau penutupan akses sepihak.
- Desentralisasi Mencegah Sentralisasi Risiko: Tidak ada satu entitas tunggal yang mengelola sistem, sehingga risiko serangan terpusat (central point of failure) berkurang secara signifikan.
- Smart Contract sebagai Pengelola: Transaksi dijalankan melalui smart contract, memastikan kepercayaan tanpa perlu bergantung pada manusia atau organisasi tertentu.
- Self-Custody: Pengguna tetap memegang kendali penuh atas private key dan aset mereka, menghilangkan potensi kerugian akibat kegagalan atau penipuan oleh pihak ketiga.
2. Transparansi yang Tinggi
Transparansi adalah keunggulan utama DOB yang membedakannya dari sistem terpusat.
- Catatan Publik di Blockchain: Semua transaksi yang dilakukan di DOB tercatat secara permanen di blockchain. Informasi ini dapat dilihat dan diverifikasi oleh siapa saja, kapan saja.
- Tidak Ada Praktik “Shadow Trading”: Tidak seperti CEX yang sering menyembunyikan aktivitas tertentu, DOB memungkinkan semua peserta untuk memantau pergerakan order secara real-time.
- Kepercayaan Berbasis Teknologi: Pengguna tidak perlu percaya pada janji platform karena mekanisme blockchain sudah memberikan kepercayaan secara otomatis.
3. Kendali Penuh atas Aset
DOB memungkinkan trader memiliki kendali penuh atas aset mereka tanpa perlu menyerahkan ke pihak ketiga.
- No Custodian Needed: Kamu tidak perlu mengunggah aset ke wallet yang dikelola oleh platform. Semua aset tetap di wallet pribadi hingga transaksi selesai.
- Menghindari Kebijakan Internal yang Arbitrer: Berbeda dengan CEX, kamu tidak perlu khawatir kehilangan akses aset akibat kebijakan sepihak platform.
- Privasi Lebih Baik: Dengan tidak bergantung pada pihak ketiga, data transaksi dan kepemilikan aset lebih terjaga privasinya.
4. Harga Lebih Kompetitif
DOB memungkinkan trader untuk berinteraksi langsung dengan pengguna lain tanpa campur tangan pihak ketiga, yang sering kali memengaruhi harga.
- Mekanisme Pasar Peer-to-Peer: Harga dalam DOB ditentukan oleh mekanisme pasar murni, yaitu penawaran dan permintaan langsung dari para pengguna.
- Menghilangkan Middleman: Tidak ada biaya tambahan atau mark-up harga yang biasanya diberlakukan oleh CEX untuk keuntungan mereka.
- Harga Lebih Transparan: Trader dapat melihat langsung order book dan menentukan harga terbaik berdasarkan data yang ada, tanpa khawatir manipulasi atau spread yang terlalu besar.
5. Likuiditas yang Beragam (Opsional untuk Tambahan)
Meskipun ini bukan keunggulan yang langsung terlihat, platform DOB yang besar biasanya mengintegrasikan likuiditas dari beberapa sumber.
- Integrasi dengan Protokol Lain: Banyak DOB yang memungkinkan likuiditas diambil dari AMM atau CEX untuk meningkatkan opsi trading.
- Cocok untuk Pasar Niche: DOB sering kali mendukung aset crypto yang tidak banyak diperdagangkan di CEX, memberikan peluang bagi trader untuk mendapatkan aset dengan harga menarik.
Dengan keunggulan-keunggulan ini, Decentralized Order Book menjadi pilihan menarik, terutama bagi trader yang menghargai keamanan, transparansi, dan kontrol penuh atas aset mereka. Teknologi ini berpotensi menggantikan sistem terpusat yang selama ini menjadi standar di dunia trading crypto.
Kelemahan Decentralized Order Book
Meskipun memiliki berbagai keunggulan, Decentralized Order Book (DOB) juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu dipahami sebelum kamu mulai menggunakannya. Berikut adalah kelemahan utamanya:
1. Kompleksitas untuk Pemula
Bagi pengguna baru di dunia blockchain dan crypto, memahami konsep DOB dan cara kerjanya bisa menjadi tantangan.
- Sistem Berbasis Blockchain: DOB menggunakan smart contract dan jaringan node terdesentralisasi, yang mungkin terasa rumit bagi trader yang terbiasa dengan sistem CEX yang sederhana.
- Kebutuhan Akan Pengetahuan Teknis: Untuk mengoperasikan wallet non-kustodian, mengatur private key, atau memahami mekanisme pencocokan order, kamu perlu belajar lebih dulu.
- Kurangnya Dukungan Interaktif: Berbeda dengan CEX yang biasanya menawarkan antarmuka yang ramah pengguna, DOB umumnya memiliki antarmuka yang lebih teknis dan minim panduan langsung.
Solusi:
Sebagai solusi, beberapa platform seperti dYdX dan Drift Protocol mulai mengembangkan antarmuka yang lebih sederhana untuk membantu pengguna pemula beradaptasi. Selain itu, sumber belajar seperti Indodax Academy bisa membantu mempercepat pemahamanmu.
2. Kecepatan yang Terbatas Saat Volume Tinggi
DOB sepenuhnya on-chain sering kali menghadapi keterbatasan kecepatan saat aktivitas trading meningkat drastis.
- Blockchain Bottleneck: Blockchain yang menjadi tulang punggung DOB memiliki batas jumlah transaksi yang bisa diproses per detik (TPS). Misalnya, blockchain Ethereum sering mengalami kemacetan saat volume transaksi tinggi.
- Order Matching Lambat: Dalam DOB sepenuhnya on-chain, proses pencocokan order memerlukan validasi dari jaringan, yang memperlambat eksekusi jika dibandingkan dengan CEX.
- Dampak pada Pengalaman Trading: Keterlambatan ini bisa menyebabkan trader kehilangan peluang karena perubahan harga yang cepat (slippage).
Solusi:
Hybrid order book, seperti yang diterapkan di platform dYdX, mengatasi masalah ini dengan memindahkan proses pencocokan order ke off-chain sementara settlement tetap dilakukan on-chain. Teknologi seperti layer-2 (Optimistic Rollup dan ZK Rollup) juga membantu meningkatkan skalabilitas.
3. Biaya Gas yang Tinggi
DOB memerlukan biaya gas untuk setiap transaksi yang dicatat di blockchain.
- Interaksi On-Chain yang Mahal: Setiap pengajuan, pembatalan, atau eksekusi order membutuhkan pembayaran gas fee. Pada blockchain seperti Ethereum, biaya ini bisa sangat mahal, terutama saat jaringan padat.
- Beban Tambahan untuk Trader Kecil: Biaya gas yang tinggi membuat DOB kurang ramah bagi trader dengan modal kecil, karena pengeluaran untuk biaya transaksi bisa mengurangi keuntungan secara signifikan.
Solusi:
Beberapa blockchain alternatif seperti Solana dan Polygon menawarkan biaya gas yang jauh lebih rendah dibandingkan Ethereum. Selain itu, solusi layer-2 seperti ZK Rollup mulai diadopsi oleh platform DOB untuk mengurangi biaya gas sambil tetap menjaga keamanan.
Dengan mempertimbangkan kelemahan ini, penting bagi kamu untuk memahami kebutuhan dan strategi tradingmu sebelum memilih menggunakan DOB. Teknologi ini masih terus berkembang, dan banyak tantangan yang perlahan mulai teratasi dengan inovasi seperti hybrid order book dan teknologi layer-2.
Contoh Platform yang Menggunakan Decentralized Order Book
Jika kamu ingin melihat DOB beraksi, berikut beberapa platform terkemuka yang sudah mengadopsi teknologi ini:
- dYdX:
Fokus pada trading margin dan perpetual. Platform ini mengadopsi pencocokan order off-chain, tetapi penyelesaiannya tetap dilakukan di blockchain untuk memastikan keamanan. - Drift Protocol:
DEX ini berbasis di jaringan Solana dan menggabungkan kecepatan tinggi dengan biaya rendah. Drift menggunakan sistem Keeper Bots untuk menjaga efisiensi order book. - Serum:
Platform ini menggunakan Central Limit Order Book (CLOB) yang berjalan di jaringan Solana. Serum dikenal karena biaya transaksi rendah dan kecepatan tinggi, menjadikannya favorit bagi banyak trader.
Masa Depan Decentralized Order Book
Decentralized Order Book terus menunjukkan potensinya sebagai inovasi yang mampu mengatasi batasan dalam trading crypto. Ke depannya, DOB diprediksi menjadi standar baru berkat perkembangan teknologi pendukung.
1.Teknologi Layer-2 untuk Skalabilitas
Teknologi seperti Optimistic Rollup dan ZK Rollup menghadirkan solusi untuk mengatasi masalah kecepatan dan biaya gas yang tinggi. Dengan memproses sebagian besar transaksi di layer-2, sistem ini mampu menangani ribuan transaksi per detik dengan biaya yang jauh lebih rendah.
2.Hybrid Order Book sebagai Standar Baru
Pendekatan hybrid, seperti yang diterapkan di dYdX, semakin populer karena berhasil menggabungkan keunggulan efisiensi off-chain dengan keamanan on-chain. Dengan hybrid order book, trader dapat menikmati kecepatan pencocokan order tanpa mengorbankan keamanan.
3.Peluang Akses Lebih Luas
Dengan biaya transaksi yang terus menurun berkat teknologi baru, DOB semakin inklusif, bahkan bagi trader dengan modal kecil. Ini membuka peluang besar untuk adopsi massal di seluruh dunia, termasuk di pasar negara berkembang.
Dengan inovasi yang terus berkembang, DOB memiliki potensi untuk menggantikan sistem terpusat yang saat ini mendominasi trading crypto. Trader yang mengutamakan keamanan, transparansi, dan efisiensi akan menemukan DOB sebagai solusi masa depan yang ideal.
Kesimpulan
Decentralized Order Book adalah terobosan besar dalam trading crypto. Dengan menggabungkan efisiensi CEX dan transparansi DEX, teknologi ini menawarkan solusi yang lebih aman dan kompetitif untuk trader. Meski masih ada tantangan seperti biaya gas yang tinggi, inovasi seperti layer-2 bisa menjadi solusi di masa depan.
Jika kamu ingin memahami lebih jauh dan mencoba teknologi ini, mulai eksplorasi kamu Academy crypto di Indodax Academy dan temukan cara trading yang lebih modern.
FAQ
1.Apa kelebihan Decentralized Order Book dibandingkan CEX?
DOB menawarkan keamanan dan transparansi yang lebih baik karena semua transaksi dicatat di blockchain tanpa campur tangan pihak ketiga.
2.Apakah Decentralized Order Book cocok untuk pemula?
DOB bisa jadi tantangan untuk pemula karena sistemnya lebih kompleks dibandingkan CEX. Namun, dengan panduan yang tepat, DOB dapat dipahami dengan mudah.
3.Platform mana saja yang sudah menggunakan DOB?
Beberapa platform seperti dYdX, Drift Protocol, dan Serum sudah mengadopsi teknologi ini.
4.Apakah biaya gas DOB tinggi?
Ya, biaya gas DOB bisa tinggi karena transaksi dicatat di blockchain. Namun, inovasi seperti rollup membantu menurunkan biaya ini.
Author: RB