DL Holdings, perusahaan jasa keuangan ternama yang terdaftar di Bursa Hong Kong, bikin gebrakan baru di sektor blockchain.
Pada Kamis (7/8), mereka resmi mengumumkan rencana penggalangan dana jumbo senilai HK$653,3 juta atau sekitar Rp1,3 triliun, khusus untuk mendanai berbagai inisiatif kripto.
Sayangnya, aksi ini langsung memicu sentimen negatif pasar—harga saham DL Holdings anjlok nyaris 9% di hari yang sama.
News lainnya yang lagi trending: Dana Jumbo Kabur dari ETF Ethereum, Kenapa Bisa?
Strategi Besar: Tokenisasi, Mining, dan Perluasan Bisnis Kripto
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Hong Kong, DL Holdings mengungkap skema placing & subscription, di mana pemegang saham menjual sebagian sahamnya ke enam investor institusi, lalu dana hasil transaksi itu digunakan untuk menerbitkan saham baru di harga yang sama HK$2,95 per saham.
Setelah proses ini selesai, komposisi kepemilikan akan sedikit berubah, dengan proporsi saham beredar berkurang dari 13,58% menjadi 11,96%.
Tapi yang paling menarik perhatian bukan mekanismenya, melainkan alokasi dananya yang agresif ke sektor blockchain.
Berikut rincian alokasi dana tersebut dikutip dari TheBlok:
- 30%: Tokenisasi aset dunia nyata (RWA) & investasi strategis
- 15%: Operasional dan cadangan mining Bitcoin
- 8%: Pengembangan bisnis stablecoin & aset digital lainnya
- 7%: Perizinan perdagangan kripto di Hong Kong
- Sisanya: Infrastruktur IT, pengembangan ETF, investasi properti AS, dan modal kerja
Langkah ini menandai transformasi DL Holdings dari sekadar grup finansial konvensional menjadi pemain serius di arena digital finance dan Web3.
Saham Langsung Rontok, Pasar Masih Skeptis?
Meski prospeknya ambisius, investor tampaknya belum sepenuhnya yakin. Saham DL Holdings (HK:1709) ditutup melemah 8,96% ke HK$3.05 pada Kamis sore, menurut data Yahoo Finance.
Koreksi tajam ini menunjukkan adanya kekhawatiran pasar terhadap risiko ekspansi agresif ke sektor kripto yang notabene masih fluktuatif dan diwarnai regulasi ketat.
Apalagi, keputusan ini muncul di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kinerja saham DL Holdings yang sudah tertekan turun 44,44% sejak awal tahun.
Namun di sisi lain, langkah DL Holdings bisa jadi justru memperkuat posisinya dalam jangka panjang. Dengan memprioritaskan sektor RWA dan mining, perusahaan ini seolah mengantisipasi masa depan keuangan yang semakin terdigitalisasi.
Hong Kong: Surga Baru Bagi Ambisi Kripto?
Langkah DL Holdings juga tak bisa dilepaskan dari transformasi ekosistem kripto di Hong Kong. Pemerintah di sana mulai membuka ruang regulasi yang ramah terhadap aset digital, termasuk stablecoin dan lisensi perdagangan kripto.
DL Holdings jelas ingin jadi pelopor. Dengan menyisihkan dana untuk mengurus izin perdagangan kripto di Hong Kong, perusahaan ini mengincar posisi strategis sebagai penyedia layanan keuangan digital yang terintegrasi—mulai dari investasi, tokenisasi, mining, hingga stablecoin.
Jika strategi ini berjalan mulus, DL Holdings bisa jadi blueprint baru bagi perusahaan keuangan tradisional yang ingin masuk ke Web3 tanpa kehilangan pijakan legal dan struktur bisnis yang solid.
Kesimpulan: Spekulatif atau Visioner?
DL Holdings sedang bermain di medan yang tidak semua berani tempuh. Meskipun koreksi saham terjadi di awal, suntikan dana Rp1,3 triliun ini bisa jadi langkah cerdas jangka panjang—terutama jika mereka mampu mengeksekusi roadmap blockchain-nya secara disiplin.
Di tengah tren tokenisasi aset, pertumbuhan stablecoin, dan eksplorasi bisnis mining oleh institusi besar, DL Holdings tampaknya tidak ingin jadi penonton. Justru mereka mau jadi pelopor di tengah ketidakpastian.
Tapi tentu saja, waktu akan membuktikan apakah langkah ini hanya sekadar manuver korporat atau benar-benar jadi fondasi baru dalam transformasi keuangan digital Asia.
FAQ
- Apa itu DL Holdings?
DL Holdings adalah grup jasa keuangan yang berbasis di Hong Kong dan tercatat di Bursa Efek Hong Kong (kode saham: 1709.HK). Mereka menawarkan layanan wealth management, investasi, dan kini mulai merambah ke blockchain. - Kenapa harga saham DL Holdings turun 8,96%?
Penurunan ini terjadi setelah pengumuman rencana penggalangan dana Rp1,3 triliun untuk sektor kripto. Investor tampaknya khawatir terhadap risiko ekspansi agresif ke sektor yang masih dianggap fluktuatif. - Dana Rp1,3 triliun itu akan digunakan untuk apa saja?
Dana dialokasikan untuk tokenisasi aset dunia nyata, mining Bitcoin, pengembangan stablecoin, pengurusan izin kripto, serta infrastruktur IT dan investasi properti. - Apa itu tokenisasi aset dunia nyata (RWA)?
Tokenisasi RWA adalah proses mengubah aset fisik seperti properti, emas, atau surat berharga menjadi representasi digital di blockchain agar bisa diperdagangkan atau dimiliki secara fraksional. - Apakah langkah ini bisa menguntungkan DL Holdings ke depan?
Potensinya ada, terutama jika mereka berhasil mengeksekusi rencana secara konsisten. Tapi risiko tetap tinggi, karena industri blockchain masih rawan regulasi dan fluktuasi harga.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto,#Berita Whale crypto