Bayangin kamu lagi transfer kripto, tapi harus mikir dua kali gara-gara gas fee-nya bikin dompet nyeri. Masalah ini udah jadi momok di blockchain besar kayak Ethereum.
Tapi gimana kalau ada alternatif yang ngebebasin kamu dari biaya itu, tanpa harus korbankan kecepatan dan keamanan? Jawabannya: EOS Network.
Sekilas, nama EOS memang sempat tenggelam di tengah gemerlap blockchain generasi baru. Tapi sekarang, EOS muncul lagi dengan wajah yang benar-benar beda. Dipimpin komunitas, bukan lagi perusahaan tunggal. Janjinya juga makin jelas: transaksi cepat, tanpa gas, dan ramah buat pengembang. Di artikel ini, kita akan bahas lebih dalam apa itu EOS Network, kenapa dia bisa jadi solusi efisien, dan apakah layak buat kamu pertimbangkan di 2025.
Apa Itu EOS Network? Evolusi dari EOS.IO Lama
EOS adalah platform blockchain yang dirancang untuk membangun dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan skalabilitas tinggi. Awalnya dikembangkan oleh Block.one dan diperkenalkan sebagai EOS.IO, kini proyek ini bertransformasi di bawah kepemimpinan komunitas melalui EOS Network Foundation (ENF).
Perubahan ini bukan sekadar soal branding. EOS bergerak dari pendekatan sentralistik ke ekosistem terbuka. Mekanismenya menggunakan Delegated Proof-of-Stake (DPoS), di mana pengguna memilih validator (block producers) secara demokratis. Model ini memungkinkan transaksi cepat dengan konsumsi energi yang rendah.
EOS juga dikenal sebagai jaringan tanpa gas fee, yang menjadikannya unik dibanding Ethereum. Alih-alih membayar per transaksi, pengguna hanya perlu mengalokasikan resource: CPU, NET, dan RAM. Tapi apa saja sebenarnya fitur andalan dari EOS yang membuatnya relevan di era Web3 saat ini? Yuk lanjut ke bagian berikutnya.
Fitur Utama: Skalabilitas, Efisiensi, dan Tanpa Gas Fee
EOS didesain untuk menangani ribuan transaksi per detik (TPS), menjadikannya salah satu jaringan tercepat. Skalabilitas ini dibangun dengan sistem eksekusi paralel yang memungkinkan banyak transaksi diproses dalam waktu bersamaan tanpa saling menunggu.
Tanpa gas fee bukan berarti semua gratis tanpa batas. EOS menggunakan sistem resource management, di mana pengguna “memesan” kapasitas jaringan. Ini efisien untuk dApps berskala besar seperti game, marketplace, dan platform sosial yang butuh throughput tinggi dan biaya rendah.
Selain itu, EOS punya fitur seperti permission system, autentikasi akun, dan komunikasi antar aplikasi yang menjadikannya bukan hanya blockchain, tapi infrastruktur aplikasi. Tapi untuk semakin kompetitif, EOS kini juga membuka pintu ke ekosistem Ethereum lewat fitur EOS EVM. Mari kita bahas!
EOS EVM: Menyatukan Dua Dunia
Dengan hadirnya EOS EVM (Ethereum Virtual Machine), developer Ethereum bisa langsung membangun atau memigrasikan aplikasi ke jaringan EOS tanpa harus belajar bahasa baru. Ini bikin transisi jadi lebih halus dan hemat waktu.
EOS EVM mendukung Solidity, bahasa yang digunakan di Ethereum, serta memungkinkan interoperabilitas antara kedua jaringan. Hasilnya, pengembang bisa tetap menggunakan tool Ethereum favoritnya seperti Remix, Hardhat, atau MetaMask, tapi dengan keuntungan biaya dan kecepatan dari EOS.
Jadi, kalau kamu developer yang suka kebebasan dan efisiensi, EOS bisa jadi tempat yang ramah dan strategis. Tapi siapa sebenarnya yang menjaga keberlangsungan dan arah proyek ini? Jawabannya: komunitas itu sendiri.
Siapa di Balik EOS? Peran EOS Network Foundation (ENF)
Sejak 2021, pengembangan EOS dijalankan oleh EOS Network Foundation, dipimpin oleh Yves La Rose. ENF bertindak sebagai fasilitator terbuka, bukan pemilik proyek. Mereka fokus pada pendanaan, audit, dokumentasi, dan pertumbuhan komunitas.
Proyek-proyek yang dibangun di atas EOS bisa mendapatkan hibah dana pengembangan, dukungan teknis, hingga koneksi ke ekosistem global. Semua keputusan besar dilakukan secara transparan, termasuk alokasi anggaran dan roadmap jaringan.
Dengan pendekatan ini, EOS mencoba membuktikan bahwa blockchain bisa berkembang tanpa dominasi korporasi besar. Tapi tentu saja, ada sisi plus dan minus yang harus diperhitungkan. Mari kita telaah bersama.
[Update 2025] EOS Telah Rebranding Menjadi Vaulta
Di bulan Mei 2025, EOS resmi melakukan rebranding besar menjadi Vaulta, seperti informasi dari website resminya Eosnetwork.com, sebuah transformasi strategis menuju platform Web3 Banking. Ini bukan sekadar ganti nama, tapi juga arah baru: dari platform smart contract umum menjadi solusi keuangan digital yang lebih fokus pada layanan seperti manajemen kekayaan, pembayaran, dan proteksi berbasis blockchain.
Sebagai bagian dari rebranding ini:
- Token EOS ($EOS) dapat ditukar 1:1 menjadi Vaulta Token ($A) mulai 14 Mei 2025.
- Proses swap tersedia gratis dan berlangsung selama 4 bulan.
- Setelah periode swap selesai, token EOS tidak akan digunakan lagi secara aktif di ekosistem baru.
Vaulta akan tetap mempertahankan infrastruktur teknis dari EOS, termasuk kompatibilitas EVM, sistem resource CPU/NET/RAM, serta jaringan node yang sudah tersebar luas. Tapi kini fokusnya lebih jelas: menjembatani teknologi blockchain dengan sistem keuangan nyata.
Pengguna EOS dan investor disarankan untuk segera menyesuaikan—terutama dengan swap token dan mengikuti perkembangan ekosistem Vaulta di situs resminya.
Kelebihan dan Kekurangan EOS Network

Sumber: eosnetwork.com
Kelebihan:
- Transaksi tanpa gas fee: Efisien untuk dApps volume tinggi.
- Cepat dan scalable: Mendukung ribuan TPS dengan latency rendah.
- Kompatibel EVM: Mudah diakses oleh developer Ethereum.
- Governance terbuka: ENF bersifat non-profit dan inklusif.
Kekurangan:
- Image lama: Masih terbebani reputasi Block.one.
- Kurangnya awareness: Belum sepopuler Ethereum, Solana, atau BNB Chain.
- Adopsi dApp terbatas: Developer perlu diyakinkan lewat dukungan nyata.
Nah, dibanding pesaingnya, di mana posisi EOS sebenarnya saat ini? Yuk bandingkan langsung dalam tabel.
Perbandingan: EOS vs Ethereum vs Solana
Fitur/Spesifikasi | EOS Network | Ethereum (ETH) | Solana (SOL) |
Konsensus | DPoS (Delegated PoS) | Proof-of-Stake (PoS) | Proof-of-History + PoS |
TPS (Transaksi/detik) | 1.000+ | 15–30 | 2.000+ |
Gas Fee | Nol (pakai resource) | Tinggi | Rendah |
Kompatibilitas EVM | Ya (EOS EVM) | Native | Ya (via SolanaVM) |
Developer Tooling | C++, Solidity (EVM) | Solidity, Vyper | Rust, C, C++ |
Governance | Komunitas (ENF) | Foundation + community | Komunitas + developer |
Dari sini kamu bisa lihat, EOS punya keunggulan efisiensi dan inklusivitas. Tapi keunggulan ini hanya akan berdampak jika komunitas dan proyek nyata terus bertumbuh. Untuk kamu yang ingin coba langsung, Indodax bisa jadi langkah awal.
Cara Beli EOS di Indodax
Kamu bisa mulai eksplorasi EOS dengan membeli tokennya di exchange crypto Indodax, platform kripto lokal yang mendukung transaksi langsung pakai Rupiah. Berikut langkah-langkahnya:
- Daftar dan verifikasi akun
- Deposit saldo IDR
- Cari aset crypto EOS di INDODAX Market lalu pilih EOS (EOS to IDR) dan lakukan pembelian
Setelah pembelian, kamu bisa menyimpan EOS di wallet pribadi (untuk keamanan maksimal), atau tetap di Indodax (untuk kemudahan trading). Aktifkan 2FA agar lebih aman.
Langkah awal yang kecil bisa membuka pintu ke ekosistem yang besar.
Apakah EOS Masih Relevan di 2025?
Banyak yang bilang EOS udah ketinggalan. Tapi kalau kita lihat infrastruktur, efisiensi biaya, dan keberpihakan pada komunitas, EOS justru punya karakter yang ideal untuk adopsi jangka panjang.
Dengan evolusi dari platform korporat jadi komunitas terbuka, EOS menunjukkan bahwa perubahan arah bisa menyelamatkan masa depan. Dan itu adalah pelajaran penting di dunia blockchain yang terus bergerak cepat.
Sekarang, dengan rebranding menjadi Vaulta, proyek ini mengambil langkah besar yang bisa jadi titik balik menuju adopsi nyata. Kombinasi warisan teknis EOS dan fokus Web3 banking Vaulta bisa jadi sesuatu yang besar.
FAQ:
1.Apa itu EOS dan apa fungsinya?
EOS adalah blockchain Layer-1 yang dirancang untuk membangun dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan cepat dan efisien. EOS mendukung smart contract, voting, akun permission, dan sistem resource.
2.Apakah EOS sudah ganti nama?
Ya, sejak Mei 2025, EOS telah rebranding menjadi Vaulta dan berfokus sebagai platform Web3 Banking. Token EOS bisa ditukar dengan Vaulta Token ($A).
3.Kenapa transaksi di EOS bisa tanpa gas fee?
Karena EOS menggunakan model resource allocation (CPU, NET, RAM) yang dialokasikan oleh pengguna. Tidak ada pembayaran per transaksi seperti di Ethereum.
4.Apa itu Delegated Proof-of-Stake (DPoS)?
DPoS adalah mekanisme konsensus di mana pengguna memilih produsen blok (block producers) untuk memverifikasi transaksi dan menjaga jaringan tetap aman dan cepat.
5.Apa saja fungsi inti EOS?
Selain menjalankan dApps, EOS juga menyediakan sistem akun, kontrol akses, otorisasi pengguna, dan komunikasi antar aplikasi blockchain.
6.Token EOS digunakan untuk apa?
Token EOS digunakan untuk mendapatkan resource jaringan, melakukan voting governance, dan mengakses layanan dalam ekosistem EOS. Sekarang fungsinya digantikan oleh Vaulta Token ($A).
7.Apa bedanya EOS dan Ethereum?
Ethereum pakai sistem gas fee per transaksi, sedangkan EOS menggunakan alokasi resource. Dari sisi kecepatan, EOS juga lebih cepat (TPS ribuan dibanding Ethereum yang belasan).
8.Apakah EOS masih aktif di 2025?
Secara teknis, iya. Tapi proyeknya sudah rebranding menjadi Vaulta. Semua pengembangan baru berada di bawah nama Vaulta.
9.Bagaimana cara menyimpan EOS/Vaulta?
EOS bisa disimpan di wallet EOS atau MetaMask (jika pakai EVM). Vaulta Token ($A) akan kompatibel dengan wallet yang sama selama swap berlangsung.
Itulah informasi menarik tentang Buku Bitcoin yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: AL