Dalam dunia akuntansi dan investasi, penting untuk memahami bagaimana perusahaan mencatat investasi mereka pada entitas lain. Dua metode utama yang sering digunakan adalah equity method dan cost method. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap pencatatan dan pelaporan investasi dalam laporan keuangan.
Artikel ini akan membahas perbedaan masing-masing metode, cara pencatatan dalam laporan keuangan, serta studi kasus nyata untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penerapannya.
Baca juga artikel terkait: Karakteristik Laporan Keuangan: Panduan untuk Memahami & Menggunakan
Mengenal Perbedaan Equity Method Vs Cost Method
Equity Method adalah metode pencatatan investasi yang digunakan ketika investor memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan yang diinvestasikan, biasanya ditandai dengan kepemilikan saham antara 20% hingga 50%. Dalam metode ini, investor mencatat bagiannya atas laba atau rugi perusahaan yang diinvestasikan.
Sementara itu, Cost Method digunakan ketika investor tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan investee, biasanya dengan kepemilikan kurang dari 20%. Dalam metode ini, investasi dicatat pada harga perolehan dan hanya akan disesuaikan jika ada dividen yang diterima atau penurunan nilai investasi.
1.Cara Pencatatan Investasi pada Laporan Keuangan
Pencatatan dengan Equity Method
Dalam equity method, perusahaan mencatat investasi awal sebesar harga perolehan. Setiap tahun, nilai investasi akan disesuaikan dengan bagian investor atas laba atau rugi dari perusahaan investee. Selain itu, dividen yang diterima akan mengurangi nilai investasi.
Contoh Jurnal:
- Saat investasi dilakukan:
Investasi pada Entitas A (debit)
Kas (kredit) - Ketika perusahaan investee menghasilkan laba:
Investasi pada Entitas A (debit)
Pendapatan Investasi (kredit) - Ketika menerima dividen:
Kas (debit)
Investasi pada Entitas A (kredit)
Dengan metode ini, investor lebih mencerminkan kinerja aktual dari entitas yang diinvestasikan.
Pencatatan dengan Cost Method
Dalam cost method, investasi dicatat berdasarkan harga perolehan tanpa penyesuaian nilai berdasarkan kinerja perusahaan investee, kecuali terjadi penurunan nilai atau penerimaan dividen.
Contoh Jurnal:
- Saat investasi dilakukan:
Investasi pada Entitas B (debit)
Kas (kredit) - Ketika menerima dividen:
Kas (debit)
Pendapatan Dividen (kredit)
Dalam metode ini, investor tidak mencerminkan bagian dari laba rugi perusahaan yang diinvestasikan, sehingga cocok untuk investasi pasif.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Mengenal Jurnal Dividen Saham dan Cara Hitungnya
2.Studi Kasus Penerapan di Perusahaan
Kasus Equity Method
PT AL membeli 30% saham PT BAC seharga Rp300 juta. PT BAC mencatat laba bersih sebesar Rp100 juta tahun tersebut dan membagikan dividen sebesar Rp40 juta. Maka pencatatan PT AL adalah:
- Investasi awal:
Investasi pada PT BAC Rp300 juta (debit)
Kas Rp300 juta (kredit) - Bagian laba bersih (30% dari Rp100 juta = Rp30 juta):
Investasi pada PT BAC Rp30 juta (debit)
Pendapatan Investasi Rp30 juta (kredit) - Dividen diterima (30% dari Rp40 juta = Rp12 juta):
Kas Rp12 juta (debit)
Investasi pada PT BAC Rp12 juta (kredit)
Saldo akhir investasi:
Rp300 juta + Rp30 juta – Rp12 juta = Rp318 juta
Kasus Cost Method
PT ABC membeli 10% saham PT AB seharga Rp100 juta. PT ABC mencatat laba bersih sebesar Rp200 juta dan membagikan dividen sebesar Rp50 juta. Karena kepemilikan kurang dari 20%, PT Gamma menggunakan cost method.
- Investasi awal:
Investasi pada PT Delta Rp100 juta (debit)
Kas Rp100 juta (kredit) - Dividen diterima (10% dari Rp50 juta = Rp5 juta):
Kas Rp5 juta (debit)
Pendapatan Dividen Rp5 juta (kredit)
Saldo akhir investasi tetap Rp100 juta (tidak ada penyesuaian terhadap laba rugi perusahaan).
Kesimpulan
Memilih antara equity method dan cost method sangat bergantung pada tingkat pengaruh perusahaan terhadap entitas yang diinvestasikan. Equity method mencerminkan keterlibatan aktif dan memberikan gambaran yang lebih akurat terhadap performa investasi. Sementara cost method lebih sederhana dan cocok untuk investasi minoritas tanpa pengaruh signifikan.
Pemahaman terhadap kedua metode ini penting dalam analisis laporan keuangan, perencanaan investasi, dan evaluasi kinerja portofolio perusahaan.
Itulah pembahasan menarik tentang Equity Method vs Cost Method yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di IINDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa kriteria penggunaan equity method?
Umumnya digunakan saat kepemilikan saham antara 20% hingga 50% dan terdapat pengaruh signifikan terhadap kebijakan operasional atau keuangan entitas yang diinvestasikan.
- Kapan cost method lebih tepat digunakan?
Saat investor tidak memiliki pengaruh signifikan, biasanya dengan kepemilikan kurang dari 20%.
- Apakah dividen memengaruhi nilai investasi?
Ya, dalam equity method dividen akan mengurangi nilai investasi, sedangkan dalam cost method hanya dicatat sebagai pendapatan.
- Apa perbedaan utama antara kedua metode tersebut?
Equity method mencerminkan bagian laba/rugi dari entitas investee, sedangkan cost method tidak mencerminkan kinerja entitas tersebut.
- Bisakah perusahaan beralih metode pencatatan?
Ya, jika terjadi perubahan dalam tingkat pengaruh atau kepemilikan, metode pencatatan bisa berubah sesuai ketentuan akuntansi.
Author: RZ