Investasi kini makin mudah diakses, salah satunya melalui ETF (Exchange-Traded Fund) dan mutual fund (reksa dana). Keduanya sama-sama memberikan diversifikasi dan dikelola oleh manajer investasi profesional.
Namun, ada perbedaan mendasar dari sisi struktur, likuiditas, biaya, hingga fleksibilitas. Artikel ini akan membahas perbedaan antara ETF dan mutual fund secara lengkap agar kamu bisa memilih instrumen yang paling sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Perbedaan Struktur ETF dan Mutual Fund
Meskipun ETF (Exchange-Traded Fund) dan mutual fund (reksa dana) sama-sama berisi kumpulan aset seperti saham, obligasi, atau komoditas, cara keduanya bekerja sangat berbeda—dan ini berpengaruh besar terhadap strategi investasimu.
1. Cara Kerja dan Mekanisme Transaksi
Perbedaan pertama yang paling mencolok ada di cara kamu membeli dan menjual kedua instrumen ini.
ETF diperdagangkan langsung di bursa saham seperti halnya kamu membeli BTC di crypto exchange. Harga ETF berubah setiap saat mengikuti pergerakan pasar. Ini memberi fleksibilitas penuh: kamu bisa masuk atau keluar posisi kapan saja selama jam perdagangan.
Sementara itu, mutual fund tidak diperdagangkan di bursa. Pembelian dan penjualan hanya bisa dilakukan lewat manajer investasi atau platform penyedia reksa dana. Harganya pun tidak berubah sepanjang hari, karena dihitung berdasarkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang diperbarui setiap akhir hari.
Kenapa ini penting?
Jika kamu adalah trader aktif yang terbiasa dengan fleksibilitas beli-jual cepat seperti di investasi crypto, ETF jauh lebih cocok. Tapi kalau kamu lebih santai dan ingin strategi jangka panjang tanpa repot memantau harga harian, reksa dana bisa jadi pilihan.
2. Biaya, Fee, dan Akses Investasi
Masuk ke dunia ETF atau mutual fund bukan cuma soal strategi, tapi juga soal biaya dan akses awal.
ETF umumnya punya rasio biaya manajemen (expense ratio) yang lebih rendah dibandingkan mutual fund. Namun, kamu tetap harus siap membayar biaya broker saat melakukan transaksi, mirip seperti biaya gas fee di jaringan blockchain. Di sisi lain, tidak semua broker menetapkan minimum investasi besar, apalagi dengan platform modern yang mendukung fractional investing.
Mutual fund, di sisi lain, kadang membebankan sejumlah biaya tambahan seperti subscription fee saat membeli dan redemption fee saat mencairkan dana—terutama jika dilakukan sebelum periode tertentu. Namun, keuntungannya, banyak reksa dana yang memperbolehkan investasi awal dengan nominal kecil, bahkan mulai dari Rp10 ribuan.
Kenapa ini relevan?
Kalau kamu mengejar efisiensi biaya untuk jangka panjang atau ingin menghindari fee berlapis, ETF bisa lebih hemat. Tapi kalau kamu ingin mulai investasi tanpa harus buka akun broker, reksa dana lebih ramah pemula.
3. Tingkat Transparansi Aset
Bagi trader, informasi real-time bisa menentukan keputusan. Di sinilah ETF dan mutual fund kembali berpisah jalan.
ETF punya tingkat transparansi tinggi karena portofolionya biasanya diperbarui dan dipublikasikan setiap hari. Artinya, kamu bisa tahu persis aset apa saja yang kamu miliki, dan bagaimana performanya.
Sedangkan mutual fund cenderung kurang transparan karena laporan portofolionya hanya disajikan secara periodik, biasanya bulanan. Ini menyulitkan kamu untuk melakukan evaluasi atau penyesuaian cepat berdasarkan kondisi pasar terkini.
Kenapa trader harus peduli?
Buat kamu yang terbiasa dengan dinamika pasar cepat—seperti pergerakan harga Bitcoin dalam hitungan menit—ETF lebih mendukung pendekatan aktif karena transparansinya. Sementara mutual fund lebih cocok untuk investor yang percaya penuh pada manajer investasi dan tidak perlu tahu isi portofolionya setiap hari.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Investasi Emas vs Reksadana vs Kripto: Mana yang Cocok Buatmu Tahun 2025?
Keuntungan dan Risiko Masing-Masing
Keuntungan ETF
- Likuiditas Tinggi: Karena diperdagangkan di bursa, ETF bisa dijual atau dibeli kapan saja selama jam pasar.
- Biaya Rendah: Rasio biaya tahunan (expense ratio) biasanya lebih kecil dibanding reksa dana konvensional.
- Transparansi: Investor dapat memantau komposisi portofolio secara real-time.
- Diversifikasi: Seperti reksa dana, ETF menyediakan eksposur ke berbagai aset hanya dalam satu produk.
Risiko ETF
- Fluktuasi Harga: Harga bisa sangat volatil tergantung kondisi pasar dan permintaan.
- Spread Harga: Bisa ada perbedaan antara harga beli dan jual (bid-ask spread), terutama di ETF dengan volume perdagangan rendah.
- Dibutuhkan Akun Sekuritas: Untuk membeli ETF, kamu perlu punya akun di perusahaan sekuritas dan memahami cara kerja pasar saham.
Keuntungan Mutual Fund
- Cocok untuk Pemula: Cukup menyetor dana dan manajer investasi akan mengelolanya secara penuh.
- Investasi Otomatis: Ada fitur auto-debit dan pembelian rutin, cocok untuk yang ingin konsisten berinvestasi tanpa repot.
- Fleksibilitas Jenis Produk: Ada banyak pilihan reksa dana, dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham.
Risiko Mutual Fund
- Likuiditas Lebih Rendah: Tidak bisa dijual langsung seperti ETF. Penarikan biasanya membutuhkan waktu 1-3 hari kerja.
- Biaya Lebih Tinggi: Beberapa produk mengenakan biaya tambahan seperti fee pembelian atau fee pencairan awal.
- Transparansi Rendah: Informasi portofolio tidak selalu di-update secara real time.
Masih seputar topik ini, simak juga: Perbedaan Investasi Permanen dan Non-Permanen, Wajib Tahu!
Kapan Lebih Baik Memilih ETF atau Mutual Fund?
Pemilihan antara ETF dan mutual fund sangat tergantung pada profil risiko, tujuan keuangan, dan preferensi pribadi. Berikut beberapa skenario umum untuk membantu kamu memilih:
- Pilih ETF Jika:
- Kamu aktif memantau pasar dan ingin melakukan jual beli cepat.
- Ingin investasi dengan biaya manajemen rendah.
- Memiliki akun di sekuritas dan memahami cara kerja trading di bursa.
- Butuh transparansi tinggi soal aset yang diinvestasikan.
- Pilih Mutual Fund Jika:
- Kamu pemula dan ingin kemudahan dalam berinvestasi tanpa memikirkan timing pasar.
- Tidak punya waktu memantau pasar setiap hari.
- Ingin investasi rutin dan terencana jangka panjang.
- Lebih nyaman dengan sistem konvensional dan proses yang tidak tergesa-gesa.
Kesimpulan
ETF dan mutual fund sama-sama menawarkan diversifikasi dan dikelola secara profesional. ETF cocok bagi investor yang aktif, butuh fleksibilitas, dan menginginkan biaya rendah serta transparansi tinggi. Sementara mutual fund lebih sesuai bagi investor pemula atau yang ingin pendekatan pasif tanpa terlalu memikirkan waktu beli/jual.
Penting untuk memahami karakteristik keduanya, membaca prospektus dengan cermat, serta menyesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko kamu. Tidak ada pilihan yang benar atau salah—yang penting adalah kecocokan dengan strategi investasi pribadi.
Itulah pembahasan menarik tentang ETF dan perbedaannya dengan reksa dana bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di IINDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu ETF dan apa perbedaannya dengan reksa dana?
ETF adalah produk investasi yang diperdagangkan di bursa seperti saham, sedangkan reksa dana dibeli langsung dari manajer investasi dan tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. - Apakah ETF lebih baik daripada mutual fund?
Tidak selalu. ETF cocok untuk investor aktif dan yang ingin biaya rendah, sedangkan mutual fund lebih cocok untuk investor pasif. - Apa saja risiko utama berinvestasi di ETF?
Risiko pasar (harga bisa turun naik), spread harga, dan ketergantungan pada volume perdagangan. - Berapa biaya yang dikenakan saat membeli ETF?
Selain biaya manajemen yang rendah, kamu juga perlu membayar komisi transaksi kepada broker. - Apakah reksa dana cocok untuk investasi jangka panjang?
Ya, reksa dana sangat cocok untuk investasi jangka panjang terutama dengan fitur auto-invest dan diversifikasi aset.
Author: RZ