CEO VanEck, Jan van Eck, menyebut Ethereum (ETH) sebagai “Wall Street Token” dalam wawancara dengan Fox Business pada Rabu (27/8).
Ia menilai bank dan lembaga keuangan hanya punya waktu 12 bulan untuk mengadopsi blockchain demi memproses transaksi stablecoin, atau mereka berisiko tertinggal.
“Ethereum is the Wall Street token,” says @JanvanEck3. pic.twitter.com/9NAqjh8r0x
— VanEck (@vaneck_us) August 27, 2025
VanEck: Ethereum Adalah “Wall Street Token”
Dalam wawancara tersebut, Jan van Eck menegaskan bahwa setiap bank harus memiliki sistem untuk menerima stablecoin.
Menurutnya, Ethereum adalah kandidat paling kuat untuk menjadi fondasi infrastruktur baru tersebut.
“Setiap bank harus punya cara menerima stablecoin. Ethereum sangat mungkin jadi pemenang di sini. Karena itu saya menyebutnya Wall Street Token,” ujarnya dikutip dari Cointelegraph.
Baca juga berita berikutnya: Whale Era Satoshi Alihkan $437 Juta Bitcoin ke Ethereum!
Bank Harus Beradaptasi dalam 12 Bulan
Van Eck memperingatkan bahwa lembaga keuangan hanya punya waktu sekitar 12 bulan untuk menyiapkan infrastruktur stablecoin.
Jika tidak, mereka berisiko tertinggal dari pesaing yang lebih cepat dalam mengintegrasikan teknologi digital asset.
Laporan Fireblocks pada Mei 2024 juga menemukan bahwa 90% institusi keuangan global tengah menjajaki penggunaan stablecoin untuk operasional. Angka ini memperkuat pandangan bahwa adopsi massal tinggal menunggu waktu.
Konteks Regulasi dan Tren Stablecoin
Pernyataan ini muncul setelah pemerintah AS mengesahkan Genius Act, undang-undang pertama yang fokus pada regulasi stablecoin.
Saat ini, total suplai stablecoin global telah menembus $280 miliar, menunjukkan permintaan yang masif dari pasar.
Eric Trump bahkan sempat menyebut bahwa bank yang tidak mau mengadopsi crypto bisa punah dalam 10 tahun.
Artinya, tekanan regulasi dan ekspektasi publik semakin mendorong percepatan integrasi blockchain.
VanEck dan Produk ETF Ethereum
Komentar VanEck bukan tanpa kepentingan. Perusahaan ini telah meluncurkan Ethereum ETF yang disetujui oleh SEC pada Juli 2024.
Produk tersebut tidak memegang ETH secara langsung, melainkan melacak pergerakan harganya. Hingga minggu lalu, dana kelolaan ETF ini sudah mencapai $284 juta.
Di saat yang sama, Ethereum mencetak all-time high (ATH) baru di $4.946 pada Agustus 2025, sebelum terkoreksi ke level sekitar $4.566. Momentum harga ini semakin memperkuat narasi bullish di balik komentar VanEck.
Baca selanjutnya: Ethereum Tunjukkan Breakout Megaphone 4 Tahun! Potensi Naik Hingga 55%
Momentum Korporasi: Ethereum untuk Treasury
Selain bank, adopsi Ethereum juga makin kuat di level korporasi. Dalam sebulan terakhir, berbagai perusahaan treasury dikabarkan membeli lebih dari $6 miliar Ether. Nama besar seperti BitMine dan SharpLink masuk daftar pembeli aktif.
CIO Bitwise, Matt Hougan, menilai tren ini membantu menyelesaikan “problem narasi” Ethereum.
Dengan dibungkus dalam bentuk ETF atau aset treasury, ETH jadi lebih mudah diterima investor institusi dan menarik aliran modal baru.
Kesimpulan
Pernyataan VanEck menegaskan bahwa Ethereum bukan lagi sekadar platform smart contract, melainkan sedang diposisikan sebagai infrastruktur resmi Wall Street untuk stablecoin.
Dengan dukungan regulasi, tren korporasi, dan momentum harga, Ethereum berpotensi memperkuat statusnya sebagai aset utama di pasar global.
Namun, perlu dicatat bahwa komentar ini juga bertepatan dengan kepentingan VanEck sebagai penerbit ETF Ethereum. Investor perlu mencermati apakah adopsi nyata di sektor perbankan benar-benar terwujud dalam 12 bulan ke depan.
FAQ
- Apa maksud Ethereum disebut “Wall Street Token”?
Julukan ini berarti Ethereum dipandang sebagai blockchain utama yang bisa dipakai institusi keuangan di Wall Street untuk memproses transaksi, terutama stablecoin. - Apakah komentar VanEck membuat harga Ethereum naik?
Komentar CEO VanEck bisa memberi sentimen positif, tetapi pergerakan harga tetap dipengaruhi faktor pasar lain seperti suplai stablecoin, regulasi, dan tren global crypto. - Kenapa bank harus adopsi blockchain untuk stablecoin?
Karena transaksi stablecoin makin besar. Jika bank tidak siap menerima digital dollar, nasabah bisa pindah ke lembaga lain yang sudah punya infrastruktur blockchain. - Apa kaitan ETF Ethereum dengan komentar VanEck?
VanEck punya produk ETF Ethereum senilai $284 juta. Karena itu, komentar CEO-nya bisa dianggap sebagai bagian dari strategi memperkuat narasi positif untuk menarik investor. - Apakah stablecoin benar-benar akan dominan dalam 12 bulan ke depan?
Laporan Fireblocks menyebut 90% institusi sudah menjajaki stablecoin. Dengan regulasi baru AS, adopsi massal kemungkinan terjadi lebih cepat, meski implementasinya bisa bertahap. - Apa risiko jika Ethereum jadi backbone sistem bank?
Risikonya antara lain biaya gas yang tinggi, skalabilitas, serta ketergantungan pada satu blockchain. Meski begitu, solusi layer-2 dan teknologi baru bisa membantu mengurangi hambatan ini.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Ethereum, #Crypto ETF, #Berita Whale Terkini