5 Ethereum Killer yang Siap Menantang Dominasi Ethereum
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Ethereum Killer? Kenali Pesaing Terbesar Ethereum

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Ethereum Killer? Kenali Pesaing Terbesar Ethereum

Apa Itu Ethereum Killer 1

Daftar Isi

Ethereum telah menjadi blockchain paling populer di dunia, mendominasi ekosistem kripto dengan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Namun, seiring dengan perkembangan industri, muncul berbagai altcoin yang berambisi menyaingi Ethereum dan bahkan dijuluki sebagai “Ethereum Killer”.

Artikel ini akan membahas apa yang dimaksud dengan istilah tersebut, alasan beberapa altcoin dianggap sebagai pesaing potensial, serta fitur-fitur yang mereka tawarkan untuk menyaingi Ethereum. 

 

Apa Itu Ethereum Killer?

Apa Itu Ethereum Killer 3

Dalam dunia kripto, Ethereum Killer adalah istilah untuk jaringan blockchain yang dirancang untuk mengatasi berbagai keterbatasan Ethereum—sang pionir blockchain berbasis smart contract.

Jaringan-jaringan ini dikembangkan dengan harapan bisa menyaingi dan bahkan menggantikan Ethereum sebagai platform utama untuk kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Istilah Ethereum Killer pertama kali muncul sekitar tahun 2016–2017, ketika blockchain alternatif seperti Cardano mulai diperkenalkan ke publik.

Sejak saat itu, berbagai jaringan blockchain smart contract terus bermunculan, seperti Tezos, Solana, Fantom, Polkadot, dan Avalanche, yang masing-masing menawarkan inovasi baru untuk mengatasi kekurangan Ethereum.

Jika melihat kapitalisasi pasarnya, beberapa altcoin yang sering disebut sebagai Ethereum Killer utama saat ini adalah Binance Coin (BNB), Cardano (ADA), Solana (SOL), dan Polkadot (DOT).

Bahkan, dalam komunitas kripto, aset-aset berbasis blockchain smart contract yang mendukung dApps kerap mendapat label Ethereum Killer karena potensinya dalam menyaingi dominasi Ethereum.

Orang Juga Baca Ini: Apa Itu EIP-7702?  Perbandingan & Dampaknya pada Ethereum

 

Mengapa Beberapa Altcoin Disebut Ethereum Killer?

Beberapa altcoin disebut Ethereum killer karena menawarkan teknologi yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih efisien untuk bersaing dengan Ethereum dalam ekosistem blockchain. Berikut ini ulasan terkait penyebabnya:

 

1. Skalabilitas yang Lebih Baik

Ethereum menghadapi kendala skalabilitas dengan biaya transaksi tinggi dan kecepatan yang terbatas, terutama saat jaringan padat.

Altcoin seperti Solana dan Polkadot berusaha mengatasinya dengan teknologi yang memungkinkan transaksi lebih cepat dan murah sehingga lebih efisien dalam menangani beban jaringan yang besar.

 

2. Protokol Konsensus yang Lebih Efisien

Ethereum awalnya menggunakan Proof of Work (PoW), yang boros energi dan mahal. Sebagai alternatif, banyak Ethereum killer mengadopsi Proof of Stake (PoS), yang lebih hemat energi, ramah lingkungan, dan memungkinkan transaksi lebih cepat.

Cardano dan Polkadot, misalnya, telah menerapkan PoS lebih awal, menjadikannya lebih menarik bagi pengembang yang mencari efisiensi dan keberlanjutan.

 

3. Kemampuan Mendukung dApps dengan Lebih Baik

Biaya tinggi dan keterbatasan Ethereum sering menjadi hambatan bagi pengembang dApps yang ingin menciptakan aplikasi yang kompleks.

Altcoin seperti Solana dan Avalanche menawarkan transaksi lebih cepat, murah, serta kapasitas pemrosesan lebih tinggi, menjadikannya platform yang lebih menarik bagi inovasi dalam ekosistem blockchain.

Orang Juga Baca Ini: Pemilik Ethereum Terbanyak: Siapa Whale ETH Terbesar?

 

Altcoin yang Dianggap sebagai Ethereum Killer

Apa Itu Ethereum Killer 2

Berikut ini adalah beberapa aset kripto yang digadang-gadang sebagai Ethereum Killer beserta solusi alternatif yang mereka tawarkan.

 

1. Solana (SOL)

Solana dianggap sebagai salah satu proyek Ethereum Killer berkat kecepatan transaksinya. Didirikan pada 2017 dan resmi diluncurkan pada 2020, Solana menghadirkan mekanisme konsensus inovatif bernama Proof-of-History (PoH).

Mekanisme ini bekerja sebagai penanda waktu bagi Proof-of-Stake (PoS), memastikan setiap transaksi memiliki urutan yang jelas dan dapat diproses lebih efisien.

Berkat teknologi ini, Solana dapat memproses ribuan transaksi per detik dengan biaya rendah, menjadikannya pesaing kuat bagi Ethereum yang baru beralih ke PoS pada 2022.

 

2. Cardano (ADA)

Cardano diperkenalkan pada 2017 oleh Charles Hoskinson, yang sebelumnya turut mendirikan Ethereum. Proyek ini menonjol karena pendekatannya yang berbasis penelitian akademis dan peer review.

Cardano menggunakan Ouroboros, varian dari algoritma PoS yang membagi waktu menjadi epoch dan slot. Mekanisme ini memastikan produksi blok yang lebih efisien dan hemat energi dibandingkan Ethereum yang awalnya berbasis Proof-of-Work (PoW).

Selain itu, Cardano memiliki fitur hard fork combinator yang memungkinkan pembaruan jaringan tanpa memecah blockchain, berbeda dengan Ethereum dan Bitcoin.

Pembaruan terbaru, Hydra, yang dirilis pada 2023, juga meningkatkan skalabilitasnya secara signifikan.

 

3. Polkadot (DOT)

Polkadot dirancang oleh Gavin Wood, salah satu pendiri Ethereum, dan resmi diluncurkan pada 2020.

Berbeda dengan Ethereum, Polkadot beroperasi sebagai Layer-0 dengan arsitektur parachain yang memungkinkan berbagai blockchain beroperasi secara mandiri sambil tetap berbagi keamanan melalui Relay Chain.

Teknologi ini meningkatkan interoperabilitas dan skalabilitas, memungkinkan komunikasi yang lebih efisien antara blockchain yang berbeda.

Meski tidak memiliki kompatibilitas langsung dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), proyek seperti Moonbeam memfasilitasi eksekusi kontrak pintar di ekosistem Polkadot.

 

4. Binance Smart Chain (BSC)

Binance Smart Chain (BSC) telah beroperasi sejak 2020 sebagai jaringan yang mendukung kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (dApps).

BSC memiliki kompatibilitas dengan Ethereum, memungkinkan pengembang untuk memigrasikan aplikasi mereka dengan mudah.

Jaringan ini juga mendukung interoperabilitas dengan Binance Chain, memungkinkan transfer aset yang lebih fleksibel.

Dengan menggunakan mekanisme Proof of Staked Authority (PoSA), yang merupakan kombinasi dari Delegated Proof of Stake (DPoS) dan Proof of Authority (PoA), BSC dapat memproses transaksi dengan biaya rendah dan kecepatan tinggi.

Meski demikian, jumlah validator yang terbatas memunculkan kekhawatiran terkait desentralisasi jaringan.

 

5. Avalanche (AVAX)

Avalanche merupakan platform kontrak pintar yang dikenal dengan kecepatan transaksi dan efisiensinya. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari $20.400.000.000 dan TVL DeFi lebih dari $11.300.000.000, Avalanche menjadi salah satu pesaing utama Ethereum.

Berkat mekanisme konsensus uniknya, Avalanche mampu mencapai finalitas transaksi dalam waktu kurang dari dua detik, jauh lebih cepat dibandingkan Ethereum yang membutuhkan sekitar enam menit.

Platform ini juga kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) sehingga pengembang dapat menjalankan kontrak pintar Ethereum di Avalanche tanpa perlu mengubah kode.

Keunggulan ini membuat Avalanche semakin menarik bagi pengembang dan mitra besar seperti Mastercard dan Deloitte, yang tertarik mengembangkan solusi berbasis blockchain melalui Ava Labs.

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, altcoin ini terus bersaing dengan Ethereum dalam menyediakan solusi yang lebih cepat, murah, dan efisien untuk aplikasi terdesentralisasi.

Orang Juga Baca Ini: Avalanche9000: Turunkan Biaya Gas & Tingkatkan Transaksi

 

Perbandingan antara Ethereum dan Ethereum Killer

Ethereum dan Ethereum Killer bersaing dalam hal kecepatan transaksi, biaya, dan skalabilitas, dengan masing-masing memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri. Berikut ini beberapa perbandingan di antara keduanya:

 

1. Kecepatan Transaksi

Ethereum sering kali mengalami kecepatan transaksi yang lebih lambat dibandingkan dengan altcoin seperti Solana dan Binance Smart Chain.

Hal ini disebabkan oleh desain awal Ethereum yang mengandalkan arsitektur yang lebih kompleks dan penggunaan jaringan yang tinggi.

Sementara itu, Ethereum Killer menggunakan teknologi yang lebih efisien, seperti mekanisme konsensus berbasis Proof-of-Stake atau mekanisme inovatif lainnya, memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan latensi lebih rendah bagi pengguna.

 

2. Biaya Transaksi

Salah satu tantangan utama Ethereum adalah biaya gas yang tinggi, terutama saat jaringan mengalami lonjakan aktivitas. Hal ini menjadi kendala bagi banyak pengguna dan pengembang yang ingin menjalankan aplikasi di atas Ethereum.

Sebaliknya, banyak Ethereum Killer menawarkan biaya transaksi yang jauh lebih rendah dengan memanfaatkan teknologi yang lebih efisien dan solusi seperti Layer 2.

Mekanisme konsensus yang lebih hemat energi juga membantu memberikan pengalaman yang lebih terjangkau bagi pengguna.

 

3. Skalabilitas

Ethereum sebelumnya mengandalkan mekanisme Proof-of-Work yang memiliki keterbatasan dalam menangani jumlah transaksi yang besar.

Meski The Merge mengalihkan Ethereum ke Proof-of-Stake, altcoin seperti Polkadot dan Avalanche tetap unggul dalam skalabilitas lewat parachains atau konsensus modular.

Dengan pendekatan ini, Ethereum Killer mampu menangani lebih banyak transaksi per detik tanpa mengalami kemacetan jaringan seperti yang sering terjadi pada Ethereum.

 

Kesimpulan

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Apa Itu Ethereum Killer? Kenali Pesaing Terbesar Ethereum yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.

Sebagai kesimpulan, Ethereum Killer mengacu pada altcoin yang menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan Ethereum, seperti skalabilitas, biaya transaksi, dan kecepatan pemrosesan.

Meskipun Ethereum tetap menjadi salah satu platform blockchain terbesar dan paling banyak digunakan, beberapa altcoin seperti Solana, Polkadot, dan Binance Smart Chain terus menunjukkan potensi sebagai pesaing yang kuat.

Namun, tidak ada blockchain yang sepenuhnya sempurna. Setiap proyek memiliki keunggulan dan keterbatasannya sendiri, baik dari segi teknologi, adopsi, maupun ekosistem yang mendukungnya.

Maka dari itu, sebelum berinvestasi, penting bagi investor untuk memahami tidak hanya manfaat yang ditawarkan tetapi juga risiko yang mungkin terjadi.

Pada dasarnya, pemahaman yang matang akan membantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih bijak sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko masing-masing.

 

FAQ

 

  1. Apa itu Ethereum Killer?

Ethereum Killer merujuk pada altcoin atau blockchain yang menawarkan solusi lebih baik daripada Ethereum dalam hal biaya, kecepatan, dan skalabilitas.

 

  1. Mengapa Ethereum dianggap memiliki kekurangan?

Ethereum sering kali menghadapi masalah biaya gas yang tinggi dan transaksi yang lambat, yang menghambat adopsi massal.

 

  1. Apa keunggulan Solana dibandingkan Ethereum?

Solana menawarkan kecepatan transaksi yang sangat cepat dan biaya yang sangat rendah dibandingkan dengan Ethereum, membuatnya lebih efisien.

 

  1. Apakah Binance Smart Chain merupakan Ethereum Killer?

Ya, BSC menawarkan biaya transaksi rendah dan kompatibilitas dengan Ethereum, menjadikannya alternatif yang menarik bagi pengembang dApps.

 

  1. Apakah Cardano benar-benar dapat menggantikan Ethereum?

Cardano menawarkan skalabilitas dan efisiensi dengan PoS, namun masih dalam tahap pengembangan dan perlu lebih banyak adopsi untuk bersaing dengan Ethereum secara penuh.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
BIO/IDR
Bio Protoc
1.492
47.29%
TOKO/IDR
Tokoin
4
33.33%
ZORA/IDR
ZORA
1.300
32.57%
PENDLE/IDR
Pendle
83.786
28.38%
ORCA/IDR
Orca
44.221
25.7%
Nama Harga 24H Chg
GXC/IDR
GXChain
16.001
-59.49%
EFI/IDR
Efinity To
4.350
-36.6%
KOK/IDR
Kok
2
-33.33%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
3
-25%
LEVER/IDR
LeverFi
3
-25%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Bittensor vs Render: Pilih AI atau GPU?
08/08/2025
Bittensor vs Render: Pilih AI atau GPU?

Banyak yang mengira bahwa Bittensor dan Render merupakan dua proyek

08/08/2025
Pump.fun vs Raydium? Ini Bedanya buat Trader

Banyak trader yang ikut-ikutan beli meme coin dari Pump.fun atau

Solana atau Stellar? Ini yang Harus Kamu Tahu sebelum Beli

Pernah bingung saat harus memilih antara Solana dan Stellar? Banyak