Filipina meluncurkan sistem berbasis blockchain untuk mengawasi kontrak dan anggaran negara setelah aksi demo besar yang melibatkan 130 ribu orang pada 21 September 2025.
Demo itu dipicu dugaan korupsi proyek pengendalian banjir bernilai miliaran dolar di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya (DPWH).
? Now unrest in Philippines:
Thousands of protesters took to the streets in Manila to express their anger over the corruption scandal involving lawmakers. Fire and vandalism were also reported at several locations. pic.twitter.com/CmiKwNtwYy
— OSINT Updates (@OsintUpdates) September 22, 2025
Langkah ini jadi tonggak penting: untuk pertama kalinya blockchain dipakai secara resmi oleh pemerintah Filipina demi memastikan transparansi dan akuntabilitas anggaran publik.
Integrity Chain Jadi Senjata Antikorupsi
Platform bernama Integrity Chain, dikembangkan oleh BayaniChain Ventures, kini mulai digunakan DPWH untuk mencatat kontrak dan progres proyek di ledger blockchain—buku besar digital yang bersifat permanen, tidak bisa diubah (immutable), dan bisa diverifikasi publik.
Blockchain di sini dipakai bukan buat untuk trading kripto, tapi sebagai catatan digital transparan. Semua transaksi dan kontrak yang masuk akan otomatis terekam dan tidak bisa dihapus diam-diam.
BayaniChain menyebut tujuan utama proyek ini adalah menjadikan setiap peso anggaran bisa ditelusuri oleh publik, bukan hanya lewat laporan pemerintah.
Baca artikel terkait: Gila! Albania Angkat AI Bot Jadi Menteri untuk Cegah Korupsi
Anggaran Publik US$98 miliar Triliun Lebih Diawasi
CEO BayaniChain, Paul Soliman, mengatakan bahwa jika sistem ini meluas ke semua lembaga, blockchain berpotensi melindungi seluruh anggaran tahunan Filipina, yang diperkirakan mencapai US$98 miliar atau lebih dari Rp1.600 triliun.
Thousands take to streets as Philippines protests flood control fraud
Manila, Philippines—Thousands of Filipinos gathered Sunday in Manila to express their anger over a ballooning scandal involving bogus flood-control projects believed to have cost taxpayers billions of dollars.… pic.twitter.com/92eDK6h1Qu
— Manila Standard (@mnlstandardph) September 21, 2025
Sebelumnya, laporan Australian Institute of International Affairs menyebutkan bahwa lebih dari US$33 miliar dialokasikan untuk proyek pengendalian banjir dalam 15 tahun terakhir—namun diduga banyak yang dikorupsi lewat kontrak fiktif, proyek asal-asalan, dan anggaran yang dibengkakkan.
Cara Kerja Integrity Chain
- Data langsung dari sistem pemerintah: kontrak, pencairan anggaran, dan progres proyek otomatis dicatat.
- Dicatat di Polygon Proof-of-Stake: sebuah jaringan blockchain yang kompatibel dengan Ethereum dan terkenal lebih cepat serta hemat energi.
- Waktu dicap digital (time-stamped): setiap data diberi tanda waktu agar tidak bisa diubah mundur.
- Validator independen: data diverifikasi oleh lebih dari 40 organisasi sipil, NGO, universitas, dan media.
- One organization, one vote: mencegah satu pihak menguasai validasi data.
Secara singkat, jika ada kontrak palsu atau data dimanipulasi, publik bisa langsung melihat perbedaan catatan karena semuanya transparan.
Makna Politik dan Sosial
Peluncuran Integrity Chain ini bertepatan dengan peringatan 53 tahun darurat militer di era Ferdinand Marcos Sr., yang dikenal berkaitan dengan isu korupsi.
Momentum ini dianggap simbolis: pemerintah sekarang mencoba membangun kembali kepercayaan publik dengan teknologi.
Baca artikel terbaru: Rp280 Triliun Opsi Bitcoin Akan Kedaluwarsa, Drop Dulu Baru Uptober?
Kesimpulan
Blockchain kini resmi masuk ke pemerintahan Filipina sebagai alat antikorupsi. Demo besar-besaran menjadi titik balik, mendorong adopsi teknologi yang selama ini identik dengan kripto untuk kepentingan publik.
Apakah langkah ini cukup untuk menutup ruang korupsi? Belum tentu, tapi transparansi digital lewat blockchain jelas membuat manipulasi data lebih sulit disembunyikan.
FAQ Seputar Blockchain dan Transparansi di Filipina
1. Apa itu Integrity Chain?
Integrity Chain adalah sistem berbasis blockchain untuk mencatat kontrak dan progres proyek pemerintah Filipina. Data bersifat permanen, transparan, dan bisa diverifikasi publik.
2. Kenapa Filipina pakai blockchain untuk anggaran?
Karena blockchain tidak bisa diubah diam-diam (immutable). Setiap kontrak atau anggaran yang disalahgunakan akan terlihat jelas, berbeda dengan catatan manual yang mudah dimanipulasi.
3. Apakah sistem ini hanya untuk DPWH?
Tidak. Meski dimulai di DPWH, rencananya Integrity Chain akan diperluas ke berbagai lembaga pemerintah lain agar semua anggaran publik bisa diawasi.
4. Apakah blockchain ini sama dengan Bitcoin atau Ethereum?
Teknologinya mirip, tapi penggunaannya berbeda. Jika Bitcoin dipakai untuk uang digital, Integrity Chain dipakai untuk arsip digital transparan dalam pemerintahan.
5. Bagaimana publik bisa memantau data di Integrity Chain?
Data akan dibuka ke publik melalui portal resmi dan diverifikasi oleh validator independen, termasuk universitas, media, dan organisasi masyarakat sipil.
6. Apakah ini bisa menghapus korupsi sepenuhnya?
Belum tentu. Blockchain bisa meningkatkan transparansi dan membuat manipulasi lebih sulit, tapi korupsi juga melibatkan faktor politik dan penegakan hukum.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman berita terpopuler Indodax.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Alo
Referensi
Decrypt – Philippines Turns to Blockchain After Mass Protests Over Corruption, diakses pada 25 September 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Blockchain #Berita Regulasi Crypto