Strategi Bijak Menghadapi Generasi Sandwich
icon search
icon search

Top Performers

Fenomena Generasi Sandwich Dampak dan Strategi Menghadapinya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Fenomena Generasi Sandwich Dampak dan Strategi Menghadapinya

Sandwich Generation

Daftar Isi

Fenomena generasi sandwich hingga saat ini masih menjadi perhatian, termasuk di negara berkembang. 

Pada dasarnya, generasi sandwich adalah fenomena di mana seseorang menemukan dirinya di tengah-tengah tanggung jawab merawat atau memberikan dukungan kepada dua generasi yang berbeda secara bersamaan. Yaitu orang tua atau kakek neneknya yang lebih tua dan anak-anak mereka yang lebih muda. 

Meskipun beberapa orang menganggap ini sebagai wujud bakti seorang anak terhadap keluarganya, fenomena ini dapat memberikan tantangan finansial, fisik, dan emosional yang signifikan. 

Hal Ini adalah peran ganda yang memerlukan keseimbangan yang cermat antara merawat dan memberikan dukungan kepada dua generasi yang berbeda, sambil menjaga kesejahteraan diri sendiri.

Nah, untuk lebih memahami apa itu generasi sandwich, awal mula kemunculannya, jenis tipenya, efek besar kehidupan baginya, hingga memutus rantainya. Simak ulasannya berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Generasi Sandwich? 

Apa yang Dimaksud dengan Generasi Sandwich?

Pada dasarnya, generasi sandwich merujuk pada individu yang memiliki peran ganda dalam mengelola sekaligus perencanaan keuangan karena mereka harus mendukung tiga generasi sekaligus, yaitu diri mereka sendiri, orang tua, dan anak-anak mereka.

Mereka dapat diibaratkan sebagai isi roti lapis, yang bertanggung jawab untuk mendukung kedua “lapis roti” atau generasi yang berada di atas (orang tua) dan di bawah (anak-anak). 

Istilah “generasi sandwich” pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller, seorang profesor dari Universitas Kentucky, pada tahun 1981.

Dalam sebuah jurnal berjudul The “Sandwich” Generation: Adult Children of the Aging istilah “generasi sandwich” awalnya digunakan untuk menggambarkan perempuan yang berusia 30-40 tahun yang harus merawat anak-anak mereka sambil memenuhi kebutuhan orang tua mereka, teman-teman, dan orang lain.

Penting untuk dicatat bahwa tekanan sebagai generasi sandwich seringkali lebih banyak dirasakan oleh perempuan. 

Menurut laporan dari BBC, perempuan cenderung memberikan perhatian yang lebih intensif kepada orang tua mereka dibandingkan dengan laki-laki, sementara laki-laki lebih sering memberikan dukungan yang lebih praktis seperti bantuan finansial.

Awal Mula Munculnya Generasi Sandwich

Mengetahui awal mula munculnya generasi sandwich memiliki beberapa manfaat yang signifikan dalam pemahaman dan mengatasi fenomena ini, salah satunya terkait kesadaran historis. 

Memahami bagaimana dan mengapa generasi sandwich pertama kali muncul membantu kita melihatnya dalam konteks sejarah. Dan akhirnya, Kita bisa mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan generasi sandwich dan mengapa fenomena ini semakin umum. Berikut ini awal mula munculnya generasi sandwich, yaitu:

1. Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif yang cenderung mengutamakan keinginan pribadi dan kepuasan saat ini dapat mengakibatkan kurangnya penghematan untuk masa depan. 

Ketika individu tidak mengalokasikan dana untuk tabungan atau investasi, mereka dapat berisiko mengalami kesulitan finansial ketika memasuki tahap pensiun atau membutuhkan dukungan keluarga yang lebih besar.

2. Kurangnya Literasi

Kurangnya literasi keuangan dapat membuat individu kurang siap mengelola keuangan mereka dengan bijak. Mereka mungkin tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang pentingnya menabung untuk masa depan atau bagaimana mengelola aset dan investasi. Akibatnya, mereka bisa saja menghadapi kesulitan finansial yang tidak perlu.

3. Kurangnya kemampuan dalam finansial

Faktor lain yang menjadi penyebab generasi sandwich adalah kurangnya kemampuan individu dalam mengelola keuangan. Sebagai contoh, mereka mungkin tidak memiliki tabungan untuk masa pensiun atau kurangnya simpanan darurat untuk mengatasi keadaan darurat yang memerlukan dana besar. 

Akibatnya, ketika tiba saatnya untuk pensiun dan tidak lagi aktif bekerja, mereka mungkin tidak memiliki sumber daya finansial yang cukup untuk membiayai kehidupan mereka sendiri dan harus bergantung pada bantuan dari anak-anaknya.

4. Pola Pikir Anak Adalah Aset Investasi

Beberapa generasi mungkin memiliki pandangan bahwa memiliki anak adalah investasi finansial untuk masa depan mereka. Imbasnya, memberikan pendidikan yang mahal atau mempersiapkan aset finansial untuk anak-anak menjadi keharusan. 

Meskipun, resiko yang diambil tanpa mempertimbangkan secara menyeluruh dampak finansial jangka panjang dari keputusan ini. Tentunya, dapat menyebabkan beban finansial yang lebih besar di kemudian hari.

3 Jenis Tipe Generasi Sandwich

Penting dipahami bahwa mengenal jenis tipe generasi sandwich membantu individu untuk memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas fenomena ini. 

Hal itu memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi perbedaan dalam tantangan, tanggung jawab, dan kebutuhan yang mungkin timbul berdasarkan tipe generasi yang mereka alami. Berikut ini jenis tipe generasi sandwich yang perlu diketahui, antara lain:

1. The Traditional Sandwich Generation

Tipe yang paling umum adalah Generasi Sandwich Tradisional yang terdiri dari individu-individu berusia antara 40 hingga awal 50 tahun. 

Mereka yang termasuk dalam kategori ini bertanggung jawab merawat orang tua yang telah lanjut usia, pasangan hidup, dan juga anak-anak yang memerlukan dukungan finansial, fisik, dan emosional.

Fenomena ini cenderung dapat diturunkan kepada generasi berikutnya jika orang tua telah terjebak dalam peran generasi sandwich. Namun, individu yang bijak dapat mencoba untuk memutus mata rantai generasi sandwich ini dengan beberapa langkah berikut:

  • Memaksimalkan Manfaat dari Subsidi atau PTKP

Menghadapi banyak tanggungan memerlukan kebijaksanaan dalam mengelola keuangan. Salah satu tindakan yang dapat diambil oleh individu yang bijak adalah memanfaatkan potongan pajak yang diperoleh melalui PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk ditabungkan.

  • Persiapkan Dana Pensiun

Persiapan dana pensiun dapat dimulai sejak usia dini dengan cara menabung atau mengikuti program asuransi pensiun. Dana pensiun sangat penting untuk memastikan kesejahteraan finansial di masa tua nanti sehingga tidak memberatkan generasi penerus.

  • Edukasikan Anak-anak Mengenai Pendidikan Keuangan

Pendidikan keuangan merupakan hal yang perlu diberikan sejak dini. Hal ini dimulai dengan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung, bukan hanya menghabiskan uang untuk kesenangan semata-mata.

2. The club sandwich generation

Selanjutnya, terdapat generasi Club Sandwich yang terdiri dari individu-individu berusia antara 30 hingga 40 tahun. Beban yang harus ditanggung oleh generasi ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Generasi Sandwich Tradisional.

Individu yang termasuk dalam kategori Club Sandwich memiliki tanggungan yang melibatkan anak-anak yang masih berusia di bawah umur, orang tua, bahkan kakek-nenek mereka. Jika sudah memiliki cucu, maka beban yang harus mereka pikul akan semakin bertambah.

Generasi ini sering dialami oleh individu yang berasal dari keluarga besar. Mereka merasa terjepit oleh berbagai tanggungan yang berkembang sehingga harus memenuhi kebutuhan generasi yang lebih banyak.

Bagi individu yang ingin menghindari situasi ini, sangat penting untuk mulai mengelola keuangan dengan bijak. Sebagai contoh, mengalokasikan pendapatan dengan rumusan 40-30-20-10 dapat membantu. 

Alokasi sebesar 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk pembayaran cicilan, 20% untuk tabungan dan investasi saham online, dan sisanya 10% untuk amal atau dana darurat.

Selain itu, penting untuk membuat catatan pengeluaran dan pemasukan agar dapat lebih mudah mengendalikan keuangan. 

Dengan cara ini, individu dapat merencanakan pengeluaran mereka dengan lebih baik, menghindari peningkatan terus-menerus dalam pengeluaran, dan secara perlahan menyisihkan sebagian untuk tabungan.

3. The open faced sandwich generation

Generasi Open-faced Sandwich merupakan kelompok orang dewasa yang belum memiliki anak. Mereka hanya perlu mengatasi beban perawatan orang tua atau mungkin saudara-saudara kandung mereka.

Jika dilihat sepintas, beban yang harus mereka pikul tampak lebih ringan dibandingkan dengan generasi tradisional dan Club Sandwich. Namun, mereka tetap memiliki peluang untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi yang mungkin lebih kompleks ketika mereka memiliki anak di masa depan.

Efek Besar Kehidupan Bagi Generasi Sandwich

Efek Besar Kehidupan Bagi Generasi Sandwich

Sejatinya, memahami efek besar kehidupan bagi generasi sandwich adalah penting karena ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dampak fisik, emosional, dan finansial yang bisa timbul akibat peran ganda ini. Berikut ini beberapa efek besar kehidupan bagi generasi sandwich, yakni:

1. Burnout atau kelelahan fisik dan juga mental pada diri sendiri

Dampak dari stres yang berkelanjutan dan beban pekerjaan yang semakin bertambah pada generasi sandwich dapat mengarah kepada terjadinya kelelahan fisik dan mental yang serius. 

Jika kondisi ini tidak diatasi, individu tersebut akan menjadi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan fisik seperti masalah tidur, masalah pencernaan, dan kelelahan yang berkelanjutan.

Sementara itu, mereka juga berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan mental seperti serangan panik atau depresi yang parah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda burnout dan mencari dukungan serta perawatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

2. Tingkat stres yang lebih tinggi

Generasi sandwich sering mengalami tingkat stres yang lebih tinggi daripada generasi lainnya. Menanggung tanggung jawab terhadap anggota keluarga dari berbagai generasi, seperti orang tua dan anak-anak, dapat mengakibatkan stres yang berkepanjangan. Stres ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental mereka.

3. Mudah merasa khawatir

Generasi sandwich juga cenderung merasa khawatir jika terjadi situasi di luar perkiraan mereka. Sebagai contoh, jika baik anak-anak maupun orang tua mengalami masalah kesehatan secara bersamaan, ini akan mengakibatkan peningkatan beban finansial. 

Ketika situasi keuangan mereka sedang dalam kondisi pas-pasan, perasaan cemas muncul karena mereka dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang memerlukan pengambilan keputusan cepat.

4. Perasaan bersalah atau merasa tidak puas

Rasa bersalah ketika mengalami kegagalan atau ketidakpuasan ketika mencapai suatu prestasi juga merupakan dampak yang dirasakan oleh generasi sandwich. 

Mereka sering kali merasa gagal sebagai tulang punggung keluarga jika mereka mengalami kegagalan dalam karier atau kehilangan salah satu sumber penghasilan. Bahkan jika mencapai kesuksesan dalam karier, perasaan puas tetap sulit dicapai.

Ini terjadi karena mereka sering kali berjuang untuk mengatasi ketakutan akan kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan banyak anggota keluarga. Hasilnya, mereka terus bekerja keras, yang dapat meningkatkan risiko stres dan depresi.

Bagaimana Memutus rantai generasi sandwich?

Mengetahui cara memutus rantai generasi sandwich memiliki dampak positif yang signifikan dalam mengatasi tantangan yang muncul dengan peran ini. Salah satu alasan pentingnya adalah untuk mengurangi beban finansial. 

Dengan memahami cara memutus rantai generasi sandwich, individu dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi beban finansial yang mungkin timbul dari peran ganda ini. Berikut ini cara memutus rantai generasi sandwich yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Memulai mengelola keuangan dengan bijak

Dengan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan secara teliti, kamu dapat mengelola keuangan dengan lebih efektif. Ini akan membantu kamu mengidentifikasi dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting sehingga kamu dapat lebih fokus untuk menabung atau hanya mengalokasikan dana untuk kebutuhan yang benar-benar esensial.

2. Komunikasikan bersama kerabat

Penting untuk berkomunikasi terbuka dengan anggota keluarga mengenai situasi keuangan dan tanggung jawab masing-masing. Diskusikan harapan, batasan, dan cara bersama-sama mengelola keuangan keluarga. Ini dapat membantu memahami dan mengurangi beban finansial bersama.

3. Tambah Sumber Penghasilan melalui investasi terencana

Pertimbangkan untuk mengembangkan sumber pendapatan tambahan melalui investasi yang bijaksana. Misalnya, kamu dapat berinvestasi dalam reksa dana, saham, properti, maupun investasi kripto jika memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup. Investasi yang terencana dengan baik dapat membantu meningkatkan kestabilan finansial kamu.

4. Mengurangi gaya hidup konsumtif

Evaluasi dan potong pengeluaran yang tidak penting dari anggaran kamu. Fokus pada kebutuhan yang esensial dan kurangi pengeluaran untuk keinginan yang mungkin tidak mendesak. Hal ini akan memungkinkan kamu untuk menabung lebih banyak dan mengalokasikan dana dengan lebih bijak.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, pada dasarnya sangatlah penting untuk benar-benar memahami apa itu generasi sandwich dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Terkait hal itu, kesadaran tentang peran ini dapat membantu kamu untuk menghadapi kondisi tersebut dengan lebih baik.

Meskipun tantangan sebagai generasi sandwich bisa sangat besar, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian dalam perjuangan ini. Ada dukungan dan sumber daya yang dapat membantumu. 

Cobalah untuk menjalani peran ini dengan bijak, memprioritaskan kesehatan fisik dan mental-mu, dan mencari dukungan dari keluarga, teman, atau bahkan profesional jika diperlukan. Ingatlah bahwa kamu memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi ini dengan baik.

Selanjutnya, penting juga untuk memikirkan masa depan keuanganmu. Salah satu langkah yang bijak adalah mempertimbangkan berinvestasi untuk mengamankan masa pensiun kamu dan mengurangi tekanan finansial di masa mendatang. 

Kamu dapat mulai dengan berinvestasi dalam berbagai aset, termasuk investasi kripto yang bisa menjadi pilihan yang menarik untuk pertumbuhan keuangan jangka panjang. 

Dengan pemahaman, dukungan, dan kebijaksanaan finansial yang tepat, kamu dapat memutus rantai generasi sandwich ini dan menciptakan masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Galxe: Inovasi & Kolaborasi di Dunia Web3
08/02/2024
Mengenal Galxe: Inovasi & Kolaborasi di Dunia Web3

Memasuki era Web3, ada banyak platform terdepan yang memungkinkan pembangunan

08/02/2024
Mengenal Istilah Breakout dan Bounce dalam Trading Kripto
07/02/2024
Mengenal Istilah Breakout dan Bounce dalam Trading Kripto

Menjadi seorang trader mengharuskan setiap orang yang terlibat dalam aktivitas

07/02/2024
INDODAX Market Signal 5 Februari 2024
05/02/2024
INDODAX Market Signal 5 Februari 2024

Tren positif aset kripto minggu ini dipimpin oleh Wrapped Bitcoin

05/02/2024