Google Play resmi memperketat aturan publikasi aplikasi dompet crypto dan exchange di 15+ yurisdiksi besar.
Baik custodial maupun non-custodial wallet, serta platform exchange, kini wajib memiliki lisensi perbankan atau layanan keuangan resmi di negara target sebelum tayang di Play Store.
Aturan ini berlaku langsung untuk aplikasi baru, sementara aplikasi yang sudah ada diberi waktu untuk menyesuaikan atau dihapus.
Berlaku di Lebih dari 15 Negara
Daftar wilayah terdampak meluas, mencakup Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Hong Kong, Kanada, Jepang, Indonesia, Thailand, Uni Emirat Arab, Swiss, Korea Selatan, Filipina, Israel, Afrika Selatan, dan Bahrain.
- AS: Harus terdaftar sebagai Money Services Business (MSB) di FinCEN + lisensi pengiriman uang di negara bagian, atau beroperasi sebagai bank berlisensi.
- UK: Wajib terdaftar di Financial Conduct Authority (FCA).
- Uni Eropa: Harus menjadi Crypto-Asset Service Provider (CASP) sesuai regulasi MiCA, plus patuh pada persyaratan lokal tiap negara.
- Negara lain: Harus menyesuaikan dengan izin regulator masing-masing, seperti FSA di Jepang.
Baca juga berita terbaru lainnya: Bos HashFlare Bebas Bui Usai Skandal Ponzi $577 Juta, Korban Menjerit!
Ada Pengecualian untuk Wilayah Tanpa Regulasi Spesifik
Google Play masih membuka pintu bagi aplikasi di negara yang belum punya aturan khusus tentang dompet dan exchange crypto.
Namun, ini tidak menghapus potensi perubahan kebijakan di masa depan jika regulasi lokal diterapkan.
Tujuan dan Latar Belakang
Google menyebut langkah ini untuk memperkuat perlindungan konsumen di tengah adopsi aset digital yang makin mainstream, termasuk oleh investor institusional.
Google Play selama ini menjadi pintu utama distribusi aplikasi Web3, tetapi juga rawan disalahgunakan untuk crypto phishing scams.
Sebelumnya, pakar keamanan siber menemukan banyak aplikasi palsu yang menyamar sebagai protokol DeFi populer seperti PancakeSwap, SushiSwap, HyperLiquid, dan Raydium.
Google telah mengambil langkah hukum terhadap kasus-kasus ini, dan kebijakan baru dianggap dapat memangkas potensi penipuan.
Artikel menarik untuk Anda: Pilih PancakeSwap atau Uniswap? Ini Data Terbarunya!
Dampak bagi Developer dan Pengguna
Kewajiban lisensi ini dipandang sebagai hambatan berat bagi pengembang kecil atau proyek open-source.
Biaya dan kompleksitas kepatuhan bisa memaksa banyak aplikasi dihapus dari Play Store, membatasi pilihan pengguna, dan memperkuat dominasi pemain besar yang sudah berlisensi.
Bagi pengguna, hilangnya aplikasi dari Play Store bisa memaksa mencari alternatif seperti sideloading, yang membawa risiko keamanan baru.
Kesimpulan
Kebijakan baru Google Play menandai babak baru regulasi crypto di ranah aplikasi mobile. Dengan cakupan wilayah yang luas, langkah ini bisa membentuk ulang peta persaingan dompet dan exchange crypto global.
Meski di satu sisi memperkuat perlindungan konsumen, di sisi lain kebijakan ini berpotensi menggerus inovasi dan akses terhadap layanan berbasis privasi.
FAQ
- Apakah kebijakan ini juga berlaku untuk exchange crypto?
Ya. Selain dompet crypto, platform exchange juga wajib memiliki lisensi resmi di yurisdiksi target untuk tetap tayang di Google Play. - Negara mana saja yang terkena dampak kebijakan ini?
Selain AS, Uni Eropa, dan Inggris, aturan juga berlaku di Hong Kong, Kanada, Jepang, Indonesia, Thailand, Uni Emirat Arab, Swiss, Korea Selatan, Filipina, Israel, Afrika Selatan, dan Bahrain. - Apakah Google Play masih menerima aplikasi di negara tanpa regulasi crypto?
Ya, untuk sementara. Aplikasi masih bisa dipublikasikan di negara yang belum punya regulasi spesifik, tetapi kebijakan bisa berubah jika regulasi diterapkan. - Mengapa Google menargetkan dompet dan exchange non-custodial?
Google tidak membedakan model layanan. Semua dianggap memiliki potensi risiko transaksi keuangan, sehingga harus tunduk pada lisensi dan aturan AML/KYC. - Bagaimana dampaknya untuk pengguna di negara terdampak?
Pengguna bisa kehilangan akses ke aplikasi favorit di Play Store. Jika memilih instalasi dari luar Play Store, risiko keamanan seperti malware akan meningkat.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Coinpedia – Google Play Store Cracks Down on Illegal Crypto Wallets and Exchanges, diakses pada 14 Agustus 2025
- TheCryptoTimes – Google Play Bans Crypto Wallets Without Banking Licenses, diakses pada 14 Agustus 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Regulasi Crypto, #Berita Scam Crypto