Tiger Research merilis model baru untuk menghitung nilai wajar Bitcoin, dan hasilnya menunjukkan angka yang jauh berbeda dari harga pasar saat ini.
Dalam simulasi krisis FTX, model ini memperkirakan fair value BTC hanya $16.170, selisih tipis dari harga aktual di titik terendah.
Model bernama Tiger Valuation Model (TVM) ini memadukan data on-chain, metrik jaringan, dan faktor makroekonomi.
Dalam risetnya menyebutkan bahwa TVM dirancang sebagai kerangka penilaian rasional untuk Bitcoin, yang selama ini belum memiliki standar valuasi seperti halnya saham atau obligasi.
Rumus TVM: Tiga Pilar Penentu Harga Wajar BTC
Berbeda dari pendekatan naratif seperti “emas digital” atau teori kelangkaan, TVM menyusun harga wajar Bitcoin berdasarkan:
1. Base Price
Harga netral yang dihitung dari tiga indikator utama:
- MVRV-Z Score untuk menilai seberapa jauh harga saat ini dari harga rata-rata beli
- aSOPR untuk membaca profit atau loss dari coin yang aktif diperdagangkan
- NUPL untuk melihat akumulasi keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi di jaringan
Bobotnya: 50% untuk MVRV-Z, 30% untuk aSOPR, dan 20% untuk NUPL.
2. Fundamental Multiplier
Penyesuaian nilai berdasarkan kondisi jaringan. Jika jumlah transaksi, volume transfer, dan jumlah alamat aktif serta baru berada di atas rata-rata, maka multiplier akan meningkatkan harga wajar. Batas maksimumnya 10%.
3. Macro Multiplier

Sumber Gambar: Tiger Research
Faktor eksternal yang memengaruhi harga, seperti likuiditas global (M2), arus dana ETF Bitcoin, dan iklim regulasi. Penyesuaian maksimum dibatasi hingga 40% untuk menghindari distorsi dari kejadian sesaat.
Bagaimana TVM Mengukur Sentimen Pasar
Untuk menghitung Base Price, TVM menggunakan tiga indikator utama yang berasal dari data on-chain. Ketiganya digunakan untuk mengukur emosi kolektif pasar secara objektif.
MVRV-Z Score

Sumber Gambar: Tiger Research
Indikator ini membandingkan kapitalisasi pasar dengan kapitalisasi realisasi, lalu dinormalisasi terhadap rata-rata historis dan deviasi standar.
- Jika nilainya di atas 7, pasar dianggap berada di puncak
- Jika di bawah -0,5, sering diasosiasikan dengan titik akumulasi
MVRV-Z dianggap paling akurat dalam mendeteksi pembalikan tren dalam tiga siklus terakhir.
NUPL (Net Unrealized Profit and Loss)

Sumber Gambar: Tiger Research
NUPL mengukur apakah investor secara kolektif sedang untung atau rugi.
- Di atas 0,7 mengindikasikan banyak investor sedang untung besar dan berpotensi ambil untung
- Di bawah 0 menunjukkan mayoritas pasar dalam posisi rugi, yang bisa jadi sinyal pembalikan
aSOPR (Adjusted Spent Output Profit Ratio)

Sumber Gambar: Tiger Research
Indikator ini membaca profitabilitas dari coin yang benar-benar dijual dalam waktu efektif (mengabaikan transaksi cepat/intra-jam).
- Nilai di atas 1,0 berarti mayoritas penjual untung
- Nilai di bawah 1,0 menandakan kapitulasi atau tekanan jual dengan rugi
Konsistensi nilai di atas atau di bawah ambang ini sering dikaitkan dengan tren harga jangka pendek.
Ketiga indikator ini digabungkan untuk membentuk Base Price, dengan bobot masing-masing: 50% MVRV-Z, 30% aSOPR, dan 20% NUPL.
Pelajari juga: 7 Cara Prediksi Crypto yang Akan Naik, Auto Cuan!
Studi Kasus: FTX dan Akurasi Model
Saat pasar terguncang akibat bangkrutnya FTX di November 2022, harga pasar BTC berada di sekitar $20 ribu.
Namun menurut perhitungan TVM, nilai wajarnya saat itu adalah $16.170. Berikut rincian perhitungannya:
- Base Price: $22.000
- Fundamental Multiplier: 1,05 karena lonjakan aktivitas jaringan
- Macro Multiplier: 0,70 akibat penurunan likuiditas dan ketidakpastian regulasi
Hasil akhirnya 22.000 × 1,05 × 0,70 = $16.170.
Sebulan kemudian, harga BTC sempat turun ke $15.000, hanya selisih sekitar 7% dari hasil kalkulasi model.
Saat BTC Tembus $100 Ribu, Apakah Masih Wajar?
Bitcoin saat ini diperdagangkan di atas $100 ribu dengan kapitalisasi pasar menembus 2 triliun.
Namun TVM memberikan sinyal bahwa jika saat ini likuiditas global menurun, arus ETF melambat, dan aktivitas jaringan stagnan, maka harga pasar bisa saja melampaui nilai wajarnya.
Sebaliknya, jika ketiga indikator itu berada dalam tren positif, nilai wajar Bitcoin justru bisa lebih tinggi dari harga saat ini. Interaksi antara ketiga faktor ini disebut sebagai efek amplifikasi kombinasi.
Alat Ukur Rasional, Bukan Sinyal Trading!
TVM bukan alat prediksi atau sinyal beli. Tujuan utamanya adalah memberikan kerangka rasional untuk memahami apakah Bitcoin sedang berada di atas, di bawah, atau mendekati nilai wajarnya.
Model ini cocok digunakan untuk pengambilan keputusan jangka menengah, baik oleh investor ritel maupun institusi.
Baca juga berita terbaru: BTC Tiba-Tiba Anjlok ke $118 Ribu Usai Raih ATH, Ini Penyebabnya!
Kesimpulan
Tiger Valuation Model hadir sebagai pendekatan baru yang objektif untuk membaca nilai wajar Bitcoin. Dengan menggabungkan data on-chain, aktivitas jaringan, dan indikator makroekonomi, TVM membuka jalan untuk pengambilan keputusan yang lebih rasional di tengah volatilitas pasar.
Model ini tidak menggantikan analisis teknikal, tetapi memperkuat pemahaman terhadap fondasi harga. Ketika pasar terlalu emosional, TVM bisa menjadi alat untuk kembali ke logika dan data.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Apa itu Tiger Valuation Model dan siapa yang mengembangkannya
TVM adalah model penilaian wajar Bitcoin yang dibuat oleh Tiger Research, menggunakan pendekatan data on-chain, jaringan, dan makroekonomi. - Apakah TVM bisa memprediksi harga BTC ke depan
Tidak. TVM bukan alat prediksi melainkan alat evaluasi nilai wajar saat ini berdasarkan kondisi yang bisa diverifikasi secara data. - Apa keunggulan TVM dibanding model lain seperti Stock-to-Flow
TVM lebih fleksibel dan komprehensif. Ia tidak hanya mengandalkan pasokan, tapi juga mempertimbangkan partisipasi jaringan dan dinamika pasar global. - Apakah investor ritel bisa memakai TVM
Bisa. Model ini cocok untuk siapa pun yang ingin memahami apakah harga Bitcoin saat ini terlalu tinggi, terlalu rendah, atau masih masuk akal. - Apa batasan dari model ini
TVM membatasi pengaruh jangka pendek dengan ambang maksimum pada adjustment. Selain itu, TVM mengakui bahwa beberapa indikator fundamental masih punya pengaruh terbatas terhadap harga pasar dalam jangka pendek.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini