Mengapa Hashing Penting? Pahami Konsep dan Manfaatnya
icon search
icon search

Top Performers

Pentingnya Hashing dalam Keamanan Informasi Modern

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Pentingnya Hashing dalam Keamanan Informasi Modern

hashing

Daftar Isi

Dalam dunia digital, data menjadi hal yang sangat penting sehingga keamanannya juga perlu mendapatkan perhatian lebih. 

Pasalnya, jika tidak diamankan dengan baik maka data akan rentan terhadap akses ilegal hingga tindak kejahatan semacam peretasan dan yang lainnya.

Terkait dunia digital seperti halnya aset kripto, terdapat banyak istilah yang penting untuk dipahami oleh para investor di dalamnya.

Adapun diantara istilah penting yang perlu diketahui, yaitu hashing. Pada dasarnya, hashing merupakan salah satu tipe dalam kriptografi yang perlu dipahami.

Dalam dunia kriptografi, hashing memang mempunyai peran yang sangat penting sebab ia menjadi bagian integral dari banyak protokol dan algoritma kriptografi yang dipakai pada keamanan komputer dan jaringan.

Nah, untuk lebih memahami apa itu hashing dan pentingnya proses ini dalam melindungi integritas, keaslian, dan kerahasiaan data, simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Hashing?

apa itu hashing

Sebelum masuk ke definisi hashing, sebaiknya terlebih dahulu memahami apa itu hash. Pada dasarnya, hash merupakan kode yang digunakan untuk membuat pesan, kata, maupun data.

Sementara itu, hashing adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mengubah data dengan ukuran besar (Big Data) ke dalam nilai yang lebih kecil serta unik.

Hal itu pun kerap kali diistilahkan sebagai “hash value” atau “digest”. Di samping itu, hashing pun bisa diartikan sebagai proses menghasilkan output dengan ukuran yang sama lewat input ukuran variabel.

Adapun konsep dasar hashing, yaitu dengan mengambil data input apa saja, baik dalam jumlah besar maupun ukuran yang lebih kecil, lalu mengkalkulasikan hash value sebagai representasi numerik tetap dari data itu. 

Diketahui, hash value dihasilkan dengan mengaplikasikan fungsi hash tertentu yang didesain guna menghasilkan nilai unik yang sangat tidak memungkinkan untuk diprediksi secara terbalik.

Lebih jauh, fungsi hash adalah algoritma yang digunakan untuk mengubah data input menjadi hash value (nilai hash).

Fungsi yang satu ini akan mengambil data input serta menghasilkan output yang konsisten dan unik yang mewakili data itu.

Dalam hal ini, fungsi hash mesti memberikan hasil yang sama untuk data input yang sama serta menghasilkan nilai yang berbeda bagi data input yang juga berbeda.

Di lain sisi, nilai hash (hash value) adalah hasil output dari fungsi hash yang merupakan representasi numerik tetap dari data input. 

Perlu dipahami juga bahwa hash value mesti punya ukuran yang tetap tanpa mempedulikan ukuran data inputnya. 

Cara Kerja Hashing dan Fungsinya

Setelah mengetahui apa itu hashing, kini saatnya untuk memahami cara kerja hashing dan juga fungsinya.

Pada dasarnya, pemahaman ini penting sebab akan berdampak langsung terhadap penggunaan serta penerapan kriptografi, keamanan data, dan pengelolaan informasi secara umum.

Dengan pemahaman tersebut, nantinya akan diperoleh informasi yang lebih mendalam terkait mekanisme keamanan dan pengelolaan data dalam konteks kriptografi dan keamanan informasi.

Adapun cara kerja hashing pada blockchain, yaitu dengan mengambil jumlah dari bit yang tidak memiliki limit (batas). 

Kemudian, proses berikutnya usai mengambil jumlah bit, yakni menghitung dan menghasilkan sejumlah bit tetap. 

Lantas, dari proses itu akan dihasilkan output. Adapun output yang dihasilkan ini akan selalu diperbaiki sehingga data terakhir yang sudah bertransformasi akan disebut sebagai hash. 

Lazimnya, pada saat ini, algoritma hashing banyak yang berbeda karena juga terdapat perbedaan pada cara pemrosesan informasinya.

Lebih jauh, juga penting diketahui bahwa fungsi hash kriptografis merupakan fungsi hash yang didesain khusus untuk dipakai pada konteks keamanan serta kriptografi. 

Fungsi yang satu ini punya karakteristik khusus yang memungkinkannya menjadi jauh lebih aman serta bisa diandalkan untuk memproduksi hash value yang unik serta tidak bisa diprediksi.

Sebagai informasi, fungsi hash kriptografis ini dipakai di sejumlah protokol keamanan, di antaranya terkait dengan autentikasi, verifikasi integritas data, pengelolaan kata sandi, dan tandatangan digital (digital signature).

Pentingnya Proses Hashing dalam Kriptografi

 Setelah memahami apa itu hashing dan bagaimana cara kerjanya, sekarang saatnya untuk mengetahui seberapa penting proses hashing dalam kriptografi.

Perlu digarisbawahi bahwa proses hashing dalam kripto memang demikian penting. Berikut ini beberapa alasan di balik pentingnya proses hashing dalam kriptografi, antara lain:

  1. Hashing menyediakan metode pengambilan data yang lebih aman serta bisa disesuaikan ketimbang struktur data lain.
  2. Hashing bisa mencegah adanya penipuan transaksi.
  3. Hashing mampu menyimpan kata sandi (password). Dalam hal ini, password yang sudah di-hash tidak bisa dimodifikasi atau dicuri sebab tidak bisa diterapkan di tempat lain.
  4. Hashing bisa mencegah adanya pengeluaran ganda di jaringan blockchain.
  5. Hashing digunakan untuk melakukan verifikasi atas orisinalitas dokumen sehingga tidak perlu membuka kedua dokumen satu per satu. Dalam hal ini, hashing akan melakukan perbandingan per kata dan nilai hash yang dikalkulasikan dengan segera akan memberikan informasi terkait ada/tidaknya perbedaan di antara kedua dokumen tersebut.

Jenis-jenis Hash Function

jenis hashing

Setelah memahami seberapa penting hash dalam kriptografi, sekarang saatnya untuk masuk ke pembahasan terkait jenis-jenis hash function.

Pemahaman ini pun pada dasarnya menjadi penting sebab setiap jenisnya punya karakteristik serta fungsi yang berbeda pada berbagai konteks. 

Dengan memahami jenis-jenis hash function ini, diharapkan nantinya bisa mengambil keputusan yang lebih baik terkait pemilihan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan dalam penggunaan hash function di aplikasi dan sistem yang digunakan.

Berikut ini adalah jenis-jenis hash function yang perlu diketahui, antara lain:

1. SHA-1

Didesain pada tahun 1995 silam, SHA-1 pada mulanya difungsikan untuk memperbaiki kekurangan dari SHA-0. 

Namun, sepuluh tahun kemudian, ditemukan sebuah metode untuk mengungkap tabrakan pada algoritma SHA-1 sehingga kelayakan kerja jangka panjang pun mulai diragukan.

Meski begitu, pada dasarnya SHA-1 berperan penting untuk menjaga keamanan kalau pengguna mengakses website menggunakan password. 

Nantinya, fungsi algoritma  ini untuk menyelaraskan password dengan password lainnya yang sudah diinput dan kalau cocok maka pengguna akan mendapatkan akses untuk masuk.

2. SHA-2 dan SHA-3

Adapun SHA-2 dan SHA-3 adalah jenis SHA selanjutnya sebagai fungsi hash yang jauh lebih kuat meski masih mengikuti rancangan SHA-1.

Diluncurkan pada tahun 2001 lalu, SHA-2  terdiri atas 6 fungsi hash yang memiliki beragam ukuran digest, antara lain, SHA-224, SHA-256, SHA-384, SHA-512, SHA-512/224, dan SHA-512/256.

Untuk diketahui, SHA-256 merupakan fungsi hash yang paling populer di antara fungsi-fungsi hash kriptografi lainnya. Pasalnya, fungsi tersebut dipakai secara luas pada teknologi blockchain. 

Pada tahun 2001, algoritma hashing tersebut dikembangkan oleh National Security Agency (NSA). Lantas, pada tahun 2012, algoritma Keccak dipilih untuk menjadi standar SHA-3 yang baru.

3. Ripemd – 160

RIPEMD-160 adalah singkatan dari Race Integrity Primitive Evaluation Message Digest-160. Algoritma ini menjadi yang paling umum serta dikembangkan dari MD4. Fungsi hash yang berikut ini sanggup menghasilkan intisari pesan 160-bit.

Adapun hasilnya, algoritma dengan tingkat keamanan yang tinggi ini mampu membuat alamat Bitcoin yang sudah diakumulasi sesuai dengan kunci publik (public key). 

Di samping itu, ia juga bisa meminimalisir pending data yang menjadi alasan di balik terhambatnya transaksi.

Perbedaan Hashing vs Encryption

Perlu diketahui bahwa pemahaman perbedaan antara hashing dan enkripsi pada dasarnya penting untuk dipahami.

Pasalnya, keduanya punya tujuan serta fungsi yang berbeda dalam keamanan informasi.  Dengan memahami perbedaan di antara keduanya, hal itu akan membantu dalam pemilihan serta penerapan yang tepat sesuai dengan tujuan keamanan yang diinginkan. 

Dengan pemahaman tersebut, pengguna bisa memakai hashing serta enkripsi dengan tepat di berbagai konteks keamanan serta menjaga kerahasiaan, integritas, hingga autentikasi data.

Sejatinya, kedua proses ini, baik hashing maupun encryption, memang demikian berguna serta diperlukan dalam upaya menjaga kerahasiaan data.

Akan tetapi, sekalipun keduanya punya kemiripan, tetapi pada dasarnya hashing dan encryption juga memiliki perbedaan.

Dalam hal ini, hashing akan difungsikan untuk memvalidasi integritas data dengan mendeteksi seluruh modifikasi serta terdapatnya perubahan di output hash. Maka dari itu, hashing sendiri adalah fungsi satu arah.

Sementara itu, encryption (enkripsi) akan memberikan sandi pada data dengan tujuan utama menjaga keamanan serta kerahasiaan data dan merupakan fungsi dua arah, yaitu enkripsi dan deskripsi. 

Tantangan dan Keamanan dalam Hashing

Setelah mengetahui perbedaan antara hashing dan encryption, kini saatnya untuk memahami apa saja tantangan dan keamanan dalam hashing.

Adapun pemahaman tantangan dan keamanan dalam hashing sangat penting sebab hashing merupakan komponen kriptografi yang dibutuhkan di banyak aplikasi keamanan.

Maka dari itu, pemahaman akan hal ini akan dapat membantu pengguna untuk mengimplementasikan pemakaian yang tepat serta efektif dari fungsi hash di berbagai aplikasi keamanan serta demi melindungi data sensitif.

Berikut ini adalah beberapa tantangan dan keamanan dalam hashing yang perlu diketahui, antara lain:

1. Kemungkinan tabrakan hash (hash collision) dan upaya penghindaran

Perlu diketahui bahwa kemungkinan tabrakan hash (hash collision) ini terjadi saat dua data input yang berlainan menghasilkan hash value yang sama. 

Meski pada teori disebutkan bahwa fungsi hash yang baik mesti punya kemungkinan tabrakan yang sangat rendah, tetapi dalam praktiknya memang tidak mungkin untuk menghindari tabrakan hash seutuhnya sebab tidak terbatasnya ruang pencarian.

Akan tetapi, pada konteks fungsi hash kriptografis, usaha untuk menghindari tabrakan hash ini menjadi sangat penting.

Namun, sekalipun usaha untuk menghindari tabrakan hash ini memang demikian penting, tetapi pada dasarnya tidak ada fungsi hash yang seutuhnya bebas dari tabrakan.

2. Pemilihan algoritma hashing yang aman dan terpercaya

Tantangan dan keamanan lainnya dalam hashing yang perlu diketahui adalah pemilihan algoritma hashing yang aman dan terpercaya.

Hal ini pada dasarnya sangatlah penting demi menjaga keamanan data pengguna. Karena itu, diperlukan beberapa pertimbangan dalam memilih hashing algorithm yang aman dan terpercaya, di antaranya terkait dengan keamanan dan keandalan.

Di samping itu, juga perlu untuk melihat faktor kecepatan dan efisiensi pada algoritma hashing serta kompatibilitasnya dengan sistem serta aplikasi yang akan menggunakannya. 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, hashing adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mengubah data dengan ukuran besar ke dalam nilai yang lebih kecil serta unik.

Hal itu pun kerap kali diistilahkan sebagai “hash value” atau “digest”. Di samping itu, hashing pun bisa diartikan sebagai proses menghasilkan output dengan ukuran yang sama lewat input ukuran variabel.

Pada dasarnya, hashing memiliki peran penting dalam kriptografi, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk mengamankan data serta memverifikasi integritas informasi.

Di samping itu, hashing pun berperan penting dalam kriptografi sebab fungsinya yang memberikan perlindungan terhadap ancaman yang mungkin hadir di dunia crypto.

Mulai Investasi Crypto Sekarang di INDODAX

Nah, sekarang Kamu sudah memahami apa itu hashing dan pentingnya proses ini dalam melindungi integritas, keaslian, dan kerahasiaan data pengguna di dunia digital.

Perlu Kamu ketahui bahwa di dunia digital aset crypto, data pengguna sangat terjamin keamanannya sehingga berinvestasi pada aset crypto bisa menjadi salah satu pilihan instrumen investasi keuangan terbaik.

Sebagai informasi, Kamu pun bisa melakukan investasi di aset crypto yang ada di INDODAX. Sebelumnya, Kamu juga dapat mendownload aplikasi trading crypto terbaik yang satu ini ya sebelum mulai berinvestasi.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!