Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang memberi hak atas dividen dan aset. Dalam pasar modal, saham diperdagangkan di bursa efek, dengan harga yang naik turun tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar.
Investor yang membeli saham menjadi bagian dari pemilik perusahaan dan berpotensi mendapat keuntungan dari kenaikan harga atau dividen.
Pada dasarnya, memahami istilah saham membantu investor mengambil keputusan yang lebih tepat. Konsep seperti dividen, capital gain, P/E ratio, dan volatilitas penting dalam menilai peluang dan risiko investasi.
Dengan wawasan yang baik, investor dapat membaca laporan keuangan, memahami strategi perusahaan, serta mengikuti tren pasar yang mempengaruhi investasinya.
44 Istilah Saham yang Wajib Dipahami
Memahami istilah-istilah dalam dunia saham sangat penting bagi investor, terutama bagi yang masih pemula. Berikut ini 44 istilah saham yang wajib dipahami agar lebih siap dalam menghadapi dinamika pasar modal:
1. Akuisisi
Akuisisi merujuk pada proses di mana suatu perusahaan mengambil alih kepemilikan perusahaan lain dengan membeli mayoritas sahamnya.
Melalui proses ini, perusahaan yang mengakuisisi memperoleh kontrol atas operasional dan keputusan bisnis dari perusahaan yang diakuisisi.
2. Annual Report
Annual report atau laporan tahunan merupakan dokumen resmi yang berisi gambaran menyeluruh mengenai aktivitas bisnis perusahaan selama satu tahun terakhir.
Laporan ini mencakup aspek keuangan, pencapaian perusahaan, serta strategi bisnis yang direncanakan untuk masa depan.
Orang Juga Baca ini: Apa Itu ARA Saham? Artinya dan Fungsinya di BEI
3. ARA (Auto Rejection Atas)
ARA adalah mekanisme di bursa saham yang menetapkan batas maksimum kenaikan harga saham dalam sehari.
Jika harga saham mencapai batas atas yang telah ditentukan maka transaksi jual beli lebih lanjut akan otomatis tertunda dan tidak dapat diproses pada hari itu.
4. ARB (Auto Rejection Bawah)
ARB merupakan kebalikan dari ARA, yaitu batas maksimum penurunan harga saham dalam satu hari.
Jika harga saham turun hingga batas bawah yang ditentukan oleh bursa maka transaksi jual beli saham tersebut akan otomatis dihentikan untuk mencegah penurunan lebih lanjut.
5. Average Down
Average down adalah strategi investasi yang dilakukan dengan membeli kembali saham saat harganya turun.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh harga rata-rata pembelian saham yang lebih rendah sehingga saat harga saham kembali naik, potensi keuntungan menjadi lebih besar.
6. Average Up
Average up adalah strategi investasi yang dilakukan dengan membeli saham secara bertahap pada harga yang lebih tinggi dari pembelian sebelumnya.
Investor menggunakan strategi ini ketika yakin bahwa saham tersebut sedang berada dalam tren kenaikan dan berpotensi terus menguat.
7. Bandar
Dalam dunia saham, istilah bandar merujuk pada pihak yang memiliki modal besar dan mampu mempengaruhi pergerakan harga saham di pasar modal.
Biasanya, istilah ini mengacu pada institusi seperti manajer investasi atau perusahaan sekuritas meskipun dalam beberapa kasus juga bisa merujuk pada investor individu dengan modal besar.
Orang Juga Baca Ini: Bandar Saham: Penggerak Utama atau Manipulator Pasar?
8. Bearish
Bearish adalah kondisi di mana pasar saham mengalami tren penurunan harga secara berkelanjutan. Situasi ini sering dikaitkan dengan sentimen negatif investor, perlambatan ekonomi, atau faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi pasar.
9. Bullish
Bullish adalah kebalikan dari bearish, di mana pasar saham menunjukkan tren kenaikan harga yang berkelanjutan.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika kepercayaan investor tinggi, didukung oleh faktor ekonomi yang positif atau optimisme terhadap prospek perusahaan tertentu.
10. Breakout
Breakout adalah istilah dalam analisis teknikal yang menggambarkan kondisi ketika harga saham berhasil menembus area support atau resistance.
Peristiwa ini sering dianggap sebagai sinyal kuat untuk membeli atau menjual saham, tergantung pada arah pergerakan harga setelah breakout terjadi.
11. Buyback
Buyback mengacu pada proses di mana suatu perusahaan membeli kembali sahamnya yang sebelumnya telah beredar di pasar.
Langkah ini biasanya dilakukan untuk mengurangi jumlah saham yang beredar, meningkatkan nilai saham yang tersisa, atau sebagai strategi investasi jangka panjang perusahaan.
12. Capital Gain
Capital gain merupakan profit yang didapat investor dari perbedaan antara harga jual dan harga beli saham. Keuntungan ini terjadi ketika saham dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan saat membelinya.
13. Capital Loss
Capital loss adalah kondisi di mana investor mengalami kerugian karena menjual saham pada harga yang lebih rendah daripada harga beli awalnya.
14. Cut Loss
Cut loss merupakan strategi untuk membatasi kerugian dengan menjual saham yang nilainya terus turun sebelum kerugian semakin besar.
Teknik ini sering digunakan untuk melindungi modal dan menghindari dampak buruk dari penurunan harga yang lebih dalam.
15. Fraksi Harga
Fraksi harga mengacu pada perubahan minimum dalam harga saham yang diperdagangkan di bursa.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat lima kelompok fraksi harga yang menentukan besaran kenaikan atau penurunan terkecil yang dapat terjadi pada suatu saham.
16. Dividen
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sesuai dengan kebijakan perusahaan. Pembagian dividen biasanya dilakukan satu atau dua kali dalam setahun dalam bentuk uang tunai atau saham tambahan.
Orang Juga Baca: Ini 5 Saham Amerika dengan Dividen Terbesar, Wajib Cek!
17. Dividend Yield
Dividend Yield mengukur tingkat pengembalian investasi yang diperoleh pemegang saham dari dividen yang dibagikan perusahaan dalam setahun.
Perhitungan rasio ini dilakukan dengan membagi dividen tahunan per saham dengan harga saham saat ini, yang kemudian dinyatakan dalam bentuk persentase.
18. Dividend Payout Ratio
Dividend Payout Ratio adalah indikator yang menunjukkan persentase laba bersih perusahaan yang dialokasikan untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Rasio ini dihitung dengan membandingkan total dividen yang dibayarkan dengan total laba bersih perusahaan dalam satu periode.
19. EPS (Earnings Per Share)
EPS atau laba per saham adalah rasio keuangan yang menggambarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar.
EPS dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah total saham yang beredar, dan hasilnya sering digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan.
20. Swing Trading
Swing trading adalah strategi perdagangan saham dalam jangka pendek dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam hitungan hari hingga beberapa minggu.
Pelaku dari strategi ini disebut swing trader, yang memanfaatkan fluktuasi harga saham untuk meraih profit optimal.
21. Emiten
Emiten adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perusahaan yang telah mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memperdagangkannya kepada publik.
22. Saham Gorengan
Saham gorengan mengacu pada saham dengan fundamental lemah yang harganya mudah dimanipulasi oleh pihak tertentu karena kapitalisasi pasarnya yang kecil. Saham jenis ini memiliki volatilitas tinggi dan berisiko bagi investor pemula.
Orang Juga Baca ini: Saham Gorengan: Apa Itu dan Bagaimana Menghindarinya?
23. Go Public
Go public adalah proses di mana sebuah perusahaan menawarkan saham atau efek lainnya kepada masyarakat melalui bursa efek. Dengan melantai di bursa, perusahaan dapat memperoleh dana dari investor publik untuk pengembangan bisnisnya.
24. Growth Stock
Growth stock merujuk pada saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding rata-rata industri.
Saham kategori ini sering menarik perhatian investor karena prospek keuntungannya yang menjanjikan, meskipun biasanya dihargai lebih tinggi daripada nilai wajarnya.
25. Window Dressing
Window dressing adalah fenomena di mana saham perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar tinggi (blue chip) cenderung mengalami kenaikan harga menjelang akhir tahun.
Fenomena ini sering dikaitkan dengan strategi manajer investasi untuk mempercantik portofolio mereka sebelum tahun fiskal berakhir.
26. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)
IHSG adalah indeks yang mencerminkan pergerakan harga seluruh saham yang terdaftar di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indeks ini digunakan sebagai indikator utama untuk melihat tren pasar saham di Indonesia secara keseluruhan.
27. IPO (Initial Public Offering)
IPO adalah proses ketika sebuah perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya ke publik melalui bursa efek.
Dengan melakukan IPO, perusahaan dapat menggalang dana dari investor dan menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan secara bebas di pasar modal.
28. JATS (Jakarta Automated Trading System)
JATS adalah sistem perdagangan saham berbasis komputer yang digunakan di Bursa Efek Indonesia untuk memastikan transaksi jual beli saham berjalan secara otomatis dan efisien.
Sistem tersebut memungkinkan investor untuk melakukan perdagangan saham secara real–time dengan lebih transparan.
Orang Juga Baca: Apa Itu JATS? Sistem Canggih BEI yang Perlu Kamu Tahu
29. Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar atau market cap adalah total nilai pasar dari suatu perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa.
Nilai ini dihitung dengan mengalikan harga saham terkini dengan jumlah saham yang beredar di pasar. Kapitalisasi pasar sering digunakan untuk mengukur ukuran dan nilai suatu perusahaan.
30. Kustodian
Kustodian adalah institusi keuangan yang bertugas menyimpan, mengamankan, dan mengelola aset investasi investor di pasar modal. Dengan adanya kustodian, risiko seperti kehilangan, penyalahgunaan, atau pencurian aset dapat diminimalisir.
31. Listing dan Delisting
Listing adalah proses pencatatan saham suatu perusahaan di bursa efek agar bisa diperdagangkan oleh investor. Sebaliknya, delisting terjadi ketika saham perusahaan dihapus dari bursa sehingga tidak lagi dapat diperjualbelikan di pasar modal.
32. Lot
Lot adalah satuan standar dalam perdagangan saham di Indonesia, di mana satu lot terdiri dari 100 lembar saham. Investor harus membeli atau menjual saham dalam kelipatan lot saat bertransaksi di bursa.
33. Manajer Investasi
Manajer investasi adalah pihak yang bertanggung jawab mengelola portofolio efek atau dana investasi kolektif, seperti reksa dana, dengan tujuan menghasilkan keuntungan bagi para investor.
Peran ini mencakup analisis pasar, strategi investasi, serta pemilihan aset terbaik sesuai dengan profil risiko investor.
34. Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas adalah lembaga keuangan yang mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk beroperasi di pasar modal.
Perusahaan ini menjalankan berbagai layanan, seperti menjadi perantara perdagangan efek (broker saham), penjamin emisi efek (underwriter), dan aktivitas lain yang berhubungan dengan pasar modal.
35. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
RUPS adalah forum resmi yang diadakan oleh perusahaan terbuka untuk bertemu dengan para pemegang saham.
Dalam rapat ini, pemegang saham memiliki kesempatan untuk memberikan suara dan membahas keputusan penting terkait kebijakan perusahaan, laporan keuangan, pembagian dividen, hingga pergantian manajemen.
Orang Juga Baca: Apa Itu RUPS Saham? Panduan Penting bagi Pemegang Saham
36. Saham Blue Chip
Saham blue chip merujuk pada saham dari perusahaan yang memiliki fundamental bisnis yang kokoh, kinerja keuangan yang stabil, kapitalisasi pasar besar, serta rekam jejak dalam membagikan dividen secara rutin.
Emiten dalam kategori ini biasanya merupakan pemimpin industri atau memiliki pengaruh besar di sektor bisnisnya. Saham blue chip juga dikenal sebagai saham lapis satu karena kualitasnya yang lebih unggul dibanding jenis saham lainnya.
37. Saham Middle Cap
Saham middle cap atau saham lapis dua adalah saham dari perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar menengah. Meski performanya cukup baik dan likuiditasnya lebih tinggi dibanding saham kecil, kapitalisasi pasarnya masih di bawah saham blue chip.
Selain itu, harga saham middle cap umumnya lebih terjangkau dibanding saham lapis satu, sehingga sering menjadi pilihan investor yang mencari peluang pertumbuhan.
38. Saham Small Cap
Saham small cap atau saham lapis tiga adalah saham dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar rendah. Karena jumlah saham yang beredar relatif kecil, harga saham ini lebih mudah mengalami perubahan signifikan akibat aksi spekulatif.
Saham dalam kategori ini kerap disebut sebagai saham gorengan karena pergerakan harganya yang sangat volatil dan sering kali tidak mencerminkan nilai fundamental perusahaan.
39. Stock Split
Stock split adalah tindakan korporasi yang dilakukan dengan membagi harga saham dalam rasio tertentu sehingga jumlah saham yang beredar meningkat sementara nilai total investasinya tetap sama.
Langkah ini biasanya dilakukan saat harga saham sudah terlalu tinggi agar lebih terjangkau bagi investor. Dengan stock split, likuiditas saham di pasar bisa meningkat karena lebih banyak investor yang mampu membelinya.
40. Suspend
Suspend atau suspensi adalah penghentian sementara perdagangan suatu saham di bursa efek.
Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti pelanggaran aturan oleh emiten, pergerakan harga saham yang dianggap tidak wajar, atau permintaan dari perusahaan yang bersangkutan.
Suspensi dilakukan untuk menjaga stabilitas pasar dan melindungi investor dari potensi risiko yang lebih besar.
Orang Juga Baca: Suspensi Saham Adalah Langkah Melindungi Investor!
41. Bursa Efek
Bursa efek adalah lembaga yang menyediakan sistem perdagangan untuk mempertemukan pihak yang ingin membeli dan menjual efek seperti saham dan obligasi.
Beberapa contoh bursa efek terkenal di dunia antara lain Bursa Efek Indonesia (BEI), NASDAQ, New York Stock Exchange (NYSE), Singapore Exchange (SGX), dan London Stock Exchange (LSE).
42. Go Private
Go private terjadi ketika perusahaan yang sebelumnya telah go public memutuskan untuk kembali menjadi perusahaan tertutup.
Proses ini dilakukan dengan membeli kembali seluruh saham yang beredar di publik, sehingga perusahaan tidak lagi tercatat di bursa efek.
43. HAKA (Hajar Kanan)
HAKA adalah istilah dalam dunia saham yang berarti membeli saham pada harga tertinggi dalam penawaran (offer) agar transaksi bisa segera dieksekusi tanpa harus menunggu antrean.
44. HAKI (Hajar Kiri)
HAKI merujuk pada tindakan menjual saham di harga bid terendah agar saham tersebut segera terjual tanpa menunggu antrean pembeli.
Cara Memilih Saham yang Tepat Berdasarkan Istilah-istilah Tersebut
Memilih saham yang tepat membutuhkan pemahaman terhadap berbagai istilah dalam dunia investasi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan dalam memilih saham berdasarkan istilah-istilah yang sering digunakan di pasar modal:
1. Menilai Potensi Saham
- P/E Ratio: Digunakan untuk menilai apakah harga saham wajar dibandingkan dengan laba perusahaan. Semakin rendah rasio ini, semakin murah harga saham dibandingkan labanya.
- Dividend Yield: Mengukur persentase keuntungan yang didapat investor dari dividen dibandingkan harga saham. Cocok untuk investor yang mencari pendapatan pasif.
- Growth Stock: Saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan di atas rata-rata, biasanya memiliki kenaikan harga saham yang cepat meskipun dividen yang dibayarkan lebih kecil atau bahkan tidak ada.
2. Strategi Berdasarkan Analisis Istilah
- Average Down: Strategi membeli saham tambahan saat harganya turun untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih rendah, dengan harapan harga saham akan kembali naik.
- Swing Trading: Strategi jual beli saham dalam jangka pendek untuk memanfaatkan fluktuasi harga dalam periode harian atau mingguan.
- Cut Loss: Langkah menjual saham yang sedang turun guna membatasi kerugian agar tidak semakin besar.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Investor Pemula
Berinvestasi di pasar saham membutuhkan strategi dan pemahaman yang baik agar tidak terjebak dalam keputusan yang merugikan. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor pemula dan cara menghindarinya:
1. Panic Selling
Menjual saham secara emosional saat harga turun drastis tanpa analisis yang matang dapat membuat investor kehilangan peluang pemulihan harga. Sebaiknya tetap tenang dan lakukan evaluasi sebelum mengambil keputusan.
2. Investasi di Saham Gorengan
Saham yang memiliki fundamental lemah dengan pergerakan harga yang tidak wajar cenderung berisiko tinggi. Hindari tergiur keuntungan instan dan fokus pada saham dengan kinerja yang lebih stabil.
3. Kurangnya Diversifikasi
Mengalokasikan seluruh modal hanya pada satu saham atau sektor meningkatkan risiko kerugian. Diversifikasi portofolio dengan berbagai saham dari industri berbeda dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keuntungan.
Kesimpulan
Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang 44 Istilah Saham Penting untuk Investor Baru yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy. dan tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto
Sebagai kesimpulan, memahami berbagai istilah dalam dunia saham bukan sekadar menambah wawasan, tetapi juga menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas.
Dengan memahami konsep seperti valuasi saham, strategi trading, serta potensi risiko, investor dapat menghindari kesalahan umum yang sering terjadi, seperti panic selling atau terjebak dalam saham gorengan.
Pasar saham menawarkan peluang keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki risiko yang perlu dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kesabaran, analisis yang matang, serta strategi yang tepat akan membantu investor meraih hasil investasi yang lebih optimal.
Sebagai tambahan informasi, INDODAX akan segera menghadirkan fitur baru yang memungkinkan pengguna berinvestasi dalam saham-saham yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat.
Dengan adanya fitur ini, pengguna bisa mengakses lebih dari 50 saham dari pasar AS, memperluas portofolio investasi mereka di luar aset kripto dalam satu akun yang sama di platform INDODAX.
FAQ
- Apa itu saham dan mengapa penting untuk berinvestasi di saham?
Penjelasan dasar tentang saham dan manfaatnya sebagai instrumen investasi jangka panjang. - Bagaimana cara menggunakan P/E Ratio dalam memilih saham?
Penjelasan tentang cara membaca rasio P/E untuk menilai valuasi saham.
- Apa yang dimaksud dengan saham gorengan dan mengapa berbahaya?
Mengapa saham-saham ini berisiko dan bagaimana mengenali ciri-cirinya.
- Apa yang harus dilakukan jika harga saham turun?
Tips mengelola risiko dan melakukan strategi seperti Cut Loss atau Average Down.
- Bagaimana cara mengikuti IPO?
Panduan langkah demi langkah untuk mengikuti IPO perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.