Dana Pensiun Nasional Korea Selatan (NPS), salah satu lembaga dana publik terbesar di dunia, resmi mengumumkan rencana penggunaan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi dana pensiun.
Dengan total aset kelolaan mencapai 1.224 triliun won atau sekitar $836 miliar, NPS tengah menyusun langkah awal untuk mengintegrasikan sistem berbasis blockchain dalam proses penyetoran, penarikan, dan manajemen investasi dana.
Meskipun NPS sebelumnya menyatakan tidak memiliki rencana jangka pendek untuk membeli crypto, mereka tercatat telah berinvestasi di saham Coinbase, salah satu bursa crypto terbesar di dunia. Langkah ini menegaskan minat NPS terhadap teknologi di balik crypto, bukan asetnya secara langsung.
Orang Juga Baca ini: Web3 Korea Tertinggal? Mengapa Modal & Talenta Pergi?
Blockchain Mulai Diadopsi Institusi: Apa Artinya bagi Industri?
Langkah NPS ini menjadi sinyal penting bahwa adopsi teknologi blockchain tidak lagi terbatas pada sektor swasta atau startup teknologi, melainkan mulai menjangkau lembaga keuangan publik skala besar. Sebagai dana pensiun nasional, keputusan NPS mencerminkan meningkatnya kepercayaan terhadap keunggulan blockchain dalam hal:
- Transparansi pencatatan
- Keamanan data
- Minim risiko manipulasi
Menurut laporan CoinStats, integrasi ini juga sejalan dengan visi NPS dalam transformasi digital dan penguatan kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana. Kolaborasi dengan para ahli blockchain akan menjadi bagian dari fase awal proyek ini, termasuk penyusunan studi kelayakan dan pengujian sistem terbatas.
Menariknya, ini bukan kali pertama NPS menyentuh teknologi blockchain. Sebelumnya, sistem ini telah digunakan untuk melacak transaksi dana pensiun bagi klien luar negeri, menandakan kesiapan teknis yang sudah berjalan di latar belakang.
Orang Juga Baca ini: Trump Perintahkan Semua Agensi AS Laporkan Kripto!
Kesimpulan
Adopsi blockchain oleh NPS menegaskan bahwa teknologi ini semakin diakui secara institusional, bahkan di sektor konservatif seperti dana pensiun. Tanpa harus membeli aset crypto, NPS memilih pendekatan yang berfokus pada efisiensi dan integritas sistem transaksi. Jika inisiatif ini sukses, bisa jadi akan menjadi model implementasi bagi lembaga publik lain di dunia.
FAQ
- Apakah NPS Korea Selatan membeli crypto?
Tidak. NPS tidak membeli crypto secara langsung, namun memiliki saham di Coinbase sebagai bentuk eksposur terhadap industri crypto. - Mengapa NPS menggunakan blockchain?
Untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan menghindari manipulasi catatan transaksi dalam pengelolaan dana pensiun. - Apakah ini akan berdampak pada pasar crypto?
Langkah ini menunjukkan validasi teknologi blockchain oleh institusi besar, yang bisa mempercepat adopsi global—meski tidak langsung memengaruhi harga crypto. - Apakah NPS bekerja sama dengan proyek blockchain tertentu?
Belum ada informasi tentang kolaborasi spesifik. NPS masih dalam tahap riset dan konsultasi dengan pakar blockchain.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia crypto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi
- Crypto.news – South Korea’s National Pension Service to tap into blockchain, diakses 8 April 2025
- CoinStats – Revolutionizing Pensions: South Korea’s NPS Explores Blockchain for Transparent Fund Management, diakses 8 April 2025
Tag Terkait: #BeritaKriptoHariIni, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Regulasi, #Berita Kripto Asia, #Berita Blockchain