Lagging Vs Leading: Pilih Mana untuk Trading Kripto?
icon search
icon search

Top Performers

Memahami Lagging vs Leading Indicator dalam Investasi Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Memahami Lagging vs Leading Indicator dalam Investasi Kripto

lagging

Daftar Isi

Dalam melakukan analisis teknikal, para trader, termasuk dalam investasi kripto, sering menggunakan jenis indikator yang dinamakan lagging dan leading indicator.

Adapun lagging dan leading indicator merupakan jenis-jenis indikator yang mampu menyuplai informasi berlandaskan waktu sebagai cara untuk menanggapi pergerakan harga.

Di samping itu, pengetahuan atas kedua jenis indikator ini akan membantu investor untuk bisa menafsirkan yang berlangsung di pasar dengan lebih baik.

Apa Itu Indikator Teknis dalam Trading Kripto?

Untuk mengetahui apa itu lagging serta perbedaannya dengan leading indicator dalam menganalisis investasi, baik saham maupun kripto, simak ulasan terkait leading dan lagging indicator berikut ini.

lagging indikator

Pengertian lagging indicator adalah indikator yang digunakan untuk memprediksi/mengkonfirmasi harga/tren yang tengah terjadi sekarang ini dengan memanfaatkan data-data historis.

Lagging indicator pada dasarnya bertumpu pada pergerakan harga sebelumnya sebagai upaya menyuplai informasi mengenai yang sedang berlangsung di pasar.

Adapun jenis indikator ini biasanya, secara pergerakan, akan bergerak ketinggalan dari pergerakan harga suatu aset.

Nantinya, trader akan memperoleh informasi serta sinyal berupa pergerakan yang telah lewat dan tidak mengindikasikan hal yang akan berlangsung di pergerakan selanjutnya.

Sementara itu, leading indicator adalah jenis indikator untuk melakukan prediksi atas arah pergerakan harga atau tren sebuah aset di masa mendatang.

Trader pun nantinya dapat masuk ke suatu sebuah tren lebih awal dan memperkirakan titik keluarnya dengan memanfaatkan leading indicator.

Dalam trading kripto, lagging indicator digunakan oleh trader untuk melihat trend pergerakan harga sebuah aset.

Dengan demikian, trader akan mendapatkan insight terkait kemungkinan arah pergerakan harga selanjutnya.

Sementara itu, dengan kegunaannya untuk menyusun strategi trading, leading indicator pun sering kali menjadi pilihan para trader.

Pada jenis leading indicator, pergerakan harga kerap kali akan menjadi pembanding.

Dalam indikator ini, saat harga suatu aset menurun, indikatornya justru terlebih dahulu sudah naik.

Hal itu bisa terjadi karena indikator ini memberikan prediksi pergerakan harga asetnya.

Lagging sebagai Indikator dalam Trading Kripto

Ada beberapa contoh dari lagging indicator, di antaranya moving average dan Bollinger Bands. Berikut ini penjelasan masing-masingnya, yaitu:

1. Moving Average

Moving average termasuk dalam kategori lagging indikator karena indikator ini menjadi rata rata pergerakannya harga secara historis.

Moving average bisa dimanfaatkan untuk melakukan identifikasi atas suatu tren. 

Sebagai contoh, saat harga menurun dan lantas berbalik menguat, moving average-nya dapat naik lebih tinggi ketimbang pergerakan harganya.

2. Bollinger Bands

Bollinger bands juga merupakan contoh lainnya dari lagging indikator.

Pada dasarnya, bollinger bands adalah suatu indikator yang dilandasi oleh tingkat volatilitas.

Indikator yang satu ini akan memanfaatkan moving average yang berfungsi sebagai upper, middle, atau lower band ketika melakukan identifikasi terkait apakah harga relatif lebih tinggi atau lebih rendah.

Maka dari itu, indikator ini dapat menjadi lagging indikator ketika bollinger bands ini bereaksi usai terjadinya pergerakan harga.

Cara menggunakan lagging sebagai indikator untuk trading kripto pada dasarnya dengan memanfaatkan dua contoh indikator di atas, yakni Moving Average dan Bollinger Bands.

Dengan Moving Average, misalnya, trader kripto bisa mengidentifikasi sebuah tren yang tengah berlangsung.

Sementara itu, jika memanfaatkan Bollinger Bands maka trader bisa mengidentifikasi apakah harga relatif lebih tinggi atau lebih rendah.

Di lain sisi, dalam penggunaan lagging sebagai indikator, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangannya yang perlu diketahui.

Adapun kelebihan dari indikator lagging, yaitu pada sinyalnya yang bisa dibilang cukup akurat.

Dalam hal ini, para trader akan memperoleh keyakinan besar untuk masuk ke pasar karena konfirmasi yang dilakukannya pada harga-harga akhir.

Selain itu, dengan memanfaatkan indikator lagging ini, trader juga bisa mengurangi dampak false breakout atau risiko kegagalan yang sering kali hadir.

Sementara itu, kekurangannya terletak pada ketidakmampuan lagging indicator untuk menyerap tren baru.

Misalkan saat terjadinya reversal atas pergerakan harga aset, sinyal dari lagging indicator akan memberikan tanda bahwa reversal bukan baru akan terjadi, melainkan telah terjadi.

Sebagai dampaknya, trader kemungkinan akan sedikit terlambat untuk mendapatkan profit atau juga menahan kerugian.

Leading Indicator dalam Trading Kripto

Beberapa contoh dari leading indicator adalah Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan Moving Average Convergence Divergence (MACD). Berikut ini penjelasan masing-masingnya, yaitu:

1. Relative Strength Index (RSI)

RSI masuk dalam kategori leading indicator sebab indikator yang satu ini mampu memperlihatkan terjadinya perubahan momentum di pasar yang belum tampak pada pergerakan harga.

Misalnya pada RSI Divergence yang memberikan indikasi bahwa tren sekarang ini sudah kehilangan momentum serta memiliki potensi untuk terjadinya pembalikan trend. 

Terkait itu, hal tersebut dapat dilihat sebagai sinyal bahwa harga akan turun oleh para trader.

2. Stochastic

Stochastic juga menjadi leading indicator yang sering dimanfaatkan oleh para trader dalam rangka melakukan analisis atas kondisi pasar dan tren harga crypto.

Cara kerjanya adalah dengan membuat perbandingan atas level harga penutupan aset pada rentang harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.

3. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Ketiga, ada indikator MACD yang juga terkategori sebagai leading indicator dalam analisis teknis.

Indikator yang satu ini berlandaskan pada prinsip Moving Average dan berperan selaku indikator yang mengikuti tren.

Cara menggunakan leading indicator untuk trading kripto pada dasarnya bisa dilihat dari contoh-contohnya.

Misalkan pada indikator RSI, trader crypto dapat melihat adanya perubahan momentum di pasar meski belum tampak pada pergerakan harga.

Sementara itu, pada jenis Stochastic, trader bisa menganalisis kondisi pasar dan tren harga crypto yang berlangsung saat ini.

Adapun penggunaan leading indicator juga memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya bisa terlihat pada sifatnya yang prediktif dan cepat sehingga leading indicator pun dapat membantu trader untuk masuk ke perdagangan yang potensial pada awal pergerakan.

Jika melakukan hal tersebut maka potensi profit menjadi lebih besar ketika harga aset bergerak sejalan dengan hasil prediksi.

Di sisi lain, kekurangannya adalah karena akan ada lebih banyak disrupsi atau false signal di jenis indikator yang satu ini.

Oleh sebab itu, apabila dibandingkan dengan lagging indicator maka leading indicator biasanya punya tingkat akurasi yang kurang baik.

Apalagi, sinyal pada indikator ini mendahului pergerakan harga saham sehingga hal itu akan membuat para trader bereaksi terlampau cepat. 

Tidak ayal, jenis leading indicator ini akan jauh lebih berisiko bagi trader yang kurang teliti ketika membaca sinyal yang diberikannya.

Perbedaan antara Lagging dan Leading Indicator dalam Trading Kripto

lagging vs leading

Ada beberapa perbedaan yang perlu diketahui antara lagging dan leading indicator dalam trading kripto, antara lain:

1. Waktu pengambilan keputusan trading

Perbedaan pertama antara lagging dan leading indicator dalam trading kripto terletak pada waktu pengambilan keputusan trading.

Dalam hal ini, leading indicator akan membantu trader untuk mengambil keputusan pada awal trading, sedangkan pada lagging indicator, keputusan diambil saat sudah memasuki trading.

2. Informasi yang diberikan oleh masing-masing indikator

Perbedaan lainnya terkait dengan informasi yang diberikan oleh masing-masing indikator.

Pada jenis leading indicator, informasi sinyal yang dihadirkannya berbentuk prediksi kemungkinan pergerakan harga/tren.

Di sisi lain, lagging indicator akan menampilkan sinyal yang telah berlalu sehingga akan dimanfaatkan untuk melakukan konfirmasi atas pergerakan harga/tren.

3. Risiko penggunaan indikator

Terakhir, perbedaannya bisa ditinjau dari risiko penggunaan masing-masing indikator.

Adapun pada leading indicator, indikator ini pada dasarnya tidak mampu menjamin secara penuh bahwa harga akan mengikuti indikator ini karena kemungkinan adanya sinyal palsu yang diberikan.

Sementara itu, lagging indicator sendiri akan bergerak ketinggalan dari pergerakan harga suatu aset sehingga informasi serta sinyal yang sampai kepada trader adalah pergerakan yang telah berlalu lewat dan tidak mengindikasikan hal yang akan terjadi dalam pergerakan selanjutnya.

Kombinasi Penggunaan Lagging dan Leading Indicator dalam Trading Kripto

Perlu kamu ketahui, ketika melakukan trading, penggunaan indikator dapat membantu untuk membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.

Ada dua jenis indikator yang sering digunakan dalam trading yaitu lagging indicator dan leading indicator.

Lagging indicator adalah indikator yang memberikan sinyal setelah pergerakan harga terjadi. 

Contoh dari lagging indicator adalah moving average, yang menunjukkan rata-rata harga dalam periode tertentu. 

Sementara itu, leading indicator adalah indikator yang memberikan sinyal sebelum pergerakan harga terjadi.

Contoh dari leading indicator adalah RSI (Relative Strength Index) yang menunjukkan kekuatan pasar.

Ketika menggabungkan penggunaan lagging dan leading indicator, trader dapat memperoleh sinyal yang lebih akurat untuk masuk atau keluar dari pasar.

Sebagai contoh cara menggabungkan  penggunaan lagging dan leading indicator dalam trading yang lebih akurat , kamu dapat menggunakan leading indicator untuk menentukan arah trend pasar dan kemudian menggunakan lagging indicator untuk mengkonfirmasi tren tersebut.

Misalnya, jika RSI menunjukkan pasar oversold (jenuh jual) dan kemudian moving average bergerak ke atas, ini mungkin menjadi sinyal untuk membeli. 

Sebaliknya, jika RSI menunjukkan pasar overbought (jenuh beli) dan moving average bergerak ke bawah, ini mungkin menjadi sinyal untuk menjual.

Pada dasarnya, penggunaan lagging dan leading indicator akan sangat bertumpu pada strategi yang dipakai oleh seorang trader.

Di luar itu, sangat penting juga bagi seorang trader untuk menggunakan indikator lainnya dan melakukan analisis fundamental dalam pengambilan keputusan trading.

Tujuannya adalah untuk mempersiapkan mitigasi risiko yang bisa saja terjadi dalam trading nantinya sehingga kerugian dapat diminimalisir.

Rekomendasi untuk Penggunaan Lagging dan Leading Indicator

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk penggunaan lagging dan leading indicator dalam trading yang lebih akurat yang perlu Kamu ketahui:

1. Gunakan beberapa indikator

Penggunaan beberapa indikator dapat membantu mengurangi kesalahan atau sinyal palsu yang muncul dari satu indikator.

Namun, pastikan untuk tidak terlalu banyak menggunakan indikator karena dapat membingungkan dan membuat analisis sulit dilakukan.

2. Pilih indikator yang sesuai dengan strategi trading

Indikator yang efektif bagi satu trader mungkin tidak efektif bagi trader lainnya. Oleh karena itu, pilihlah indikator yang sesuai dengan strategi trading Kamu dan sesuai dengan gaya tradingmu.

3. Kombinasikan indikator lagging dan leading

Kombinasikan penggunaan indikator lagging dan leading untuk mendapatkan sinyal trading yang lebih akurat.

Gunakan leading indicator untuk menentukan arah trend pasar dan gunakan lagging indicator untuk mengkonfirmasi tren tersebut.

4. Perhatikan time frame

Setiap time frame (periode waktu) memiliki karakteristik yang berbeda dalam perilaku pasar.

Jangan gunakan indikator yang sama pada time frame yang berbeda karena dapat menghasilkan sinyal yang berbeda.

5. Berlatihlah menggunakan indikator

Sebelum menggunakan indikator secara langsung dalam trading, berlatihlah terlebih dahulu menggunakan indikator tersebut di akun demo atau backtesting.

Hal ini dapat membantu kamu memahami cara kerja indikator dan memperbaiki strategi trading kamu.

6. Selalu gunakan manajemen risiko dan keuangan yang baik

Penting untuk selalu mengelola risiko dan keuangan dengan baik dalam trading. 

Gunakanlah stop loss dan take profit dengan bijak dan pastikan kamu memiliki rencana trading yang jelas sebelum masuk ke pasar.

Tantangan Penggunaan dan Peluang Indikator Teknis

Beberapa tantangan dalam penggunaan indikator teknis untuk trading kripto adalah sebagai berikut:

1. Volatilitas yang tinggi

Kripto dikenal memiliki volatilitas yang tinggi, yang membuat pergerakan harga sangat cepat dan tidak terduga.

Hal ini dapat membuat sinyal indikator teknis menjadi kurang akurat atau tidak relevan.

2. Kurangnya likuiditas

Beberapa pasar kripto memiliki likuiditas yang kurang, yang dapat mempengaruhi akurasi sinyal indikator teknis.

Pergerakan harga yang tidak teratur dapat menyebabkan perbedaan harga yang signifikan antara satu bursa dengan yang lainnya.

3. Risiko keamanan

Kripto memiliki risiko keamanan yang tinggi, terutama dalam hal pencurian atau kehilangan kunci pribadi.

Hal ini dapat menyebabkan kehilangan seluruh modal yang diperdagangkan.

Sementara itu, beberapa peluang dalam penggunaan indikator teknis untuk trading kripto adalah sebagai berikut:

4. Volatilitas yang tinggi

Kripto memiliki volatilitas yang tinggi, yang dapat menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Hal ini membuat indikator teknis menjadi lebih relevan dan akurat.

5. Ketersediaan data

Data kripto tersedia secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja. Hal ini membuat analisis teknis menjadi lebih mudah dan transparan.

6. Pasar global

Pasar kripto tidak terbatas pada satu negara atau bursa saham tertentu sehingga memberikan akses yang lebih luas bagi trader dari seluruh dunia.

Hal ini memungkinkan trader untuk memanfaatkan perbedaan waktu dan mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang terjadi di pasar global.

7. Kemajuan teknologi

Penggunaan teknologi blockchain dalam kripto membuka peluang untuk pengembangan indikator teknis baru yang lebih canggih dan akurat.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, lagging indicator pada dasarnya merupakan indikator yang digunakan untuk memprediksi/mengkonfirmasi harga/tren yang tengah terjadi sekarang ini dengan memanfaatkan data-data historis.

Lagging indicator bertumpu pada pergerakan harga sebelumnya sebagai upaya menyuplai informasi mengenai yang sedang berlangsung di pasar.

Sementara itu, perbedaan antara lagging dan leading indicator bisa dilihat dari beberapa hal berikut ini, yaitu:

  1. Waktu pengambilan keputusan trading
  2. Informasi yang diberikan oleh masing-masing indikator
  3. Risiko penggunaan indikator

Perlu diketahui juga, lagging dan leading indicator ternyata juga bisa digunakan ketika melakukan scalping crypto.

Nah, untuk informasi selengkapnya bisa dilihat di INDODAX Academy.

Tertarik untuk Membeli Aset Kripto di INDODAX?

Jika kamu tertarik untuk membeli aset kripto di INDODAX maka kamu dapat mendownload aplikasi INDODAX terlebih dahulu.

Kemudian, Kamu hanya perlu register dengan cara mengisi informasi yang diperlukan, lalu mulai trading sekarang juga.

Sebagai informasi, INDODAX diawasi oleh Bappebti dan Kominfo sehingga terjamin keamanannya.

Selain melakukan transaksi, kamu pun bisa belajar tentang crypto lebih dalam di INDODAX Academy.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!