Dalam dunia investasi saham, ada berbagai istilah teknis yang perlu dipahami oleh para investor untuk membuat keputusan yang tepat. Salah satunya adalah free float saham.
Bagi investor yang serius terjun di pasar modal, memahami konsep ini adalah langkah penting untuk menilai likuiditas, volatilitas, dan potensi keuntungan suatu saham.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu free float saham, dampaknya pada pasar modal, serta bagaimana cara menghitungnya.
Baca Juga: Apa Itu Saham Biasa? Penjelasan Lengkap & Dampaknya dalam Investasi
Definisi Free Float Saham
Free float saham adalah jumlah saham suatu perusahaan yang tersedia untuk diperdagangkan oleh publik di pasar terbuka, seperti bursa saham.
Saham-saham ini tidak termasuk saham yang dimiliki oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kontrol signifikan terhadap perusahaan, seperti pendiri, direksi, komisaris, atau pemegang saham pengendali.
Menghitung free float tidaklah sulit. Berikut adalah rumus yang digunakan:
Free Float = Outstanding Shares – Restricted Shares – Closely Held Shares
Keterangan:
- Outstanding Shares: Jumlah total saham yang diterbitkan oleh perusahaan.
- Restricted Shares: Saham yang tidak dapat diperdagangkan karena terikat oleh aturan tertentu.
- Closely Held Shares: Saham yang dimiliki oleh pihak internal seperti pendiri atau manajemen.
Selain itu, rasio free float dapat dihitung dengan rumus berikut:
Rasio Free Float = (Free Float / Outstanding Shares) × 100%
Contoh Perhitungan: Misalnya, Perusahaan ABC memiliki 500.000 saham tercatat, di mana 300.000 saham dimiliki oleh publik. Sisanya, 200.000 saham, dimiliki oleh direksi dan pemegang saham pengendali. Maka:
- Free Float = 500.000 – 200.000 = 300.000 saham
- Rasio Free Float = (300.000 / 500.000) × 100% = 60%
Hasil ini menunjukkan bahwa 60% saham perusahaan tersedia untuk diperdagangkan di pasar terbuka.
Baca Juga: Strategi Scalping Saham: Panduan Lengkap untuk Pemula
Pentingnya Free Float Saham
1.Hubungan dengan Likuiditas Saham
Free float memainkan peran penting dalam menentukan tingkat likuiditas saham. Saham dengan porsi free float yang besar memungkinkan volume perdagangan yang lebih tinggi, sehingga memudahkan investor untuk membeli atau menjual saham tanpa perubahan harga yang signifikan.
2.Stabilitas Harga Saham
Likuiditas tinggi akibat free float yang besar membantu mengurangi volatilitas harga. Dengan banyaknya saham yang tersedia di pasar, penawaran dan permintaan dapat berjalan lebih seimbang.
3.Indikasi Minat Publik
Tingginya porsi free float sering kali mencerminkan kepercayaan publik terhadap saham tersebut. Hal ini bisa menjadi sinyal positif bagi investor baru yang tertarik untuk membeli saham perusahaan.
Rasio Free Float Ideal
Baik di Indonesia maupun secara global, ada standar tertentu yang digunakan untuk menentukan rasio free float ideal.
Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharuskan perusahaan tercatat memiliki minimal 7,5% saham free float, atau 10% untuk perusahaan dengan ekuitas lebih dari Rp200 miliar.
Sementara itu, di pasar global seperti Amerika Serikat atau Eropa, rasio free float yang dianggap ideal berkisar antara 25% hingga 50%, tergantung pada regulasi dan preferensi pasar.
Baca Juga: Intip, Ini Perbedaan Saham dan Obligasi: Ketahui Risiko & Keuntungannya Di Sini!
Dampak Free Float pada Harga Saham
1.Likuiditas Tinggi vs Fluktuasi Harga
Saham dengan free float besar cenderung lebih likuid, tetapi terkadang bisa mengalami pergerakan harga yang lebih lambat karena volume perdagangan yang besar. Sebaliknya, saham dengan free float kecil cenderung lebih volatil, tetapi berisiko lebih tinggi bagi investor.
2.Akses Investor Institusional
Saham dengan free float tinggi lebih menarik bagi investor institusional karena menyediakan likuiditas yang cukup untuk transaksi besar tanpa memengaruhi harga secara signifikan.
3.Efek pada Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar saham yang likuid lebih stabil, sehingga mendukung kinerja perusahaan di pasar modal.
Regulasi Free Float di Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan aturan khusus terkait free float untuk meningkatkan likuiditas dan transparansi di pasar modal. Berdasarkan peraturan BEI:
- Perusahaan harus memiliki minimal 50 juta saham free float atau setara dengan 7,5% dari jumlah saham tercatat.
- Perusahaan wajib memiliki minimal 300 pemegang saham dengan nomor SID.
- Jika tidak memenuhi ketentuan ini dalam waktu 24 bulan, emiten akan dikenakan denda sebesar Rp50 juta beserta sanksi administratif lainnya.
Ketentuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa saham-saham yang diperdagangkan di BEI tetap likuid dan menarik bagi investor ritel maupun institusi.
Contoh Nyata: Analisis Rasio Free Float pada Perusahaan
Sebagai contoh, mari kita lihat perusahaan besar seperti PT Telkom Indonesia (TLKM). Berdasarkan laporan terbaru, Telkom memiliki rasio free float sekitar 48%. Rasio ini mencerminkan tingginya likuiditas saham Telkom di pasar modal Indonesia, menjadikannya salah satu saham unggulan dalam indeks IHSG. Dengan likuiditas yang tinggi, saham Telkom menarik bagi investor domestik dan asing.
Sebaliknya, perusahaan kecil dengan free float rendah cenderung memiliki likuiditas rendah dan harga yang lebih mudah berfluktuasi. Oleh karena itu, investor perlu mempertimbangkan rasio free float sebagai salah satu indikator dalam memilih saham.
Kesimpulan
Free float saham adalah elemen penting yang memengaruhi likuiditas, volatilitas, dan efisiensi pasar saham. Dengan memahami konsep ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola portofolio mereka. Di Indonesia, ketentuan free float yang ditetapkan oleh BEI bertujuan untuk meningkatkan partisipasi investor ritel dan menciptakan pasar yang lebih transparan.
Bagi perusahaan, meningkatkan porsi free float dapat membuka peluang lebih besar untuk menarik investor, mengakses modal baru, dan meningkatkan daya saing di pasar modal. Oleh karena itu, memahami dan memperhatikan free float saham adalah langkah penting bagi semua pelaku pasar modal.
Dan demikianlah pembahasan menarik tentang Free float saham, mulai dari pengertian, hingga contoh nyatanya yang harus kamu waspadai dan bisa kamu pelajari lebih lengkap di artikel Akademi crypto INDODAX Academy. Selain memperdalam wawasan tentang investasi, kamu juga bisa menemukan berita crypto seputar dunia kripto hanya di INDODAX. Yuk, mulai eksplorasi sekarang!
FAQ
1.Apa manfaat utama dari free float saham yang besar?
Free float yang besar meningkatkan likuiditas, mengurangi volatilitas, dan mendorong efisiensi harga saham di pasar.
2.Bagaimana free float saham memengaruhi investor ritel?
Dengan free float yang tinggi, investor ritel memiliki akses yang lebih luas untuk berpartisipasi dalam perdagangan saham tanpa risiko perubahan harga yang signifikan.
3.Apa risiko jika free float saham terlalu kecil?
Saham dengan free float kecil cenderung lebih volatil, sehingga harganya bisa fluktuatif dengan transaksi yang relatif kecil.
4.Apa yang terjadi jika perusahaan tidak memenuhi ketentuan free float dari BEI?
Perusahaan akan dikenakan denda sebesar Rp50 juta dan berisiko mendapat sanksi administratif lainnya jika tidak memenuhi ketentuan dalam waktu 24 bulan.
5.Apakah free float memengaruhi indeks pasar saham?
Ya, saham dengan free float tinggi memiliki bobot lebih besar dalam indeks seperti IHSG, sehingga lebih memengaruhi pergerakan indeks tersebut.
Informasi Tambahan: Segera Hadir! Diversifikasi investasi kamu jadi lebih mudah di INDODAX
Nah, ada informasi tambahan untuk kamu, karena INDODAX akan memberikan pilihan investasi baru dengan hadirnya saham-saham AS unggulan. Kini, selain berinvestasi di kripto, kamu bisa memperluas portofolio dengan lebih dari 50 saham perusahaan besar AS, langsung dari satu akun INDODAX kamu, semuanya di satu aplikasi.
Tidak perlu lagi pindah platform! Semua yang kamu butuhkan untuk mencapai tujuan investasi ada di sini. Mau investasi di kripto dan saham AS sekaligus? Kini, semua jadi mungkin dengan INDODAX. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio dan memaksimalkan potensi keuntunganmu.
Siapkan diri kamu sekarang, dan jadi yang pertama menikmati akses investasi yang lebih luas dan lebih fleksibel hanya di INDODAX.
Author: Echi Kristin