Nakamoto Coefficient: Tools Wajib Sebelum Trading!
icon search
icon search

Top Performers

Nakamoto Coefficient: Tools Wajib Sebelum Trading!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Nakamoto Coefficient: Tools Wajib Sebelum Trading!

Nakamoto Coefficient Tools Wajib Sebelum Trading!

Daftar Isi

Banyak trader kripto yang begitu terpukau oleh grafik, indikator teknikal, dan berita pasar terbaru. Tapi tahukah kamu bahwa ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian—yaitu bagaimana kondisi desentralisasi jaringan blockchain tempat kamu bertransaksi. Tanpa sistem yang benar-benar terdistribusi, semua analisis teknikal dan fundamental bisa runtuh hanya karena satu titik lemah.

Inilah mengapa kamu perlu mengenal Nakamoto Coefficient, sebuah alat bantu yang secara kuantitatif bisa menunjukkan apakah jaringan blockchain benar-benar aman dari dominasi sekelompok pihak. Jika kamu ingin jadi trader yang lebih cerdas, bukan hanya cepat cuan, maka artikel ini akan membuka wawasanmu.

 

Apa Itu Nakamoto Coefficient?

Sebelum melangkah lebih jauh ke dunia trading dan investasi, kamu perlu memahami bagaimana kekuatan tersebar di dalam blockchain. Nakamoto Coefficient adalah sebuah metrik yang menunjukkan seberapa banyak entitas independen—seperti validator, miner, atau node—yang dibutuhkan untuk menguasai lebih dari separuh kendali sebuah jaringan blockchain.

Semakin tinggi angka koefisiennya, semakin terdesentralisasi sistem tersebut. Artinya, butuh lebih banyak pihak yang harus berkolusi untuk bisa mengambil alih jaringan. Sebaliknya, jika hanya diperlukan satu atau dua entitas saja untuk mencapai dominasi, maka sistem tersebut sangat rentan terhadap sentralisasi dan manipulasi.

Dengan memahami konsep ini, kamu tidak hanya menilai proyek dari tampilan atau hype-nya saja, tapi juga dari fondasi keamanan dan distribusi kekuasaan yang sesungguhnya.

 

Siapa Pencetusnya & Kenapa Namanya “Nakamoto”?

Metrik Nakamoto Coefficient bukanlah istilah asal-asalan. Ia pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 oleh dua tokoh teknologi, yaitu Balaji Srinivasan, mantan CTO Coinbase, dan Leland Lee. Mereka menyadari bahwa dibutuhkan alat ukur yang konkret untuk menilai sejauh mana prinsip desentralisasi benar-benar diterapkan dalam jaringan blockchain.

Nama “Nakamoto” sendiri tentu saja diambil dari Satoshi Nakamoto, sosok anonim yang menciptakan Bitcoin dan menjadi simbol desentralisasi di ranah kripto. Menyematkan nama ini bukan sekadar penghormatan, tapi juga sebagai pengingat bahwa blockchain sejatinya adalah tentang mengembalikan kekuasaan kepada banyak orang, bukan segelintir elit digital.

Jadi, saat kamu menyebut Nakamoto Coefficient, kamu sedang merujuk pada semangat asli dari revolusi kripto itu sendiri.

 

Bagaimana Cara Kerja Nakamoto Coefficient?

Setelah tahu siapa pencetusnya dan filosofi di baliknya, sekarang kita masuk ke cara kerjanya. Pada prinsipnya, Nakamoto Coefficient menghitung jumlah minimum entitas independen yang harus bekerja sama untuk bisa menguasai sebagian besar kekuatan jaringan. Nilai dominasi ini biasanya ditentukan dari 50% total kekuatan sistem (untuk jaringan Proof-of-Work seperti Bitcoin) atau 33.33% total stake (untuk jaringan Proof-of-Stake seperti Ethereum).

Misalnya, jika dalam sebuah blockchain hanya ada dua mining pool besar yang sudah menguasai lebih dari 51% hashrate, maka Nakamoto Coefficient-nya adalah 2. Tapi jika diperlukan 30 validator berbeda untuk bisa mencapai kontrol mayoritas dalam jaringan staking, maka angkanya adalah 30—dan itu jauh lebih sehat.

Untuk membantu kamu memahaminya, bayangkan sebuah kelompok teman yang sedang memilih tempat makan. Jika hanya dua orang yang menentukan, hasilnya bisa bias. Tapi kalau butuh sepuluh orang untuk sepakat, maka hasil keputusannya lebih adil dan inklusif. Begitu juga dengan blockchain.

Dengan metrik ini, kamu bisa menilai apakah sebuah jaringan benar-benar demokratis, atau hanya terlihat terdesentralisasi dari luar.

 

Kenapa Trader Harus Peduli? Ini Dampaknya ke Market

Pertanyaan yang mungkin muncul di benak kamu sekarang: “Oke, metrik ini teknikal, tapi apa pengaruhnya ke trading saya?” Jawabannya: sangat besar.

Desentralisasi bukan cuma idealisme, tapi berdampak langsung pada keamanan asetmu, stabilitas jaringan, dan bahkan arah harga token. Jaringan yang hanya dikendalikan oleh satu atau dua pihak sangat rentan terhadap:

 

  • Serangan 51%

  • Kolusi harga

  • Censorship transaksi

  • Risiko rug pull dari governance yang timpang

 

Sebaliknya, jaringan yang memiliki desentralisasi kuat lebih tahan terhadap manipulasi, lebih aman untuk staking, dan memberi kepercayaan jangka panjang bagi investor.

Sebagai trader, kamu harus tahu bahwa aset kripto bukan hanya soal naik-turun harga, tapi juga soal infrastruktur yang menopangnya. Nakamoto Coefficient bisa menjadi filter awal untuk mengevaluasi kelayakan jaringan tempat kamu menyimpan dan memperdagangkan asetmu.

 

Ranking Blockchain 2025 Berdasarkan Nakamoto Coefficient

Untuk memperjelas, berikut ini gambaran nyata dari nilai Nakamoto Coefficient pada beberapa jaringan besar hingga tahun 2025. Ini bisa jadi referensi buat kamu sebelum memilih proyek untuk ditradingkan atau diinvestasikan.

 

  • Solana memiliki koefisien sekitar 30–33, menunjukkan kekuatan validatornya cukup tersebar.

  • Polkadot dikenal sebagai salah satu yang paling terdesentralisasi dengan 100+ validator independen yang dibutuhkan untuk mencapai dominasi.

  • Ethereum memiliki nilai 5–7, karena beberapa entitas besar seperti Lido, Coinbase, dan Binance masih menguasai sebagian besar stake.

  • Bitcoin, meskipun paling awal dan terbesar, hanya memiliki 2–3 mining pool dominan, yang membuatnya secara teknis masih cukup tersentralisasi.

  • BNB Chain (BSC) bahkan memiliki nilai 1–2, karena kontrol jaringan sangat terpusat pada Binance.

 

Data ini menunjukkan bahwa tidak semua blockchain itu setara, dan bukan berarti yang terkenal pasti yang paling aman dari sisi distribusi kekuasaan.

 

Kelemahan Nakamoto Coefficient: Jangan Terlalu Takjub

Meskipun terlihat elegan dan sederhana, Nakamoto Coefficient bukan metrik yang sempurna. Kamu tetap harus bijak dalam menggunakannya sebagai alat analisis.

Pertama, metrik ini hanya fokus pada jumlah entitas, tanpa melihat kualitas atau hubungan antar entitas. Misalnya, bisa saja ada 10 validator yang berbeda nama, tapi semuanya dikendalikan oleh perusahaan yang sama.

Kedua, metrik ini tidak membedakan jenis dominasi. Voting governance, mining power, kontrol developer, dan pemilik dompet besar punya bentuk kekuasaan berbeda tapi bisa saling tumpang tindih.

Ketiga, sifatnya sangat dinamis. Hari ini bisa 5, besok bisa 3, tergantung distribusi stake atau hashrate terbaru. Jika kamu tidak update, bisa saja kamu salah menilai kekuatan jaringan.

Keempat, metrik ini bisa dimanipulasi. Pihak besar bisa menyamarkan identitas mereka lewat proxy atau entitas boneka agar terlihat tersebar.

Dan terakhir, ia tidak memperhitungkan pengaruh sosial, developer, atau exchange—padahal ini semua punya kontrol nyata terhadap ekosistem kripto.

Jadi, gunakan Nakamoto Coefficient sebagai kompas, bukan GPS. Ia memberi arah, tapi kamu tetap harus lihat peta lengkapnya.

 

Kesimpulan: Gunakan Nakamoto Coefficient Sebagai Kompas, Bukan GPS

Dalam dunia kripto yang berkembang cepat, desentralisasi seringkali hanya dijadikan jargon pemasaran. Tapi sebagai trader, kamu punya tanggung jawab untuk lebih kritis. Nakamoto Coefficient hadir sebagai alat bantu untuk mengevaluasi kekuatan tersembunyi di balik jaringan—sebelum kamu trading atau menyimpan aset di dalamnya.

Dengan memahami dan menggunakan metrik ini, kamu akan jadi trader yang tidak hanya reaktif pada harga, tapi juga proaktif dalam membaca fondasi kekuatan sistem.

Namun ingat, metrik ini tidak sempurna. Gunakan bersama data lain, seperti Gini Coefficient, tingkat partisipasi voting, distribusi token, atau bahkan pengaruh sosial developer-nya. Jangan hanya andalkan angka tunggal untuk membuat keputusan besar.

Blockchain yang tampak aman bisa saja menyimpan titik lemah tersembunyi. Maka dari itu, sebelum kamu klik tombol “buy”, pastikan kamu sudah cek juga siapa yang benar-benar mengendalikan jaringan itu.

 

Itulah informasi menarik tentang Nakamoto Coefficient yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

FAQ

 

1. Apa itu Nakamoto Coefficient dalam blockchain?
Nakamoto Coefficient adalah ukuran yang menunjukkan jumlah minimum entitas independen yang dibutuhkan untuk menguasai sebuah jaringan blockchain.

2. Siapa yang menciptakan Nakamoto Coefficient?
Istilah ini diperkenalkan oleh Balaji Srinivasan dan Leland Lee pada tahun 2017.

3. Berapa nilai Nakamoto Coefficient yang dianggap baik?
Semakin tinggi nilainya, semakin baik. Di atas 30 biasanya sudah dianggap sehat. Di bawah 5 patut diwaspadai.

4. Apakah ini cukup untuk menilai desentralisasi?
Tidak. Metrik ini sebaiknya digunakan bersama metrik lain seperti Gini Coefficient atau voting distribution.

5. Apa manfaat metrik ini buat trader?
Nakamoto Coefficient membantu trader menilai apakah jaringan itu terlalu terkonsentrasi, yang bisa memicu risiko keamanan atau manipulasi pasar.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Blockchain,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.61%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.24%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 2%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
BAKE/IDR
BakeryToke
2.310
303.85%
VEX/IDR
Vexanium
75
66.67%
TOKO/IDR
Tokoin
3
50%
KOK/IDR
Kok
3
50%
HIFI/IDR
Hifi Finan
1.335
45.58%
Nama Harga 24H Chg
JELLYJELLY/IDR
Jelly-My-J
709
-22.6%
MTL/IDR
Metal DAO
32.088
-9.27%
VIDY/USDT
VIDY
0
-9.09%
ARKM/IDR
Arkham
10.005
-7.94%
W3S/IDR
Web3Shot
11.852
-7.08%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Negative Volume Index (NVI) Bantu Lacak Aksi Smart Money

Pernah nggak kamu bingung kenapa harga aset kripto bisa tiba-tiba

Nakamoto Coefficient: Tools Wajib Sebelum Trading!

Banyak trader kripto yang begitu terpukau oleh grafik, indikator teknikal,