Bayangin kamu buka aplikasi crypto pagi-pagi, lalu lihat ada aset kripto baru muncul di daftar market. Rasa penasaran pasti muncul: “Apaan nih coin baru? Ada peluang nggak kalau ikutan dari awal?” Nah, sebentar lagi hal itu bakal kejadian. Newton Protocol (NEWT) akan segera hadir di crypto exchange Indodax, salah satu exchange terbesar di Indonesia.
Di luar negeri, NEWT udah jadi bahan obrolan karena konsepnya menggabungkan AI dengan blockchain untuk otomatisasi keuangan. Kedengarannya futuristik, kan? Tapi di balik hype itu, ada banyak data dan fakta yang perlu kamu pahami sebelum mempertimbangkan investasi kripto.
Artikel ini akan mengajak kamu kenalan lebih dekat dengan Newton Protocol mulai dari definisi, tim, performa market, hingga cara beli di Indodax.
Apa Itu Newton Protocol (NEWT)?
Sebelum mikirin harga atau listing, penting banget tahu dulu apa itu Newton Protocol. NEWT bukan sekadar token baru, tapi sebuah infrastruktur otomatisasi on-chain. Sederhananya, protokol ini memungkinkan kamu mendelegasikan aktivitas DeFi dan transaksi lintas blockchain ke agen otomatis, tanpa harus klik manual satu per satu.
Yang bikin beda, Newton Protocol pakai kombinasi teknologi Trusted Execution Environment (TEE) dan Zero-Knowledge Proofs (ZKP). Jadi, setiap aksi agen bisa diverifikasi, bikin sistem tetap trustless dan aman. Narasi ini dikenal sebagai agentic finance, tren baru yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan blockchain untuk menghadirkan pengalaman finansial yang lebih efisien.
Nah, biar lebih yakin sama proyek ini, mari kita lihat siapa tim yang ada di belakangnya.
Tim dan Asal Usul Proyek
Newton Protocol dikembangkan oleh Magic Labs, perusahaan yang udah cukup dikenal di ekosistem Web3. Foundernya, Sean Li dan Jaemin Jin, bukan orang baru di dunia teknologi. Sebelum NEWT lahir, mereka udah sukses bikin embedded wallet yang dipakai lebih dari 200 ribu developer. Produk mereka juga sempat digunakan oleh Polymarket, Helium, WalletConnect, Naver, hingga Forbes.
Dengan rekam jejak itu, Newton Protocol jelas punya fondasi yang lebih kuat dibanding banyak token lain yang kadang muncul tanpa latar belakang jelas. Apalagi, governance proyek ini dikelola lewat Magic Newton Foundation, bikin tata kelolanya lebih transparan.
Setelah tahu siapa yang menggarap, sekarang kita bahas soal tokenomics dan distribusi NEWT yang jadi dasar penting sebelum investasi.
Tokenomics dan Distribusi
Setiap aset kripto yang sehat harus punya tokenomics jelas. Newton Protocol menetapkan total suplai 1 miliar token, tanpa mekanisme inflasi tambahan. Dari total itu, sekitar 215 juta token (21,5%) sudah beredar di pasar per September 2025.
Dengan market cap sekitar $53 juta dan fully diluted valuation (FDV) mencapai $248 juta, NEWT masih berada di tahap awal. Namun, di sinilah risiko muncul. Karena lebih dari 78% token belum beredar, jadwal vesting dan token unlock bisa memicu tekanan jual di masa depan.
Di sisi lain, NEWT nggak sendirian. Mereka mendapat dukungan investor institusional besar seperti PayPal Ventures, Polygon, Helium, dan WalletConnect. Dukungan ini memberi kepercayaan tambahan bahwa proyek ini punya tujuan jangka panjang, bukan sekadar hype sesaat.
Setelah tokenomics, mari kita geser ke performa harga NEWT di market global.
Performa Market Terkini
Kalau kita buka data CoinMarketCap, pergerakan harga NEWT sejak listing memang cukup fluktuatif:
- ATH (harga tertinggi): sekitar $0.51 di Juli 2025.
- Harga saat ini: sekitar $0.248, turun lebih dari 50% dari puncaknya.
- Performa 1 hari: minus 8%.
- Performa 7 hari: minus 10%.
- Volume 24 jam: $20 juta lebih, naik 100%+ dibanding periode sebelumnya.
Penurunan harga ini lumrah terjadi setelah listing, apalagi saat investor awal melakukan profit-taking. Namun, lonjakan volume menunjukkan market NEWT tetap aktif ada yang jual, tapi ada juga yang mulai akumulasi.
Dengan kondisi ini, pertanyaan wajar muncul: sebenarnya NEWT bisa dipakai buat apa?
Artikel Menarik Lainnya Untuk kamu baca: Apa Itu Defi App (HOME)? Coin SuperApp DeFi yang Segera Hadir di Indodax
Fungsi dan Utilitas NEWT
NEWT bukan cuma token untuk diperdagangkan. Dalam ekosistem Newton Protocol, token ini punya banyak fungsi nyata:
- Gas fee: membayar biaya transaksi on-chain.
- Staking: mendukung konsensus delegated Proof-of-Stake (dPoS).
- Collateral: agen otomatis wajib menyetor NEWT sebagai jaminan.
- Governance: pemegang NEWT bisa ikut voting arah pengembangan protokol.
Fokusnya ada di automated finance, bukan NFT atau gaming. Jadi kalau kamu cari aset kripto yang relevan dengan narasi DeFi cerdas dan AI-driven, NEWT bisa jadi kandidat menarik.
Tapi tentu saja, utilitas aja nggak cukup kalau asetnya nggak tersedia luas. Karena itu, bagian berikutnya bahas listing dan exchange.
Listing dan Exchange
Saat ini, NEWT sudah hadir di beberapa exchange internasional, serta berbagai CEX dan DEX global. Token ini juga multi-chain, tersedia di Ethereum (ERC-20) dan BNB Chain (BEP-20).
Nah, kabar yang paling ditunggu pengguna lokal adalah NEWT akan segera listing di Indodax Market. Dengan masuk ke Indodax, investor Indonesia bisa lebih gampang beli NEWT langsung dengan IDR, tanpa harus repot konversi lewat exchange luar.
Setelah tahu di mana bisa beli, tentu kita juga perlu tahu bagaimana cara menyimpan dan mengamankannya.
Wallet dan Keamanan
Karena kompatibel dengan ERC-20 dan BEP-20, NEWT bisa disimpan di wallet populer seperti MetaMask dan Trust Wallet. Buat yang lebih peduli keamanan, NEWT juga bisa disimpan lewat hardware wallet seperti Ledger atau Trezor.
Sampai saat ini, Newton Protocol belum pernah mengalami kasus hack atau rugpull. Dari sisi teknis, protokol ini bahkan unggul karena pakai kombinasi TEE dan ZKP yang jarang dimiliki proyek lain.
Setelah bicara soal teknis, mari kita lihat sisi komunitas yang juga jadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan aset kripto.
Komunitas dan Aktivitas
Komunitas global Newton Protocol aktif di Discord dan Telegram. Mereka juga sempat menggelar airdrop lewat Binance Alpha pada Juni 2025, yang membuat awareness naik signifikan.
Di Indonesia, komunitasnya masih berkembang. Tapi dengan listing di Indodax, kemungkinan besar akan ada event, reward, atau campaign lokal untuk menarik perhatian investor baru. Jadi, buat kamu yang tertarik, pantau terus channel resmi Indodax biar nggak ketinggalan.
Nah, sebelum memutuskan masuk, ada baiknya kita bandingkan NEWT dengan proyek serupa.
Perbandingan dengan Proyek Serupa
| Aspek | Newton Protocol (NEWT) | Gelato / Chainlink Automation | Proyek DeFi Tradisional |
| Fokus utama | Agentic finance (AI + blockchain) | Task automation (limit order, keeper bot) | Lending, staking, yield |
| Teknologi kunci | TEE + ZKP + zkVM rollup | Smart contract keepers | Smart contract biasa |
| Backing investor | PayPal Ventures, Polygon, Helium | Ekosistem Ethereum | Variatif |
| Multi-chain | Ethereum & BNB Chain | Mayoritas Ethereum | Tergantung proyek |
| Risiko utama | Token unlock besar | Integrasi terbatas | Risiko pasar umum |
Tabel ini menunjukkan NEWT punya positioning unik. Tapi, seperti biasa, setiap proyek ada kelebihan dan risikonya.
Risiko dan Potensi ke Depan
Secara jangka pendek, risiko NEWT jelas ada pada token unlock yang bisa menekan harga. Namun secara jangka panjang, narasi AI + blockchain yang makin populer bisa memberi dorongan besar. Apalagi dengan dukungan investor besar, NEWT punya modal kepercayaan yang kuat.
Insight pribadi gue: NEWT menarik buat dipantau dan mungkin dikoleksi sebagian kecil portofolio. Tapi jangan buru-buru all-in, karena volatilitas masih tinggi. Strategi terbaik biasanya nunggu fase distribusi selesai, sambil lihat perkembangan komunitas dan integrasi ekosistem.
Kalau sudah siap, bagaimana cara beli NEWT di Indodax?
Cara Beli NEWT di Indodax
- Login ke akun Indodax.
- Deposit IDR atau USDT.
- Cari pasangan NEWT/IDR atau NEWT/USDT di market.
- Tentukan jumlah pembelian sesuai kebutuhan.
- Simpan di wallet Indodax atau tarik ke wallet pribadi (MetaMask, Trust Wallet, Ledger).
Dengan begitu, kamu bisa langsung terhubung ke market global Newton Protocol lewat Indodax.
Kesimpulan
Newton Protocol (NEWT) hadir dengan visi besar: menghadirkan otomatisasi keuangan on-chain yang aman, transparan, dan cerdas. Listing di Indodax membuka akses lebih luas bagi investor Indonesia.
Namun, jangan lupa, harga NEWT sudah turun lebih dari 50% sejak awal listing—tanda volatilitas masih tinggi. Potensinya jelas ada, tapi risikonya juga nyata.
Artikel ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan investasi atau FOMO. Selalu lakukan riset mandiri (DYOR) sebelum membeli aset kripto.
Itulah informasi menarik tentang Newton Protocol (NEWT) Segera Listing di Indodax yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
Apa itu Newton Protocol (NEWT)?
Newton Protocol adalah infrastruktur otomatisasi keuangan berbasis blockchain. Token NEWT dipakai untuk gas fee, staking, governance, dan collateral agen otomatis.
Apakah Newton Protocol proyek jangka panjang atau hanya hype?
Proyek ini punya dukungan investor besar (PayPal Ventures, Polygon, Helium, WalletConnect) dan fondasi teknologi kuat. Meski harga sempat turun, NEWT dirancang untuk visi jangka panjang dalam tren AI + blockchain.
Mengapa harga NEWT turun setelah listing?
Seperti banyak token baru, NEWT mengalami koreksi setelah fase listing awal karena adanya profit-taking dari investor awal dan jadwal token unlock.
Apakah NEWT coin akan naik lagi?
Potensi kenaikan tergantung sentimen market global, roadmap proyek, dan adopsi ekosistem. Narasi AI + blockchain yang makin populer bisa jadi faktor positif, tapi risiko volatilitas tetap tinggi.
Berapa harga tertinggi dan terendah NEWT sejauh ini?
ATH: sekitar $0.51 (Juli 2025). Harga terendah tercatat sekitar $0.24 (September 2025).
Apa keunggulan Newton Protocol dibanding proyek serupa?
NEWT menggabungkan Trusted Execution Environment (TEE), Zero-Knowledge Proofs (ZKP), dan zkVM rollup untuk menghadirkan otomatisasi keuangan yang lebih aman dan bisa diverifikasi.
Apakah NEWT bisa digunakan untuk staking atau farming?
Ya, NEWT bisa di-stake untuk mendukung konsensus delegated Proof-of-Stake (dPoS) dan governance. Farming belum jadi fokus, tapi ekosistem DeFi bisa membuka peluang ke arah itu.
NEWT bisa disimpan di wallet apa saja?
Bisa di MetaMask, Trust Wallet, dan hardware wallet seperti Ledger serta Trezor, karena NEWT tersedia di jaringan ERC-20 dan BEP-20.
Siapa tim dan investor di balik Newton Protocol?
Proyek ini digagas Magic Labs dengan founder Sean Li & Jaemin Jin. Investor besar yang mendukung antara lain PayPal Ventures, Polygon, Helium, dan WalletConnect.
Apakah ada airdrop NEWT?
Ya, NEWT sempat mengadakan airdrop lewat Binance Alpha pada Juni 2025. Untuk Indodax, kemungkinan ada campaign atau event khusus, tapi belum diumumkan resmi.
Apakah NEWT sudah listing di Indodax?
NEWT akan segera listing di Indodax Market dengan pasangan IDR/USDT, sehingga lebih mudah diakses pengguna Indonesia.
Bagaimana cara beli NEWT di Indodax?
Login ke akun Indodax, deposit IDR atau USDT, cari pasangan NEWT/IDR atau NEWT/USDT, lalu lakukan pembelian. Token bisa disimpan di wallet Indodax atau ditarik ke wallet pribadi.
Author: AL
Polkadot 10.76%
BNB 0.3%
Solana 5.22%
Ethereum 1.84%
Cardano 1.25%
Polygon Ecosystem Token 1.97%
Tron 2.39%
Pasar
