Overclock GPU Mining Biar Hashrate Ngebut? Ini Panduannya
icon search
icon search

Top Performers

Overclocking GPU: Cara Tambah Hashrate tanpa Upgrade Rig

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Overclocking GPU: Cara Tambah Hashrate tanpa Upgrade Rig

Overclocking GPU Cara Tambah Hashrate tanpa Upgrade Rig

Daftar Isi

Masalah klasik yang sering dihadapi para miner, yaitu rig makin melambat, sementara biaya buat upgrade GPU tergolong mahal. Masih banyak yang tidak menyadari bahwa konfigurasi default GPU belum tentu menghasilkan performa paling optimal.

Padahal, overclock bisa menjadi solusi hemat buat meningkatkan hashrate tanpa harus keluarin modal besar. Cukup dengan mengatur ulang clock GPU, performa bisa meningkat secara signifikan.

Tapi, pertanyaannya sekarang adalah apakah overclock ini aman? Nah, untuk mengetahuinya, yuk kita bahas bareng dalam ulasan berikut ini!

 

Apa Itu Overclocking GPU dalam Mining?

Overclocking GPU 2

Overclocking dalam mining bitcoin adalah proses menaikkan core clock dan memory clock GPU di atas pengaturan default.

Core clock mempengaruhi kecepatan pemrosesan data, sedangkan memory clock menentukan kecepatan transfer data. Keduanya berperan penting dalam performa dan efisiensi mining.

Tujuan utama overclocking bukan hanya meningkatkan hashrate, melainkan juga mencapai efisiensi.

Dengan pengaturan yang tepat, GPU bisa menghasilkan output maksimal sambil menekan konsumsi daya. Hal ini penting dalam menjaga profitabilitas jangka panjang.

Meski banyak panduan overclock beredar, hasilnya bisa berbeda antar perangkat karena adanya silicon lottery, yaitu variasi kualitas chip bawaan.

Maka dari itu, pengaturan awal sebaiknya dianggap sebagai acuan dasar saja dan tetap perlu penyesuaian sesuai karakteristik GPU yang digunakan.

Misalnya, RTX 3090 umumnya diatur -300 MHz untuk core dan +1000 MHz untuk memory di 285W dengan hasil sekitar 120 MH/s.

Sementara itu, GTX 1660 Super cukup dengan -200/+900 MHz di 70W untuk 30 MH/s. Pada GPU AMD seperti RX 6800 XT, setting umum adalah 1500 MHz core dan 2150 MHz memory untuk sekitar 64 MH/s.

Buat kamu yang ingin kontrol lebih lengkap, tools seperti ClockTune bisa digunakan untuk mengatur parameter seperti voltase, power limit, dan fan speed. Namun, lakukan overclock secara bertahap agar rig tetap stabil.

Jika terlalu agresif maka sistem bisa crash atau rusak. Gunakan data referensi hanya sebagai awal, lalu sesuaikan pelan-pelan hingga mendapatkan kombinasi paling optimal.

 

Manfaat Overclocking buat Miner Kripto

Overclocking bukan cuma soal bikin GPU bekerja lebih cepat, melainkan juga bisa jadi strategi cerdas buat meningkatkan efisiensi mining. Berikut ini beberapa manfaatnya, antara lain:

 

1. Hashrate naik 

Overclocking bisa bantu GPU menghasilkan lebih banyak hashrate, yang berarti peluang menyelesaikan blok lebih cepat juga bertambah.

 

2. Bisa bantu turunkan watt/sol

Dengan pengaturan yang tepat, konsumsi listrik per solusi (watt/sol) bisa ditekan, tanpa mengorbankan performa.

 

3. Cocok buat miner modal tipis

Tanpa perlu beli GPU baru, performa bisa ditingkatkan lewat optimalisasi hardware yang sudah ada.

 

4. Preset OC bisa disimpan buat tiap coin

Pengaturan overclock bisa disesuaikan dan disimpan untuk berbagai algoritma atau koin seperti ETHW, ERGO, dan RVN. Tinggal pakai sesuai kebutuhan kamu.

Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Suhu Ideal GPU Mining: Rahasia Efisiensi dan Umur Panjang Rig Kamu

 

Risiko & Syarat Aman saat Overclock

Meskipun overclocking bisa meningkatkan hasil mining, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan agar tidak merugikan dalam jangka panjang, di antaranya:

 

1. Risiko overheat

Menaikkan performa GPU secara otomatis akan meningkatkan suhu operasional. Tanpa sistem pendinginan yang memadai, suhu bisa melonjak drastis dan menyebabkan GPU mengalami thermal throttling, bahkan kerusakan permanen.

 

2. Sistem bisa crash akibat voltase tidak stabil

Setting voltase yang terlalu rendah atau tinggi bisa membuat sistem tidak stabil. Akibatnya, rig bisa tiba-tiba restart, freeze, atau bahkan corrupt saat proses mining berlangsung.

 

3. Umur GPU jadi lebih pendek kalau overclocking sembarangan

Peningkatan frekuensi kerja tanpa memperhatikan batas aman dapat mempercepat degradasi komponen GPU, terutama jika dilakukan terus-menerus tanpa monitoring.

Sebagai solusi untuk meminimalkan risiko-risiko ini, pastikan kamu menggunakan sistem pendingin yang mumpuni, entah itu fan tambahan, airflow yang baik, atau thermal paste berkualitas.

Di samping itu, gunakan software monitoring suhu secara real-time dan uji profil overclock secara bertahap, bukan langsung ekstrem. Dengan begitu, kamu bisa tetap dapat performa maksimal tanpa mengorbankan umur GPU.

 

Tools Buat Overclocking GPU

Berikut ini beberapa tools yang umum digunakan untuk overclocking GPU, baik untuk pengguna Windows maupun rig Linux, lengkap dengan fungsi masing-masing, yaitu:

 

1. MSI Afterburner (Windows)

Merupakan software overclocking paling populer di kalangan pengguna Windows. Bisa digunakan untuk mengatur core clock, memory clock, fan speed, dan voltase GPU dengan antarmuka yang user-friendly.

 

2. HiveOS atau RaveOS (rig Linux)

Kedua sistem operasi ini dirancang khusus untuk kebutuhan mining. Selain overclocking, kamu juga bisa memantau performa rig secara real-time dan mengatur preset OC untuk berbagai jenis koin.

 

3. GPU-Z

Digunakan untuk memantau informasi teknis GPU seperti suhu, voltase, penggunaan VRAM, dan sensor lainnya. Cocok untuk pengguna yang ingin detail sebelum dan sesudah overclocking.

 

4. (Opsional) HWinfo, OCtune, dan monitoring via Telegram

HWinfo menyediakan laporan hardware secara lengkap. OCtune bisa digunakan untuk penyesuaian lebih lanjut, terutama pada algoritma tertentu.

Beberapa OS mining juga bisa dikoneksikan ke Telegram agar kamu bisa dapat notifikasi suhu, status rig, atau error langsung dari ponsel.

Artikel menarik lainnya untuk kamu: AMD vs Nvidia untuk Mining Bitcoin: Pilih GPU Terbaik Sesuai Kebutuhanmu

 

Langkah Overclock GPU Step-by-Step

Overclocking GPU 3

Berikut ini panduan langkah demi langkah untuk melakukan overclock pada GPU, cocok untuk pemula yang menggunakan NVIDIA seri 30/40 atau kartu grafis AMD.

Sebagai langkah awal, siapkan dulu software overclocking dan monitoring yang sesuai, seperti MSI Afterburner untuk Windows, atau HiveOS dan RaveOS untuk pengguna mining rig berbasis Linux.

Setelah tools siap, langkah awal adalah mengunci nilai memory clock pada rentang aman, misalnya di kisaran 5000 sampai 5200 MHz. Hal ini penting untuk menjaga kestabilan dan efisiensi.

Selanjutnya, kamu bisa mulai mengatur core clock secara bertahap. Mulailah dari pengaturan default, lalu naikkan sedikit demi sedikit, misalnya dengan menambahkan +100 lalu +200, sambil terus dipantau performanya.

Jangan lupa untuk menguji stabilitas GPU dengan cara menjalankan proses mining minimal 1–2 jam agar tahu apakah sistem stabil atau tidak.

Adapun selama proses ini, penting untuk terus memantau suhu GPU, konsumsi daya, dan log error.

Kalau semua berjalan normal tanpa crash atau overheat maka kamu bisa menyimpan pengaturan ini sebagai preset khusus untuk tiap koin atau protokol seperti ETHW, ERGO, atau RVN.

Dengan begitu, kamu tinggal load preset sesuai coin yang ingin ditambang tanpa perlu atur ulang dari awal.

 

Contoh Preset Overclock GPU Mining

Ada beberapa contoh preset overclock GPU yang sering digunakan untuk kebutuhan mining koin seperti ETHW, ETC, KASPA, dan RVN.

Pengaturan ini dibuat untuk mencapai keseimbangan antara kecepatan hashrate dan penggunaan daya yang efisien, cocok bagi miner yang ingin memaksimalkan rig tanpa perlu mengganti perangkat keras.

Meski begitu, perlu diingat bahwa hasil yang didapat bisa bervariasi tergantung kondisi tiap perangkat. Berikut ini beberapa contohnya, yaitu:

 

1. NVIDIA RTX 3060 (ETHW/ETC)

Untuk mining koin berbasis Ethash seperti ETHW atau ETC, RTX 3060 biasanya diatur dengan pengurangan core clock untuk menekan konsumsi daya, sambil meningkatkan memory clock agar hashrate naik. Setting yang umum digunakan adalah:

  • Core Clock: -200
  • Memory Clock: +1300
  • Power Limit: 70%

Dengan konfigurasi ini, konsumsi daya lebih rendah, tetapi hashrate tetap optimal untuk algoritma Ethash.

 

2. NVIDIA 3070 Ti (KASPA)

KASPA menggunakan algoritma kHeavyHash yang lebih mengandalkan core dibanding memori. Karena itu, memory clock bisa dibiarkan default (atau 0) dan fokus justru pada peningkatan core clock. Preset yang cukup stabil adalah:

  • Core Clock: 1200
  • Memory Clock: 0
  • Power Limit: 65%

Adapun setting ini cocok bagi yang ingin efisiensi tanpa mengorbankan performa terlalu banyak.

 

3. AMD RX 6600 (RVN)

Untuk Ravencoin (RVN) yang memakai algoritma KawPow, kombinasi core dan memory cukup berpengaruh. RX 6600 umumnya dioptimalkan dengan menaikkan kedua sisi, tetapi tetap dijaga dalam batas aman. Preset yang disarankan adalah:

  • Core Clock: 1300
  • Memory Clock: 2150
  • Power Limit: 55%

Konfigurasi ini mampu menghasilkan performa yang relatif stabil dan hemat daya saat digunakan untuk mining RVN, terutama pada rig dengan kapasitas daya yang terbatas.

Catatan Penting:

Setiap GPU memiliki toleransi dan karakteristik yang berbeda tergantung pabrikan, versi BIOS, driver, suhu lingkungan, dan kualitas PSU. 

Maka dari itu, sebelum menggunakan preset ini secara penuh, pastikan kamu melakukan uji stabilitas selama beberapa jam sambil memantau suhu, konsumsi daya, dan log error

Jangan lupa juga untuk menyimpan profil preset per koin agar mudah saat ingin berpindah protokol mining.

 

Tips Tambahan Biar GPU Tetap Awet

Di bawah ini adalah beberapa tips tambahan yang bisa kamu terapkan agar GPU tetap awet meskipun digunakan untuk aktivitas berat seperti mining atau overclocking, di antaranya:

 

1. Jangan paksa OC maksimal, utamakan stabilitas

Overclocking memang bisa meningkatkan performa GPU, tetapi terlalu memaksakan frekuensi tinggi hanya akan membuat suhu naik drastis, sistem jadi tidak stabil, bahkan mempercepat kerusakan hardware.

Lebih baik gunakan setting yang sudah teruji stabil dalam jangka panjang meskipun hasilnya sedikit lebih rendah. Kestabilan jauh lebih penting daripada sekadar angka performa tertinggi.

 

2. Bersihkan kipas dan ganti thermal paste tiap 6–12 bulan

Kipas yang kotor dan thermal paste yang mengering akan membuat suhu GPU lebih cepat naik. Debu yang menumpuk menghambat sirkulasi udara, sementara thermal paste yang tidak optimal mengurangi efektivitas pendinginan.

Membersihkan kipas dan mengganti thermal paste secara berkala setiap 6 hingga 12 bulan akan membantu menjaga suhu tetap rendah dan memperpanjang umur komponen.

 

3. Hindari OC sambil multitasking berat (streaming, editing)

Menjalankan overclock bersamaan dengan aktivitas berat lainnya seperti streaming video, multitasking aplikasi berat, atau rendering bisa menyebabkan beban berlebihan pada GPU dan sistem.

Hal ini meningkatkan risiko crash, overheat, dan kerusakan jangka panjang. Sebaiknya, jalankan OC hanya saat sistem fokus pada satu tugas saja agar beban tetap terkendali.

 

4. Cek log suhu/voltage tiap minggu

Monitoring suhu dan voltase secara rutin akan membantumu mengetahui apakah sistem berjalan normal atau mulai menunjukkan tanda-tanda masalah.

Dengan memeriksa log suhu dan voltase setiap minggu, kamu bisa mendeteksi lebih awal adanya overheat, throttling, atau lonjakan daya yang bisa merusak GPU. Gunakan tools seperti HWiNFO, GPU-Z, atau MSI Afterburner untuk membantu proses ini.

 

Penutup: Overclock Itu Seni, Bukan Sekadar Angka

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Overclocking GPU: Cara Tambah Hashrate tanpa Upgrade Rig yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.

Sebagai kesimpulan, setiap GPU punya karakter unik dan titik optimalnya masing-masing. Mencari performa terbaik bukan soal memaksimalkan angka, melainkan menemukan keseimbangan antara stabilitas, efisiensi daya, dan profit.

Overclock seharusnya bukan ajang adu tinggi clock speed, melainkan alat bantu bagi miner yang paham cara kerja hardware-nya. Kalau bisa cuan tanpa merusak komponen maka itulah overclock yang cerdas.

Oya, selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.


Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

  1. Apakah overclocking GPU aman buat pemula?

Aman asal setting bertahap, pakai monitoring tools, dan jangan paksa clock maksimum.

 

  1. Lebih penting mana: core clock atau memory clock buat mining?

Tergantung koin. ETH-type coin butuh memory, KASPA lebih ke core clock.

 

  1. Kalau crash, gimana cara reset ke default?

Gunakan opsi “Reset” di MSI Afterburner atau boot ulang HiveOS dengan default profile.

 

  1. Perlu PSU besar buat OC GPU?

Idealnya iya karena OC bisa tambah konsumsi watt 10–20%. Pastikan PSU punya headroom.

 

  1. Bisa overclock laptop GPU buat mining?

Bisa, tapi tidak disarankan karena rawan overheat dan daya tahan rendah.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
 

 

Author: Boy

Lebih Banyak dari Blockchain,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
GXC/IDR
GXChain
37.454
160.66%
CBG/IDR
Chainbing
55
77.42%
KOK/IDR
Kok
3
50%
ATT/IDR
Attila
3
50%
W3S/IDR
Web3Shot
24.112
36.39%
Nama Harga 24H Chg
EFI/IDR
Efinity To
2.999
-55.75%
TOKO/IDR
Tokoin
3
-25%
NMD/IDR
Nexusmind
114.790
-15.6%
ALPACA/IDR
Alpaca Fin
320
-13.51%
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
2.551
-12.79%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Pump.fun vs Raydium? Ini Bedanya buat Trader

Banyak trader yang ikut-ikutan beli meme coin dari Pump.fun atau

Solana atau Stellar? Ini yang Harus Kamu Tahu sebelum Beli

Pernah bingung saat harus memilih antara Solana dan Stellar? Banyak

Space and Time (SXT) Kini Hadir di INDODAX!
05/08/2025
Space and Time (SXT) Kini Hadir di INDODAX!

Space and Time adalah platform blockchain berbasis ZK-proven data yang

05/08/2025