Perbedaan Investasi Permanen dan Non-Permanen, Wajib Tahu!
icon search
icon search

Top Performers

Perbedaan Investasi Permanen dan Non-Permanen, Wajib Tahu!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Perbedaan Investasi Permanen dan Non-Permanen, Wajib Tahu!

Perbedaan Investasi Permanen dan Non-Permanen, Wajib Tahu!

Daftar Isi

Dalam dunia finansial modern, khususnya di era kripto dan aset digital, muncul istilah investasi permanen dan non-permanen. Kedua pendekatan ini memiliki karakteristik, risiko, serta waktu penggunaan yang berbeda. Untuk memahami strategi keuangan yang optimal, penting bagi kamu mengenali mana yang cocok digunakan dalam konteks tujuan investasi jangka panjang maupun jangka pendek.

 

Definisi Investasi Permanen dan Non-Permanen

Investasi Permanen

Investasi permanen adalah jenis investasi yang dirancang untuk disimpan dalam jangka panjang dan tidak mudah dicairkan atau ditukar dalam waktu singkat. Tujuannya adalah pertumbuhan nilai seiring waktu, bukan trading atau spekulasi jangka pendek.

Investasi Non-Permanen

Sebaliknya, investasi non-permanen bersifat fleksibel, likuid, dan digunakan untuk tujuan jangka pendek atau menengah. Biasanya digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga atau sebagai bagian dari strategi yield farming dan staking.

 

Artikel menarik lainnya untuk kamu: 20 Jenis Investasi Menguntungkan untuk 2025

 

Contoh Investasi Permanen

  • Saham blue-chip yang ditahan puluhan tahun
  • Properti atau tanah
  • Bitcoin sebagai store of value (penyimpan nilai)
  • Obligasi jangka panjang
  • Crypto cold wallet holding (seperti ETH, BNB untuk 5-10 tahun)

Contoh Investasi Non-Permanen

  • Trading harian saham atau crypto
  • Liquidity pool di DeFi (misalnya di Uniswap)
  • Staking jangka pendek
  • NFT spekulatif
  • Stablecoin farming dengan APY dinamis

 

Artikel menarik lainnya untuk kamu: Cara Cuan Gede dari Trading & Investasi Kripto 2025, Yuk Intip Strateginya

 

Risiko Investasi Permanen dan Non-Permanen

Investasi Permanen:

  • Tidak likuid
  • Risiko inflasi jika aset pasif  
  • Butuh waktu panjang untuk hasil

Investasi Non-Permanen:

  •  Risiko kerugian karena fluktuasi harga
  • Impermanent loss (khusus DeFi)
  • Risiko smart contract dan scam

 

Kapan Digunakan?

Investasi Permanen:

  • Saat kamu ingin membangun kekayaan jangka panjang.
  • Ketika pasar sedang bearish, untuk akumulasi aset.
  • Sebagai bagian dari rencana pensiun atau tabungan masa depan.

Investasi Non-Permanen:

  • Saat kamu ingin mengoptimalkan keuntungan jangka pendek.
  • Ketika pasar sedang sideways atau volatil.
  • Untuk strategi likuiditas dan cashflow aktif.

 

Kesimpulan

Menentukan strategi antara investasi permanen atau non-permanen bergantung pada tujuan finansial, toleransi risiko, dan kondisi pasar. Keduanya memiliki fungsi berbeda yang bisa saling melengkapi dalam portofolio investasi. Dalam dunia crypto yang dinamis, memahami waktu, aset, dan risiko adalah kunci utama agar tetap tumbuh secara berkelanjutan.

News - gif Banner Campaign Follow Sosmed Tele 1068x150

Itulah pembahasan menarik tentang perbedaan investasi permanen dan non-permanen yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.

Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Crypto apa yang cocok untuk investasi permanen?
    Bitcoin (BTC): Penyimpan nilai jangka panjang.
    Ethereum (ETH): Fondasi Web3 dan DeFi.
    BNB, MATIC: Infrastruktur blockchain jangka panjang.
  2. Crypto apa yang sering digunakan dalam investasi non-permanen?
    Stablecoin (USDT, USDC, DAI): Untuk staking dan farming.
    Token LP (Liquidity Provider): Digunakan dalam pool DeFi.
    Altcoin spekulatif (SUI, PEPE, dsb.): Untuk trading jangka pendek.
  3. Apa itu impermanent loss?
    Kerugian sementara yang terjadi saat kamu menyediakan likuiditas di DeFi dan harga aset dalam pool berubah drastis. Bisa permanen jika kamu menarik likuiditas di saat harga belum kembali.
  4. Mana yang lebih aman?
    Investasi permanen cenderung lebih aman untuk jangka panjang, tapi butuh kesabaran. Non-permanen bisa memberi hasil cepat, tapi risikonya jauh lebih tinggi.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.

  

 

Author: EH

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

5 Kabar Crypto Teratas Minggu Ini, Sudah Tahu?

Weekly Market Recap Industri crypto global kembali ramai diperbincangkan usai

Malaysia Genjot Kripto Halal, Ada Zakat Digital & Dana Syariah!
08/08/2025
Malaysia Genjot Kripto Halal, Ada Zakat Digital & Dana Syariah!

Malaysia semakin menunjukkan tajinya dalam industri kripto halal. Tak hanya

08/08/2025
BTCFi Meledak! Bitcoin Kini Bisa Diputar Jadi Cuan Pasif
08/08/2025
BTCFi Meledak! Bitcoin Kini Bisa Diputar Jadi Cuan Pasif

Ekosistem DeFi berbasis Bitcoin (BTCFi) mencatat lonjakan adopsi di paruh

08/08/2025