Plasma muncul sebagai pemain baru di blockchain dengan ambisi besar untuk menjadi “Chrome untuk stablecoin”, menurut laporan terbaru Tiger Research.
Dengan menawarkan transfer USDT instan tanpa biaya dan finality dalam hitungan detik, Plasma menempatkan dirinya sebagai penantang serius bagi Ethereum (ETH) yang selama ini mendominasi infrastruktur stablecoin.
Hambatan Stablecoin yang Masih Jadi Masalah

Sumber Gambar: Tiger Research
Stabilitas harga memang membuat stablecoin populer, tetapi adopsinya masih terbatas. Saat ini, pengguna harus menghadapi biaya tinggi, proses lintas jaringan yang rumit, hingga risiko keamanan saat bridging.
Kondisi ini mirip dengan era Internet Explorer, ketika pengguna harus menerima pengalaman lambat dan tidak stabil karena belum ada alternatif.
Plasma hadir untuk mengubah situasi itu. Sama seperti Google Chrome merevolusi pengalaman browsing dengan kecepatan dan kesederhanaan, Plasma ingin melakukan hal serupa untuk transaksi stablecoin.
Fitur Utama Plasma yang Jadi Andalan
PlasmaBFT: Finality Hanya 1 Detik
Blockchain tradisional seperti Ethereum sering butuh menit bahkan jam untuk konfirmasi transaksi saat jaringan padat. Plasma memperkenalkan PlasmaBFT, mekanisme konsensus baru berbasis Fast HotStuff algorithm.
- Transaksi bisa final hanya dalam 1 detik.
- Proses validasi disederhanakan karena tanda tangan node digabung.
- Proposal blok baru bisa diajukan tanpa harus menunggu blok sebelumnya selesai.
Hasilnya, throughput meningkat dan jaringan tetap stabil, mirip dengan cara Chrome mencegah satu tab error merusak seluruh browser.
EVM Compatibility: Mudah untuk Developer

Sumber Gambar: Tiger Research
Bagi pengembang, kompatibilitas adalah kunci adopsi. Plasma memastikan 100% kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM).
- Semua smart contract dan tool Ethereum bisa dijalankan langsung tanpa perubahan kode.
- Plasma dibangun di atas Reth, klien Ethereum berperforma tinggi berbasis Rust.
- Migrasi proyek dari Ethereum ke Plasma bisa dilakukan cepat dan mulus.
Analogi Chrome terasa jelas: sama seperti situs web berjalan lancar tanpa penyesuaian saat pindah dari Internet Explorer ke Chrome, begitu juga aplikasi Ethereum saat dijalankan di Plasma.
Native Bitcoin Bridge: Integrasi BTC dalam DeFi
Selama ini, Bitcoin sulit digunakan di ekosistem DeFi karena tidak punya smart contract bawaan. Solusi yang umum dipakai adalah wrapped token melalui custodian, tapi berisiko dan mahal.
- Plasma mengembangkan jembatan native Bitcoin agar BTC bisa masuk langsung ke lingkungan EVM.
- BTC bisa dipakai sebagai jaminan stablecoin atau aset dalam protokol DeFi.
- Model ini mengurangi risiko single point of failure dari custodian terpusat.
Dengan cara ini, Plasma membuka jalan untuk ekosistem finansial berbasis Bitcoin yang lebih aman dan transparan.
Zero-Fee Transfer USDT: Transaksi Gratis untuk Semua
Salah satu fitur paling menonjol dari Plasma adalah transfer USDT tanpa biaya.
- Sistem paymaster di level protokol menanggung biaya transaksi.
- Pengguna cukup memegang USDT tanpa perlu token tambahan.
- Mekanisme ini berlaku untuk transfer resmi USDT dengan verifikasi dasar dan batas tertentu agar tidak disalahgunakan.
Strategi ini mirip Chrome yang dulu menawarkan akses internet cepat gratis dibanding browser lain yang lambat dan penuh hambatan.
Custom Gas Token: Bebas Pilih Aset untuk Biaya
Di blockchain konvensional, biaya transaksi harus dibayar dengan token asli (ETH, POL, TRX). Hal ini membebani pengguna awam.
- Plasma memungkinkan pembayaran gas fee menggunakan aset populer seperti USDT atau BTC.
- Harga fee ditentukan oleh oracle berdasarkan kurs real-time.
- Fleksibilitas ini mengurangi kerumitan karena pengguna tak perlu simpan token tambahan hanya untuk transaksi.
Confidential Payment Mode: Privasi dengan Regulasi
Transparansi transaksi memang jadi keunggulan blockchain, tetapi juga membatasi privasi pengguna. Plasma menawarkan mode pembayaran rahasia yang fleksibel.
- Identitas penerima disembunyikan dengan one-time address.
- Detail transaksi dienkripsi namun tetap kompatibel dengan lingkungan EVM.
- Regulator tetap bisa mengakses data bila diperlukan untuk AML atau kepatuhan pajak.
Fitur ini ibarat incognito mode di Chrome: pengguna bisa memilih transaksi publik atau privat sesuai kebutuhan, tanpa mengabaikan aturan.
Ekosistem dan Dukungan Pasar
Meski baru, Plasma sudah mencatat antusiasme tinggi. Penjualan token XPL ludes dalam hitungan menit, sementara kampanye di Binance Earn berhasil menarik lebih dari 30.000 partisipan dengan komitmen dana mencapai US$1 miliar.
Lebih jauh, Plasma sudah menjalin kemitraan dengan protokol DeFi besar seperti AAVE, Pendle, dan Ethena.
Strategi ini mengingatkan pada cara Chrome membangun ekosistem lewat ekstensi yang memperluas fungsinya.
Melalui laporan tersebut dijelaskan bahwa adopsi stablecoin tidak cukup hanya mengandalkan teknologi. Faktor penentu ada pada kemudahan penggunaan.
Jika Plasma bisa menghadirkan pengalaman yang lebih sederhana, instan, dan murah, maka posisinya sebagai “Chrome untuk stablecoin” berpotensi mengubah lanskap finansial global.
Kesimpulan
Plasma hadir bukan sekadar pesaing baru di industri blockchain, melainkan membawa misi besar untukmenyederhanakan penggunaan stablecoin hingga semudah uang digital biasa.
Dengan kombinasi finality 1 detik, transfer USDT tanpa biaya, integrasi Bitcoin, serta opsi privasi yang fleksibel, Plasma berusaha menyingkirkan hambatan teknis yang selama ini menghalangi adopsi massal stablecoin.
Jika strategi ekosistemnya berhasil, Plasma bisa menjadi infrastruktur kunci yang mengubah cara masyarakat global bertransaksi.
Sama seperti Chrome yang dulu merevolusi akses internet, Plasma berpotensi membuka babak baru dalam evolusi stablecoin: cepat, murah, dan universal.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Apa itu Plasma dalam dunia blockchain?
Plasma adalah blockchain Layer-1 yang dirancang khusus untuk mendukung stablecoin dengan transfer instan, biaya nol, dan kompatibilitas penuh dengan ekosistem Ethereum. - Mengapa Plasma disebut sebagai “Chrome untuk stablecoin”?
Analogi ini muncul karena Plasma ingin menyederhanakan pengalaman pengguna stablecoin, sama seperti Chrome yang dulu menggantikan Internet Explorer dengan kecepatan dan kemudahan. - Apakah Plasma bisa menggantikan Ethereum?
Plasma tidak langsung menggantikan Ethereum, tapi menargetkan niche khusus sebagai infrastruktur stablecoin. Ethereum tetap dominan di banyak sektor, namun Plasma menawarkan efisiensi yang sulit ditandingi untuk transaksi stablecoin. - Bagaimana Plasma mendukung Bitcoin dalam ekosistemnya?
Plasma mengembangkan native Bitcoin bridge agar BTC bisa digunakan langsung sebagai jaminan dalam stablecoin atau aplikasi DeFi, tanpa harus melalui custodian terpusat. - Apa dampak Plasma untuk pengguna awam stablecoin?
Dengan zero-fee transfer USDT dan sistem gas token fleksibel, pengguna awam bisa bertransaksi hanya dengan stablecoin tanpa harus memegang token lain untuk bayar biaya. - Apakah Plasma aman digunakan?
PlasmaBFT sebagai mekanisme konsensus baru dirancang untuk meningkatkan stabilitas dan kecepatan. Selain itu, modul confidential payment memungkinkan privasi tanpa mengorbankan kepatuhan regulasi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Ethereum, #Berita Altcoin, #Berita Blockchain