Satu fitur kecil bisa pengaruh biaya besar – Kamu mungkin pernah bingung saat memasang order limit lalu muncul pilihan “Post Only” dan “Allow Taker.” Sekilas terlihat sepele, tapi dua pilihan ini bisa mempengaruhi biaya trading, kecepatan eksekusi, hingga posisi kamu sebagai maker atau taker di pasar. Nah, artikel ini bakal bantu kamu memahami perbedaan mendasarnya agar nggak asal centang saat trading!
Apa Itu Fitur Post Only dalam Trading Kripto?
Yuk kita mulai dari fitur “Post Only” yang sering disalahartikan banyak trader pemula. Pada dasarnya, Post Only adalah pengaturan khusus saat kamu memasang order limit yang membatasi bagaimana order tersebut diproses oleh sistem exchange.
Post Only artinya order kamu hanya akan masuk ke order book dan tidak langsung tereksekusi. Ini membuat order mu akan tertampil dalam daftar order yang tersedia untuk trader lain. Yang menarik, jika order kamu kemungkinan langsung match dengan order yang sudah ada di market, maka order akan dibatalkan otomatis oleh sistem.
Fungsi utama Post Only adalah memastikan kamu selalu menjadi maker di pasar. Sebagai maker, kamu memberikan likuiditas ke pasar dengan memasang order yang menunggu untuk diambil oleh trader lain. Posisi ini biasanya mendapat keuntungan berupa fee trading yang lebih rendah di hampir semua platform exchange kripto.
Dengan mengaktifkan Post Only, kamu secara efektif mengatakan pada exchange: “Saya hanya ingin order ini masuk ke buku order, kalau bisa langsung match, batalkan saja daripada saya kena fee taker.”
Setelah tahu dasar post only, yuk bandingkan dengan fitur sebaliknya – Allow Taker.
Allow Taker: Cepat Masuk Pasar, Tapi Ada Konsekuensi
Di sisi lain, fitur “Allow Taker” terlihat lebih fleksibel, tapi ada biaya tambahan yang harus kamu waspadai. Allow Taker adalah kebalikan dari Post Only, yang memberikan kebebasan sistem untuk mengeksekusi ordermu dengan cara apapun yang memungkinkan.
Dengan Allow Taker, order kamu boleh langsung match dengan order yang ada di pasar. Ini memberikan fleksibilitas lebih tinggi dalam eksekusi. Jika order kamu bisa langsung dieksekusi pada saat dimasukkan, sistem akan melakukannya tanpa penundaan.
Pengaturan ini cocok untuk kamu yang ingin eksekusi cepat, apalagi saat harga sedang volatile. Dalam situasi pasar yang bergerak cepat, kecepatan eksekusi bisa menjadi faktor penentu keberhasilan strategi trading kripto.
Tapi ingat, ini artinya kamu berperan sebagai taker dan kena taker fee (biasanya lebih mahal dari maker fee). Sebagai taker, kamu mengambil likuiditas yang sudah ada di pasar, dan exchange mengenakan biaya lebih tinggi untuk aktivitas ini karena dianggap “mengurangi” likuiditas pasar.
Berdasarkan data terbaru hingga Oktober 2024, perbedaan antara maker fee dan taker fee di exchange besar seperti Binance bisa mencapai hingga 0.1% (10 basis point), yang bisa sangat signifikan untuk trader dengan volume besar.
Sekarang kamu udah ngerti peran keduanya. Biar makin jelas, kita simulasikan perbedaannya lewat ilustrasi kasus.
Ilustrasi: Simulasi Post Only vs Allow Taker
Biar nggak sekadar teori, yuk kita bandingkan keduanya lewat contoh simulasi sederhana yang menggambarkan bagaimana kedua pengaturan ini bekerja dalam skenario trading nyata.
Mari kita asumsikan kondisi pasar untuk pasangan BTC/USDT dengan harga bid tertinggi di 100 USDT dan ask terendah di 102 USDT. Sekarang, kamu ingin memasang limit buy di 101 USDT.
Jika kamu menggunakan Post Only:
- Sistem akan memeriksa apakah ada order sell (ask) yang tersedia di harga 101 USDT atau lebih rendah.
- Jika tidak ada, order kamu akan masuk ke order book sebagai bid baru.
- Jika ternyata ada sell order di 101 USDT, order kamu akan dibatalkan secara otomatis karena akan langsung match (dan kamu akan menjadi taker).
Sementara jika kamu menggunakan Allow Taker:
- Sistem juga memeriksa apakah ada order sell di 101 USDT atau lebih rendah.
- Jika tidak ada, order kamu masuk ke order book sebagai bid baru.
- Namun jika ada sell order di 101 USDT, sistem akan langsung mengeksekusi transaksi (kamu menjadi taker), dan kamu akan membayar taker fee.
Simulasi ini menunjukkan bahwa Post Only memberikan kendali lebih terhadap peran dan biaya kamu dalam trading, sementara Allow Taker memberikan kepastian eksekusi yang lebih tinggi.
Dari ilustrasi ini kamu bisa lihat peran keduanya beda jauh. Sekarang mari kita bahas dampaknya ke biaya trading kamu.
Perbandingan Biaya Maker vs Taker: Hemat atau Boros?
Salah satu alasan penting memilih Post Only adalah soal efisiensi biaya. Ini dia rinciannya yang perlu kamu ketahui untuk mengelola biaya transaksi kripto lebih efektif.
Jenis Order | Peran Kamu | Biaya Trading | Keterangan |
Post Only | Maker | Lebih rendah | Tambah likuiditas ke pasar |
Allow Taker | Taker | Lebih tinggi | Ambil likuiditas yang ada |
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai exchange kripto terkemuka hingga Oktober 2024, banyak exchange (termasuk Indodax, Binance, dan Coinbase) memberikan fee lebih murah untuk maker. Perbedaan fee ini dirancang untuk mendorong trader menambah likuiditas ke pasar.
Sebagai contoh konkret, beberapa exchange besar menerapkan struktur fee berikut:
- Binance: 0.1% untuk taker, 0.075% untuk maker (tier dasar)
- Coinbase Pro: 0.6% untuk taker, 0.4% untuk maker (tier dasar)
- Indodax: 0.3% untuk taker, 0.15% untuk maker
Dalam jangka panjang, beda biaya ini bisa signifikan apalagi buat trader aktif. Bayangkan jika kamu melakukan trading dengan volume 10 BTC setiap bulan pada harga rata-rata 50,000 USD, perbedaan fee 0.1% akan menghasilkan penghematan sekitar 500 USD per bulan!
Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa trader retail yang konsisten menggunakan Post Only dapat menghemat hingga 15-25% dari total biaya trading mereka dalam jangka panjang, yang secara langsung meningkatkan profitabilitas keseluruhan.
Tapi tentu saja, soal biaya bukan satu-satunya pertimbangan. Kamu juga harus lihat strategi dan gaya trading kamu sendiri.
Masih seputar topik ini, simak juga: Bagaimana Pajak Kripto Dikenakan? Ketahui Sebelum Trading
Kapan Harus Pilih Post Only dan Kapan Gunakan Allow Taker?
Tidak ada jawaban universal. Semua tergantung strategi dan tujuan kamu saat masuk ke market. Mari kita lihat skenario yang tepat untuk masing-masing opsi.
Gunakan Post Only jika:
- Kamu ingin hindari taker fee dan memaksimalkan efisiensi biaya trading.
- Punya waktu tunggu untuk entry posisi dan tidak terburu-buru masuk pasar.
- Bermain sebagai market maker atau menggunakan strategi yang memanfaatkan selisih bid-ask.
- Trading di pasar dengan likuiditas tinggi dimana order kemungkinan besar akan terisi dalam waktu yang wajar.
- Melakukan otomasi trading dengan bot yang membutuhkan jaminan peran sebagai maker.
Gunakan Allow Taker jika:
- Kamu butuh eksekusi cepat saat harga ideal muncul untuk menghindari missed opportunity.
- Punya strategi scalping atau day trading yang mengandalkan timing sempurna.
- Siap bayar lebih untuk kecepatan dan kepastian eksekusi.
- Trading di saat volatilitas tinggi dimana harga bergerak cepat.
- Melakukan hedging posisi yang membutuhkan eksekusi instan.
Berdasarkan analisis pola trading dari berbagai trader profesional, mereka yang menggunakan strategi jangka panjang (position trading) cenderung lebih sering menggunakan Post Only untuk meminimalkan biaya, sementara day trader dan scalper lebih sering menggunakan Allow Taker karena prioritas pada eksekusi cepat.
Setelah semua ini, kamu mungkin bertanya: apakah fitur ini bisa bikin rugi? Yuk bahas potensi risikonya.
Risiko Umum Trader Pemula: Salah Klik Bisa Fatal
Banyak trader baru yang salah mengira fungsi tombol ini, dan akibatnya… malah bikin rugi! Mari kita bahas beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan bagaimana menghindarinya.
Post Only dikira pasti eksekusi ? padahal bisa gagal karena langsung match. Banyak pemula frustrasi karena order mereka terus dibatalkan tanpa memahami bahwa ini adalah fungsi fitur Post Only yang bekerja dengan benar.
Allow Taker tidak sadar biaya lebih mahal ? padahal ada taker fee yang signifikan. Berdasarkan survei terbaru, lebih dari 60% trader pemula tidak mempertimbangkan perbedaan fee ini hingga mereka melihat dampaknya pada profitabilitas mereka.
Beberapa trader pemula juga bingung kenapa order-nya nggak jalan, padahal karena fitur Post Only aktif saat harga terlalu dekat dengan market price. Situasi ini sering terjadi di pasar yang bergerak cepat di mana harga bid-ask berubah dalam hitungan detik.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah mengaktifkan Post Only saat melakukan “catch the falling knife” (mencoba membeli saat harga turun drastis). Dalam situasi ini, Post Only hampir pasti gagal karena harga terus bergerak melewati level order kamu.
Data dari platform edukasi trading menunjukkan bahwa pemahaman tentang fitur-fitur dasar seperti Post Only vs Allow Taker dapat meningkatkan performa trading hingga 18% dalam jangka panjang, terutama dari segi pengurangan biaya dan peningkatan rasio fill rate order.
Maka dari itu, edukasi fitur ini penting banget apalagi untuk kamu yang ingin trading lebih efisien.
Kesimpulan
Kita udah bahas dari A sampai Z soal perbedaan Post Only dan Allow Taker. Dari pembahasan komprehensif ini, jelas bahwa kedua fitur ini memiliki peran penting dalam ekosistem trading kripto modern.
Intinya, kamu nggak boleh asal klik saat pasang order. Dua fitur ini berpengaruh langsung ke:
- Eksekusi order – bagaimana dan kapan order kamu diproses
- Peran kamu (maker/taker) – posisi kamu dalam ekosistem pasar
- Biaya trading – berapa banyak yang kamu bayar untuk setiap transaksi
Pilih Post Only kalau kamu fokus efisiensi biaya dan bermain jangka panjang. Pilih Allow Taker kalau kecepatan eksekusi jadi prioritas utama terutama dalam strategi jangka pendek. Dengan pemahaman ini, kamu bisa menghindari salah strategi dan menjaga performa trading tetap optimal.
Yang paling penting, selalu sesuaikan pilihan kamu dengan kondisi pasar saat itu dan strategi trading yang kamu jalankan. Sebagai trader yang cerdas, kamu perlu memahami dan memanfaatkan semua fitur yang tersedia untuk memaksimalkan potensi keuntungan.
Itulah informasi menarik tentang post only vs allow taker yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa arti post only dalam trading kripto?
Post Only adalah fitur yang memastikan order kamu hanya masuk ke buku order dan tidak langsung dieksekusi, sehingga kamu selalu jadi maker. Ini membantu kamu mendapatkan fee trading yang lebih rendah dan menjamin posisimu sebagai penyedia likuiditas di pasar.
2. Kenapa order saya dibatalkan saat pakai post only?
Karena sistem mendeteksi order kamu akan langsung match dengan order yang sudah ada di market. Untuk menjaga kamu sebagai maker sesuai dengan fungsi Post Only, order dibatalkan otomatis. Ini bukan bug, tapi fitur keamanan yang bekerja sesuai desainnya.
3. Apakah allow taker selalu buruk?
Tidak. Fitur ini cocok untuk strategi scalping, news trading, atau situasi yang membutuhkan eksekusi cepat. Allow Taker memberikan fleksibilitas dan kepastian eksekusi yang lebih tinggi, meskipun dengan biaya fee yang lebih besar. Banyak trader profesional menggunakan Allow Taker secara strategis saat timing menjadi faktor kritis.
4. Apakah semua exchange mendukung fitur ini?
Sebagian besar exchange besar, termasuk Indodax, Binance, Coinbase, KuCoin, dan FTX menyediakan opsi ini pada order limit atau advance trading. Namun, beberapa exchange mungkin menggunakan terminologi yang berbeda untuk fitur yang sama. Selalu periksa dokumentasi exchange yang kamu gunakan untuk memahami opsi yang tersedia.
5. Bagaimana cara terbaik belajar menggunakan Post Only dan Allow Taker?
Cara terbaik adalah dengan berlatih menggunakan akun demo atau dengan jumlah kecil terlebih dahulu. Perhatikan bagaimana order kamu diproses dengan kedua pengaturan ini dalam berbagai kondisi pasar. Track dan analisis hasil trading kamu untuk melihat mana yang lebih menguntungkan untuk gaya trading personal kamu.
6. Bisakah saya otomatis mengatur semua order saya ke Post Only?
Ya, beberapa exchange memungkinkan kamu mengatur default order type di pengaturan akun kamu. Ini berguna jika kamu konsisten menggunakan strategi maker. Namun, pastikan untuk tetap fleksibel dan mengubah pengaturan saat situasi pasar membutuhkan respons cepat.
7. Bagaimana pengaruh likuiditas pasar terhadap keberhasilan Post Only?
Di pasar kripto dengan likuiditas tinggi, Post Only cenderung lebih efektif karena ada lebih banyak aktivitas trading dan order kamu kemungkinan besar akan terisi dalam waktu yang wajar. Di pasar dengan likuiditas rendah, kamu mungkin perlu lebih sabar atau beralih ke Allow Taker untuk memastikan eksekusi.
Author: RB