Dua sosok besar di industri crypto, Arthur Hayes dan Tom Lee, sepakat bahwa harga Ethereum (ETH) berpotensi menembus $10.000 atau sekitar Rp165 juta sebelum 2025 berakhir, meski kondisi pasar kripto baru saja diguncang aksi jual besar-besaran.

Sumber Gambar: YouTube Bankless
Dalam podcast Bankless terbaru, Chairman BitMine, Tom Lee, menyebut bahwa Ethereum masih punya ruang besar untuk naik.
Ia menilai kenaikan hingga $12.000 per ETH bukanlah puncak euforia, melainkan fase price discovery atau penemuan harga baru setelah empat tahun konsolidasi panjang sejak 2021.
Sementara itu, Co-founder BitMEX, Arthur Hayes, juga menegaskan dirinya tetap konsisten dengan proyeksi harga $10.000 hingga akhir 2025.
Ia menilai potensi kenaikan dua kali lipat dari level saat ini masih sangat realistis, terutama setelah fase koreksi besar yang terjadi awal Oktober.
Ethereum Disebut Sudah Breakout dari Fase Konsolidasi
Tom Lee menjelaskan bahwa Ethereum sudah “basing” sejak 2021, artinya harga telah bergerak sideways cukup lama dan baru saja keluar dari kisaran tersebut. Ia menilai pergerakan ini bisa menjadi awal tren bullish baru yang signifikan.
Menurut data CoinMarketCap, saat ini ETH diperdagangkan di kisaran $4.129 atau sekitar Rp68 juta. Jika mencapai target $10.000, maka Ether akan mencatat kenaikan sekitar 142% dari level sekarang.

Sumber Gambar: CoinMarketCap
Lee juga menambahkan bahwa reli semacam ini tidak berlebihan, mengingat pasar altcoin masih tertinggal dibanding reli Bitcoin pada kuartal sebelumnya. Ia menyebut, “Ethereum baru memasuki fase pertumbuhan baru, bukan puncak.”
Data Historis Menunjukkan Skenario yang Lebih Konservatif
Meski begitu, data historis CoinGlass menunjukkan hasil yang lebih hati-hati. Sejak 2016, performa rata-rata Ethereum di kuartal keempat (Q4) hanya sekitar +21,36%.

Sumber Gambar: Coinglass
Dengan asumsi kenaikan serupa dari harga sekarang, maka ETH kemungkinan hanya akan mencapai sekitar $5.000–$6.500 (Rp82–107 juta) hingga akhir tahun.
Prediksi yang lebih moderat ini sejalan dengan pandangan CEO Tesseract, James Harris, yang menilai ETH akan menutup tahun di kisaran $6.500.
Meski begitu, beberapa analis seperti Michael van de Poppe justru melihat momentum akumulasi baru, terutama di pasangan ETH/BTC yang kini berada di level ideal untuk buy zone.

Sumber Gambar: X.com/CryptoMichNL
Sentimen Pasar Masih Campuran
Pasar kripto sempat mengalami “Black Friday crash”, dengan likuidasi mencapai $19 miliar di seluruh ekosistem.
Namun, dibanding altcoin lain, Ethereum justru menunjukkan ketahanan harga yang lebih kuat, turun hanya 6,7% pasca-penurunan tajam tersebut.
Beberapa investor menilai hal ini sebagai tanda bahwa sentimen terhadap Ethereum mulai stabil, apalagi dengan ekspektasi peningkatan utilitas jaringan dan pertumbuhan sektor DeFi di 2025.
Kesimpulan
Prediksi ETH $10.000 dari Arthur Hayes dan Tom Lee memang menarik, tapi pasar masih menuntut konfirmasi lebih kuat.
Dengan latar belakang fundamental yang solid, peningkatan adopsi DeFi, serta potensi siklus baru kripto menjelang halving berikutnya, skenario bullish tetap terbuka lebar.
Namun, investor disarankan tetap membedakan antara keyakinan dan euforia. Seperti kata Lee, kenaikan besar bukan berarti puncak, bisa jadi itu hanyalah awal dari harga baru yang sedang dicari pasar.
FAQ
- Apakah benar Ethereum bisa mencapai Rp165 juta tahun ini?
Secara teori, ya. Namun prediksi $10.000 dari Hayes dan Lee bersifat optimistis. Berdasarkan data historis Q4, target realistisnya berada di kisaran Rp82–107 juta. - Siapa Arthur Hayes dan Tom Lee dalam dunia kripto?
Arthur Hayes adalah pendiri BitMEX, salah satu bursa derivatif kripto terbesar. Tom Lee adalah Chairman BitMine dan analis senior Wall Street yang dikenal dengan prediksi makro kripto. - Apa arti “price discovery” dalam konteks Ethereum?
“Price discovery” berarti pasar sedang mencari harga wajar baru setelah fase stagnasi panjang. Dalam hal ini, Lee percaya Ethereum sedang menuju range harga yang lebih tinggi dan stabil. - Kenapa Ethereum disebut sedang “basing”?
Istilah “basing” berarti harga ETH telah bergerak mendatar (sideways) selama periode panjang, menandakan fase akumulasi sebelum kemungkinan breakout naik. - Apakah kenaikan ETH akan mengikuti pola Bitcoin?
Belum tentu. Meskipun sering berkorelasi, Ethereum punya faktor penggerak sendiri, seperti aktivitas DeFi, staking, dan update jaringan (EIP-4844). Faktor-faktor ini bisa membuat performanya berbeda dari BTC.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – Tom Lee, Arthur Hayes double down on $10K Ether this year, diakses pada 15 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Ethereum, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita Tokoh Kripto Dunia